Asah 6 Kompetensi yang Bisa Kembangkan Diri Kamu

Kompetensi adalah kecakapan atau kemampuan. Misal, pernah dengar yang namanya uji kompetensi pada waktu semasa sekolah? Nah, begitu juga dengan kompetensi yang ada dalam dunia kerja. Artinya pun sama. Kali ini kita akan membahas pengertian, aspek-aspek, manfaat, karakteristik dan jenis-jenis dari kompetensi. Yuk disimak artikelnya!

Pengertian Kompetensi (Competency) Dalam Manajemen SDM

Setiap pekerjaan memiliki persyaratan dan serangkaian khusus untuk melaksanakannya secara efisien. Sedangkan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut perlu disesuaikan dengan kecakapan yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Dapat dikatakan bahwa karyawan yang berkompeten adalah sumber daya utama di setiap organisasi agar dapat memperoleh keunggulan dalam persaingan bisnis.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Jika dilihat dari artinya, kecakapan adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Competence yang jika diartikan langsung ke bahasa Indonesia adalah kecakapan, kemampuan dan kewenangan.

Apabila diaplikasikan ke manajemen khususnya manajemen SDM, kecakapan dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan, keterampilan dan kepribadian yang dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap kesuksesan organisasinya.

Competency pertama kali diperkenal oleh David McClelland pada tahun 1973 dalam artikelnya yang berjudul “Testing for competence rather than for intelligence”.

Pada tahun 1982, Boyatzis mengumpulkan data komprehensif dengan menggunakan metode McBer & Company “Job Competence Assessment” atau “Penilaian Kompetensi Pekerjaan” di Amerika Serikat. Sejak itu, kecakapan menjadi faktor yang penting dalam praktek pengembangan sumber daya manusia.

Pengertian Kompetensi menurut para Ahli

Untuk lebih jelas mengenai Competency, berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian kompetensi/kecakapan menurut para ahli.

Stephen Robbin (2007:38)

Competency adalah kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh dua faktor yang kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

Sedarmayanti (2008:126)

Competency adalah karakteristik mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Mangkunegara (2005:113)

Kompetensi adalah faktor mendasar yang dimiliki seseorang yang mempunyai kemampuan lebih, yang membuatnya berbeda dengan seseorang yang mempunyai kemampuan rata-rata atau biasa saja.

Spencer dan Spencer (1993)

Competency adalah karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya.

Boulter, Dalziel dan Hill (2003)

Competency adalah suatu karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkannya memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu.

Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000

Tentang Pendidikan dan Pelatihan JabatanPegawai Negeri Sipil , Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya

Undang-undang No. 13 Tahun 2003

Tentang ketenagakerjaan, Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

6 Aspek Kompetensi

Menurut Gordon (1988), aspek yang terkandung dalam konsep kecakapan diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Pengetahuan (knowledge)
  • Pemahaman (understanding)
  • Kemampuan (skill)
  • Nilai (value)
  • Sikap (attitude)
  • Minat (interest)

Jenis-Jenis Kompetensi

Adapun jenis-jenis kecakapan yang diantaranya yaitu:

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

Sub kompetensi dalam kecakapan kepribadian meliputi:

  • Mantap dan stabil.
  • Dewasa.
  • Arif.
  • Berwibawa.
  • Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan.

Kompetensi Pedagogik

Kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kecakapan dalam kompetensi pedagogik ialah:

  • Memahami peserta didik secara mendalam.
  • Merancang pembelajaran.
  • Melaksanakan pembelajaran.
  • Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
  • Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.

Kompetensi Profesional

Yang merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Sub kecakapan dalam kecakapan Profesional ialah:

  • Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.
  • Menguasai struktur dan metode keilmuan.

Kompetensi Sosial

Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

Manfaat Kompetensi

Dalam hal ini Ruky “Dalam Sutrisno, 2010” mengemukakan konsep kecakapan menjadi semakin popular dan sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan berbagai alasan yaitu:

  • Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai.
  • Alat seleksi karyawan.
  • Memaksimalkan produktivitas.
  • Dasar untuk pengembangan sistem remunerasi.
  • Memudahkan adaptasi terhadap perubahan.
  • Dan menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi.

Karakteristik Kompetensi

Ada lima tipe karakteristik kecakapan, yaitu:

  • Motif-motif (motives), sesuatu yang secara konsisten dipikirkan dan diinginkan, yang menyebabkan tindakan seseorang
  • Ciri-ciri (traits), karakteristik fisik dan respon-respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi
  • Konsep diri (self-concept), sikap-sikap, nilai-nilai atau gambaran tentang diri sendiri seseorang
  • Pengetahuan (knowledge), informasi yang dimiliki seseorang dalam area spesifik tertentu
  • Keterampilan (skill), kecakapan seseorang untuk menampilkan tugas fisik atau tugas mental tertentu.

