Tentang HR di Industri Medis

HR atau Human Resource merupakan suatu manajemen yang mengelola karyawan, menjadi seoarng HR bukan suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan. Banyak hal yang dikerjakan, sebagai suatu divisi yang menempati posisi penting dan dibutuhkan di perusahaan. Dengan tugas yang dimiliki sebagai sebuah fasilitator peningkatan aset perusahaan, oleh karena itu HR selalu dituntut untuk menjadi teladan yang baik bagi seluruh karyawan. Semua orang bisa bisa menjadi HR dalam sebuah industri, namun tidak semuanya bisa menjadi seorang HR yang baik.  Setiap perusahaan dalam industri tertentu, memiliki tantangan dan jobdesck yang berbeda-beda, disesuaikan dengan perusahaan yang mereka naungi. Salah satu industri yang membutuhkan peranan HR didalamnya adalah medis atau pelayanan kesehatan. Karena pekerjaan yang sangat penting dan berhubungan dengan kesehatan serta kesejahteraan seseorang, seringkali karyawan menghadapi tingkat stress yang tinggi. Untuk mengatasi persoalan tersebut, peran HR sangat dibutuhkan didalmnya. Lalu apa saja tantangan  seorang HR di industri medis?

HR di Industri Medis

Industri healthcare selalu beroperasi di bawah tekanan tertentu. Karena pekerjaan di bidang medis, merupakan pekerjaan yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan banyak orang. Para profesional seringkali menghadapi tingkat stres yang luar biasa yang tidak akan Kamu temukan di profesi lainnya.

Lalu apa peran HR di industri medis?

Dari klinik di kota kecil seperti pedesaan hingga rumah sakit di kota besar, juga akan merasakan tekanan yang tinggi. Profesi ini akan menghadapi masalah seperti kekurangan staf dan lain-lain. Untuk mengatasi rintangan tersebut, HR harus bisa memahami setiap karyawannya masing-masing. Ada banyak tantangan, namun yang lebih pentingnya apa yang bisa kita lakukan untuk mereka.

1. Kekurangan Staff

Salah satu masalah HR yang paling mendesak dalam perawatan melibatan perekrutan. Dikarenakan pelayanan kesehatan harus beroperasi selama 24 jam, maka sangat dibutuhkan karyawannya agar operasioal dapat berjalan dengan efesien dan efektif. Selain itu ada sejumlah faktor yang berkontribusi  terhadap masalah ini. Keterbatasan kapasitas program keperawatan dan tidak ada cukup pada pasokan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kekurangan ini membuat pengusaha putus asa  dalam menarik minat calon karyawan. Masalah ini makin diperburuk oleh pergeseran angkatan kerja milenial, yang prioritasnya sangat berbeda dari pendahulunya. Tidak seperti baby boomer dan Gen Xers yang utamanya mencari kompensasi kompetitif, generasi milenium lebih menghargai manfaat dan peluang kemajuan dari pada para pendahulu mereka. Oleh karena itu sangat penting para, Kamu yang ingin merekrut mereka perlu melakukan beberapa perubahan guna menarik minat calon pekerja.

2. Tingkat Perputaran Karyawan

Kadangkala rumah sakit atau klinik sudah mendapatkan anggota atau karyawan yang sesuai dengan klasifikasi, namun tahukah Kamu bahwa ada tantangan yang terberat lainnya yaitu memepertahankan untuk mereka betah dan loyal terhadap rumah sakit atau klinik tempat mereka bekerja. Hal ini di perparah dengan banyaknya lapangan pekerjaaan bagi profesi medis, dan membuat staf medih untuk pergi atau pindah jika mereka tidak bahagia atau tidak puas.

Selama beberapa tahun terakhir, tingkat turnover rata-rata rumah sakit meningkat dari sebelumnya. hal ini terjadi karena kaum milenial saat ini mencari sesutau yang yang lebih dari gaji pokok, seperti pelatihan,peningkatan karier, atau program tunjangan yang besar. Alasan lainnya, dipengaruhi oleh tingkat beban kerja dan tekanan yang didapat serta tidak sesuai dengan apa yang karyawan dapatkan. Sehingga karyawan merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan baru di tempat lain.

