Akuntan: Pekerjaan yang paling Keren di Dunia

Yang namanya proses bisnis perlu memiliki beberapa komponen yang penting, agar bisnisnya dapat berjalan lancar. Salah satunya adalah aktivitas akuntansi.  Banyak orang mengatakan bahwa aktivitas akuntansi itu sulit dan susah untuk dilakukan dalam perkerjaan. Namun, sesungguhnya akuntansi sangat penting dalam aktivitas bisnis. Orang yang melakukan aktivitas inilah yang disebut akuntan. Kalau kamu penasaran sebetulnya akuntan itu apa, kamu perlu mengerti tentang akuntansi. Mulai dari definisi, tugas, fungsi-fungsi, skill, dan kode etik yang harus dimiliki oleh seorang akuntan. Yuk, simak artikel berikut ini!

Apa itu Akuntansi?

Kita mulai dari definisi akuntansi terlebih dahulu. Jadi, akuntansi adalah aktivitas yang berkaitan dengan keuangan. Karena aktivitasnya yang berhubungan dengan keuangan, akuntan sendiri memiliki tugas kurang lebih menghitung keluar masuknya uang dari suatu perusahaan. Lebih spesifiknya, tugas dari akuntan adalah mencatat, meringkas, menglasifikasikan, mengolah dan menyajikan data transaksi. Divisi ini sangat penting dalam sebuah perusahaan, bisa juga dibilang sangat vital. Pasalnya, jika terjadi kesalahan dalam menghitung keuangan, akan memberi dampak buruk bagi perusahaan, bahkan paling parahnya perusahaan dapat pailit. Maka dari itu, fungsi-fungsi akuntansi harus berjalan dengan baik di perusahaan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Fungsi-Fungsi Akuntansi

Dalam akuntansi, ada empat fungsi utama yang harus dijalankan. Fungsi-fungsi yang dimaksud adalah recording report, mengomunikasikan hasil, menglasifikasikan, dan meeting legal. Hal ini akan dijelaskan di bawah ini, jadi perhatikan baik-baik ya!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Recording Report

Pertama, adalah recording report. Pasti kata ini sangat asing bagi kamu yang belum mengetahui fungsi dari akuntan. Jadi, recording report adalah kegiatan yang merekam catatan transaksi secara sistematis dan kronologis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui untung atau tidaknya sebuah perusahaan. Dalam fungsi ini, akuntan mempunyai tanggung jawab yang besar, karena, jika terjadi kesalahan, maka data akan berubah secara signifikan. Untuk menjalankan fungsi ini, kamu harus berhati-hati dan mengecek berkali-kali untuk memastikan data yang masuk itu benar.

Mengomunikasikan Hasil

Fungsi kedua adalah mengomunikasikan hasil dan transaksi yang dicatat ke semua pihak yang terlibat dalam bisnis tertentu, seperti investor, karyawan, kantor pemerintahan, peneliti dan instansi lainnya. Hal ini dilakukan agar terjadi transparansi. Selain itu, juga untuk menanamkan rasa percaya kepada perusahaan. Biasanya, fungsi ini dilakukan lewat presentasi atau lewat laporan keuangan. Pada fungsi ini, akuntan harus menyimpulkan data yang ia olah.

Mengklasifikasikan

Selanjutnya, adalah fungsi mengklasifikasikan. Fungsi ketiga ini mempunyai fungsi yang  mempermudah untuk mengategorikan pengeluaran uang itu untuk apa dan memudahkan dalam pengelompokkan jenis pemasukan. Fungsi ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kecurangan atau manipulasi keuangan. Jika fungsi ini tidak berjalan, uang yang ada tidak tahu akan dilarikan kemana. Fungsi ini juga menjelaskan pemasukan uang dari mana dan pengeluaran uang ke mana. Dengan adanya fungsi ini, perusahaan dapat menentukan targetnya.

Meeting legal

Fungsi keempat dari akuntansi adalah meeting legal. Meeting legal adalah fungsi yang berkaitan dengan pemerintah, karena harus mengikuti pesyaratan hukum yang ada dalam pelaporan keuangan. Sistem ini diperlukan untuk mengaktifkan kepemilikan wewenang untuk mengajukan berbagai pernyataan, seperti pengambilan penjualan pajak dan pengembalian pendapatan pajak.

