Kapan Memecat Karyawan, Pelajari Tanda-Tandanya

Berada dalam posisi penting, sering kali dihadapkan pada pertanyaan seperti kapan memecat karyawan bisa dilakukan. Atau kapan harus bersikap tegas, dan kapan harus menegur serta memberhentikan karyawan secara tepat. Tentu dilemma seperti ini sering melanda pemimpin perusahaan. Banyak pemimpin takut mengambil langkah yang salah dalam hal tersebut. Apalagi berbicara mengenai pemecatan karyawan bukan hal yang nyaman bagi banyak orang. Oleh sebab itu perlu sekali mengetahui kinerja karyawan. Ada tanda-tanda yang harus dipelajari manakala sudah merupakan waktu yang tepat untuk memecat seorang karyawan. Supaya lebih jelasnya, simak berikut ini beberapa tanda-tanda penting yang bisa dijadikan pedoman.

Kinerja Menurun

Salah satu tanda dan parameter yang paling mudah untuk dilihat yaitu bagaimana proses kinerja dari karyawan tersebut. Misalnya saja bagaimana selama setahun terakhir pencapaian yang telah diberikan untuk perusahaan. Apakah membaik atau makin memburuk? Bila karyawan memiliki prestasi menarik untuk kepentingan perusahaan, tentu artinya karyawan tersebut adalah aset penting bagi perusahaan yang jangan sampai terjadi pemecatan.

Lain halnya jika kontribusi karyawan terhadap perusahaan ternyata tidak maksimal. Seperti misalnya tugas yang tidak kunjung selesai, atau banyak bermalas-malasan di saat jam kerja. Tentu hal ini adalah perbuatan merugikan perusahaan yang berpotensi menimbulkan kerugian dan penurunan profit perusahaan. Di sini sebagai pemimpin, maka harus dapat menegur karyawan tersebut dan menginformasikan kesalahannya. Apabila setelah diberikan kesempatan tidak ada perubahan signifikan, maka sebaiknya lakukan pemecatan. Mempertahankan karyawan yang jauh dari produktif tentu akibatnya akan membebani perusahaan itu sendiri.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Sering Absen

Selanjutnya ada baiknya melihat absensi karyawan sebagai salah satu parameter apakah karyawan tersebut layak untuk dipertahankan atau tidak. Karena umumnya apabila karyawan sering kali absen, otomatis produktifitasnya juga menurun tajam. Banyak pekerjaan yang bisa jadi diabaikan karena karyawan tidak hadir di kantor. Sehingga otomatis pekerjaan tidak selesai dan hal ini bisa menyebabkan kerugian perusahaan.

Bila melihat jenis karyawan yang seperti ini, sebaiknya ikuti peraturan perusahaan dengan baik. Mulai dari koordinasi dengan tim HR sebagai pengontrol kehadiran, hingga melayangkan surat peringatan pertama hingga ketiga. Apabila semua hal yang sudah dilakukan tersebut tidak membuahkan hasil, maka sudah saatnya untuk melakukan pemecatan karyawan tersebut. Sehingga nantinya kinerja perusahaan tidak terganggu karena adanya onkum pegawai yang tidak memiliki dedikasi kepada perusahaannya.

Merugikan Perusahaan Yang Bersifat Kriminal

Beberapa kasus sering ditemukan pula karyawan yang ternyata melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan. Belum lagi bila hal tersebut bersifat kriminal. Misalnya melakukan korupsi atau menggelapkan dana perusahaan. Tidak hanya dapat merugikan keuangan perusahaan, tetapi di satu sisi hal ini bisa dipandang sebagai salah satu upaya kriminal yang bertentangan dengan undang-undang yang diatur oleh negara.

Oleh sebab itu jika menemui oknum karyawan yang memalsukan pengeluaran atau merugikan perusahaan akibat perbuatan yang hanya menguntungkan diri sendiri, maka bisa jadi ini adalah waktu yang tepat kapan memecat karyawan. Tidak perlu takut karena perusahaan bisa mendapatkan pengganti dengan cukup mudah. Selain itu ada proses hokum juga yang harus diajukan untuk efek jera pada karyawan tersebut. Sehingga nantinya perusahaan bisa berjalan baik kembali tanpa mengalami kerugian yang signifikan.

