Ukur Kinerja Karyawan dengan Cara Ini!

Personel atau karyawan perusahaan adalah salah satu aset paling berharga perusahaan dan kinerja karyawan merupakan kunci sukses tidaknya sebuah perusahaan. Untuk meningkatkan kualiatas dan menjaga aset satu ini tentu saja perusahan memerlukan biaya yang tidak sedikit pula. 

Salah satu tantangan terbesar perusahaan adalah memastikan ROI (Return on Investment) yang diperoleh sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan.

Pada artikel kali ini kita akan bersama-sama membahas secara umum tentang kinerja karyawan dan timbal balik yang diperoleh oleh perusahaan, dari investasi yang dilakukan terhadap human capital resource yang dimilikinya. Yuk, langsung saja kita bahas bersama-sama.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pengertian Kinerja Karyawan

Pengertian dari kinerja karyawan sendiri adalah bagaimana karyawan ditempatnya bekerja menyelesaikan tugas dan melaksanakan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Apakah karyawan tersebut bekerja dan melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai harapan? Atau sebaliknya.

Kinerja yang baik sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya perusahaan tempatnya bekerja. Setiap karyawan memiliki peran dalam sebuah perusahaan.

Divisi marketing berusaha sebaik mungkin menciptakan brand awareness yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Divisi sales melakukan penjualan dan penawaran kepada konsumen. HRD berusaha semaksimal mungking  mengelola sumber daya manusia yang dimiliki, dan lain sebagainya.

Cara mengukur kinerja karyawan sendiri juga tidak lah mudah, banyak faktor yang harus diperhatikan seperti kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan, kefektifan kerjanya, serta bagaimana karyawan tersebut berprilaku dalam melakukan tugasnya.

Semua hal yang baru saja disebutkan sangatlah penting, jika kamu ingin memperoleh ROI dari setiap biaya yang kamu keluarkan untuk setiap karyawan yang kamu miliki.

Cara Mengukur Kinerja Karyawan 

Setelah kamu membaca sekilas tentang pengertian dari kinerja karywan, poin penting selanjutnya adalah bagaimana kamu dapat mengukur dengan benar kinerja tersebut.

Perlu kamu ingat setiap divisi memiliki KPI (key performance indicator) atau indikator kinerja karyawan yang berbeda-beda, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepada masing-masing divisi tersebut.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Hal pertama yang dapat kamu lakukan adalah mencari KPI yang relevan sebagai metrik atau tolak ukur kinerja karyawan dalam perusahaanmu.

Membuat KPI yang Efektif

Menentukan KPI yang tepat tidak lah mudah, penentuan KPI yang buruk justru dapat membuat produktifitas dan efisiensi perusahaan menurun.  Untuk menentukan KPI yang tepat ada beberapa faktor penting yang harus kamu perhatikan. Apa saja faktor-faktornya, yuk langsung saja kita bahas.

Tujuan/Objektif

Hal pertama yang penting dalam menentukan KPI adalah tujuan/objektif yang jelas. Jika tujuan atau objektifnya saja sudah tidak jelas, maka lupakan saja tahapan berikutnya. Kamu tidak akan bisa menyusun metrik kinerja yang tepat tanpa tujuan atau objektif yang jelas.

Tujuan atau objektif yang jelas sangat lah sederhana dan mudah dimengerti. Sebagai contoh, meningkatkan volume penjualan 20 persen dibanding tahun sebelumnya.

Alasan Penting dari Objektif yang Telah Ditentukan 

Setelah kamu menentukan objektif atau tujuan yang jelas, selanjutnya kamu harus memahami alasan penting dari dibuatnya tujuan tersebut. Objektif yang jelas sudah pasti memiliki latar belakang yang kuat, mengapa hal tersebut penting atau relevan terhadap perusahaan.

Sebagai contoh, dengan meningkatnya volume penjualan sebanya 20 persen akan memberi dampak positif terhadap pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan daya saing di tahun mendatang. 

Objektif yang Attainable

Objektif yang dibuat haruslah attainable atau dapat dicapai. Tujuan atau objektif  yang dibuat harus lah lebih tinggi dari target rata-rata, tapi bukan berarti mustahil untuk dicapai dengan kata lain masih masuk di akal untuk dicapai.

Attainable objektif harus lah didasari pertimbangan antara sumber daya atau budget yang tertera dalam budget yang telah ditetapkan perusahaan dan objektif itu sendiri.

Progres yang Terukur 

Setiap rencana atau usaha yang dibuat untuk mencapai tujuan harus lah memiliki metrik yang dapat terukur. Metrik tersebut nantinya dapat dimuat dalam form penilaian kinerja karyawan yang berguna bagi perusahaan dalam memantau progres yang sedang berlangsung.

Cara yang Digunakan

Selain progres yang terukur, kamu juga perlu tahu bagaimana cara agar objektif yang telah kamu tentukan dapat tercapai. Jika tujuan perusahaan kamu adalah meningkatkan penjualan sebanyak 20 persen, kamu dapat menambah tenaga salesmu ataupun melakukan usaha marketing baik dalam bentuk event ataupun campaign.

