Franchise: Pengertian, Istilah, Jenis, Tips, dan Langkah Mengurus Izin

Oke teman-teman! Setelah sebelumnya membahas tentang visi dan misi, kali ini kita akan membahas mengenai franchise. Apa itu franchise, istilah-istilah franchise, dan jenis-jenis franchise. Franchise atau waralaba adalah hubungan yang salah satu pihaknya memanfaatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) pihak lain untuk usaha atau melakukan sebuah bisnis.  Keterangan lengkapnya mengenai franchise dapat di lihat di artikel di bawah ini ya… Yuk disimak!

Pengertian Franchise

Pengertian franchise adalah hubungan yang salah satu pihaknya diberikan hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa.

Oops! We could not locate your form.

Di Indonesia sendiri franchise dikenal dengan nama lain yaitu waralaba. Waralaba di Indonesia pun tergolong banyak dan berbagai jenisnya. Mulai dari waralaba makanan sampai jasa pengiriman.

Peraturan Tentang Sistem Waralaba

Waralaba merupakan suatu perikatan dimana kedua pihak terlibat dan salah satu pihaknya diberikan hak menggunakan dan memanfaatkan hak dari kekayaan intelektual (HAKI). Atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan tertentu berdasarkan perjanjian dan syarat yang ditetapkan pihak lain dalam rangka penjualan/ penyediaan barang dan jasa. Peraturan tentang sistem waralaba terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2007. Beberapa peraturan lainnya yang mendukung kepastian hukum dari bisnis waralaba diantaranya tertuang dalam:

  • Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 259/MPP/KEP/7/1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
  • Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba.
  • Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
  • Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
  • Dan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Istilah dalam Dunia Franchise

Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai franchise, ada baiknya jika kamu mengetahui terlebih dahulu tentang istilah-istilah apa saja yang ada di dalam dunia waralaba. Berikut beberapa istilah dalam dunia waralaba yang dikutip dari franchise-expo.co.id diantaranya

Franchisor

Franchisor atau pewaralaba adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya

Franchisee

Frenchisee atau penerima waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dana tau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.

Franchise Fee

Franchise fee atau biaya awal waralaba adalah biaya yang harus dibayarkan dimuka sebelum gerai waralaba kamu mulai beroperasi. Biaya tersebut dibayarkan untuk lisensi atau hak menggunakan merek yang diwaralabakan, selama jangka waktu waralaba dan hak untuk menggunakan pedoman operasional yang telah disepakati.

franchise
Jenis-Jenis Franchise

Setelah kamu mengenal tentang istilah-istilah yang ada dalam dunia franchise, sekarang kita akan bersama-sama membahas jenis dari franchise itu sendri, yuk langsung saja kita mulai!

Franchise Asing atau Luar Negeri

Merupakan franchise yang berasal dari luar negeri, dan cenderung lebih disukai karena sistemnya yang lebih jelas, dan mereknya pun sudah lebih dikenal oleh masyarakat. Contohnya seperti Pizza Hut, MC Donalds, dan lainnya.

Franchise Dalam Negeri

Franchise yang berasal dari dalam negeri ini juga tak kalah bagusnya dan telah menjadi pilihan investasi untuk orang yang ingin cepat memiliki usaha namun belum punya pengetahuan yang memadai untuk menjadi pengusaha.

Kesalahan Franchise yang Harus Kamu Ketahui

Membuka usaha waralaba memang banyak diminati orang karena usaha tersebut mudah dijalankan. Usaha waralaba memang terlihat mudah, namun tetap memiliki resiko sehingga kamu sebagai pemula bisnis harus berhati-hati. Berikut lima kesalahan waralaba yang harus kamu ketahui

Tidak Ada Dukungan Dana Operasional

Biasanya franchise tidak memiliki dukungan dana yang besar. Dana yang dimiliki oleh pemilik franchise merupakan dana dari investor. Selebihnya merupakan dana yang didapat dari para franchisor.

Kesalahan yang terjadi adalah tidak adanya cadangan dana khusus yang dimiliki oleh pemilik franchise. Padahal, dana tersebut diperuntukkan sebagai dana operasioal yang masih terkait dengan adanya kegiatan promosi bersama, maupun sistem pendukung lain yang harus ditanggung oleh pemilik usaha.