Jika fungsi-fungsi ini dapat berjalan dengan baik, maka perusahaan juga akan mudah untuk menentukan pengeluaran uang dan dapat mengetahui pemasukan uang yang diterima darimana saja agar dapat dimaksimalkan dengan baik. Tapi, jika fungsi-fungsi ini tidak berjalan dengan baik, maka perusahaan dapat kehilangan arah untuk menentukan pengeluaran dan pemasukan uang. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan dari perusahaan.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Akuntan

Dalam menjalankan tugasnya, seorang akuntan harus memiliki beberapa kemampuan tertentu untuk mengolah data keuangan agar tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal. Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh akuntan adalah teliti, berpikir sistematis dan menghitung.

Teliti

Kenapa seorang akuntan harus teliti? Ya, dengan teliti, akuntan dapat mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar. Ketelitian adalah salah satu faktor seseorang agar tidak terjerumus dalam kesalahan. Skill ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penghitungan cashflow sebuah perusahaan. Jika seorang akuntan teliti dalam mengerjakan tugasnya, maka mereka akan dapat hasil yang maksimal dari apa yang ia kerjakan dan perusahaan juga puas atas kinerja yang diberikan. Karena, jika ada satu kesalahan saja, dapat menyebabkan hal yang sangat fatal, bisa saja perusahaan menjadi rugi karena salah meng-input angka dalam software yang digunakan oleh akuntan.

Berpikir Sistematis

Berpikir sistematis juga tidak kalah penting dari teliti. Dengan kita berpikir secara sistematis, maka kita akan mudah mengoperasikan software akuntansi untuk mengolah data transaksi yang terjadi di perusahaan kita. Karena, untuk mengaplikasikan sesuatu, kita harus mempunyai sistem dalam kepala kita untuk menggunakan fitur-fitur yang ada dalam software tersebut. Contoh, jika dalam soal hitungan ada perkalian dan penjumlahan, otak yang berpikir sistematis akan menghitung yang menggunakan perkalian terlebih dahulu, baru dijumlahkan. Tapi, jika seseorang tidak dapat berpikir secara sistematis, maka mereka akan menghitung apa yang lebih dulu diletakkan dalam soal hitungan tersebut.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Menghitung

Menghitung sudah menjadi kewajiban bagi para akuntan, karena kegiatan yang dilakukan oleh akuntan berhubungan dengan angka. Bahkan, mereka sudah harus bisa menghitung dengan benar, yang biasa orang bilang “sudah di luar kepala.” Mungkin memang ini hal yang sepele, namun jika hal ini diremehkan, bisa menyebabkan hal yang fatal. Kesalahan menghitung inilah yang membuat perusahaan sulit untuk menentukan targetnya, bahkan perusahaan jadi tidak tahu apa saja yang mencapai target dari hasil pengeluaran biaya untuk improvement, dikarenakan ada masalah dalam hitungan.

Ketiga kemampuan ini harus dapat berjalan bersamaan untuk seorang akuntan. Menghitung dengan tidak teliti dan tidak berpikir secara sistematis dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan atau meleset karena tidak teliti. Teliti tanpa bisa berpikir sistematis dan menghitung juga tidak dapat membuahkan hasil. Berpikir sistematis, tapi tidak dapat menghitung dan teliti, maka pekerjaannya pun tidak dapat menghasilkan kinerja yang maksimal. Tapi, selain ketiga kemampuan ini, satu hal yang harus wajib kita miliki adalah kejujuran. Karena, jika kita melakukan pekerjaan akuntan tanpa kejujuran, data dapat dimanipulasi dan dapat dikorupsi, maka perusahaan bisa menjadi tidak untung, bahkan paling parah perusahaan bisa mengalami kebangkrutan. Maka dari itu, ada beberapa kode etik sebagai akuntansi yang harus kita perhatikan.

Kode Etik Akuntan

Sebelumnya, apa sih kode etik itu? Kode etik adalah tatanan etika yang telah disepakati oleh sekelompok orang. Etika sendiri adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat, bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk. Jadi, seorang akuntan harus memiliki norma dan aturannya sendiri saat melakukan tugas-tugasnya, untuk menghindari kecurangan atau kebohongan. Kami akan menjelaskan kode etik apa saja yang harus kamu miliki sebagai akuntan. Kode etik yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) ini terdiri dari delapan poin, yaitu sebagai berikut:

Prinsip Integritas

Kode etik pertama adalah prinsip integritas. Dalam prinsip ini, akuntan diwajibkan dapat bekerja secara jujur untuk membangun hubungan bisnis maupu profesional. Jadi, dalam mengolah data, seorang akuntan harus menunjukkan data yang apa adanya tanpa dimanipulasi. Kejujuran ini yang dimaksud sebagai integritas, karena kejujuran itu mahal harganya. Hal inilah yang membuat seorang akuntan dapat dipercaya oleh perusahaannya.

