Penjelasan Analisa Break-Even Point dan Contohnya

Pernahkah kamu mendengar istilah break even poin (BEP)? Isitlah break even sangat sering digunakan dalam menganalisis sebuah perusahaan. Bagi kamu yang belum tahu apa itu break even point semua akan dibahas secara sederhana dan simple. Dimulai dari pengertian apa itu Break Even Analysis itu sendiri sampai arti dari arti BEP itu sendiri. 

Peran dan fungsinya juga kita akan bahas secara bersama-sama di artikel ini, disertai dengan rumus dan contohnya. Jadi dibaca terus yah, agar pengetahuan kamu tentang BEP setidaknya sedikit bertambah. Yuk, dibaca terus artikelnya.

Apa itu Break Even Point (BEP)?

Breakeven Number of Units - Definition, Formula, Sample Calculation

Pengertian BEP (Break even point) adalah total pendapatan yang didapatkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Total keuntungan dan kerugian pada titik BEP adalah 0, artinya di titik ini adalah titik impas, dimana perusahaan dalam posisi netral. Perusahaan ini tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.

Break even point juga dapat digunakan sebagai indikasi dalam jual-beli saham. Dengan kalkulasi yang dibuat dengan menggunakan metode BEP seseorang yang melakukan kegiatan jual beli saham dapat menganalisa kapan saat yang tepat untuk membeli (call) dan kapan harus menjual (put).

Unsur-Unsur Pembentuk Break Even Point

Excel Spreadsheet Pictures | Download Free Images on Unsplash

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai Break Even Point, terlebih dahulu kamu harus mengetahui apa saja unsur-unsur pembentuk BEP ini. Berikut adalah komponen pembentuk Break Even Point.

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap atau Fixed Cost merupakan salah satu biaya yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan menyangkut dan tidak menyangkut dengan proses produksi. Yang termasuk biaya tetap adalah biaya upah/ gaji, biaya penyusutan, biaya sewa gedung.

Biaya Variabel Per Unit (Variable Cost)

Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel atau variable cost adalah biaya yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan terkait dengan produk yang diproduksi. Contoh dari biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya air, listrik, dan telepon.

Harga Jual per Unit (P)

Merupakan harga yang ditentukan perusahaan untuk setiap satuan unit produk yang dihasilkan, ini diperoleh dari harga pokok ditambah dengan jumlah keuntungan yang ingin diperoleh perusahaan.

Tujuan Break Even Point

Break Even Analysis | Meaning, Calculation and Benefits | Legal Raasta |

Berikut ini terdapat beberapa tujuan break even point, diantaranya yaitu:

  • Mendesain spesifikasi produk
  • Menentukan harga jual per produk
  • Menentukan jumlah produksi/ penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian
  • Memaksimalkan jumlah produksi
  • Merencanakan laba yang di targetkan perusahaan

Perubahan harga jual per unit dapat mempengaruhi besarnya Break Even Point. Apabila harga jual naik sementara biaya variabel yang dikeluarkan tidak berubah maka akan menurunkan hasil BEP. Sebaliknya jika biaya variabel naik maka Break Even Point akan naik dan begitu pula sebaliknya.

Manfaat Break Even Point

Sampai saat ini, perusahaan masih menggunakan analis BEP, hal tersebut memberikan fakta bahwa BEP memiliki manfaat bagi perusahaan. Manfaat utama dari perhitungan Break Even Point adalah perusahaan mengetahui berapa kira-kira harga jual minimal yangharus ditentukan agar tidak mengalami kerugian. Tanpa menghitung BEP, bisa jadi harga jual produk yang dijual bisa terlalu rendah sehingga perusahaan bisa mengalami kerugian. Selain manfaat bagi harga jual produk, perusahaan jika dapat mengira-ngira banyaknya jumlah produk yang harus diproduksi agar total keuntungan yang perusahaan dapat bisa menutup biaya pengeluaran.

Bagi mereka yang masih pemula dan belum mengetahui tentang BEP, tentu akan merasa kesulitan dalam menentukan harga jual produk yang akan dijual. Biasanya mereka hanya mengira-ngira berapa keuntungan yang akan didapatkan. Namun, jika menggunakan perhitungan BEP akan terlihat jelas berapa keuntungan yang bisa didapatkan. Oleh sebab itu, sebelum kamu bisa menghitung besarnya harga pokok, hitung juga BEP sebelum menentukan harga jual.