Sistem dan Konsep yang Rumit

Untuk memiliki konsep usaha yang baik, pemilik franchise harus mengadakan uji coba sebelum usaha tersebut ditawarkan. Sayangnya, beberapa franchise justru menawarkan sistem dan konsep yang belum terbukti.

Keputusan Membuka Cabang

Jangan membuka cabang baru jika kamu belum siap untuk perkembangan usaha baru. Meski ukuran kesuksesan franchise dilihat dari banyaknya cabang yang dibuka, hal ini bukanlah jaminan. Dengan membuka cabang baru, maka kamu harus siap dengan bertambahnya juga dana operasional.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Tidak Ada SOP

Jika sebuah usaha waralaba tidak memiliki SOP, maka waralaba tersebut akan memiliki kesalahan yang mungkin akan terjadi pada salah satu cabang. Tak hanya itu, nantinya kesalahan tersebut akan berdampak buruk pada seluh cabang yang lain.

Meminjam Uang Tanpa Perhitungan

Meminjam uang tanpa perhitungan yang baik hanya akan membuat usaha franchise menjadi semakin beresiko.

Membuka usaha franchise memang terbilang gampang dibandingkan dengan memulai usaha dari awal. Meskipun begitu, kamu harus tetap memperhitungkan keadaan franchise agar tidak mengalami kerugian.

Tips Membuka Bisnis Franchise

Nah, apa kamu semakin tertarik ingin membuka bisnis waralaba? Berikut adalah hal-hal dan tips yang perlu kamu perhatikan jika ingin membuka bisnis franchise!

Ciri Khas yang Menarik

Hal pertama yang harus kamu pastikan adalah, kamu harus dapat membuat produk atau poin lain yang memiliki ciri khas tersendiri. Kamu juga dapat menambahkan fasilitas tambahan pada outlet kamu. Dengan ini, kamu dapat menciptakan poin diferensiasi antara waralaba kamu dengan yang lainnya. Untuk dapat menguasai pasar, ciptakanlah sesuatu yang baru dan unik!

Catatan Keuangan

Hal selanjutnya yang wajib kamu miliki sebagai franchisee adalah memiliki catatan keuangan. Buatlah pembukuan keuangan secara rutin baik secara sistem atau manual. Walaupun bisnis yang kamu miliki belum termasuk besar, kamu tetap harus memiliki pencatatan transaksi dan keuangan secara keseluruhan yang baik. Dengan begitu, kamu tentunya dapat melihat dan mengetahui perkembangan bisnis yang kamu jalankan dari waktu ke waktu. Catatan keuangan ini juga dapat kamu gunakan untuk melihat status perkembangan bisnis kamu serta untuk mengetahui produk-produk yang menguntungkan dan mana yang merugikan.

SOP yang Jelas

Tetapkan standar operasional prosedur (SOP) sebagai pedoman dan acuan semua karyawan kamu, termasuk kamu sendiri dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Dengan SOP yang jelas, kamu dapat memiliki standar kualitas yang sama antara waralaba yang kamu jalankan dengan waralaba lainnya, dari standar produk hingga kualitas layanannya. SOP kamu juga harus sederhana agar semua proses bisnis kamu dapat menjadi lebih mudah dan lancar.

Kesinambungan Antar Franchise

Franchisor biasanya secara berkala akan memberikan pelatihan pada para franchisee-nya. Mengapa? Karena walaupun dijalankan oleh pemilik dan badan usaha yang berbeda-beda, namun pelanggan tetap melihat brand yang sama. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk memiliki standar kualitas produk dan layanan, bahan produksi, peralatan dapur, seragam karyawan, dan hal-hal lainnya yang tidak berbeda dari waralaba lainnya dengan brand yang sama.

Langkah-Langkah Mengurus Izin Franchise

Sudah yakin ingin membuka usaha waralaba? Ikuti langkah-langkah berikut untuk cara mengurus izin usaha waralaba!