Pengaruh Kompetensi di Lingkungan Kerja

Kompetensi memiliki peran yang sangat penting khususnya di dunia kerja. Hal tersebut karena kompetensi berbanding dengan perkembangan suatu perusahaan, semakin sumber daya manusianya memiliki kompetensi yang memumpuni maka akan mempengaruhi laju perkembangan perusahaan agar mampu mencapai tujuannya. Kompetensi juga dapat membantu perusahaan untuk mengetahui sejauh mana karyawan dapat memberikan kemampuan terbaiknya sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Cara Meningkatkan Kompetensi Kerja

Perusahaan juga perlu membantu dalam meningkatkan kompetensi kerja karyawan contohnya dengan mengadakan pelatihan bagi karyawan. Ada berbagai macam kegiatan untuk bisa meningkatkan kompetensi kerja karyawan. Perlu diketahui, bahwa berbagai macam kegiatan ini juga perlu dilakukan secara kontinyu sehingga mampu meningkatkan kompetensi karyawan. Pihak manajemen sumber daya manusia di perusahaan juga dapat mengevaluasi dari berbagai kegiatan jika masih ada yang kurang dan mengembangkan kembali performa kerja karyawan agar lebih baik. Berikut adalah cara untuk dapat meningkatkan kompetensi kerja karyawan.

1. Pelatihan Skill Secara Profesional

Program pelatihan kerja merupakan suatu kegiatan penting yang harus diadakan oleh perusahaan, karena kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan skill karyawan. Program pelatihan kerja juga dilakukan untuk meningkatkan produktivitas para karyawan sekaligus meningkatkan performa perusahaan.

2. Job Enrichment

Job enrichment adalah suatu kegiatan yang bertujuan dalam memberikan jobdesk dan tanggung jawab kepada karyawan. Peningkatan jobdesk ini bisa dalam bentuk kompleksitas sistem atau kuantitas dari jobdesk itu sendiri. Dalam hal ini, karyawan akan merasa tertantang untuk melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab baru sehingga kemampuan mereka juga berkembang.

3. Studi Banding

Merupakan aktivitas yang bisa dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawannya. Studi banding ini biasa dilakukan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang sama. Keuntungan lainnya dari studi banding juga dapat memotivasi karyawan agar bisa lebih kreatif dan inovatif dalam bekerja. Dengan melakukan studi banding juga dapat meningkatkan motivasi karyawan dengan contoh dari studi banding yang mereka lihat.

4. Promosi Jabatan

Ini merupakan pemindahan tugas dari suatu jabatan ke jabatan lain yang tingkatannya lebih tinggi dari segi tanggung jawab, tunjangan, jobdesk, penghasilan, dan potensi yang lebih besar untuk dapat meningkatkan karirnya. Sekumpulan tugas baru yang diberikan oleh karyawan dapat memotivasi mereka untuk bisa lebih rajin dan mempelajari hal baru dan tantangan baru.

5. Rotasi Kerja

Rutinitas kerja yang itu-itu saja tentunya akan membuat karyawan menjadi cepat bosan dan jenuh, sehingga akan menurunkan produktivitasnya. Hal tersebut pun akan menurunkan kompetensi karyawan. Untuk itu diperlukanlah rotasi kerja. Rotasi kerja adalah pemindahan karyawan dari cabang atau tempat lain sesuai dengan jobdesknya. Nantinya karyawan yang di rotasi tersebut memiliki rutinitas baru yang akan mendorong mereka lebih produktif dengan suasana kerja yang baru.

6. Membangun Team Work

Di dalam suatu perusahaan pastinya akan terdiri dari berbagai macam latar belakang individu dengan sifat dan karakter yang berbeda. Untuk itu membangun team work sangat diperlukan, karena dalam pekerjaan pasti kita membutuhkan tim kerja yang kompak agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Kerjasama yang dilakukan oleh masing-masing individu dalam suatu team work yang kompak juga akan menciptakan solusi yang lebih cepat dan juga tepat dalam menghadapi tantangan perusahaan.

7. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dapat diraih dengan berbagai cara, contohnya saja seperti membangun suasana kerja yang harmonis dan penataan yang cukup. Fasilitas kerja akan memudahkan karyawan dalam bekerja agar lebih nyaman dan lebih fokus dalam bekerja. Sementara itu, suasana kerja yang harmonis antar setiap karyawan akan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan kekeluargaan antar karyawan.

8. Melakukan Kegiatan di Luar Rutinitas

Kegiatan diluar rutinitas kerja ini bisa berbentuk makan bersama atau jalan-jalan bersama. Walaupun tidak sering dilakukan, namun hal ini menjadi cara yang baik untuk membuat karyawan lebih nyaman di lingkungan kerjanya. Jika karyawan nyaman dalam bekerja, hal tersebut akan mendorong untuk meningkatkan kompetensi kerjanya secara otomatis.