Evaluasi

Setelah kamu memenuhi semua persyaratan diatas dalam menentukan KPI yang tepat. Hal terakhir adalah seberapa sering evaluasi perlu kamu lakukan untuk memantau progres terhadap pencapaian objektif perusahaan.

Evaluasi penting untuk dilakukan untuk menganalisa dan memantau, apakah metrik-metrik yang telah ditetapkan dalam form penilaian kinerja karyawan masih relevan dengan objektif akhir yang ingin dicapai.

Kamu dapat mengupdate atau merubah metrik KPI yang kamu buat, selama perubahan tersebut relevan terhadap objektif akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Setelah kamu mengetahui bagaimana cara menentukan metrik atau indikator kinerja karyawan yang tepat dalam sebuah KPI, sekarang kita akan membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karywan.

Apa saja faktor-faktornya, yuk langsung saja kita bahas bersama-sama.

Disiplin

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin. Sikap disiplin diperlukan oleh setiap karyawan agar operasi perusahaan berjalan dengan lancar. Sikap disiplin sendir bisa timbul dari diri karyawan itu sendri atau dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Faktor eksternal dalam hal ini adalah kebijakan atau policy perusahaan, dimana setiap karyawan wajib menjalani dan mematuhinya. Contoh kebijakan yang dapat mempengaruhi disiplin kerja adalah jam kerja yang sudah ditetapkan perusahaan.

Motivasi

Kedua adalah pengaruh motivasi dalam kinerja karyawan. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam bekerja. Motivasi itu sendiri bisa berupa uang, jabatan, ataupun kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri sendri.

Abraham maslow yang merupakan psikolog amerika ternama mengemukakan pendaptnya terhadap teori kebutuhan yang terbagi menjadi 5 (lima) tingkatan

  1. Fisiologis (physiologocal needs), meliputi rasa lapar, haus, berlindung, seksual dan kebutuhan fisik lainnya.
  2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja (security or safety needs), meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional. 
  3. Kebutuhan sosial (affiliation or acceptance needs), meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan dan persahabatan. 
  4. Penghargaan (esteem needs), meliputi penghargaan internal seperti hormat diri, otonomi dan pencapaiannya serta faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status pengakuan dan perhatian. 
  5. Kebutuhan aktualisasi diri (needs for self actualization), dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang dan pemenuhan diri sendiri.

Kompensasi

Hal berikutnya yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan perusahaanmu adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Kompensasi yang dimaksud bisa berupa bonus ataupun jabatan yang lebih tinggi.

Dengan adanya reward atau kompensasi yang diberikan karyawan akan berusaha sebaik semaksimal mungkin, demi mendapatkan kompensasi yang dijanjikan.

Kepemimpinan

Selanjutnya adalah gaya kempemimpinan. Percaya atau tidak, pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan cukup besar. Tim yang memiliki pemimpin yang baik akan menunjukan kinerja yang baik pula.

Pemimpin yang baik dapat menjembatani dan mengayomi tim yang dipimpinnya untuk menyeimbangkan antara kewajiban dan stress kerja dalam melakukan tugas.

Lingkungan

Terakhir adalah lingkungan. Pengaruh lingkungan terhadao kinerja karyawan tidak bisa dipsahkan. Dengan lingkungan yang nyaman dan mendukung serta pemberian tugas yang jelas, karyawan cendrung memiliki produktifitas yang lebih baik tinggi dibanding karyawan yang bekerja di kondisi yang kurang mendukung.

Cara Menjaga Kinerja Karyawan

Penting bagi setiap perusahaan terutama Human Resource Development (HRD) untuk memastikan bahwa setiap karyawan menjaga kinerjanya yang tergolong baik. Selain itu HRD juga harus memastikan bagi karyawan yang memiliki kinerja yang kurang agar terus berusaha memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Untuk menjaga agar performa yang diberikan karyawan tetap terjaga, pihak HRD dapat membuat kuisoner kinerja karyawan untuk mendapatkan masukan-masukan yang dapat meningkatkan motivasi kerja serta produktifitas secara keseluruhan.

Tidak hanya itu dengan adanya kuisioner pihak HRD juga dapat mengetahui kendala yang dihadapi karyawan baik itu kendala teknis ataupun kendala-kendala lainnya. Selain itu kuisioner juga merupakan sarana penting yang dapat digunakan karyawan untuk meberikan masukan-masukan yang dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan perusahaan.

JojoTimesabsensi karyawan adalah aplikasi tepat yang dapat membantumu mengatasi masalah-masalah diatas. Dengan aplikasi ini kamu dapat memonitor karyawanmu dimana saja dan kapan saja.

Tidak hanya itu JojoTimes juga memiliki offline mode yang memastikan absensi kamu tetap terekam secara akurat, meskipun terjadi kendala jaringan internet. Plus, dengan strict mode yang dimiliki, JojoTimes juga memastikan absensi karyawanmu terbebas dari potensi kecurangan.