Diambil dari PP No. 42 Tahun 2007 Bab V yang menjelaskan tentang cara pendaftaran waralaba, kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Pengajuan proposal penawaran dari pihak pemberi waralaba (franchisor) kepada Menteri dengan melampirkan:
    • fotokopi proposal penawaran bisnis
    • salinan legalitas usaha
  • Pendaftaran perjanjian waralaba oleh penerima waralaba (franchisee) kepada Menteri dengan melampirkan:
    • fotokopi legalitas usaha
    • fotokopi perjanjian waralaba
    • salinan proposal penawaran waralaba
    • fotokopi KTP pemilik/pengurus perusahaan
  • Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba oleh Menteri yang berlaku untuk jangka waktu 5 tahun

Menurut Pasal 7 PP No. 42 Tahun 2007, proposal penawaran yang diajukan oleh pemberi waralaba setidaknya memuat:

  • Data identitas pemberi waralaba
  • Legalitas usaha pemberi waralaba
  • Sejarah kegiatan usahanya
  • Struktur organisasi pemberi waralaba
  • Laporan keuangan 2 tahun terakhir
  • Jumlah tempat usaha
  • Daftar penerima waralaba
  • Hak serta kewajiban pemberi waralaba dan penerima waralaba

Selain proposal penawaran, pihak franchisor juga diwajibkan untuk memberikan pelatihan kepada penerima waralaba atau franchisee. Hal ini dimaksudkan agar kualitas pelayanan dan produk yang diberikan sesuai dengan standar dari franchisor.

Tips Menjalankan Bisnis Waralaba Sampai Sukses

Fokus pada Bidang Usaha Waralaba Tertentu

Langkah awal untuk memulai bisnis waralaba sampai sukses adalah dengan fokus terhadap bidang usaha yang akan digeluti. Pilihlah bidang usaha yang memang Anda tertarik. Selain itu pilih bidang usaha yang terarah agar memudahkan Anda dalam mengelola usaha.

Penentuan bidang usaha perlu dilakukan secara spesifik untuk memudahkan pengurusan izin atau legalitas, menjamin perkembangan usaha, untuk kemjuan masa depan usaha, kemajuan pemasaran dan perkembangan usaha kedepannya.

Tentukan Strategi Branding

Tak dapat dipungkiri bahwa penampilan turut menjadi salah satu faktor penarik minat seseorang terhadap suatu hal, termasuk juga soal usaha. Untuk dapat menarik minat konsumen atau investor, Anda harus memiliki usaha dengan penampilan yang baik dengan strategi branding yang tepat. Branding seperti desain tempat usaha, logo, dan desain interior ruangan serta perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pemasaran usaha.

Pengaturan Manajemen

Rahasia berikutnya agar sukses berbisnis waralaba adalah pengaturan manajemen seperti proses rekrutmen, pelatihan, promosi, penempatan, serta pengembangan kemampuan karyawan. Dalam sistem waralaba, karyawan terbanyak yang perlu Anda rekrut adalah level operasional usaha. Karyawan juga diharapkan berkembang menjadi tenaga terampil dalam waktu singkat. Dengan pengaturan manajemen yang baik maka usaha Anda akan terus berkembang dalam waktu yang cepat.

Bangun Standar Kerja dan Sistem Operasional

Sistem dari bisnis waralaba dikenal sebagai pola bisnis yang mengacu pada standar yang sudah dibuat pemilik waralaba. Semua elemen distandarisasi agar memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan bisnis tradisional lain. Standar ini memudahkan pengembangan bisnis agar mendapatkan keuntungan yang optimal. Standar kerja juga mampu menjaga kualitas usaha. Misalnya, jika bahan baku dan proses pengerjaan sama, maka semua produk yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang konsisten.

Cara membangun standar kerja salah satunya adalah membuat SOP atau Standar Operating Prosedur yang tepat lalu kemudian menetapkan standar kerja tersebut, dan mengevaluasi SOP. Dalam prosesnya, bisnis waralaba juga perlu dibuatkan SOP karena akan lebih memudahkan dalam jalannya operasional usaha dan lebih tersturktur. Maka itu, Anda wajib membangun standar kerja/ SOP berikut dengan sistem operasionalnya.

Keuntungan Menjalankan Bisnis Waralaba

Dalam sebuah bisnis pasti memiliki keuntungan dan kerugiannya. Termasuk jika Anda tertarik untuk menjalankan bisnis waralaba terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan. Berikut ini Keuntungan Menjalankan Bisnis Waralaba, diantaranya:

1. Manajemen Bisnis yang Telah Terbangun

Berbeda dengan membangun bisnis sendiri, sistem waralaba sudah memiliki manajemen bisnis yang terstruktur dengan jelas. Biasanya pewaralaba ini membuka kesempatan untuk mereka yang ingin berbisnis karena bisnis yang mereka miliki sudah matang, memiliki pasar yang luas dan juga reputasi produk yang bagus. Sehingga manajemen dan strategi bisnis sudah dijalankan dengan baik dan berkelanjutan.

