Human Resource Development; Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Tips

Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Human Resource Development (HRD)? Bagi kamu yang belum pernah mendengar istilah HRD, tepat banget nih! Karena, artikel ini akan membahas mengenai HRD yang tentunya akan menambah pengetahuanmu.

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu kamu ingat, bahwa HRD merupakan salah satu bagian terpenting yang dimiliki oleh perusahaan untuk menunjang kinerjanya. Tanpa memperpanjang lagi, langsung saja yuk, kita ulik satu persatu mengenai HRD ini!

Oops! We could not locate your form.

Apa itu Human Resource Development?

Human Resource Development juga biasa dikenal dengan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM). Biasanya bertanggung jawab menangani pengelolaan karyawan di dalam sebuah perusahaan.

Pengelolaan yang berada di bawah wewenang HRD biasanya ruang lingkupnya meliputi perencanaan dan pengembangan SDM, proses seleksi rekrutmen, dan penentuan gaji. Selain itu, HRD juga mengatur kompensasi serta manajemen kerja, hingga menumbuhkan hubungan kerja antar karyawan.

Atau, bisa dikatakan pekerjaan HRD adalah sebagai pihak yang berhubungan secara langsung kepada seluruh pegawai baik yang telah, ataupun akan bekerja di sebuah perusahaan.

Fungsi Human Resource Development Secara Umum

Sejalan dengan arti (Human Resources Development) HRD yang dijelaskan sebelumnya, secara garis besar unit ini memiliki fungsi untuk mengatur semua yang berhubungan dengan SDM di sebuah perusahaan. Pada pelaksanaannya, fungsi HRD dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah fungsi internal dan kedua adalah fungsi eksternal yang akan dijelaskan lebih rinci seperti berikut ini:

Fungsi Internal Human Resource Development

Secara umum, fungsi internal HRD adalah untuk mengelola perencanaan dan pengembangan SDM. Selain itu juga dalam hal perekrutan, orientasi, manajemen kinerja, penentuan gaji dan kompensasi. Tak ketinggalan pula manajemen kerja hingga menumbuhkan hubungan kerja.

Selain itu, pihak HRD juga bertanggung jawab dalam pengadaan kegiatan pelatihan terhadap karyawan, agar dapat bekerja sesuai dengan harapan perusahaan.

Fungsi Eksternal Human Resource Development

Selanjutnya adalah fungsi eksternal dari HRD yaitu menyediakan konseling di luar perusahaan kepada tenaga kerja. Namun, dalam pelaksanaannya tentu saja harus memperhatikan tingkat kemampuan dan kemauan dari pihak yang akan mengikuti konseling tersebut.

Tugas dan Tanggung Jawab Human Resource Development

Biasanya, yang menjadi seorang HRD adalah mereka yang berpendidikan di bidang psikologi, ekonomi, ataupun hukum. Karena, secara umum, HRD bekerja untuk merekrut dan mengembangkan potensi karyawan, serta berurusan dengan penggajian dan kelegalan dari pegawai di dalam perusahaan.

Namun, tugas dan tanggungjawab yang dimiliki oleh HRD tidak hanya itu saja, untuk lebih memahami, baca terus tentang penjelasannya di bawah ini ya!

Merekrut Karyawan untuk Posisi yang Dibutuhkan Perusahaan

Merekrut tenaga kerja baru untuk perusahaan merupakan salah satu tugas wajib yang dikerjakan oleh HRD. Orang-orang yang berada pada divisi HRD adalah mereka yang paling paham mengenai karakteristik pekerja di perusahaan, baik itu yang telah bekerja atau mereka yang hendak melamar pekerjaan.

Sehingga, HRD akan paham, tipe karyawan seperti apa yang paling dibutuhkan untuk mengisi kekosongan di sebuah perusahaan.

Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Setelah karyawan baru terekrut, tugas HRD selanjutnya adalah mengadakan pelatihan untuk pengembangan karyawan agar kinerja yang dilakukan menjadi maksimal. Dengan begitu, hasil yang akan didapat pun akan sesuai dengan ekspektasi perusahaan ketika mereka direkrut.

Melakukan pengawasan kinerja dari setiap karyawan

Pengawasan yang dilakukan oleh HRD berlaku tidak hanya untuk karyawan baru saja. Tugas dan tanggung jawab ini juga berlaku untuk seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan.

