Arbitrase, Apa dan Bagaimana Sih?

Pernah dengar kata arbitrase? Bagi sebagian orang bisa jadi ini merupakan kata yang cukup unik dan aneh. Tidak banyak yang memahami apa sebenarnya makna kata tersebut atau bahkan tidak tahu menahu apa dan bagaimana kata tersebut diimplementasikan. Tentu saja hal ini tidak mengherankan, karena kata arbitrase ini lebih kepada istilah yang banyak digunakan pada kasus dan kondisi tertentu. Terutama pada kondisi ekonomi yang bisa jadi menguntungkan dan di satu sisi sekaligus sedang mengalami masalah, misalnya pada suatu perusahaan.

Adapun arti dan makna arbitrase memang bisa jadi cukup menarik untuk diketahui orang awam. Terutama bagi yang tidak mengerti gambarannya seperti apa dan langkah-langkah yang harus ditempuh bagaimana. Sebaiknya cari informasi yang memadai lebih dulu supaya saat berhadapan dengan situasi tersebut bisa menentukan apa yang harus dilakukan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini beberapa informasi tentang arbitrase mulai dari pengertiannya, contoh kasus yang sering terjadi, hingga bagaimana penyelesaiannya.

Pengertian Arbitrase

Dimulai dari pengertian arbitrase sendiri, karena istilah ini sering terdengar awam bagi banyak pihak. Meskipun kasus dan contohnya bisa dengan mudah kita dapatkan. Adapun arbitrase ini menurut Wikipedia dikatakan sebagai praktik memperoleh keuntungan yang terjadi dari adanya perbedaan harga di antara dua pasar keuangan. Dengan kata lain ini merupakan kombinasi menyesuaikan antara dua jenis pasar keuangan yang bertujuan supaya memperoleh keuntungan dari selisih harga pasar yang satu dengan yang lain.

Oops! We could not locate your form.

Arbitrase ini juga dikatakan sebagai pengambilan keuntungan tanpa resiko, yang mana implementasinya lebih banyak dilakukan untuk obligasi, saham, mata uang, komoditi, dan lain sebagainya. Terutama hal ini dilakukan saat harga pasar tidak memungkinkan supaya terjadi keseimbangan harga. Dengan demikian maka tidak ada pihak yang dirugikan dan sama-sama memperoleh keuntungan.

Jenis Arbitrase

Rupanya arbitrase ini tidak hanya terdiri dari satu macam hal saja. Di dalam perusahaan arbitrase bisa menyangkut investasi. Tapi di satu sisi juga bisa berkaitan dengan keuangan perusahaan. Secara umum berikut ini jenis arbitrase yang sering terdapat di lingkungan perusahaan.

Merger, dimana dua perusahaan atau dua divisi menjadi satu bagian untuk menyeimbangkan keuntungan perusahaan. Biasanya divisi atau perusahaan yang tidak menguntungkan yang akan diakuisisi oleh yang lebih kuat.

Depository Receipts, dimana ini umumnya berlaku untuk pasar saham ataupun valuta asing yang bermanfaat sebagai fungsi kontrol. Sehingga perdagangan saham dan valuta asing bisa dioptimalkan keuntungannya.

Peraturan, adalah bentuk keputusan yang diambil sebuah perusahaan di saat terjadi resiko keuangan. Misalnya pengajuan pinjaman dari pihak perusahaan terhadap bank tertentu.

Contoh Kasus Arbitrase

Tentu saja memahami apa yang dimaksud dengan arbitrase bukan hal yang mudah secara teori. Akan lebih jelas jika menghadapi secara langsung kasus yang membutuhkan tindakan tersebut. Misalnya pada suatu perusahaan, apabila terjadi kondisi yang hampir merugikan perusahaan, maka tentu langkah arbitrase ini bisa saja segera dilakukan. Pada dasarnya ini merupakan lebih kepada penengah suatu masalah, dimana masing-masing mengambil jalan keluar yang sama-sama menguntungkan semua pihak. Contoh kasusnya misalnya:

