Apa Itu Pembiayaan Ekuitas (Equity Financing)? Pengertian Hingga Tujuan

Dalam suatu pengembangan usaha, terdapat pembiayaan atau permodalan. Modal yang diberikan oleh investor tersebut dipergunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya saja untuk menutup pengeluaran yang tak terduga ataupun untuk melakukan pengembangan produk. Salah satu jenis pembiayaan tersebut adalah pembiayaan ekuitas (equity financing).

Pengertian Pembiayaan Ekuitas (Equity Financing)

Sebelum itu, Anda harus tahu apa yang dimaksud dengan pembiayaan ekuitas (equity financing). Berdasarkan ada Investopedia, pembiayaan ekuitas atau yang dikenal juga dengan equity financing ini merupakan penanaman modal lewat penjualan saham di perusahaan.

Sehingga kegiatan pembiayaan ini memiliki kaitan yang erat dengan penjualan atau kepentingan dalam suatu bisnis agar memperoleh dana usaha.  Pembiayaan ekuitas ini adalah salah satu contoh external financing. Ini disebabkan karena pembiayaan ini melibatkan pihak lain dari luar perusahaan.

pembiayaan ekuitas (equity financing)

Pembiayaan ini dilakukan karena perusahaan tersebut tidak memperoleh profit walaupun termasuk sebagai perusahaan yang berhasil. Sehingga mau tidak mau, uang yang masuk harus dialokasikan atau diputar dengan baik dan benar agar tidak rugi.

Selain itu pembiayaan ini pada umumnya dilakukan saat harga per pangsa sedang tinggi. Sehingga untuk saham yang kecil sekalipun, dengan begitu, dana yang diperoleh bisa dipergunakan untuk pengembangan usaha tersebut.

Namun, pembiayaan ekuitas (equity financing) berbeda dengan pembiayaan utang. Ini disebabkan karena perusahaan yang menerima modal tidak memiliki kewajiban untuk membayar bunga serta pokok dari utang tersebut. Sebagai gantinya, investor akan memperoleh bagian dari saham perusahaan. Besar saham tersebut sebanding dengan investasi yang diberikan.

Dengan begitu, setiap pemilik saham mempunyai hak suara. Jika investor tersebut menyuntikkan dana yang besar, maka bukan tidak mungkin juga akan memiliki kontrol besar akan perusahaan tersebut, termasuk kebijakan yang diatur. Apabila hal tersebut terjadi, maka perusahaan dapat kehilangan kontrol akan bisnis.

Sumber Pembiayaan Ekuitas (Equity Financing)

Pada dasarnya, tujuan dari dilakukannya pembiayaan ekuitas (equity financing) adalah untuk menghimpun dana bagi perusahaan seperti untuk startup. Sehingga, modal dari pembiayaan tersebut adalah dari investor besar dan tentunya dari modal ventura.

Investor yang menyuntikkan dana di perusahaan ini disebut sebagai investor malaikat. Artinya, investor tersebut merupakan investor baik perorangan atau grup yang memiliki kekayaan yang besar. Sehingga siap untuk memberikan dukungan dana dalam jumlah yang besar. Namun, investor jenis ini tidak masuk pada management suatu bisnis.

pembiayaan ekuitas (equity financing)

Berbeda dengan investor malaikat, pembiayaan ekuitas (equity financing) juga bisa dilakukan oleh modal ventura. Artinya adalah investor tersebut adalah pemodal profesional yang umumnya sudah terbentuk menjadi perusahaan modal ventura. Pemodal inilah yang nantinya akan menyiapkan dana yang cukup besar agar bisa membiayai perusahaan yang butuh pembiayaan.

Akan tetapi, untuk mendapatkan pembiayaan tersebut tidaklah mudah. Ini disebabkan karena pemodal ventura sangat selektif. Pemodal ini ini akan memberikan dananya untuk perusahaan yang memang dinilai potensial misalnya bisa mendatangkan keuntungan besar sebagai pengembaliannya. Ini karena tujuan akhir dari pemodal jenis ini adalah mengubah perusahaan menjadi public lewat IPO (mekanisme penawaran umum).

