3 Klasifikasi UMKM Sederhana Berdasarkan Beberapa Kriteria

Jojonomic

UMKM di tanah air tampaknya saat ini semakin diperhatikan oleh pemerintah Indonesia. keberadaan UMKM begitu diakui dan bahkan banyak dibantu oleh pihak pemerintah. UMKM seolah turut menjadi roda penggerak ekonomi negara sehingga berbagai macam usaha rakyat yang ada diusahakan untuk terus mengalami kemajuan dan perkembangan ke arah yang lebih baik lagi. Memang pada dasarnya setiap segala usaha yang dilahirkan oleh rakyat menengah ke bawah cenderung mengalami hambatan. Hambatan ini tak lain karena kurangnya modal sehingga usaha atau industri kecil yang dibentuk tidak dapat mengalami perkembangan yang maksimal.

Maka tak heran bila pemerintah saat ini semakin berusaha untuk mengembangkan dan memperluas bantuan serta pertahiannya pada setiap UMKM yang ada. Tentunya dengan segala bentuk perhatian terhadap keberadaan UMKM maka diharapkan agar setiap UMKM yang ada di tanah air bisa turut meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memberikan kontribusi pada negara. Hingga saat ini tentunya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang disingkat UMKM ini memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Banyak cara yang telah diadopsi oleh setiap UMKM untuk semakin memasarkan produk atau jasa yang menjadi bidang usahanya baik melalui media sosial yang sedang menjadi trend ataupun melalui media lainnya. Tentu saja klasifikasi UMKM ini juga diklasifikasikan dengan tepat berdasarkan pada beberapa pendekatan seperti berikut ini.

Klasifikasi UMKM Berdasarkan Jumlah Karyawan

Berdasarkan jumlah karyawan tentunya UMKM bisa dibedakan atau diklasifikasikan. Untuk usaha mikro disebut umumnya memiliki jumlah karyawan yang sedikit. Bahkan jumlah karyawan umumnya tidak lebih dari 10 orang. Tentu saja dengan jumlah pekerjanya yang sangat sedikit ini UMKM tersebut tergolong sebagai industri yang memerlukan perhatian lebih untuk semakin mengalami kemajuan. Biasanya usaha yang seperti ini membuka ruang usaha dengan lokasi kerja di rumahnya.

Terkadang pemilik perusahaan bersedia memberikan tempat tinggal atau mess bagi para tenaga kerjanya yang berjumlah hanya sedikit saja sehingga hal ini akan semakin memperlancar kegiatan perekonomian pengusaha atau pemilik perusahaan. Jika usaha mikro memiliki tenaga keja kurang dari 10 orang maka usaha kecil memiliki tenaga antara 5 hingga 19 orang. Setidaknya usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit lebih banyak bila dibandingkan dengan usaha mikro. Tentunya dibutuhkan pengembangan yang lebih siginfikan terhadap usaha jenis ini sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal.

Sedangkan usaha menengah memiliki tenaga kerja berjumlah 20 orang atau lebih. Tenaga kerja untuk usaha menengah tentu sudah lebih banyak sehingga proses operasional perusahaan bisa berjalan dengan lebih baik lagi. Dalam hal ini tentu setiap perusahaan haruslah memperhatikan kewajibannya kepada para tenaga kerja sehingga bisa terjalin proses kerja sama yang baik antara pengusaha dan tenaga kerja.

Klasifikasi UMKM Berdasarkan Kekayaan Bersih atau Aset

Klasifikasi untuk sebuah usaha rupanya tidak hanya didasarkan pada jumlah tenaga kerja saja. Setiap UMKM juga bisa diklasifikasikan dengan didasarkan pada jumlah kekayaannya yang dihitung secara bersih. Atau dengan kata lain aset perusahaan juga perlu untuk diperhitungkan sehingga setiap usaha yang ada tersebut bisa diklasifikasikan. Ada penggolongan yang berbeda bagi setiap UMKM jika dilihat dari aset perusahaan yang dimiliki. Namun aset yang dihitung tidaklah termasuk tanah dan bangunan atau tempat usaha. Untuk usaha mikro rupanya aset yang dimiliki oleh perusahaan sebanyak-banyaknya hanya mencapai 50 juta rupiah saja.

