Ekonomi Kreatif: Arti, Jenis, Ciri dan Perkembangannya di Indonesia

Kamu memiliki ide-ide kreatif dalam membuat produk bisnis? Atau kamu senang menciptakan dan berinovasi untuk membuat sesuatu yang belum pernah dibuat sebelumnya? Itu berarti kamu cocok untuk terjun ke dalam ekonomi kreatif yang sedang marak di Indonesia ini.

Hal ini juga penting sekali, lho, karena perubahan dunia yang sangat dinamis dengan segala kompleksitasnya, menuntut manusia untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan ekonomi. Nah, kira-kira apa pengertian serta jenis dan perkembangan ekonomi atau industri kreatif yang ada di Indonesia? Yuk, cari tahu semuanya di bawah ini!

Apa Sih Ekonomi Kreatif Itu?

Secara umum, pengertian ekonomi kreatif (creative economy) adalah suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia, sebagai faktor produksi yang paling utama.

Menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.

Oops! We could not locate your form.

Jadi, pada dasarnya, konsep ekonomi kreatif ini lebih mengedepankan kreativitas, ide, dan pengetahuan manusia sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi di suatu negara dan akhirnya bisa mendunia.

Pertumbuhan sektor ekonomi ini juga menanjak cukup tinggi lho, sekitar 5,76%. Artinya, ia berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, pertambangan dan penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, jasa-jasa dan industri pengolahan. Hebat, kan?

Karena itu, keyakinan akan masa depan sektor ekonomi kreatif inilah yang mendorong Presiden Jokowi membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diharapkan berfungsi menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ekonomi kreatif juga diharapkan bisa menjadi pilar perekonomian di masa depan.

Jenis-jenis Ekonomi Kreatif di Indonesia

Ekonomi kreatif juga memiliki beberapa jenis bisnisnya, berdasarkan buku “Pengembangan Industri Kreatif Indonesia 2025” yang di terbitkan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia, yaitu :

Periklanan

Bisa berupa iklan tv, radio, brosur, iklan sosial media (e-flyer), spanduk, dan lain-lainnya untuk memasarkan produk atau jasa.

Arsitektur

Termasuk desain bangunan dan ruangan untuk kebutuhan sehari-hari seperti desain rumah, kantor, mall, ruko, atau jenis bangunan lainnya.

Pasar barang seni

Biasanya, di pasar ini kamu bisa mendapatkan barang-barang hasil karya kerajinan tangan (handicraft), seperti gantungan tas, gelas, tas, kipas tangan dan barang-barang seni lainnya yang sudah dihias oleh pelaku seni.

Kerajinan Tangan (handicraft)

Bisa berupa vas bunga, patung, gantungan tas, bantal, baju, sepatu, dan kerajinan lainnya yang dibuat sendiri dengan tangan, tanpa bantuan mesin.

Kuliner

Sebagai salah satu industri yang tidak ada habisnya, kuliner juga menyajikan berbagai pilihan menu dengan hiasan dan komposisi yang unik dan lezat untuk dinikmati oleh pelanggan.

Design

Bisa berupa desain pakaian (fashion), desain grafis, desain tulisan, logo dan desain lainnya.

Fashion

Termasuk seni menghias atau menciptakan pakaian dengan model-model terbaru, termasuk baju, celana, aksesoris, sepatu dan lain sebagainya.

Film, video dan fotografi

Film, video, dan fotografi juga termasuk ke dalam ekonomi kreatif, untuk menciptakan cerita dan seni lewat video dan gambar.

Musik

Lagu dan nada termasuk ke dalam ekonomi kreatif untuk menciptakan musik terbaru dan beda dari yang sebelumnya.

Seni pertunjukan

Seni pertunjukan bisa berupa seni teater panggung atau drama panggung, hingga film atau serial TV.

Penerbitan dan percetakan

Kalau kamu suka menulis dan membuat buku atau majalah, berarti kamu juga turut berperan dalam menjalankan ekonomi kreatif.

Layanan komputer dan perangkat lunak

Layanan komputer, perangkat lunak (software) dan bahkan website design dan game design juga termasuk ke dalam creative economy ini.

Radio dan televisi

Penyiaran radio dan televisi dengan konten-konten unik, menarik dan menghibur juga merupakan jenis ekonomi ini.

