8 Prinsip Cara Menjual Apapun Kapanpun Dimanapun

Cara menjual merupakan seni yang dicari oleh banyak orang. Ini karena, pada akhirnya seseorang akan menjadi penjual. Baik itu menjual produk, jasa, ataupun menjual dirinya. Bahkan, yang dibilang karyawan sekalipun, pada intinya ia juga menjual jasa dirinya kepada perusahaan. Oleh karena itu, seni menjual ini harus dikuasai setiap orang.

Banyak orang yang merasa bahwa ia tidak mungkin bisa menjual. Mereka berpikiran bahwa kemampuan menjual itu sesuatu yang mengalir lewat darah dan diwariskan. Padahal, ini bukan merupakan suatu kemampuan terkait keturunan. Meskipun, memang benar seni menjual diturunkan, namun tentunya melalui pendidikan dan latihan.

Agar penjualan dapat berhasil dan laris, tentunya ada ilmu dan latihan yang harus dipelajari dan dikerjakan. Paling tidak, ada 10 prinsip cara menjual agar dapat laku dengan keras.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

1.      Orang Membeli Bukan Karena Butuh, Tapi Karena Percaya

Prinsip pertama cara menjual berfokus kepada trust antara pelanggan kepada Anda atau merek Anda. Rasa percaya inilah yang membuat pelanggan memilih membeli produk Anda. Bahkan, seandainya di luar sana ia menemukan produk-produk lainnya, ia akan tetap membeli produk Anda, karena ia percaya.

Untu itu, Anda perlu membangun nama baik sehingga orang dapat percaya. Nama baik tersebut dapat berasal dari kualitas, rekomendasi pihak lain, hingga kemiripan atau kesamaan dengan pelanggan.

2.      Sebaik-baiknya Memancing Ikan adalah Di Kolam Ikan

Cara menjual Anda tidak akan laris, jika Anda membidik semua orang. Anda perlu mengidentifikasi target market Anda. Setelah itu, lakukan upaya untuk menampung semua target market Anda tersebut dalam 1 tempat. Tempat ini dapat berupa klub, kelompok, gang, grup Facebook, grup WA, channel instagram, list email, dan sebagainya.

Tempat tersebut ibarat kolam ikan. Dengan membuat kolam ikannya terlebih dahulu, Anda tak lagi perlu mencari ikan di laut lepas. Anda tinggal membuat pancingan-pancingan yang tepat agar ikan tersebut memakan umpan. Dengan demikian, proses penjualan Anda dapat berjalan lebih mudah.

tips cara menjual3.      Tidak Semua Ikan Memakan Daging

Untuk mulai memasukkan ikan ke dalam kolam yang sudah Anda buat, Anda harus memahami jenis makanan mereka. Tidak semua orang memakan daging. Ada juga yang memakan plankton dan ganggang laut.

Dalam cara menjual, ini berkaitan dengan minat orang. Jika produk Anda adalah peninggi badan, tentu target Anda adalah orang yang pendek. Jika produk Anda penurun berat badan, tentu target Anda adalah orang yang gemuk. Dengan demikian, perlu jaring yang tepat untuk menempatkan target market Anda ke kolam yang sudah Anda buat.

4.      Ikan yang Lapar Lebih Baik dari Ikan yang Kenyang

Setelah membuat kolam ikan dan memasukkan ikannya, jangan langsung menempatkan umpan di sana. Memang akan ada yang menyambar, tapi hanya sebagian kecil saja. Untuk lebih baiknya, Anda perlu membuat ikan-ikan tersebut lapar. Sehingga, ketika Anda melempat umpan, mereka tidak hanya menyambar, tapi juga berebutan.

Oops! We could not locate your form.

Dalam konteks penjualan, ini dilakukan dengan memberi edukasi. Edukasi yang diberikan tentu  berkaitan dengan manfaat produk atau jasa Anda bagi calon pembeli tersebut. Pembeli yang telah memahami manfaat produk atau  jasa Anda, akan berinisiatif untuk membeli. Jika banyak yang sudah memahami, tentu yang membeli juga akan berebutan.

tips cara menjual5.      Sebelum Memikirkan Orang Lain, Orang Cenderung Memikirkan Diri Sendiri

Ini prinsip yang sudah jamak dipahami oleh banyak orang. Tentu ini bukan sesuatu yang salah, melainkan sesuatu yang lumrah. Untuk itu, yang harus dilakukan seorang penjual adalah menerapkan prinsip ini dalam cara menjual yang ia lakukan.