Prinsip Objektivitas

Kode etik kedua ada prinsip objektivitas. Prinsip objektivitas adalah prinsip yang menghindari pengaruh pendapat orang lain dan pertimbangan pribadi. Melalui prinsip ini, seorang akuntan diwajibkan bersikap adil, jujur, tidak memihak dan tidak berprasangka atau bias. Jika kalian ingin menjadi akuntan, kalian harus menanamkan prinsip ini agar tidak terpengaruh dengan kepentingan pribadi yang tidak berhubungan dengan perusahaan.

Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Kode etik ketiga adalah kompetensi dan kehati-hatian profesional. Seorang berprofesi akuntan harus menggunakan jasanya dengan hati-hati, kompeten dan tekun, serta kewajiban yang mempertahankan pengetahuan. Seorang akuntan harus berhati-hati dengan jasanya, agar jasanya tidak disalahgunakan oleh perusahaan untuk melakukan penggelapan uang atau pajak. Hal ini dapat berdampak buruk bagi perusahaan dan juga diri sendiri, karena itu salah satu dari kecurangan dan melanggar kode etik pertama.

Kompetensi juga diperlukan untuk meyakinkan klien bahwa kita memang mempunyai keahlian dalam akuntansi. Hal ini membuat klien akan percaya pada kita karena puas dengan hasil kerja yang dilakukan oleh seorang akuntan tersebut.

Kerahasiaan

Setelah itu, ada kode etik yang keempat, yakni kerahasiaan. Prinsip ini bermaksud menghormati kerahasiaan informasi yang didapat saat melakukan jasa profesional akuntansi. Informasi ini tidak boleh diungkapkan tanpa persetujuan yang bersangkutan, kecuali ada hak, kewajiban, dan hukum yang bersangkutan untuk mengungkapkannya. Kerahasiaan ini akan tetap berlanjut walaupun sudah tidak menjalin hubungan kerjasama dengan klien yang bersangkutan.

Perilaku Profesional

Kelima, ada prinsip perilaku profesional. Perilaku ini sudah harus ada di dalam diri seorang akuntan. Kode etik ini mewajibkan setiap akuntan mematuhi ketentuan hukum serta peraturan yang berlaku, dan menghindari setiap perilaku yang dapat mengurangi kepercayaan pada profesi akuntan itu sendiri. Maka dari itu, seorang akuntan harus konsisten dengan reputasi profesi yang baik. Seorang akuntan harus menghindari tindakan yang dapat menjelekkan profesi dari akuntan. Tindakan yang dimaksud adalah berbohong, manipulasi data dan menjelek-jelekkan klien.

Tanggung Jawab Profesi

Kemudian, adapula tanggung jawab profesi. Saat menjalankan tanggung jawabnya, seorang akuntan harus menjaga moral dan sikapnya. Seorang akuntan profesional mempunyai peranan penting dalam masyarakat. Mempunyai tanggung jawab terhadap klien yang memakai jasanya. Hal ini akan berpengaruh dalam pengembangan profesi dari akuntan. Semua usaha tersebut harus dipelihara dalam meningkatkan profesi dari akuntan.

Standar Teknis

Yang ketujuh adalah standar teknis. Setiap kegiatan selalu ada standar teknis dan standar profesional yang relevan. Hal ini akan disesuaikan dengan keahliannya dan harus dilakukan dengan berhati-hati. Dalam penugasannya, kode etik ini harus berjalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.

Kepentingan Publik

Terakhir, adapun prinsip kepentingan publik. Seperti yang sudah dibahas di atas, kepentingan publik adalah peranan penting dalam profesi akuntan, karena seorang akuntan harus berkerja sesuai dengan kepentingan publik, bukan pribadi. Publik yang diartikan dalam hal ini adalah pemerintah, klien, pegawai dan juga investor.

Dari prinsip yang sudah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa seorang akuntan mempunyai kepentingan utama, yaitu membuat paham pemakai jasa dari akuntan, bahwa jasa ini dilakukan dengan tingkat prestasi yang tinggi.