2. Produk Sudah Dikenal Masyarakat

Bisnis waralaba biasanya adalah produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Produk tersebut sudah memiliki konsumen dan pasarnya sendiri sehingga bagi mereka yang sudah berbisnis franchise tidak perlu memikirkan strategi pemasaran bagi produk yang dijual. Produk atau brand yang dijual pasti juga sudah memiliki liputan media yang luas sehingga bisnis waralaba keuntungannya adalah lebih mudah dikenal masyarakat.

3. Kerjasama Yang Terbangun Sejak Awal

Mereka yang berbisnis waralaba akan mendapatkan keuntungan dari kerjasama yang terbangun dengan pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pihak pemasaran dan pemasok bahan baku, dengan kerja sama yang baik pemilik waralaba. Dengan kerja sama yang baik, pemilik waralaba biasanya juga memberikan dukungan berupa manajemen finansial, pemasaran, pasokan sumber daya, sampai pelatihan karyawan.

4. Peluang Sukses Yang Lebih Cepat

Bisnis waralaba biasanya memiliki peluang sukses yang lebih cepat karena sudah memiliki pasar yang luas dan konsumen yang loyal, selain itu juga banyak media yang sudah banyak melirik. Biaya modal yang dikeluarkan juga sudah terukur karena strategi pemasaran yang sudah matang dan pasokan sumber daya dari franchisor.

5. Manajemen Finansial Lebih Mudah

Setiap investor pasti lebih menyukai untuk memberikan modal pada bisnis yang kuat dari segi pemasaran dan finansial. Dengan sistem bisnis waralaba, maka sistem manajemen finansial sudah ditetapkan oleh pemilik waralaba sehingga Anda tidak perlu pusing dengan manajemen finansial.

Kekurangan Menjalankan Bisnis Waralaba

  1. Bisnis waralaba memang memiliki banyak keuntungan, namun bagi mereka yang ingin memulai berbisnis waralaba juga perlu memperhatikan beberapa hal terkait kekurangan dari bisnis waralaba agar terhindar dari potensi kerugian usaha. Berikut adalah kekurangan dari bisnis waralaba.
  2. Kurangnya kendali dari pemilik waralaba, hal tersebut karena semua sistem bisnis sudah ditentukan oleh pemilik waralaba sehingga ruang gerak dari pembeli waralaba akan terbatas. Terkadang kreatifitas dan ide-ide juga tidak dapat di aplikasikan karena ada perjanjian khusus yang mengatur dengan pemilik waralaba.
  3. Meskipun bisnis waralaba sudah memiliki pasar yang luas, para pembeli waralaba biasanya terjebak dalam tren pasar. Perilaku konsumen yang berubah-ubah terhadap tren mampu memengaruhi kondisi bisnis waralaba. Misalnya, franchise Thai Tea yang sudah mulai tergerus trennya dan digantikan dengan minuman campuran Yakult dan juga susu gula aren.
  4. Ketergantungan pada reputasi waralaba lainnya, contohnya jika reputasi dari waralaba tersebut rusak, maka hal tersebut akan mempengaruhi waralaba lainnya.
  5. Membutuhkan modal yang lebih banyak, biasanya pewaralaba akan mengajukan biaya awal untuk kemudian baru terjadi pembelian waralaba. Kemudian terdapat juga biaya lainnya seperti biaya pelatihan dan dukungan bagi pembeli waralaba.
  6. Terdapat pemotongan keuntungan. Pembeli waralaba memiliki kewajiban untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya tersebut.

Percayakan Kepada JojoPayroll

jojonomic

Baiklah, setelah kita membahas tentang franchise seperti istilahnya, jenis-jenisnya, tips, langkah-langkah mengurus izin  franchise dan lain-lain. Ada hal lain yang juga penting khususnya bagi orang perusahaan atau ukm yaitu HRIS. Apakah itu HRIS? HRIS adalah human resources information system. Adalah sebuah software pembantu HRD. Salah satu contoh HRIS adalah yang ada di produk Jojonomic seperti misalnya JojoPayroll.

JojoPayroll adalah aplikasi penggajian secara online yang sudah terintegrasi dengan absen online, PPH 21, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, bonus, lembur dan berbagai konfigurasi potongan atau tambahan lain yang di buat oleh perusahaan. Dengan JojoPayroll ini memudahkan kerja HRD agar tidak perlu melakukan perhitungan manual di excel.