Riset dan pengembangan

Dengan melakukan riset dan pengembangan, kamu bisa mendapatkan ide-ide kreatif yang baru dan bermanfaat dalam proses kegiatan ekonomi.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Setiap penggiat ekonomi bisa menciptakan industri kreatif lebih dari satu sektor, sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Misalnya, kamu memiliki usaha di bidang jasa desain, bisa juga melakukan bidang jasa periklanan online, kalau kamu memiliki kemampuan di bidang tersebut. Jadi, bisa menambah pemasukan dan wawasan juga, kan?

Ciri-ciri Ekonomi Kreatif

Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri ekonomi kreatif yang ada di Indonesia, yaitu :

Kreasi Intelektual

Beberapa unsur utama yang ada seperti kreativitas, keahlian dan talenta yang memiliki nilai jual melalui penawaran kreasi intelektual.

Mudah Tergantikan

Produk yang dihasilkan (barang dan jasa) memiliki siklus hidup singkat, margin tinggi, beraneka ragam, persaingan tinggi, dan mudah ditiru, sehingga mudah tergantikan.

Penyediaan Produk Langsung dan Tidak Langsung

Terdiri atas penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain, yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan.

Butuh Kerjasama yang Baik

Dibutuhkan kerjasama yang baik antara berbagai pihak yang berperan dalam industri kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah.

Berdasar Kepada Ide

Industri kreatif berbasis pada ide atau gagasan dari pelakunya dan konsepnya bersifat relatif.

Terbuka atau Tidak Terbatas

Pengembangan industri kreatif tidak terbatas dan dapat diterapkan pada berbagai bidang usaha.

Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Sebenarnya, industri kreatif sudah ada sejak lama di Indonesia. Tapi, dulu masih disebut dengan istilah ekonomi industri dan ekonomi informasi. Penggunaan istilah ekonomi kreatif mulai dikenal pada tahun 2001, yaitu ketika John Howkins menerbitkan bukunya yang mengulas tentang industri kreatif.

Ekonomi kreatif muncul sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan berlanjut pada pemerintahan Presiden Joko Widodo sekarang ini. Selain itu, kemunculan industri di Indonesia juga dikarenakan mulai adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah berkembang beberapa tahun sebelumnya.

Manfaat Ekonomi Kreatif bagi Indonesia

Dengan adanya MEA dan industri kreatif, diharapkan akan membantu perekenomian Indonesia dengan berbagai cara, seperti:

  • Membuka lapangan kerja baru
  • Menekan angka pengangguran
  • Menciptakan masyarakat yang kreatif
  • Kompetisi dunia bisnis yang lebih sehat
  • Meningkatkan inovasi di berbagai sektor

Menggerakkan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Tapi,  harus disadari, upaya untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif ini juga tidak mudah lho.  Diperlukan kebersamaan, dan pastinya sinergi, dari semua pihak pelaku bisnis. Salah satunya melalui temu kreatif  nasional yang melibatkan para pelaku industri dan ekonomi kreatif  untuk curah pikiran, curah gagasan, berbagi pengalaman, unjuk kerja dan unjuk kreativitas untuk kemajuan sektor ini.

Pemerintah Indonesia juga ikut menyelenggaraan berbagai kegiatan pameran dagang, baik berskala nasional maupun internasional, untuk mendukung ekonomi kreatif ini dan mendorong tumbuhnya industri lain yang terkait, seperti peningkatan investasi, pengembangan usaha kecil, pendapatan devisa negara dan lain sebagainya.

Karakteristik Ekonomi Kreatif

Karakteristik khusus industri kreatif adalah menunjukkan keunggulan dan kreativitas dalam menciptakan desain yang kreatif sehingga masyarakat tertarik terhadap produk/ jasa yang dihasilkan.

Berikut ini karakteristik ekonomi kreatif, diantaranya yaitu:

  • Berbasis pada ide atau gagasan.
  • Konsep yang di ciptakan bersifat relatif.
  • Pengembangan yang luas dalam segala bidang usaha.
  • Siklus singkat, margin tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah untuk ditiru.
  • Dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam industri kreatif, seperti pemerintah yang memiliki peran paling dasar, kaum intelektual, dan dunia usaha.
  • Mempunyai unsur utama berupa talenta, keahlian, kreativitas yang berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran dari produk/ jasa.
  • Tersusun dari penyediaan produk kreatif langsung pada customer dan mendukung terciptanya nilai kreatif terhadap sektor lain yang berkaitan secara tidak langsung terhadap konsumen.