Adanya pelaksanaan tugas ini dimaksudkan untuk monitoring kinerja SDM agar sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku dan tujuan yang dikehendaki bisa tercapai dengan baik.

Memberikan rekomendasi pengangkatan jabatan dan kompensasi

Pihak HRD memiliki hak khusus untuk merekomendasikan seorang karyawan untuk naik jabatan maupun pemberian kompensasi bagi karyawan yang pantas diberi reward berbentuk kompensasi. Rekomendasi ini diberikan oleh HRD atas dasar kinerja yang diperlihatkan oleh karyawan tersebut.

Semakin baik kinerja yang ditunjukkan, maka kesempatannya untuk memperoleh rekomendasi akan semakin besar. Maka dari itu, jika kamu ingin segera dipromosikan, pastikan kinerjamu stabil dan terus berkembang ya!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Distribusi penggajian karyawan

human resources development

Menggaji karyawan merupakan salah satu tugas wajib HRD di setiap perusahaan. Proses penggajian yang dimaksud hanya sebatas mendistribusikannya kepada seluruh karyawan.

Sedangkan untuk nominal gajinya, harus sesuai dengan SOP atau kontrak, ataupun ketentuan yang telah ditetapkan oleh divisi keuangan. Jadi, HRD hanya bertugas untuk membagikannya saja ya!

Mereka tidak bertanggungjawab ataupun berhak untuk menaikkan atau menurunkan nominal gaji pegawai.

Mengawasi perlengkapan kesehatan dan keselamatan bagi karyawan

Kesehatan dan keselamatan karyawan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Dengan adanya jaminan kesehatan maupun keselamatan, dapat dipastikan, karyawan akan bekerja dengan lebih baik, sehingga hasil kinerjanya pun akan lebih maksimal.

Dalam hal ini, HRD juga memegang peran signifikan dalam pengawasan perlengkapan untuk jaminan kesehatan dan keselematan tersebut. Pihak HRD harus mampu mengawasi, terutama di bagian perlengkapannya, agar tidak disalahgunakan dan menyebabkan sebuah kecelakaan kerja.

Melakukan pembentukan tim untuk proyek-proyek perusahaan

human resources development

Karena HRD adalah pihak yang dianggap paling mengerti tentang sifat dan karakter dari pekerja, maka tidak mengherankan, jika ada sebuah proyek, pihak HRD lah yang bertanggungjawab untuk membentuk tim tersebut. Jadi, dapat juga dikatakan bahwa, kesuksesan proyek yang dihasilkan oleh tim tak luput dari peran HRD sebagai pihak yang membentuknya,

Pembimbingan dan pemecahan masalah bagi karyawan

human resources development

Dalam melakukan sebuah pekerjaan, tentu memungkinkan adanya perselisihan di antara para karyawan atau di dalam proses kerja itu sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan mediasi yang biasanya berbentuk pembimbingan ataupun pemecahan masalah.

Dipimpin oleh HRD, karyawan dapat menyampaikan keluh kesahnya selama proses kerja. Harapannya, setelah dilakukan mediasi, kinerja karyawan dapat kembali pada posisi prima untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Menjaga solidaritas semua karyawan

Kerjasama tim yang baik akan memberikan hasil maksimal yang tentunya akan sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Hal tersebut, dapat timbul dari suasana kerja yang nyaman dan kondusif.

Maka dari itu, HRD selaku pihak yang paling mengerti kondisi dari para pegawai, memiliki tugas yang berat, yakni menjaga solidaritas semua karyawan.

Terlihat mudah memang, namun faktanya, cukup sulit untuk dilakukan, mengingat watak dan karakteristik setiap orang yang berbeda-beda.

Tips Menjadi Human Resource Development Andal di Era Millennial

Hasil gambar untuk unsplas hrd

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dari total jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai lebih dari 160 juta orang, ada sekitar 4% di antaranya yang merupakan generasi millennial. Tepatnya sebanyak 62,5 juta orang dari seluruh Indonesia.  

Nah, tantangannya sekarang adalah bagaimana cara memaksimalkan potensi sekaligus kualitas kerja seorang karyawan yang berasal dari generasi millennial tersebut? Sementara banyak survei lain yang menyebutkan, bahwa generasi millennial ini memiliki loyalitas yang sangat rendah dan rentan berpindah-pindah tempat kerja.