Manfaat analisis Break Even Point bagi manajemen dan perusahaan menurut Carter dan Usry, 2005:270″ adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan informasi kepada manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Antara lain seperti penggantian atau penambahan fasilitas pabrik/ investasi dalam aktiva tetap lainnya.
  2. Membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan untuk kelangsungan usahanya.

Sedangkan manfaat atau kegunaan dari Break Even Point menurut Bustami dan Nurlela 2006:208 adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  2. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan yang ingin dicapai perusahaan.
  3. Memahami seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian.
  4. Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan.
  5. Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah target laba.

Break Even Analysis

Break even analysis adalah dasar dari semua metode break even yang diterapkan baik dalam sales ataupun dalam hal lainya, dimana break even analysis dapat diterapkan. Ada tiga poin penting yang perlu kamu ketahui terkait break even analysis:

  1. Memberikan informasi seberapa banyak investasi yang kamu butuhkan agar dapat mengimbangi pengeluaran awal yang telah dikeluarkan.
  2. memberi margin atau jarak sebagai langkah pengaman agar tidak mengalami kerugian
  3. Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual-beli saham hingga menganalisa budget berbagai macam project yang dilakukan oleh perusahaan.

Rumus Break Even Point Dalam Akuntansi dan Bisnis

Dalam dunia akuntansi dan bisnis BEP sering digunakan untuk menemukan persamaan dimana biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam satu periode. Penghitungan break even poin berguna sebagai salah satu management tool dalam urusan manajerial perusahaan, dalam menentukan persoalan yang telah disebutkan.

BEP Dalam Bentuk Units 

BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit )

Selisih dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit adalah rumus dari margin kontribusi (contribution margin). Cara ini bisa digunakan untuk mengetahui titik dimana jumlah beban setara dengan  jumlah biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan. Rumus BEP dapat juga berbentuk

BEP =  Biaya tetap : Margin kontribusi per unit

Break Even Point tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika kamu sudah mengetahui berapa banyak minimal unit yang harus dijual untuk menutup biaya produksi kamu dapat mengalikannya dengan biaya per unitnya.

BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit

Margin kontribusi (Contribution Margin)

Apa Itu Break Even Point (BEP): Pengertian, Rumus & Cara Menghitungnya -  Belajar Ekonomi

Setelah kamu mengetahui bagaimana cara menghitung BEP, ada bagusnya juga kamu mengetahui apa itu margin kontribusi. Margin kontribusi dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk yang berhasil dijual, dengan mengukur efek dari sales terhadap keuntungan. Cara menghitungnya hampir mirip dengan yang ada di rumus BEP, hanya saja di BEP itu dihitung per unitnya saja.

Margin kontribusi : Total sales – Biaya variabel

Dalam menghitung margin kontribusi, hal penting yang kamu perhatikan adalah biaya variabel yang dikenakan, baik relasinya dengan total biaya ataupu dengan total sales suatu perusahaan.

Dengan menggunakan margin kontribusi sebuah perusahaan dapat memisahkan biaya tetap produksinya dengan keuntungan yang didapat. Dengan begitu perusahaan mengetahui interval harga produk yang akan dijual, juga besaran keuntungan yang dapat diperoleh dari produk tersebut.

Contoh Break Even Point

Agar kamu dapat lebih jelas seperti apasih cara menghitung BEP dan penerapan Break Even Analysis, yuk simak contoh sederhana dan mudah berikut ini.

Seorang akuntan manajer perusahaan XYZ, yang bertanggung jawab dalam operasional produksi dan persediaan supply ingin mengetahui jumlah sales yang diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000 dan menginginkan keuntungan sebesar Rp.20.000.000, Penyabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasinya adalah sebagai berikut:

Total biaya tetap             =  50.000.000

Biaya variabel per unit =  30.000

Harga jual per unit        =  50.000

Keuntungan yang di inginkan = 20.000.000

Pertama kita harus mencari nilai BEP-nya terlebih dahulu, saat kamu mencari nilai BEP kamu akan mengetahui juga nilai margin kontribusinya

Break Even Point = 50.000.000 : (margin kontribusi)

Break Even Point= 50.000.000 : (50.000 – 30.000)

BEP = 50.000.000 : 20.000

BEP = 2500 Unit

Artinya adalah perusahaan harus menjual 2500 Unit agar tidak mengalami kerugian, tetapi jika hanya menjual 2500 unit perusahaan XYZ juga tidak akan memperoleh keuntungan. Yuk, dibaca terus artikel dan contohnya agar kamu lebih mengerti dengan contoh ini.