Keuntungan dan Kekurangan Pembiayaan Ekuitas (Equity Financing)

Pembiayaan ekuitas (equity financing)  memiliki keunggulan atau sisi positif dan negatifnya. Salah-salah dalam mengambil keputusan bisa menyebabkan kerugian untuk perusahaan apalagi untuk perusahaan baru. Berikut ini merupakan keuntungan dan kekurangannya.

pembiayaan ekuitas (equity financing)Keuntungan

  • Tidak perlu untuk membayar kembali uang yang sudah diinvestasikan. Namun, sebagai gantinya, investor tersebut memiliki saham atau hak di perusahaan tersebut. Walaupun begitu, resiko yang dimiliki jauh lebih besar dibandingkan dengan pinjaman bank. Ini disebabkan perusahaan memiliki tanggung jawab untuk investor, misalnya untuk mendapatkan keuntungan.
  • Investor tidak mencari hasil yang cepat. Jika melakukan pinjaman di bank, maka Anda akan diberi tenggat waktu misalnya 2 tahun untuk mengembalikan modal yang sudah diberikan sesuai dengan dana yang diberikan. Tidak jauh berbeda dengan bank, investor tetap memberikan tenggang waktu untuk perusahaan.
    • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
    • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Perbedaannya adalah waktu tersebut tergantung oleh investor sendiri. Ada yang bisa bertahun-tahun, namun ada pula yang hanya mematok waktu dalam hitungan bulan. Namun, kelebihannya, jikapun sudah mendapatkan hasil, investor tidak akan meminta pembayaran dan bunga.

  • Bisa memaksimalkan penggunaan dana karena perusahaan Anda tidak memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran per bulannya.
  • Meningkatkan channel dengan memasuki jaringan misalnya dari channel orang yang berinvestasi tersebut. Dengan begitu, penjualan bisa semakin meningkat.
  • Tidak perlu mengembalikan uang tersebut kembali ke investor. Resiko mengalami kerugian dan keuntungan sudah harus dihadapi oleh investor. Namun, bukan berarti anda lepas tangan membiarkan perusahaan Anda setelah mendapatkan dana. Salah-salah, jika Anda mendirikan perusahaan dan mencari dana, perusahaan Anda tidak dilirik karena dianggap kurang bertanggung jawab.

Kekurangan

  • Ancaman tidak memiliki pendapat. Ini disebabkan karena investor nantinya akan mendapatkan hak untuk bersuara. Jika dalam waktunya nanti investor tersebut melakukan invasi dan interupsi sehingga nantinya Anda kehilangan kebijakan dan kontrol perusahaan.
  • Menyerahkan kepemilikan. Sadar atau tidak, besar dana yang diberikan oleh investor bisa dianggap sebagai “mencicil” membeli perusahaan. sehingga jika perusahaan tidak segera membaik kondisinya, justru makin merugi, investor tersebut bisa mengakuisisi atau membeli usaha Anda.

pembiayaan ekuitas (equity financing)Jikapun Anda untung, maka hasil yang Anda dapatkan tersebut juga harus dibagi dengan investor. Ini karena investor sudah memiliki hak atas perusahaan tersebut sehingga kala untung, pendapatan juga harus dibagi sesuai dengan ketentuan kesepakatan.

  • Investor bisa menyusahkan. Misalnya dalam mengambil kebijakan, jika mendapatkan investor yang cukup rewel, akan susah untuk menentukan keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi. Apalagi jika Anda memiliki investor lebih dari 2 dengan besar pembiayaan yang sama.
  • Pelaporan yang lebih memakan waktu. Semua yang terjadi baik uang masuk ataupun uang keluar, harus dilaporkan ke investor. Dengan begitu, sebagai penerima dana, Anda bisa memperlihatkan pertanggungjawaban Anda. namun, pelaporan tersebut akan lebih memakan waktu karena harus ditunjukkan ke semua investor.

Equity financing ini bisa disebut pula dengan istilah yang lebih mudah yaitu pembiayaan ekuitas. Pembiayaan ekuitas ini pada dasarnya merupakan sebuah penanaman modal yang dilakukan melalui penjualan saham di perusahaan. Tentu saja hal pembiayaan ini berkaitan erat denagn kepentingan bisnis yaitu untuk memperoleh dana demi kelancaran bisnis atau usaha. Maka tentu saja sistem ini berhubungan dengan saham.

Memang dunia saham saat ini sudah tidak menjadi suatu hal yang asing lagi. Bahkan sekarang ini semakin banyak perusahaan yang berusaha untuk mendapatkan modal melalui penjualan saham. Hal ini utamanya dilakukan oleh perusahaan startup yang ingin menghimpun dana untuk bisa tetap mengoperasikan bisnis atau usahanya.