Kreativitas sebagai Faktor Produksi

Agar produk dapat bersaing di pasar, dibutuhkan ide-ide baru yang kemudian diubah dalam bentuk realitas konkret untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kunci dari keberhasilan ini adalah kreativitas. Kreativitas bisa dari kualitas sumber daya manusia dan faktor  produksi tenaga kerja.

Kreativitas merupakan proses mental yang menghasilkan konsep dan ide baru, terlebih lagi kreativitas menyiratkan sebuah penataan kembali informasi baik itu yang tidak diketahui maupun yang sudah diketahui.

Dengan begitu, konsep kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru yang menarik minat masyarakat. John Howkins pernah mengemukakan bahwa kreativitas dalam bentuk gagasan, ide-ide, dan mimpi-mimpi saja tidak memiliki nilai ekonomi, namun akan bernilai ekonomi apabila diwujudkan dalam bentuk produk-produk yang dapat diperdagangkan/ dipasarkan.

Industri kreatif dikaitkan dengan aktivitas yang berasal dari kreativitas, bakat dan keterampilan individu yang memiliki potensi kekayaan dan penciptaan lapangan kerja baru melalui kekayaan intelektualnya.

Selain kreativitas, hal lain yang menunjang ekonomi kreatif adalah nilai tambah yang dapat dilihat dari peningkatan kualitas produk dari segi nilai dan ekonomi.

Kreativitas dapat meningkatkan nilai tambah dari barang/ jasa yang diproduksi. Hal juga melipatgandakan produktivitas tenaga kerja. Hal akan terwujud apabila kreativitas sebagai sumber utama ekonomi kreatif dapat dioptimalkan dengan baik.

Keterampilan dalam Ekonomi Kreatif

Berikut adalah ciri dan keterampilan yang dibutuhkan seseorang agar bisa berkembang dalam industri ekonomi kreatif:

Kompetensi dan Menguasai Bidang

Karena nilai seorang yang bekerja dalam industri kreatif bergantung pada kekuatan ide-idenya, maka dibutuhkan kompetensi dan menguasai bidangnya agar berhasil. Selain itu juga diperlukan visi dan misinya untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang bisa dikembangkan dalam industri tertentu. Kompetensi dan penguasaan bidang dapat diperoleh lewat berbagai pengalaman, sering menguji banyak ide, mencoba hal-hal baru, dan melakukan serangkaian latihan.

Keterampilan Berwirausaha

Selain memiliki ide dan kompetensi yang bagus, seseorang juga butuh keterampilan dalam berwirausaha agar proyek dapat terus berjalan dan menghasilkan keuntungan. Keterampilan dalam berwirausaha ini perlu dimiliki pekerja industri kreatif seperti memahami penjualan, pemasaran, dan organisasi di lingkup industri kreatifnya. Jika bekerja dengan tim, maka keterampilan dalam hal manajemen organisasi juga diperlukan.

Menjadi Bagian Dari Komunitas 

Dalam ekonomi kreatif aspek sosial adalah hal yang penting dan perlu diperhatikan. Memiliki jaringan sosial dapat menguntungkan bagi pelaku industri kreatif suatu saat nanti. Jika nantinya mereka perlu bekerja sama, maka pelaku industri kreatif dapat memanfaatkan jaringan relasinya untuk menemukan rekan yang tepat untuk diajak bekerja sama.

Relasi dengan kelompok kreatif juga berguna untuk mendapatkan dukungan inspirasi dan mental. Bagaimanapun, dalam ekonomi kreatif yang menghargai ide dan kreativitas, akan sulit untuk membangun peran seseorang di pasar tanpa adanya kehadiran dari orang lain.

Contoh Ekonomi Kreatif

Saat ini industri kreatif di Indonesia kian berkembang. Pemilihan bisnis kreatif dapat disesuaikan dengan keterampilan yang dimiliki, penggunaan teknologi, dan kondisi pasar. Berikut adalah dua contoh ekonomi kreatif yang bisa Anda coba dengan ongkos kecil, tetapi bisa menghasilkan untung cukup besar. 

