CONNECTING MILLENIALS AT WORK

Millennials are the future of work. They demand for flexible working.

Keberadaan generasi millennials (genmill) pada perusahaan menjadi isu hangat yang banyak dibicarakan sekarang ini. Mereka seringkali dianggap tidak loyal pada perusahaan, ingin cepat menyelesaikan pekerjaan, dan self-centered. Selain banyaknya tantangan dalam berkomunikasi dengan genmill, perusahaan juga tertarik untuk memanfaatkan potensi mereka. Menurut riset dari Harvard Business Review, perusahaan dapat meningkatan produktivitas, mengurangi beberapa pos biaya, dan mendapatkan talent yang baik jika dapat mengakomodir kebutuhan genmill.

Millennials lahir pada rentang tahun 1980 hingga 2000. Satu dekade lalu, masih sedikit dari mereka yang menempati posisi strategis di perusahaan. Namun saat ini, jumlah genmill yang sedang menuju puncak karir terus bertambah. Tidak dapat dipungkiri bahwa genmill adalah masa depan dari talent yang ada di Indonesia dengan estimasi 143 juta tenaga kerja. Cara terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka adalah dengan memahami apa yang mereka cari dalam memilih pekerjaan selain dari penghasilan yang tinggi.

Menurut survei dari Unify, 43% talent di U.S menginginkan flexibility dan improve work-life balance. Perusahaan yang tidak mengindahkan flexible working akan berpotensi kehilangan talent terbaik. Penerapan flexible working didorong oleh para millennials. Permintaan untuk pilihan waktu dan tempat kerja yang lebih leluasa, jumlah cuti, serta liburan yang lebih banyak merupakan definisi flexible working bagi para genmill. Dengan waktu kedatangan kerja di luar kebiasaan perusahaan (nine-to-five), bukan berarti mereka mengurangi keuletan generasi sebelumnya. Mereka memiliki karakter result-based dalam mengukur produktivitas kerja. Para genmill melihat pekerjaan dalam konteks yang lebih leluasa, terutama dimana dan kapan pekerjaan yang diberikan dapat terselesaikan, sehingga work-life balance dapat terwujud (Sadaghiani dan Myers, 2010).

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Three core principles for the company to accommodate remote work.

Dengan jumlah tenaga kerja generasi millennials terbesar di ASEAN, Indonesia diyakini akan memiliki tren yang sama mengenai flexible working. Pertanyaan yang menarik adalah bagaimana perusahaan dapat berhasil mengakomodir flexible working bagi talent. Komunikasi, koordinasi, dan kultur perusahaan menjadi kunci sukses perusahaan dalam menerapkan flexible working.

Tidak dapat dipungkiri, teknologi digital sangat mengubah cara berkomunikasi dalam perusahaan. Ide dan informasi yang dibagikan akan melewati medium digital seperti email dan pesan singkat. Selain itu, para pemimpin perusahaan juga harus dapat berkoordinasi dengan flexible worker dengan mendokumentasikan berbagai materi kerja yang dapat diakses secara online maupun offline. Flexible working tentunya akan mengurangi banyak aktivitas pertemuan para pemimpin dengan tim. Kultur perusahaan yang kuat akan membangun trust dan engagement pada tim sehingga produktivitas yang diinginkan dapat tercapai.

Communication principles. The comparison between conventional era and digital era. What can employers do?

Perbedaan pandangan mengenai waktu antara genmill dan generasi lainnya akan berpengaruh pada prinsip berkomunikasi pada perusahaan. Sifat dasar para genmill yang cenderung tidak sabar dalam mencapai sesuatu seringkali menjadi kendala komunikasi bagi karyawan senior. Dengan menggunakan digital tools, gap komunikasi tersebut dapat dikurangi, terutama dalam mengakomodir flexible working. Mobile apps seperti WhatsApp, Slack, dan Jojo Attendance dapat menjadi referensi penting bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan para millennials.

Sifat mereka yang technology-savvy akan terakomodir melalui penggunaan digital tools untuk bekerja. WhatsApp merupakan medium komunikasi yang sangat populer karena cepat dan fungsional. Sedangkan Slack dapat menjadi opsi yang tepat untuk mendokumentasikan materi dan koordinasi tugas.

Oops! We could not locate your form.

Jojo Attendance akan melakukan proses kontrol kehadiran dan waktu kerja para  flexible worker. Studi empiris menunjukkan bahwa genmill senang bekerja dalam kolaborasi dengan tim lainnya. Pekerjaan yang dikolaborasikan dianggap lebih cepat selesai sehingga pencapaiannya mendapatkan acknowledgement dari perusahaan.

Fitur Project dan Collaboration pada Jojo Attendance dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam mengukur produktivitas karyawan ketika menyelesaikan suatu pekerjaan. Selain itu penggunaan aplikasi yang sama dalam satu perusahaan akan menumbuhkan semangat kebersamaan dan keterbukaan dalam diri genmill guna memaksimalkan potensi masing-masing. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang berubah begitu cepat, kemampuan perusahaan untuk menggunakan tenaga dan waktu kerja yang efektif akan meningkatkan daya saing perusahaan.

Conclusion

Tidak dapat dipungkiri bahwa millennials merupakan tenaga kerja di masa depan. Perusahaan dapat menjadikan fenomena tersebut peluang, bukan hambatan. Melalui fasilitas flexible working, perusahaan dapat menarik talent yang potensial ke dalam perusahaan. Selain itu, produktivitas karyawan yang lebih tinggi, talent yang lebih puas dengan perusahaan, dan pengurangan biaya melalui reduksi biaya operasional kantor fisik akan dapat dicapai melalui flexible working.

Pola pikir millennials sangat result-based. Kepercayaan dan dukungan terhadap para genmill perlu dikembangan agar perusahaan dapat memaksimalkan performa mereka. Kunci sukses bagi perusahaan adalah dengan membuka diri terhadap perkembangan dunia digital yang dapat meningkatkan produktivitas kerja. Teknologi komunikasi dan koordinasi dengan digital tools yang tepat akan menentukan kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berbagai perusahaan telah menggunakan Jojo Attendance karena dianggap dapat mengakomodir flexible working tanpa mengurangi kontrol kerja terhadap karyawan. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, perusahaan dapat terus mempertahankan dan meningkatkan daya saing.

Pertanyaannya adalah : Sudah siapkah kita?

Dapatkan konsultasi gratis dari Business Development Manager kami untuk mengembangkan sistem management produktivitas pada perusahaan Anda di +62 821 24276999 (Dom)