Tujuan Pembiayaan Ekuitas (Equity Financing)

Memperoleh dana usaha

Sebuah perusahaan yang menjual sahamnya pada umumnya memiliki tujuan untuk mendapatkan dana atau modal. Dana sudah tentu diperlukan bagi setiap bisnis atau usaha yang ingin dikembangkan supaya bisa mengalami kemajuan. Nantinya jika bisnis atau usaha yang dijalankan mengalami kemajuan dan perkembangan maka pencapaian tujuan perusahaan jadi lebih mudah dicapai. Maka tentunya tujuan yang telah ditetapkan dari pendirian usaha atau bisnis bisa segera terwujud.

Mendapatkan profit

Kaidah Jual Beli (Bagian 14)– Keuntungan Berbanding dengan Resiko –  PengusahaMuslim.com

Setiap usaha atau bisnis yang didirkan dan dikembangkan oleh pemiliknya sudah tentu dilakukan dengan tujuan untuk perolehan profit. Semakin besar profit yang didapatkan oleh sebuah perusahaan maka berarti semain besar pula tingkat kesuksesan perusahaaan. Melalui profit inilah nantinya perusahaan dapat berkembang sesuai dengan harapan pemiliknya.

Menjamin adanya investasi

Investasi pada dasarnya hadir dalam dua bentuk yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Beberapa perusahaan memang memanfaatkan saham sebagai suatu instrumen investasi. Jika keuntungan yang diperoleh perusahaan merupakan selisih dari harga beli dan harga jual maka bisa dibilang bahwa saham telah bertindak sebagai inestasi jangka pendek. Namun jika proses pembelian saham dilakukan oleh pihak luar secara sering atau memang saham dijadikan sebagai tabungan maka perusahaan yang menjual saham akan memperoleh tujuan saham sebagai sumber investasi jangka panjang.

Memecahkan kesulitan keuangan

Tentu saja setiap perusahaan pernah mengalami suatu kondisi yang bersifat tidak menguntungkan. Misalnya saja saat sebuah perusahaan tidak dapat membayar ataupun mengangur bunga atas pinjaman yang didapatkan dari bank. Maka untuk mengatasi hal ini dilakukan penjualan saham kondisi keuangan perusahaan bisa membaik dan pelunasan pinjaman bisa dilakukan secara lebih lancar.

Memperbaiki kondisi perusahaan

Bisa saja sebuah perusahaan saat mengalami kesulitan keuangan menjadi semakin terpuruk. Namun melalui penjualan saham nantinya perusahaan bisa diperbaiki atau dibenahi sehingga bisa berjalan dengan lebih baik lagi. Kondisi perusahaan yang membaik bukan hanya dalam hal finansial saja tetapi juga mencakup kualitas SDM yang turut berpengaruh secara langsung pada maju atau mundurnya perusahaan.

Contoh Pembiayaan Ekuitas (Equity Financing)

Tabungan individu

Pembiayaan ekuitas bisa saja berasal dari tabungan pribadi atau individu. Misalnya saja seseorang memiliki tabungan dalam bentuk deposito yang terus bertambah jumlahnya. Maka tabungan ini bisa digunakan untuk membeli saham dari sebuah perusahaan. Atau bisa juga individu mendapatkan dana dari hasil penjualan aset berharga miliknya. Jika tabungan dalam jumlah besar bukan tidak mungkin tabungan ini digunakan untuk melakukan proses equity financing.

Tabungan investor

Yang dimaksud dengan investor dalam hal ini adalah pihak di luar perusahaan yang bersedia untuk menanamkan investasi di perusahaan terkait. Investor bisa berupa apa saja baik lembaga yang lebih besar dan bahkan juga lembaga non-formal. Kehadiran dana dari investor tentunya dapat membantu sebuah perusahaan untuk dapat mempertahankankonisi finansial agar perusahaan bisa tetap dikembangkan.

Dana dari perusahaan perorangan

Seorang individu yang memiliki sebuah usaha juga bisa saja melakukan pembelian saham dari perusahaan lain. Terlebih lagi jika perusahaan milik perseorangan tersebut telah mengalami perkembangan yang signifikan sehingga kondisi ekonominya juga semakin berkembang. Dalam hal ini equity financing seolah menjadi sarana atau media bagi perusahaan perorangan tersebut untuk bisa memiliki saham dari perusahaan lain.