Biasanya usaha mikro memiliki omset atau hasil penjualan tidak lebih dari 300 juta. Lain halnya dengan usaha kecil yang asetnya dan omsetnya tentu lebih tinggi daripada usaha mikro. Suatu usaha yang memiliki aset atau kekayaan bersih di atas 50 juta namun tidak lebih dari 500 juta bisa digolongkan sebagai jenis usaha kecil. Untuk usaha kecil memiliki hasil penjualan atau omset lebih dari 300 juta hingga 2,5 milyar rupiah. Jenis yang terakhir adalah usaha menengah dengan ciri banyaknya aset atau kekayaan bersih lebih dari 500 juta hingga mencapai 10 milyar rupiah. Sedangkan untuk hasil penjualan atau omset yang dimiliki oleh usaha menengah bekisar antara 2,5 milyar hingga 50 milyar.

Klasifikasi UMKM Berdasarkan Perkembangan Usaha

UMKM juga diklasifikasikan berdasarkan pada perkembangan usahanya. Umumnya usaha mikro memiliki tempat usaha yang tidak tetap sehingga bisa saja berpindah sewaktu-waktu. Terkadang pula usaha mikro belum memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya. Aksesnya menuju lembaga perbankan juga belum ada sehingga perkembangan usahanya masih bisa dibilang begitu luas. Seringkali usaha mikro masih sederhana dan terkadang belum ada pemisahan atau batas yang jelas antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi.

Berbeda dengan usaha mikro maka usaha kecil sudah mulai memiliki tempat usaha yang menetap. Administrasi keuangan juga sudah terbentuk walaupun masih bisa dibilang sederhana sehingga sudah mulai ada pemisahan antara keuangan pribadi dan keuangan perusahaan. Bahkan usaha kecil umumnya sudah mulai memiliki akses ke lembaga perbankan sehingga pengusaha bisa mendapatkan modal yang lebih besar dalam mengembangkan usahanya. Yang terakhir dalam pokok bahasan ini adalah usaha menengahyang tentunya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik. Pembagian tugas pada masing-masing tenaga kerja juga sudah mulai jelas. Demikian pula dalam hal keuangan yang umumnya telah diterapkan sistem akuntansi dengan teratur pada perusahaan. Sumber pendanaan bagi perusahaan juga bisa saja lebih banyak karena adanya bantuan modal dari lembaga perbankan sehingga perkembangan usaha bisa saja semakin pesat.

Beragam Ide Bisnis dalam Klasifikasi UMKM yang Sedang Populer dan Cara Mengelolanya

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau disingkat UMKM merupakan salah satu sumber penggerak perekonomian di Indonesia. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kementerian Koperasi dan UKM, sebesar 60,34 persen sumbangan diberikan oleh UMKM terhadap PDB pada tahun 2017 lalu. Artinya, sekitar 60 persen dari nilai barang dan jasa yang diproduksi Indonesia berasal dari sektor UMKM. Bagaimana? Apakah kamu berminat menjadi salah satu penyelamat ekonomi negara sendiri? Jika iya, berikut beragam ide bisnis dalam klasifikasi UMKM yang bisa kamu lakukan.

Fashion

Bisa dibilang, bidang fashion menjadi salah satu dunia bisnis yang masih menjadi primadona di Indonesia. Bagaimana tidak, setiap orang ingin tampil berbeda setiap harinya, salah satunya dilihat dari segi fashion. Belum lagi pada event-event tertentu, seperti lebaran, tahun baru, natal, pernikahan, pasti memerlukan fashion terbaru. Jika tidak, moment tersebut tidak terasa afdol. Belum lagi, bisnis fashion saat ini tidak perlu modal banyak. Hanya berbasis smartphone yang kamu punya, jualan baju online sudah bisa berjalan lancar.

Ligkup bisnis ini juga sangat luas. Mulai dari celana, baju, sepatu, aksesoris, seragam, dan masih banyak lagi. Terutama kamu yang selalu update style fashion terbaru dan trend setter sosial media, bisa nih terjun ke dunia ini. Jika ingin lebih laku lagi, optimalkan dengan bekerjasama pada pihak-pihak tertentu. Misalnya, selebgram. Biasanya, tutorial hijab atau berpakaian dari artis populer maupun selebgram yang lagi naik daun bisa jadi inspirasi kawula muda untuk membeli dan menirunya.