Tentu saja, sebagai seseorang yang menjabat sebagai human resource development, isu tersebut sangat mengganggu. Tingkat turnover yang tinggi di suatu perusahaan hanya akan menciptakan segudang kerugian. Mulai dari kerugian waktu, materi, dan tenaga untuk hiring maupun training karyawan baru.

Oleh sebab itulah, setiap HRD wajib memahami bagaimana panduan menjadi HRD yang andal bagi karyawan millennial seperti berikut ini.

Bersikap layaknya mentor, bukan bos yang sok berkuasa di kantor

Panduan pertama untuk menjadi HRD yang andal adalah memposisikan diri kamu sebagai mentor atau pembimbing. Jangan pernah bersikap layaknya bos yang hobi mengatur dan sok berkuasa. Pasalnya, generasi millennial kurang mendukung kebijakan otoritas berbasis struktur yang cenderung kuno.

Meski kedudukan kamu di perusahaan tersebut terbilang lebih tinggi daripada staf karyawan millennial yang dimaksud, jangan pernah mencoba untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang kaku. Sekali lagi yang perlu kamu ingat, jangan pernah berlagak sebagai bos tapi jadilah mentor untuk karyawan millennial di perusahaan kamu.

Kamu disarankan untuk menjadi role model yang bisa membimbing sekaligus menginspirasi mereka untuk bekerja secara maksimal. Sebagai seorang HRD, kamu juga disarankan untuk sering berdiskusi dengan para karyawan millennial tersebut. Jangan lupa juga untuk mendengarkan setiap aspirasi yang mereka lontarkan.

Apabila kamu terlalu kaku dalam menerapkan berbagai aturan perusahaan, jangan heran jika karyawan millennial tersebut bakal memberi respon yang kurang baik. Bahkan, jika hal ini berlangsung terus-menerus, bukan tidak mungkin karyawan tersebut memutuskan untuk mengundurkan diridalam waktu dekat.

Buat jadwal pelatihan secara khusus untuk upgrade skill dan beri tantangan baru

Panduan menjadi seorang HRD yang andal berikutnya adalah memberi kesempatan belajar dan upgrade skill seluas-luasnya bagi para karyawan millennial di perusahaan. Jangan pernah kamu membiarkan mereka bekerja setiap hari dan hanya melakukan pekerjaan yang monoton tanpa adanya inovasi serta tantangan baru.

Pasalnya, generasi millennial dikenal aktif dan sangat menyukai berbagai bentuk tantangan baru. Mereka yang lahir di tahun 1990-an diketahui tumbuh dalam budaya kesegaran atau immediacy, di mana segala sesuatunya mulai berjalan cepat. Alhasil, orang-orang yang disebut sebagai generasi millennial ini selalu haus akan pengalaman baru dan lebih senang dengan target jangka pendek ketika terjun di dunia kerja.

Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika kamu sebagai HRD memberi mereka wadah untuk belajar secara berkala. Mulai dari seminar hingga workshop premium sekaligus mendukung mereka untuk menjalin hubungan dengan para profesional di bidang kerja yang sama.

Jangan lupa juga untuk memberikan sejumlah tantangan baru dalam pekerjaan mereka sehingga pekerjaan tersebut tidak terkesan monoton dan membosankan. Dalam waktu bersamaan, mereka juga bisa mengeksplor dan meningkatkan kemampuan bekerjanya menjadi lebih baik lagi. Tentu saja, hal semacam ini akan sangat menguntungkan perusahaan kamu.

Terapkan work-life balance di lingkungan perusahaan

Panduan menjadi seorang HRD yang baik dan andal berikutnya adalah mampu menciptakan suasana work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi setiap karyawan. Sebab, para generasi millennial ini dikenal sebagai generasi multitasking yang bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu sekaligus.

Bukan hanya mengerjakan proyek perusahaan, biasanya karyawan millennial memiliki proyek pribadi di luar, mengikuti berbagai kegiatan komunitas sosial, dan pastinya quality time bersama keluarga ataupun sahabat tercinta.