Poin penting selanjutnya bagi akuntan manajer yang mengawasi produksi adalah menghitung dalam bentuk rupiah atau mata uang lainya, kamu dapat sesuaikan dengan jenis mata uang apa saja yang kamu inginkan.

Hanya saja, semua biaya baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dengan jenis mata uang yang sama. Jika semua perhitungan menggunakan rupiah semua harus dengan rupiah, jika kamu menggunakan dolar maka semua harus terlebih dahulu kamu ubah menjadi dolar.

Break Even Point dalam Rupiah = Harga jual per unit x BEP unit

BEP in Rp = 50.000 x 2.500 unit

BEP in RP = Rp.125.000.000

Break Even Point dan Break Even Analysis

Break-Even Point (BEP) - Definition, How to Calculate, How to Reduce

Sekarang adalah poin penting terakhir tentang break even point, bagaimana menerapkan break even point untuk menghasilkan keuntungan yang kamu inginkan dengan menggunakan break even analysis. Dengan contoh di atas, maka cara menghitungnya akan seperti ini

N unit yang dibutuhkan = (20.000.000 : margin kontibusi) + BEP unit

N unit = (20.000.000 : 20.000) + 2.500

= 1.000 +2.500

= 3.500

Dengan menggunakan korelasi dari metode break even point dan break even analysis, manajer produksi XYZ dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar perusahaan XYZ mendapat keuntungan yang di inginkan. Dalam contoh kasus ini Perusahaan XYZ harus menjual sebanyak 3.500 unit agar memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000.

Membedah Break Even Point

Setelah kamu mengetahui cara dan penerapan dari contoh kasus di atas, sekarang kamu sudah setidaknya mendapat gambaran seperti apa fungsi dari break even poin dan break even analysis itu sendiri. Seorang manajer produksi yang baik akan terus memperhatikan biaya yang diperlukan dalam proses produksi atau proses manufaktur. Terutama biaya tetap dan biaya variabel.

Dari contoh diatas kamu bisa bisa melihat jika perusahaan meningkatkan harga jual prodknya maka akan merubah margin kontribusi, yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah atau nilai break even point yang dibutuhkan perusahaan.

Sekarang ini dalam urusan produksi sebuah perusahaan dapat mengunakan beberapa strategi agar dapat menekan biaya variabel yang dibutuhkan. Biaya varibel yang lebih rendah berarti margin kontribusi akan semakin tinggi, keuntugan per unit pun akan semakin tinggi dan jumlah produk yang harus terjual juga menjadi lebih rendah.

Perusahaan dapat menggunakan mesin dan mengadopsi teknologi terbaru atau dapat juga dengan menggunakan outsourcing sebagai salah satu strategi produksinya. Konsep penting lainya adalah margin of safety. Mungkin sekalian saja kita bahas apa itu margin of safety.

Margin of Safety

Dari contoh diatas perusahaan XYZ sudah dapat menutup biaya produksinya dengan menjual 2.500 unit. Namun untuk mencapai target keuntungan yang diinginkan perusahaan XYZ harus menjual 3.500 unit. Selisih 1000 unit yang harus dijual inilah yang disebut margin of safety.

 Margin of safety digunakan dalam break even analysis dalam memprediksi antara interval keuntungan dan minimal penjualan produk yang dibutuhkan perusahaan, serta dapat meminimalisir resiko kerugian yang dapat terjadi.

Pentingnya Perhitungan Break Even Point Dalam Bisnis

Break-Even Analysis Template | SCORE

Break Even Point atau BEP merupakan titik impas, dimana pendapatan usaha telah sama dengan semua pengeluaran modal yang dikeluarkan. Jadi kondisi usaha tersebut tidak menghasilkan laba namun juga tidak mengalami kerugian. Kondisi ini merupakan titik awal dimana kondisi kedepannya usaha kamu akan mulai memperhitungkan laba dan rugi. Perhitungan Break Even Point dalam bisnis juga sering di marginalkan karena dianggap tidak terlalu berpengaruh pada jalannya usaha. Padahal Break Even Point sangat penting terutama menyangkut juga dengan kelangsungan usaha kedepannya.