Jenis bisnis UMKM fashion ini bisa berupa produksi sendiri atau juga reseller dari produk-produk populer yang digunakan banyak orang. Namun, jika ingin lebih kreatif lagi, bisa lho memperkenalkan produk kamu sendiri. Sudah ada banyak pada pengusaha yang mulai bisnis ini dari nol. Siapa tahu, kamu selanjutnya.

Skin Care dan Kosmetik

Siapa sih yang ngaku tidak suka dandan? Bisa dibilang, jumlah kaum hawa saat ini lebih banyak dari kaum adam. So, kebutuhan para kaum wanita jauh lebih banyak dari pria, salah satunya soal skin care dan kosmetik. Siapa sih wanita yang tidak ingin tampil cantik? Bahkan, anak-anak remaja saat ini sudah jago banget untuk merias diri. Tentu saja, produk-produk tersebut diperoleh dari produsen terpercaya dan populer.

Menurut laporan dari Kementerian Perindustrian, industri kosmetik telah mengalami pertumbuhan sejak tahun 2017 lalu sebanyak 20 persen. Dari 20 persen tersebut, 95 persennya didominasi oleh industri kecil dan menengah. Lebih menariknya lagi, pasar yang ditargetkan tidak hanya wanita, namun juga pria. Mungkin, kamu sudah sering melihat pria menggunakan skin care baik berupa facial wash, lotion, hingga perawatan lainnya.

Nah, jika kamu berminat, bisa lho memperkenalkan produk kecantikan kamu sendiri dengan ciri khasnya. Tentu saja, harus sudah lolos uji BPOM dan terbukti aman digunakan. Jangan lupa gunakan merek kamu sendiri dan daftarkan hak patennya. Jika sukses besar, produk kamu bisa digunakan oleh banyak orang.

Bagaimana jika belum berani menciptakan produk sendiri? Jika masih pemula, bisa diawali dengan menjadi reseller. Dengan demikian, kamu bisa tahu peminat pasar lagi mengincar produk yang seperti apa. Ingat, tawarkan produk skin care dan kosmetik yang menggunakan bahan alami biar jadi pertimbangan konsumen untuk membeli.

Perlengkapan Bayi

Terutama kaum ibu-ibu nih seringkali berburu kebutuhan bayi selagi masih dalam kandungan. Mulai dari popok, baju, celana, kaos kaki, boneka, perlak, dan masih banyak lagi. Meski sudah diberi oleh orang-orang, rasa tidak afdol jika seorang ibu belum membelikan buah hatinya perlengkapan bayi. Bahkan, berdasarkan lembaga riset dari Sigma Research Indonesia, pasar produk ini telah mencapai 88,1 triliun rupiah pada tahun 2017. Nah, buat kamu yang berjiwa wirausaha, bisa lho memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjual produk-produk kebutuhan bayi.

Peluang usaha bisa kamu gunakan untuk menjual produk pakaian bayi yang diproduksi sendiri atau bisa juga menjadi reseller. Pastikan bahan pakaian tersebut aman bagi bayi. Lengkapi pula ketersediaan produk kamu dengan produk-produk keperluan bayi lainnya seperti botol susu, pakaian bayi, hingga perlengkapan mandi si kecil.

MUA

Tahukah kamu, menjadi pelaku bisnis UMKM tidak harus menjual produk lho. Jika kamu tidak berminat berwirausaha dengan menjual produk, maka bisa manfaatkan keahlianmu untuk dibeli oleh orang lain, misalnya menjadi MUA. Ya, tampil cantik adalah kebutuhan bagi wanita. Apalagi menghadapi momen-momen tertentu seperti wisuda, pernikahan, tunangan, dan acara-acara lainnya.

Nah, kamu bisa memanfaatkan kemampuan merias pada orang-orang tersebut. Pastikan, keahlianmu benar-benar bagus dan layak digunakan orang lain. Lampirkan testimoni para pelanggan dan hasil riasanmu. Informasi tersebut bisa jadi pertimbangan orang lain untuk menggunakan jasa kamu. Bermodal alat make up yang berkualitas dan aman serta skill merias diri yang bagus, kamu bisa meraup lebih banyak rupiah.