Dengan adanya berbagai kesibukan tersebut, para karyawan millennial ini sudah pasti bakal stres jika terjebak pada pekerjaan yang memaksa mereka untuk terus bekerja mati-matian demi kepentingan perusahaan semata. Misalnya, sudah waktunya pulang tapi masih diminta untuk melakukan beberapa pekerjaan alias lembur. Bisa juga, saat waktunya libur tapi masih diminta untuk menangani klien dan dihubungi terus-terusan untuk kepentingan pekerjaan. Tentu saja, hal semacam ini sangat menyebalkan pada siapa saja, terutama generasi millennial.

Untuk itu, kamu sangat disarankan untuk membuat kebijakan baru yang memungkinkan para karyawan millennial ini bekerja dengan lebih fleksibel. Salah satunya adalah mengizinkan mereka bekerja secara remote dari rumah. Sebab, sebagian besar millennial sebenarnya kurang suka terikat kerja di kantor yang menghabiskan waktu sekitar 8 jam lamanya.

Dukung setiap karyawan millennial untuk bekerja dalam tim dan berkolaborasi antara divisi perusahaan

Tak seperti generasi-generasi sebelumnya yang cenderung lebih suka bekerja secara individual, generasi millennial lebih terbiasa bekerja dalam suatu kelompok ataupun tim. Nah, untuk menjadi seorang HRD yang andal bagi karyawan millennial, tentu kamu harus bisa mendukung bagaimana pola pikir generasi millennial tersebut.

Kamu harus memastikan telah memberi kesempatan seluas-luasnya untuk karyawan millennial tersebut bekerja dalam sebuah tim dan saling berkolaborasi antar divisi. Tak hanya meningkatkan keakraban antar tim yang tentu bisa menciptakan hubungan kerja paling harmonis, kerjasama antar tim seperti ini juga berpeluang besar menciptakan inovasi baru bagi perusahaan. Lagi-lagi, hal tersebut bakal jadi suatu keuntungan bagi perusahaan.

Jangan pisahkan karyawan millennial dari teknologi terkini

Kamu pasti sering melihat seorang karyawan millennial update status atau vlog terbaru mereka di berbagai platform media sosial, seperti YouTube dan Instagram, bukan? Nah, kamu tidak boleh terburu-buru menganggap mereka kurang kerjaan atau alay. Sebab, itulah cara para millennial mengeksplor daya kreativitas mereka.

Tak bisa dipungkiri, para generasi millennial ini sangat mencintai kemajuan teknologi yang kian pesat sehingga hampir semua aktivitas mereka ditunjang oleh perangkat teknologi serba canggih. Mulai dari belanja online, berkomunikasi dengan komunitas secara online, hingga menggunakan transportasi online.  

Oleh sebab itulah, sebagai seorang human resource development, kamu tidak boleh menghambat kreativitas karyawan millennial dengan melarang mereka menggunakan teknologi maupun media sosial.

Bahkan, Forbes pernah melakukan sebuah riset yang menyebutkan, bahwa sebanyak 56% generasi millennial di dunia bakal menolak sebuah pekerjaan jika mereka tidak diizinkan untuk mengakses media sosial. Sebaliknya, kamu justru bisa memanfaatkan kemampuan yang melek teknologi tersebut untuk memajukan perusahaan atau bahkan dijadikan kunci utama untuk pencapaian visi misi perusahaan tersebut.

Pada intinya, tugas seorang human resource development adalah mampu mengayomi setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan terlepas dari apapun generasinya. Meski demikian, ada baiknya jika kamu bisa memperlakukan mereka sesuai dengan karakter masing-masing sehingga lingkungan bekerja jadi lebih kondusif.

Adapun human resource development juga sering dikenal dengan istilah divisi sumber daya manusia. Istilah ini tentunya sudah cukup familiar bagi masyarakat awam dan biasa disebut dengan singkatan HRD. Umumnya divisi ini bertanggung jawab dalam pengelolaan karyawan terutama di dalam sebuah perusahaan.

Mulai dari proses perekrutan tenaga kerja baru di sebuah lembaga perusahaan hingga pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan skill dan keahlian karyawan tersebut. Untuk itu bagi Anda yang ingin bekerja di bidang HRD tentunya harus memiliki keahlian dan kemampuan tertentu agar setiap tugas bisa dikerjakan dengan baik.