Akuntan sebagai seseorang yang ahli di bidang akuntansi tentu diperlukan oleh berbagai macam perusahaan. Tugasnya memang sangat penting karena berhubungan dengan keuangan perusahaan. Oleh karena itu setiap orang yang bekerja di bdiang akuntansi haruslah tahu dan paham dengan benar mengenai seluruh tugas dan tanggung jawabnya. Di samping itu berbagai strategi untuk menjadi seorang akuntan handal juga perlu dipahami sehingga bisa dilakukan pengembangan kualitas dan keahlian.

Tugas Akuntan

Hasil gambar untuk unsplash finance

Membuat catatan keuangan

Hal mendasar yang biasanya dilakukan oleh seorang akuntan adalah membuat catatan mengenai keuangan dari suatu perusahaan. Yang namanya keuangan sudah pasti ada di setiap institusi atau lembaga. keuangan ini juga merupakan hal penting dan bahkan utama sehingga pengelolaannya harus tepat. Oleh karena itu pencatatan keuangan temasuk segala transaksi yang terjadi di suatu lembaga haruslah dicatat oleh orang yang ahli. Dengan keahliannya tersebut maka pencatatan keuangan bisa dilakukan dengan langkah tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Memastikan pembayaran pajak

Pajak tentu saja tak akan luput dari suatu lembaga termasuk pula perusahaan. Bahkan setiap tenaga kerja yang dipekerjakan disuatu perusahaan juga akan dikenakan pajak. Maka perhitungan pajak ini juga harus dilakukan dengan tepat oleh orang yang memang memiliki keahlian di bidangnya. Perhitungan pajak harus tepat dan pembayaran pajak harus dipastikan terjadi secara tepat waktu.

Menyarankan peningkatan keuangan

Siapa saja yang memiliki pengetahuan di bidang akuntansi tentunya bisa tahu dengan tepat mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang seharusnya. Terlebih lagi bila catatan mengenai keuangan perusahaan sudah diketahui dengan pasti. Maka adanya saran untuk bisa membantu perusahaan dalam meningkatkan keuangan perusahaan bisa diberikan. Saran tersebut diharapkan agar dapat berguna dan berfungsi untuk meningkatkan keuntungan. Selain itu saran yang diberikan juga diharapkan agar bisa membuat perusahaan bisa berhemat dan mengurangi pengeluaran.

Melakukan evaluasi anggaran

Evaluasi anggaran menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan peningkatan keuangan di suatu lembaga atau institusi atau perusahaan. Dengan melakukan evaluasi anggaran maka nantinya bisa diketahui dengan jelas mengenai pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. Maka pengeluaran sebisa mungkin ditekan agar perusahaan terhindar dari kerugian. Oleh karena itu evaluasi anggaran ini harus dilakukan pada suatu periode secara rutin agar keuangan perusahaan bisa selalu dipatau.

Mengurangi biaya operasional

Melakukan penghematan pengeluaran salah satunya adalah dengan mengurangi biaya operasional. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi biaya operasional. Misalnya saja dengan melakukan penghematan listrik dan sejenisnya. Dengan kata lain pengurangan biaya operasional merupakan suatu usaha yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar nantinya usaha atau bisnis bisa berjalan secara lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya pengurangan biaya operasional ini bisa membuat perusahaan menjadi lebih berhemat sehingga bisa diperoleh keuntungan yang lebih besar.

Meningkatkan keuntungan usaha

Setiap bisnis atau usaha pastinya dijalankan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Agar suatu perusahaan memperoleh keuntungan maka pencatatan dan perhitungan keuangan perusahaan harus dilakukan dengan tepat. Melalui perhitungan dan pencatatan keuangan yang tepat maka perusahaan bisa mengambil sikap mengenai bagaimana cara menjalankan bisnis untuk ke depannya. Harapannya agar perusahaan bisa mendapat keuntungan yang lebih banyak lagi untuk ke depannya sehingga bisnis bisa tetap berjalan.

Menginvestigasi adanya kecurangan

Tidak jarang perusahaan membutuhkan jasa akuntan handal untuk bisa menginvestigasi kecurangan yang mungkin saja terjadi. Sebab pada dasarnya suatu kecurangan dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Bahkan bisa saja kerugian yang ditimbulkan tersebut sangatlah besar. Jika hal ini sampai terjadi maka bisnis bisa terancam bangkrut dan bahkan pailit. Oleh karena itu perlu dilakukan investigasi terhadap kemungkina kecurangan yang terjadi dalam pengelolaan keuangan perusahaan agar bisnis yang dibangun bisa tetap berlangsung secara lancar.