  • Suatu perusahaan mendaftarkan dirinya di pasar saham untuk memperoleh lebih banyak pemodal. Di sisi lain kondisi keuangan perusahaan saat ini tidak lagi memungkinkan sehingga butuh bantuan modal dari pihak lain. Di sini pasar saham menjadi pihak mediasi supaya perusahaan dapat tetap bertahan dengan jalan memberikan ijin penjualan saham ke pasar bebas. Sehingga dengan demikian ada pemodal yang bisa membeli saham perusahaan tersebut untuk terbebas dari resiko kerugian dan tetap mempertahankan perusahaan. Hanya saja secara tidak langsung kepemilikan perusahaan berubah menjadi pada pemilik saham terbesar. Proses ini dianggap lebih cepat dan mudah daripada mendaftarkan diri pada negara dan mengajukan bangkrut, yang prosesnya menempuh jalur hukum dan memerlukan syarat yang tidak sedikit. Dengan membiarkan perusahaan diakusisi melalui mekanisme pasar saham, maka tentu perusahaan mengalami kerugian yang lebih minim atau bahkan bisa terhindar dari resiko kerugian yang ada di awal. Disini proses berlangsung legal tetapi tidak perlu melalui proses persidangan untuk menunjuk pemilik baru dari perusahaan.

Langkah Menghadapi Arbitrase

Dalam menghadapi fenomena kasus arbitrase ini, tentu ada beberapa strategi yang harus dilakukan supaya perusahaan bisa melakukan hal tersebut tanpa halangan. Karena tidak terjadinya kesepakatan yang diinginkan pada arbitrase, bisa jadi justru merugikan salah satu pihak. Karena itu berikut beberapa tips bagi perusahaan dalam menghadapi kondisi arbitrase pada salah satu produk yang dipasarkan.

  • Cek lebih dulu kondisi apa yang paling memungkinkan untuk disepakati dalam kasus akan dilakukan arbitrase. Sebisa mungkin pastikan tidak ada pihak yang dirugikan.
  • Akan lebih baik jika langkah melakukan arbitrase ini justru memberikan keuntungan positif bagi perusahaan. Terutama jika berkaitan dengan aset perusahaan maupun sistem keuangan perusahaan.
  • Pastikan ada legalitas dalam tindakan tersebut supaya tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan di kemudian hari.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Penyelesaian Hukum

Pada dasarnya arbitrase ini merupakan penyelesaian tanpa harus menggunakan jalur hukum yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sehingga dengan langkah tersebut maka perusahaan bisa mempertahankan posisi keuangannya, atau bahkan mengambil untung dari hal tersebut dan tidak perlu berhadapan dengan hal yang bersifat legal.

Apabila tidak terhindarkan, tentu saja jalan tengah terakhir yang mungkin dilakukan yaitu melalui jalur hukum. Misalnya saja perusahaan yang merugi akibat hal tertentu terpaksa melalui jalur persidangan untuk memutuskan kondisi perusahaannya yang merugi.

Arbitrase pada kesimpulannya memang merupakan situasi khusus yang bisa ditempuh dalam menyelesaikan masalah dengan lebih mudah. Namun hal ini sering kali membuat suatu perusahaan yang mengalami sengketa menjadi sedikit kewalahan. Jika ini merupakan hal yang juga terjadi pada perusahaan Anda, maka tentu sudah waktunya perusahaan Anda memiliki sistem yang lebih baik untuk menghindari masalah bisnis yang di satu sisi bisa merugikan dan bahkan beresiko hukum.

Apabila hal semacam ini terjadi, tentu sebaiknya perusahaan memiliki mekanisme yang lebih baik dalam mengontrolnya. Nah, cobalah JojoExpense yang akan membantu keuangan perusahaan lebih baik untuk berkembang termasuk menghindari resiko terjadi masalah keuangan dan kerugian pada perusahaan. Penggunaan software tersebut sedikit banyak akan membantu pengelolaan keuangan perusahaan secara otomatis. Selain itu juga memantau segala macam pengeluaran yang terjadi pada sebuah perusahaan dengan lebih jelas. Sehingga neraca keuangan perusahaan dapat dikontrol secara maksimal.

tren e-commerce

Adapun JojoExpense ini memiliki beragam fitur menarik untuk dicoba. Di antaranya yaitu sebagai berikut:

  • Capture Expenses
  • Budget Controlling
  • Cash Advance
  • Dan lain-lain

Dengan fitur-fitur tersebut di atas, tentunya sangat memungkinkan untuk mencoba JojoExpense secara gratis terlebih dulu. Buktikan manfaat dan fitur-fitur tersebut dan rasakan perbedaannya pada sistem keuangan Anda. Dapatkan sistem yang jauh lebih efektif dan efisien serta merupakan kontrol terbaik pada neraca keuangan perusahaan.