Mengajar Keahlian Tertentu

Karena pelaku kreatif cenderung memiliki pengetahuan banyak di salah satu bidang, pelaku industri kreatif dapat membangun sebuah bisnis yang mengandalkan keahliannya tersebut. Kemampuan ini bisa bersifat kreatif dan teknis atau bahkan mencakup soft skill seperti negosiasi, networking, dan komunikasi.

Jika Anda memiliki keterampilan atau keahlian tertentu yang dikuasai dan berpotensi mendulang permintaan, Anda bisa mempertimbangkan untuk membuka bisnis mengajar secara online atau offline. Saat ini sudah banyak bisnis yang menawarkan keahlian jasa mengajar seperti ini. Anda hanya memerlukan jaringan internet, berbagai alat belajar, media sosial untuk pemasaran, dan jaringan pertemanan untuk memperluas bisnis Anda.

Langkah yang bisa dibuat adalah menyusun silabus materi pelatihan yang akan diajarkan, susun dalam paket-paket menarik, dan tetapkan harga. Jangan lupa sertakan curriculum vitae supaya orang lain yakin kemampuan Anda mumpuni di bidang tersebut. Promosikan paket-paket pelatihan ini di media sosial dan jaringan pertemanan Anda.     

Desain Interior

Di situasi pandemik saat ini membuat gaya hidup seseorang kian berubah. Banyak dari mereka yang bekerja dari rumah, sehingga  sudut rumah digunakan sebagai ruangan untuk bekerja. Gaya hidup seperti ini bisa menjadi peluang untuk membangun bisnis desain interior dengan tawaran merancang ruang kerja dan ruang belajar yang nyaman di rumah. Ide ini memang terlihat sepele, namun tidak jarang beberapa orang membutuhkan perubahan gaya hidup yang akan mendorongnya untuk lebih nyaman dalam beraktivitas.

Untuk memulai usaha desain interior, perlu tenaga dan juga logistik, yaitu tenaga kerja untuk desain interior dan lainnya sebagai kontraktor.

Keyakinan akan masa depan sektor ekonomi kreatif mendorong Presiden membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diharapkan berfungsi menjadi akselator pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. Presiden bahkan berjanji untuk memberi dukungan penuh dalam masalah anggaran kepada Bekraf.

Namun harus disadari, upaya untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif memerlukan kebersamaan dan memerlukan sinergi dari semua pihak pelaku ekonomi kreatif. Salah satunya melalui temu kreatif  nasional yang melibatkan para pelaku industri dan ekonomi kreatif  untuk bertukar pikiran, gagasan, berbagai pengalaman dan unjuk kreativitas untuk kemajuan sektor ini.

Penggunaan Teknologi pada Bisnis Kreatif

Bisnis industri kreatif yang berhasil membutuhkan aplikasi yang akan mempermudah dalam menjalankan bisnisnya agar lebih terstruktur. Cakupan aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu bisnis kreatif antara lain adalah inventori, stok barang, dan pencatatan keuangan. Nah, untuk memudahkan itu semua Anda tidak perlu khawatir, karena saat ini terdapat aplikasi JojoExpense.

Pelaku ekonomi atau industi kreatif dalam masyarakat ini menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Hal ini bertujuan untuk memberikan produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan kelancaran bisnisnya.

jojo-expense

Nah, tapi untuk mendukung kesuksesan bisnismu, juga harus disertai dengan pencatatan atau laporan keuangan yang baik dan akurat. Karena itu, kamu sebagai pelaku ekonomi kreatif yang mau atau sedang melakukan usaha pastinya juga mau kan, supaya tetap mempunyai banyak waktu untuk mencari ide dengan laporan keuangan tetap terurus dan lengkap?

Kalau begitu, serahkan saja semua pada aplikasi JojoExpense dari Jojonomic ini! Dijamin laporan keuangan kamu bisa teratur, akurat, dan lebih cepat dan efisien dengan sistem otomatisnya, sehingga hemat waktu dan biaya. Kamu bisa cek laporan keuangan kamu dengan cepat dan praktis di aplikasi JojoExpense ini sehingga bisa lebih produktif! Mantap, kan? Tertarik mencoba aplikasi ini? Yuk, coba demo gratisnya sekarang!