Bersikap Tidak Sopan

Pada beberapa karyawan ada kalanya juga kita temukan perlakuan yang kurang baik terhadap atasan. Atau bahkan sering kali seolah tidak bersikap sopan terhadap atasan yang menjadi pemimpin. Baik dalam hal kata-kata atau sikap dan ulah atau tingkah laku. Meski hal ini sering kali dianggap abu-abu dalam peraturan perusahaan, tetapi ada baiknya memberi efek jera pada karyawan yang tidak bisa bersikap sopan dan kurang sopan santun. Lakukan teguran pribadi terlebih dahulu, jika tidak ada perubahan maka pemimpin bisa mengajukan surat peringatan melalui HRD.

Apabila segala cara kekeluargaan ditempuh tetapi karyawan tidak kunjung berubah dan malahan justru berbuat lebih buruk, sebaiknya segera lakukan pemecatan karyawan untuk menghindari resiko berbahaya lainnya yang lebih banyak. Jika sudah menjurus pada mencelakakan, sebaiknya laporkan pula pada yang berwajib. Pastikan bahwa kejadian tersebut tidak terulang kembali dan tidak ada resiko siapapun yang dicelakai. Banyak kasus tidak sopan ini juga termasuk pelecehan seksual. Sehingga bisa jadi harus segera diatasi dan tidak dibiarkan begitu saja. Dengan pemecatan maka ada efek jera yang bisa diberikan. Supaya di kemudian hari hal yang serupa tidak perlu terulang lagi.

Kondisi Perusahaan Memburuk

Ada kalanya kondisi perusahaan tidak selalu yang terbaik dan bisa mengalami kemunduran. Saat ini atau akhir-akhir ini sudah begitu banyak perusahaan yang tidak bisa bertahan dan akhirnya harus gulung tikar. Kondisi semacam ini adalah salah satu tanda bahwa mungkin sudah waktunya melakukan pemecatan karyawan untuk menghemat biaya operasional sepenuhnya. Sehingga mau tidak mau harus dilakukan pemecatan karyawan secara besar-besaran.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Tentu ini bukan kondisi ideal yang disukai oleh sebagian besar orang. Oleh sebab itu ada baiknya bila melihat lebih dulu apakah memang perusahaan tidak bisa mempertahankan para karyawannya atau tidak. Apabila memang ini langkah terakhir yang disepakati oleh para direksi perusahaan, maka sebagai pimpinan sebaiknya persiapkan seluruhnya sebaik mungkin. Mulai dari alasan yang jujur dan sesuai, dana serta pesangon yang harus diberikan, serta berbagai macam hal lain yang harus diperhatikan.

Kapan memecat karyawan tentu harus dicermati oleh seorang pimpinan. Jangan sampai salah melangkah dalam melihat dan menilai para karyawannya. Karena bagaimanapun juga karyawan juga aset perusahaan yang tetap harus dijaga. Oleh karena itu jika tidak ingin mengalami masalah dan kesalahan dalam penilaian karyawan, sebaiknya gunakan saja JojoTimes. Sebagai salah satu software yang bisa membantu menilai karyawan secara umum dan mudah, maka tentu software ini akan membantu meringankan pekerjaan yang satu ini. Dengan JojoTimes maka perusahaan bisa dengan mudah melihat mana karyawan yang rajin dan mana yang tidak rajin. Selain itu perusahaan juga bisa melihat kinerja dan pencapaian karyawan secara berkala setiap saatnya. Sehingga nantinya tidak ada kesalahan dalam pengambilan keputusan, terutama berkaitan dengan pemecatan karyawan.

Tentunya hal tersebut di atas bisa berjalan lancer berkat adanya fitur pendukung dari JojoTimes yang meliputi sebagai berikut:

  • Accurate Real Time Monitoring
  • Check In and Check Out Monitoring
  • Import and Export Employee Data

Serta masih banyak lagi fitur yang tersedia di JojoTimes. Pada dasarnya fitur-fitur tersebut membantu memantau bagaimana seorang karyawan dalam sepak terjangnya di perusahaan. Apakah patut dipertahankan atau tidak. Oleh sebab itu sebaiknya jangan tunggu lebih lama lagi, segera manfaatkan coba gratis yang diberikan untuk perusahaan Anda selama beberapa hari pertama. Rasakan bagaimana JojoTimes membantu Anda dalam mengambil keputusan yang tepat. Ingat, jangan sampai terjadi kesalahan dan kekeliruan. Percayakan saja pada JojoTimes.