Kualifikasi Human Resource Development

Lulusan S1 manajemen atau psikologi

Untuk menjadi seorang staf HRD maka diperlukan beberapa kualifikasi penting. Salah satunya adalah latar belakang Pendidikan. Staf HRD sudah seharusnya merupakan lulusan sarjana dari jurusan atau bidang studi manajemen atau bisa juga psikologi. Sebab ilmu manajemen akan membuat Anda terbiasa mengelola berbagai hal. Sedangkan ilmu psikologi mengajarkan Anda untuk bisa menilai karakter dan kemampuan seseorang dengan baik.

Paham akan dunia tenaga kerja

Selain merupakan lulusan dari bidang studi manajemen ataupun psikologi rupanya staf HRD juga harus memahami dunia tenaga kerja. Selain itu pengetahuan yang luas akan dunia perburuhan dan serikat buruh juga harus dimiliki. Untuk itu bila Anda ingin menjadi staf HRD sebaiknya perbanyaklah ilmu di bidang buruh dan tenaga kerja.

Human Resource Development perlu komunikasi aktif

Menjalankan tugas di bidang HRD harus disertai pula dengan adanya kemampuan dalam melakukan komunikasi. Dengan kata lain komunikasi haruslah bisa dilakukan secara aktif. Kemampuan dalam berkomunikasi secara jelas dan efektif haruslah diterapkan pada saat tertentu. Misalnya pada saat berhadapan dengan sekumpulan karyawan dan saat harus menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara karyawan dan perusahaan.

Dapat mengoperasikan komputer

Sistem komputasi kini semakin banyak digunakan di berbagai bidang. Termasuk pula di bidang kepegawaian yang di dalamnya terdapat pencatatan kehadiran hingga perhitungan gaji. Dengan menggunakan komputer dan internet maka pekerjaan yang berhubungan dengan tenaga kerja ini bsia semakin cepat diselesaikan secara cermat dan teliti. Maka dari itu staf HRD harus bisa mengoperasikan komputer.

Menguasai bahasa asing

Selain beberapa hal di atas rupanya seorang staf HRD juga sebaiknya mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. Terutama bila perusahaan tempatnya bekerja adalah perusahaan asing yang ataupun perusahaan yang kebanyakan stafnya berasal dari luar negeri. Maka kemampuan berbahasa asing haruslah ditingkatkan.

Human Resource Development memiliki kemampuan manajerial baik

Memanajemen segala tugas dan pekerjaan haruslah dilakukan oleh setiap karyawan. Termasuk pula staf HRD yang memiliki banyak tugas. Setiap tugas harus diselesaikan dengan baik sehingga kemampuan manajerial haruslah diutamakan. Dengan adanya kemampuan manajerial yang baik maka nantinya segala pekerjaan bisa teratasi dengan baik dan penyelesaiannya bisa tepat waktu.

Skill Human Resource Development

Manajemen SDM

Divisi SDM atau yang biasa disebut HRD umumnya bertugas untuk mengatur tenaga kerja. Oleh karena itu seseorang yang bekerja di bidang SDM ini haruslah memiliki keahlian di bidang manajemen SDM. Dengan keahlian ini maka pastinya staf HRD bisa bekerja dengan baik. Pengelolaan para tenaga kerja bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Manajemen konflik

Selain kemampuan atau skill dalam hal manajemen SDM rupanya Anda yang ingin berkarier di bidang HRD ini juga harus memiliki kemampuan dalam hal manajemen konflik. Hal ini berkaitan dengan adanya kemampuan untuk dapat menganalisis segala permasalahan yang terjadi. Baik permasalahan yang terjadi di lingkup internal perusahaan maupun di lingkup eksternal perusahaan.

Analisis masalah

Keahlian untuk melakukan analisis terhadap suatu permasalahan yang terjadi di lingkup perusahaan juga haruslah dimiliki oleh staf HRD. Melalui kemampuan dalam menganalisis berbagai hal ini maka nantinya setiap masalah yang terjadi bisa ditangani dengan baik. Bahkan setiap solusi juga pada akhirnya bisa diberikan dengan memperhitungkan segala dampak yang diramalkan akan terjadi setelah dikeluarkannya solusi.