Dana dari perusahaan modal ventura

Selain dari perusahaan perseorang rupanya pembelian saham sebuah perusahaan juga bisa dibeli oleh perusahaan dengan sistem modal ventura. Yang dimaksud degan modal ventura adalah pemberian pembiayaan pada perusahaan dengan cara melakukan penyertaan secara langsung ke dalam  perusahaan yang dibiayai. Tentunya keuntungan dari modal ventura ini bisa berupa deviden ataupun capital gain.

Dana dari perusahaan besar

Perusahaan yang paling memungkinkan untuk melakukan pembelian saham adalah perusahaan besar. Sebab perusahaan besar umumnya memiliki dana yang sangat besar. Dengan adanya modal yang besar tersebut maka saham dari perusahaa lain bisa dibeli. Tentunya ahl ini akan menambah dana bagi perusahaan yang menerima pembiayaan dari penjualan saham.

Proses Pembiayaan Ekuitas (Equity Financing)

Penjualan saham di IPO

Sistempenjualan saham dengan cara cepat ini sebenarnya sudah ada di akun broker Anda. Jadi penjualan saham bisa dilakukan kapan saja melalui media online dan telepon. Sedangkan penetapan harga bisa disesuaikan dengan jumlah saham yang akan dijual. nantinya uang penjualan saham akan dikurangi dengan komisi dan biaya kemudian akan ditempatkan pada akun broker Anda.

Penjualan saham di perusahaan

Untuk melakukan sistem penjualan saham di perusahaan tentunya ada beberapa ketentuan yang menyertainya. Misalnya saja penjualan saham dilakukan pada investor besar sehingga tidak perlu sampai go public. Atau bisa juga saham dijual ke karyawan perusahaan sehingga loyalitas karyawan kepada perusahaan juga bisa saja menjadi semakin besar.

Penjualan saham di media online

Menjual saham dengan menggunakan bantuan dari media online juga bia menjadi pilihan yang tepat. Sebab hal ini bisa dilakukan degan menggunakan biaya yang cenderung lebih rendah. Menjual saham di media online juga bisa menggunakan bantuan dari aplikasi yang bia diunduh melalui perangkat Android ataupun iOS sehingga semua informasi yang perlu diketahui oleh para investor bisa tersampaikan.

Penjualan saham di pasar nego

Mendapatkan keuntungan dari penjualan saham juga bisa dilakukan melalui pasar nego. Biasanya hal ini dilakukan dengan melibatkan peran dan bantuan dari para broker. Memang melakukan penjualan saham perusahaan di pasar nego haruslah dilakukan dengan mengikuti berbagai ketentuan yang memang telah diberlakukan di pasar nego.

Menghadapi Dampak Pembiayaan Ekuitas (Equity Financing)

Equity financing yang terjadi dalam bentuk perolehan dana dari investor pada dasarnya tidak hanya memberikan keuntungan saja tetapi juga kerugian. Namun segala dampak yang diperoleh dari adanya proses pembiayaan ekuitas ini haruslah bisa dipikirkan sejak awal sehingga nantinya bia dihadapi dengan baik. Misalnya dengan memilih SDM terbaik di perusahaan.

Dengan memastikan jalannya equity financing yang tepat, maka segala konsekuensi dari pembiayaan euitas dapat teratasi dengan baik. Di samping itu juga dapat menjaga timbulnya resiko kehilangan investor. Terlebih lagi bagi para investor besar.

JojoExpense untuk Melaporkan Equity Financing

Agar dalam pelaporan pembiayaan ekuitas (equity financing) tidak memakan waktu yang lama, apalagi hitungan bisa mencapai ratusan juta, Anda bisa menggunakan JojoExpense. Dengan JojoExpense, seperti yang ada di https://jojonomic.com/produk/jojoexpense-reimburse-online/, Anda akan mendapatkan banyak keuntungan.

Beberapa keuntungan tersebut yaitu:

  • Memiliki format laporan yang fleksibel. Apakah Anda butuh dalam bentuk .xls atau bentuk PDF, anda bisa mengaturnya. Sehingga nanti ketika diserahkan, laporan akan lebih rapi.
  • Transfer secara real time dan bisa keluar negeri. Anda tidak perlu khawatir bagaimana jika transfer keluar negeri? JojoExpense dilengkapi dengan kemampuan untuk membantu Anda melakukan transaksi baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Apalagi pencatatan transaksi dilakukan secara real time untuk mempermudah pencatatan.

Yuk pakai aplikasi expense management dari Jojonomic sekarang. Dapatkan gratis demo 14 hari!