Membuat laporan keuangan

Untuk hal yang satu ini yaitu membuat laporan keuangan tentu sudah pasti menjadi tugas dari seorang akuntan. Bahkan pembuatan laporan mengenai keuangan perusahaan ini seolah menjadi tugas utama yang memang harus dilakukan. Namun kegiatan tidak hanya berhenti sampai pada proses pembuatan laporan keuangan saja. Tetapi akuntan juga harus bisa menyajikannya kepada jajaran atasan dan juga bahkan kepada pemiliki perusahaan. Oleh karena itu diperlukan pula keahlian berbicara agar penyampaian informasi mengenai keuangan perusahaan bsia tersampaikan dengan jelas.

Tips Akuntan Handal

Hasil gambar untuk unsplash finance

Pengetahuan memadai

Bagi Anda yang ingin menjadi seorang akuntan handal sudah seharusnya memiliki pengetahuan yang memadai. Dengan adanya pengetahuan tersebut maka segala keahlian yang berhubunga dengan pelaksanaan teknis dan analisis keuangan bisa dilakukan dengan baik. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai berbagai hal yang bersangkutan dengan keuangan maka seseorang bisa mengambil pendidikan di jalur akuntansi. Setidaknya gelar S1 di bidag akuntansi bisa diperoleh agar pengetahuan yang dimiliki lengkap dan dapat diterapkan.

Terbiasa dengan angka

Setiap orang yang bergelut di dunia akuntansi sudah pasti akan selalu menemui angka. Maka seorang akuntan sudah seharusnya terbiasa dengan angka. Tidak hanya terbiasa dengan angka saja tetapi orang yang bergelut di bdiang akuntansi juga harus terbiasa melakukan pengolahan angka. Misalnya seperti menghitung keuangan perusahaan ataupun lainnya. Perhitungan angka dan keuangan ini juga harus dilakukan secara akurat. Bahkan sebisa mungkin saat melakukan pengelolaan keuangan perusahaan harus disiapkan pula berbagai bukti yang mendukung pencatatan keuangan.

Selalu memusatkan fokus

Bekerja di bidang akuntansi memang memerlukan tingkat ketelitian dan kecermatan yang cukup tinggi. Sebab hal ini berhubungan dengan keuangan dari suatu lembaga sehingga pengelolaan keuangan ini tidak boleh sampai ada kesalahan. Oleh akrena itu seorang akuntan saat bekerja harus selalu memusatkan fokus. Dengan adanya fokus maka setiap proses pencatatan transaksi keuangan bisa dilakukan secara rinci bahkan sampai dengan unit pengukuran yang terkecil. Dengan adnaya fokus ini pula maka pekerjaan bisa dikerjakan dengan lebih cepat dan tanpa adanya kesalahan.

Memiliki sikap konsisten

Selain berbagai hal di atas rupanya hal lain yang perlu dimilikioleh seorang akuntan agar bisa bekerja secara lebih baik lagi yaitu sikap konsisten. Yang dimaksud dengan konsisten dalam hal ini adalah adanya konsistensi dalam bekerja sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan benar. Konsisten ini juga mencakup sikap disiplin di dalamnya sehingga seluruh pekerjaan bisa dikerjakan secara optimal.

Pentingnya Peran Akuntan

Akuntan memiliki peran yang sangat penting di suatu perusahaan. Pekerjaannya yang berhubungan dengan segala macam kegiatan keuangan perusahaan bisa berpengaruh pada kondisi perusahaan ke depannya. Oleh karena itu tugas yang dikerjakan oleh orang yang ahli di bidang akuntansi ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Namun segala pekerjaan haruslah dilakukan sesuai dengan perhitungan yang tepat sehingga keuangan perusahaan akurat dan valid.

Jojo Expense

Dari definisi, tugas, fungsi, kemampuan dan kode etik yang sudah kita bahas di atas, bisa kita simpulkan bahwa menjadi seorang akuntan tidaklah mudah. Sudah harus menghitung bermacam-macam hal, ada banyak kewajiban lain pula. Nah, kalau kamu ingin menjadi atau kini bekerja sebagai seorang akuntan, ada aplikasi yang bisa memudahkan tugasmu lho! Perkenalkan JojoExpense, aplikasi pengelolaan pengeluaran perusahaan yang terotomatisasi dan fully digital. Dengan arus kas yang bisa dikontrol kapanpun di manapun, tidak perlu lagi deh buang-buang waktu untuk merekap semua bukti transaksi karyawan. Mudah, bukan?