Bekerja multitasking

Anda yang bekerja di bidang pengelolaan SDM tentu saja tidak hanya mengerjakan satu jenis tugas saja. Namun ada banyak tugas yang harus dikerjakan dan diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu cara kerja harus bersifat multitasking. Bekerja secara multitasking akan membuat pekerjaan menjadi cepat selesai dan terkontrol dengan baik.

Melakukan negosiasi oleh Human Resource Development

Sebuah negosiasi juga harus dapat dilakukan oleh staf divisi SDM. Terlebih lagi jika negosiasi ini berkaitan dengan tenaga kerja di sebuah perusahaan. Melakukan negosiasi harus disertai dengan adanya pengetahuan yang luas mengenai dunia tenaga kerja. Termasuk pula pengetahuan mengenai serikat buruh yang umumnya juga berdampak pada kinerja dan sosialisasi karyawan.

Komunikasi lancar

Skill lainnya yang juga harus dimiliki oleh staf HRD adalah kemampuan berkomunikasi yang lancar. Seorang HRD harus terbiasa tampil dan bicara di depan umum. Sebab pekerjaan dan tugasnya ini seringkali berkaitan dengan sekumpulan karyawan dan bahkan serikat buruh. Maka keahlian dalam berkomunikasi juga harus selalu dikembangkan.

Etika baik

Hal lainnya yang juga perlu dimiliki oleh seorang staf HRD dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya adalah etika yang baik. Dengan adanya etika baik ini maka staf HRD ini nantinya dapat melakukan segala hal yang sekiranya tidak bersifat merugikan perusahaan. Misalnya saja menjaga rahasia perusahaan ataupun mengatasi permasalahan tenaga kerja yang berhubungan dengan karyawan.

Human Resource Development memiliki disiplin tinggi

Sikap disiplin sejak dulu hingga sekarang seolah menjadi kunci keberhasilan bagi seseorang dalam menjalankan tugas atau pekerjaannya. Demikian pula seorang staf divisi sumber daya manusia juga harus menjunjung tinggi sikap disiplin ini. Dengan adanya sikap disiplin ini maka nantinya setiap tugas bisa dijalankan dengan tepat sehingga kontribusi terbaik bisa diberikan pada perusahaan.

Mampu bekerja secara individu dan tim

Setiap karyawan sudah seharusnya bisa bekerja baik secara mandiri maupun secara bersama-sama. Demikian pula seorang karyawan yang bekerja di divisi SDM juga harus bisa bekerja baik secara individu maupun secara tim. Baik bekerja sendiri maupun bersama rekan tentunya setiap tugas harus dijalankan dengan semaksimal mungkin.

Human Resource Development mudah memusatkan fokus

Pada dasarnya staf divisi SDM memiliki banyak sekali pekerjaan yang berkaitan dengan dunia tenaga kerja. Maka setiap tugasnya haruslah dilakukan dengan fokus yang semakin terpusat. Dengan adanya pemusatan fokus pada pekerjaan maka pekerjaan akan cepat selesai. Selain itu setiap pekerjaan juga bisa dilakuakn secara lebih efektif dan efisien.

Pentingnya Human Resource Development

Human resource development sudah seharusnya dimiliki oleh setiap perusahaan. Sebab divisi inilah yang nantinya akan berhubungan secara langsung dengan para tenaga kerja. Untuk itu segala kualifikasi dan skill HRD juga perlu diperhatikan oleh perusahaan. Bila perlu keahlian dan kemampuan ini dapat dikembangkan demi kemajuan perusahaan.

Jojonomic

Bagaimana? Apakah dengan adanya artikel ini kamu menjadi semakin paham mengenai HRD? Atau bahkan, merasa tertarik untuk menjadi HRD di sebuah perusahaan? Ada sedikit informasi tambahan nih, buat kamu yang tertarik menjadi HRD. Sekarang, ada sebuah aplikasi bernama JojoPayroll yang akan mempermudah tugasmu sebagai HRD lho!

JojoPayroll ini, memiliki fitur kemudahan bank transfer, yakni melakukan transfer gaji secara real time ke kurang lebih 150 akun bank yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan hanya satu klik. Dengan proses digital ini, dijamin akan mempermudah kinerjamu sebagai HRD, dan akan meningkatkan efisiensi perusahaan untuk ke depannya.