3. Karyawan yang Lelah

karyawan underperformanceMasalah karyawan yang lelah dikarenakan kurangnya staff medis sehingga menyulitkan untuk pergantian waktu kerja. Kelelahan pada staf medis sebagian disebabkan oleh kekurangan staf, dan itu memiliki efek pergantian waktu kerja pada pergantian karyawan. Di atas semua itu, kelelahan memiliki dampak negatif pada perawatan pasien dan keselamatan pasien, karena kelelahan emosional, mental, dan fisik membuat penyedia (termasuk dokter dan praktisi perawat) tidak dapat melakukan yang terbaik. Survei terbaru telah menemukan bahwa tingkat kelelahan untuk perawat setinggi 70 persen, sementara tingkat kelelahan untuk dokter dan praktisi perawat dapat mencapai hingga 50 persen. Statistik ini mencerminkan epidemi, yang percabangannya termasuk kesehatan pasien yang lebih buruk. Ada korelasi yang signifikan antara tingkat kelelahan ini dan peningkatan tingkat infeksi pasien. Pasien juga dapat melihat dampak kelelahan. Akibat dari kelelahan ini sikap kurang ramah, sinis, dan kurang empati staf medis pada pasien.

Seorang HR perlu menyadari efek yang dapat dirasakan oleh staf yang terlalu banyak bekerja dan kurangnya istirhata pada pasien. Ada cara lain untuk menanggulanginya, yaitu dengan diberikan penghargaan pada staf medis yang semangat bekerja. Sehingga mereka merasa dihargai atas jeri payah keringat yang mereka keluarkan untuk rumah sakit atau klinik.

4. Pelatihan dan Pengembangan

Banyak orang dalam profesi keperawatan berniat untuk memajukan karier mereka dengan menjadi praktisi perawat, dokter, atau manajer keperawatan. Memberikan jenis pengembangan pada karier staf medis mungkin membutuhkan biaya yang mahal, namun  akan lebih mahal lagi apabila ada perekrutan dan penggantian staf medis baru. Memberikan pelatihan pada karyawan merupakan investasi yang tidak ternilai. Program pelatihan akan meningkatkan kemampuan seorang staf medis dalam menyelesaikan tugas yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditetapkan oleh perusahaan medis atau rumah sakit.

Korelasi Permasalahan dan Fungsi HR

manajemen tenaga kerjaJika kita melihat tantangan yang dipaparkan diatas, maka kita bisa menghubungkan dengan fungsi HR untuk menemukan jalan keluar penyelesaian.

1. Bertanggung Jawab Pada SDM

Dengan adanya beberapa masalah yang diuraikan di atas, pihak HRD wajib membuat beberapa perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan di atas. Termasuk dengan memberikan pengembangan pada kualitas staff medis sesuai dengan prosedur atau nilai-nilai yang berada di perusahaan.

2. Melaksanakan Seleksi atau Pencarian Staf Medis Baru

Dengan mencari staf medis baru untuk mengurangi beban kerja, dikarenakan beban seorang staf medis sangatlah berat dan berhubungan langsung dengan kesejahteraan dan kesehatan seorang pasien. Jika seorang HR tidak mampu mencari, staf yang baik maka akan membawa efek negatif pada perusahaan tempat ia bekerja. Selain itu dengan mendapatkan staf medis yang sesuai, dapat memperbanyak tenaga kerja medis sehingga memudahkan HR nantinya dalam menyusun perputaran jam kerja dan pergantian staf jaga.

3. Pengawasan

HR memiliki fungsi pengawasan kinerja staf, hal ini dilakukan bukan hanya untuk staf baru saja namun dilakukan juga dilakukan kepada staf yang bekerja di perusahaan.

Monitoring kinerja SDM agar sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku beserta tujuan yang akan di capai oleh perusahaan.

Kinerja staff yang baik akan memberikan suatu output yang baik untuk perusahaan, sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Maka dari itu HR memiliki tugas yang berat, selaku divisi yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga performa staff.

JojoTImes

Untuk menunjang efektivitas kerja seorang HR, maka dapat dengan bentuk memberikan suatu alat atau aplikasi yang dapat memudahkan pekerjaan mereka.

JojoTimes merupakan suatu aplikasi yang bertujuan untuk membuat performa kerja karyawan menjadi lebih efektiv hingga 80%. Dengan menggunakan JojoTimes Kamu dapat memonitoring aktivitas staff secara real-time, anti fraud, dan pengelolaan administrasi HR secara otomatis.

Dapat dengan aman menyimpan databse karyawan, sehingga memudahkan kamu ketika melihat presentase performa staff. JojoTimes aplikasi mobile HR yang memudahkan kerjamu. Mari coba JojoTimes dan rasakan kemudahannya!