Kuliner

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang. Setiap orang butuh makan, paling tidak tiga kali sehari. Belum lagi yang hobi camilan, pasti suka berburu makanan lezat yang bakal kamu konsumsi. Bagi kamu yang pandai memasak, bisa lho memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bisnis kuliner. Bisa dibilang, bisnis ini tidak pernah mati. Bahkan, bisnis kuliner telah menyumbang 41,4 persen dari produk domestik bruto ekonomi kreatif Indonesia senilai 383 triliun rupiah.

Fantastis bukan? Terlebih, adanya layanan pesan antar makanan secara online semakin meningkatkan bisnis kuliner menjadi lebih baik. Kamu bisa tetap berwirausaha di rumah sambil mengaktifkan layanan antar makanan seperti Go Food atau Grab Food. Siapapun yang pesan, bisa langsung klik dan pesanan sampai ke lokasi pemesan. Go Food sendiri sudah bekerjasama dengan lebih dari 100 ribu partner, dimana 80 persennya berasal dari UMKM. Bagaimana dengan bisnismu? Sudahkah didaftarkan menjadi partner layanan pesan antar online? Jika belum, segera daftarkan biar mendapatkan layanannya dan omset meningkat.

Selain makanan, kamu bisa tambahkan menu andalan lain seperti snack, minuman segar, dan lainnya. Tawarkan produk secara online biar diketahui banyak orang. Tambahkan informasi pemesanan dan kontak kamu. Biar lebih menarik, foto produk sebagus mungkin. Sampaikan kesan pelanggan yang sudah lebih dulu membeli produk kamu.

Ada beberapa tips nih yang bisa kamu terapkan supaya bisnis UMKM jauh lebih sukses, diantaranya mengikuti beberapa acara pameran dan festival. Dengan begitu, bisnis kamu akan jauh lebih dikenal orang. Bangun relasi dengan sesama pengusaha biar membuka peluang biar bisnis lebih berkembang. Tingkatkan mutu pelayanan bisnis kamu biar pelanggan merasa nyaman dan melakukan repeat order. Jika perlu, ikuti perkembangan teknologi dalam bisnis, baik dalam hal administrasi, komunikasi, transaksi keuangan, dan penjualan.  Selamat mencoba!

Solusi Pengelolaan dalam Klasifikasi UMKM supaya Lebih Baik

Klasifikasi UMKM di atas tentu dapat membantu baik pemerintah maupun para pelaku dunia UMKM sendiri untuk memahami apa saja jenis UMKM yang ada di Indonesia. Dengan menentukan klasifikasi akan lebih mudah menentukan golongan yang ada. Demikian pula pengeluaran perusahaan sudah sepantasnya jika diklasifikasikan dengan baik, mana yang tergolong operasional dan mana yang merupakan kebutuhan lainnya. Salah satu hal yang bisa menjamin berlakunya hal ini melalui penggunaan JojoExpense. Dimana dengan produk tersebut maka banyak hal yang bisa didapatkan oleh perusahaan, antara lain keuntungan berikut:

  • Proses klasifikasi keuangan perusahaan yang terinci dan jelas.
  • Menghindari resiko adanya kecurangan keuangan perusahaan.
  • Menambah efisiensi kerja tim keuangan perusahaan semaksimal mungkin.
  • Membantu proses pembayaran dan penghitungan laba rugi perusahaan lebih baik.

Tentunya beberapa manfaat yang bisa dirasakan perusahaan tersebut bisa diraih sempurna berkat fitur-fitur dalam JojoExpense. Di antaranya yaitu fitur berikut ini:

  • Auto Reimbursement
  • Auto Generate Expense Report
  • OCR (Auto Read Receipt)
  • Cash Advanced
  • Real Time Direct Transfer
  • Custom Approval Flow
  • Custom/Advance Approval Policy
  • Custom Reports Field
  • Custom Expense Transaction Field

Nah, melihat keuntungan di atas, sudah jelas bahwa JojoExpense akan sangat terasa manfaatnya. Oleh sebab itu jangan tunda lagi untuk memiliki kesempatan tersebut. Segera jadwalkan coba gratis JojoExpense di perusahaan Anda. Jangan biarkan keuangan perusahaan tidak rapi dan efektif. Bersama produk yang satu ini tentu ada banyak manfaat di atas yang akan diperoleh perusahaan Anda. Yuk, beralih ke JojoExpense!