Dengan Break Even Point, kamu bisa mengetahui posisi keuangan usaha kamu sekaligus menentukan target dn jumlah produksi kedepannya.  Break Even Point juga berpengaruh terhadap lini operasiolan perusahaan, contohnya seperti produksi, marketing, dan lain-lain. Berikut ini penjabaran pentingnya perhitungan Break Even Point dalam bisnis.

  • Break Even Point menunjukkan berapa jumlah barang yang perlu di produksi dengan harga jual yang sudah ditetapkan agar bisa kembali modal. Selanjutnya, BEP juga berguna ketika menghitung jumlah produksi ketika kamu ingin memperoleh laba tertentu. Perhitungan BEP disini sangat penting dalam menentukan target laba yang ingin dicapai usaha.
  • Dengan BEP, kamu bisa menganalisis dan mencermati apakah harga yang sudah ditetapkan ini apakah terlalu tinggi atau malah terlalu rendah.
  • Dengan BEP, kamu bisa mengevaluasi hasil dari investasi marketing yang sudah kamu lakukan. Kamu bisa membaca situasi apakah investasi dan perencanaan marketing sudah sesuai dengan target produksi, penjualan, dan laba?
  • BEP akan turut mempengaruhi pengambilan keputusan dalam hal pemasaran, produksi, keuangan, dan strategi usaha ke depannya.

Kelemahan Analisis Break Even Point

How to Become a Digital Entrepreneur - Inc. Plan (USA)

Menurut Kasmir (2010) analisis titik impas (BEP) juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan Break Even Point tersebut antara lain:

1. Perlu Adanya Asumsi

Analisis titik impas/ BEP membutuhkan banyak asumsi, terutama mengenai hubungan antara biaya dengan pendapatan. Sering kali asumsi yang digunakan sudah tidak sesuai dengan realita yang terjadi ke depan.

2. Bersifat Statis

Analisis hanya digunakan pada titik tertentu bukan pada suatu periode tertentu

3. Tidak Digunakan Untuk Keputusan Akhir

Break Even Point hanya baik digunakan jika ada penentuan kegiatan lanjutan yang dapat dilakukan.

4. Hubungan Penjualan dan Biaya

Ada hubungan penjualan dan biaya, misalnya penjualan dilakukan dalam kapasitas penuh maka diperlukan penjualan tambahan, untuk itu perlu biaya tambahan seperti biaya upah/ tenaga kerja yang mengakibatkan naiknya biaya variabel dan jika diperlukan tambahan seperti biaya tetap contohnya peralatan.

5. Kurang Mempertimbangkan Risiko

Selama masa penjualan banyak risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Dalam hal ini BEP masih kurang mempertimbangkan risiko tersebut, misalnya kenaikan harga bahan baku, dan sebagainya.

6. Pengukuran Kemungkinan Penjualan

Jika grafik BEP yang didasarkan pada harga penjualan yang konstan, maka untuk melihat kemungkinan laba pada berbagai tingkat harga harus dibuatkan semua seri grafik atau untuk tiap tingkat harga.

Setelah membaca apa itu break even point di artikel ini semoga kamu setidaknya mendapat gambaran tentang fungsinya dalam perusahaan.

jojonomic

Tahukah kamu kalau ada aplikasi yang dapat mempermudah dalam mengelola pengeluaran perusahaan? Dengan JojoExpense kamu bisa mengelola keuangan perusahaan kamu dari mana saja.

Jadi kalau kamu sedang liburan pun kamu tetap dapat mengetahui arus pengeluaran yang terjadi. Ditambah dengan teknologi yang dapat memberikan informasi pengeluaran secara mendalam. Sistemnya yang otomatis dan aman juga dapat memangkas waktu kamu mengelola keuangan, jadi kamu akan semakin produktif dengan JojoExpense.

Yuk pakai aplikasi expense management dari Jojonomic sekarang. Dapatkan gratis demo 14 hari!