Caranya adalah Anda harus lebih menonjolkan benefit, dan bukan hanya sekedar fitur dari produk atau jasa Anda. Misalkan Anda menjual mesin cuci yang bisa diatur melalui smartphone. Anda tidak hanya harus menyebutkan fiturnya, tapi manfaat apa yang akan pembeli dapatkan. Yaitu, dengan tetap bisa mencuci bahkan ketika sedang di luar kota. Itu namanya benefit.

6.      Orang Tidak Membeli dengan Logika, Tapi dengan Emosi

Prinsip cara menjual ini  mungkin agak  aneh, tapi kenyataannya seperti itu. Sebenarnya orang melakukan aktivitas pembelian bukan berdasarkan logika. Tapi di baliknya, ada emosi yang ingin ia rasakan atau alami. Kemudian, baru ia membenarkannya dengan logika.

Misalnya saja, ketika Anda menggunakan jasa salon. Di balik alasan agar kelihatan lebih rapi, ada emosi ingin diperhatikan secara lebih oleh pasangan atau orang lain. Misalnya lagi, ketika Anda memberikan derma atau sedekah ke orang lain. Di balik alasan untuk membantu  meringankan beban sesama, ada emosi positif bahwa kita menjadi lebih baik dan bersyukur.

Emosi-emosi inilah yang mendorong kita melakukan sesuatu, yang lalu kita benarkan dengan logika. Oleh karena itu, dalam cara menjual Anda, Anda harus mampu membangkitkan emosi pelanggan. Entah dengan kata-kata, gambar, suara, aroma, dan sebagainya. Tentu saja menggunakan unsur pengungkit emosi yang lebih banyak akan lebih bagus hasilnya.

tips cara menjual7.      Orang Membeli Karena Ingin Keluar, Bukan Ingin Masuk

Jika ada dua buah tebing yang terpisah jurang yang dalam, mana yang paling ingin membuat Anda meyeberang? Apakah harta karun di tebing seberang, atau 5 singa di tebing tempat Anda berada sekarang? Jelas, pasti 5 singa yang hendak meneram merupakan motivasi yang lebih kuat.

Ini menjelaskan bahwa orang lebih memilih membeli jalan keluar dari suatu masalah, dari pada jalan masuk ke posisi tertentu. Maka, cara menjual agar laris adalah dengan memperlihatkan bahwa apa yang Anda jual mampu menyelesaikan masalah pelanggan. Dengan kata lain, juallah solusi kepada pelanggan.

Sebenarnya, yang pelanggan beli bukanlah produk atau jasa kita. Akan tetapi, yang pelanggan beli adalah solusi yang ia butuhkan dengan produk atau jasa kita. Karena itu, kita harus dapat menunjukkan bahwa, produk atau jasa kita mampu menyelesaikan masalah mereka. Begitu cara menjual agar laris.

8.      Menjual Laris dengan Cara Dramatis

Apa kegunaan dari  vaccuum cleaner? Tepat, untuk menyedot debu dan kotoran. Semua vacuum cleaner seperti itu. Mereka memiliki komponen dan fungsi yang serupa? Lalu, apa yang membedakan vacuum cleaner Anda dengan merek lain. Kekuatannya? Ketahanannya? Bagaimana cara Anda menunjukkan hal tersebut kepada pelanggan Anda?

Penjual  vaccuum cleaner yang baik akan mendemonstrasikan kekuatan vacuum cleanernya. Tidak hanya untuk menyedot debu, melainkan juga untuk menyedot bola bowling. Tapi kan, alat tersebut tidak akan dibuat menyedot bola bowling, melainkan debu? Memang, tapi ini jauh lebih dramatis dan mengena kepada benak dan emosi pelanggan.

Jadi, cara menjual agar lebih laris adalah dengan membuat demonstrasi yang dramatis dari produk atau jasa yang Anda jual.

Dukung Tenaga Penjualan Anda

Untuk mampu menerapkan cara menjual agar laris, Anda perlu memberikan dukungan kepada tenaga penjualan. Tak perlu khawatir mekanismenya, karena dengan menggunakan JojoExpense, hal ini akan jauh lebih mudah.

JojoExpense untuk mengatur anggaran iklanDilengkapi fitur mobile approval serta advance cash dengan intelligence OCR dan geo-tagging, JojoExpense sangat lengkap. Tidak akan ada lagi penipuan keuangan yang membuat perusahaan bocor. Jadi, Anda tetap dapat mendukung tenaga penjual menerapkan cara menjual agar laris dan menguntungkan. Coba demonya secara gratis di sini.