9. Personal Development

Kepribadian individu adalah suatu hal yang tidak mungkin bisa dipisahkan oleh setiap orang. Untuk itu, tim HRD harus bisa menciptakan suatu kegiatan yang mampu membangun kepribadian personal antar karyawan agar setiap karyawan dapat bekerja maksimal dan kompak.

Karakteristik Kompetensi

Untuk mencapai kompetensi karyawan yang maksimal, berikut beberapa karakteristik kompetensi yang bisa Anda pahami dibawah ini:

Motif-Motif (Motives)

Yaitu sesuatu yang secara konsisten menjadi pokok pikiran yang dipikirkan dan diinginkan, sehingga menyebabkan suatu tindakan seseorang.

Ciri-Ciri (Traits)

Karakteristik fisik serta respon yang konsisten pada situasi maupun informasi.

Konsep Diri (Self-concept)

Yaitu gambaran tentang diri sendiri seseorang dan juga nilai-nilai pada diri seseorang.

Pengetahuan (Knowledge)

Yakni informasi yang dimiliki oleh seseorang.

Keterampilan (Skill)

Yaitu kecakapan seseorang dalam melakukan tugas tertentu.

Contoh Kompetensi Inti

Sebagai gambaran atau contoh kompetensi inti, berikut ini adalah contoh kompetensi inti beberapa diantaranya:

  • Menghayati serta mengamalkan perilaku yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, dan peduli serta menunjukkan sikap sebagai bagian solusi dari berbagai macam permasalahan yang terjadi.
  • Mengolah, menalar serta mengkaji terkait pekerjaan dan melaksanakan tugas dengan baik di bawah pengawasan.
  • Memahami, menerapkan dan juga menganalisis pengetahuan faktual, prosedural dan konseptual berdasarkan pada bidang kerja yang spesifik dalam memecahkan masalah.

Contoh Kompetensi Dasar

Selain kompetensi inti, ada beberapa contoh kompetensi dasar, diantaranya adalah :

  • Mensyukuri kebesaran ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan cara mengaplikasikan keterampilan yang dimiliki.
  • Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dengan bentuk rasa syukur dan mengaplikasikan kemampuan, pengetahuan, sikap, kesehatan kerja, dan lingkungan di dalam kehidupan.
  • Mengamalkan perilaku kritis, jujur, teliti, dan bertanggung jawab ketika mengaplikasikan keterampilan, pengetahuan, keselamatan dan kesehatan kerja di dalam lingkungan kerja dan kehidupan sosial sehari-hari
  • Menghargai kerjasama, damai, demokratis, dan toleransi dalam menyelesaikan setiap permasalahan dan perbedaan dalam konsep berpikir untuk mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, sikap mengenai kesehatan, keselamatan dan juga lingkungan di dalam kehidupan sehari-hari

Kenapa sih kompetensi diperlukan?

Pada dunia kerja, kecakapan dibutuhkan untuk mengetahui tipe pekerjaan seperti apa yang tepat bagi seseorang. Apabila kompetensi atas diri seorang karyawan telah diketahui maka perusahaan pun mampu membantu untuk mengembangkan pribadi melalui training atau pelatihan tertentu.

Selain itu, kompetensi yang dimiliki seorang karyawan mampu menjadi petunjuk bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana ia mampu menampilkan diri dan memberikan hasil kerja optimal untuk perusahaan.

Sejauh mana kompetensi bisa dikembangkan?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kecakapan membantu perusahaan untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja seseorang. Hal ini tentu saja berkaitan dengan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan kerja seseorang atas bidang kerja tertentu.

Kompetensi merepresentasikan dimensi kerja yang penting bagi diri seseorang. Nah, dari kompetensi yang tampak inilah perusahaan jadi lebih mengetahui bagaimana seorang bertanggung jawab, menyelesaikan masalah, dan mentransfer informasi kepada orang lain terkait tugas yang diinstruksikan oleh atasannya.

Intinya, kompetensi digunakan untuk merencanakan, membantu, dan mengembangkan perilaku dan kinerja seseorang. Tidak hanya itu, melalui kecakapan kerja seorang karyawanlah perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan pekerjanya (Anderson, Ones, Sinangil & Viswesvaran, 2005).

Apakah Perusahaan Punya Standar Kompetensi atas Karyawannya?

Tentu saja setiap perusahaan punya kriteria kecakapan tertentu yang diharapkan dari para karyawannya. Bahkan banyak perusahaan telah menyusun standard kecakapan atas setiap posisi yang ada di perusahaannya.

Bukan melalui cara yang mudah setiap perusahaan membuat kecakapan tertentu untuk para karyawannya, perusahaan akan memetakan kompetensi dalam bentuk perilaku terkait tugas, kemampuan, dan tanggung jawab untuk mengetahui kematangan bersikap serta berpikir seorang karyawan.

Namun, kecakapan tidak selalu berhubungan langsung secara pasti dengan perilaku yang harus dimiliki atas suatu fungsi tugas dalam jabatan. (Jackson & Schuler, 1990; Kerr, 1982; Snow & Snell, 1993).

Kompetensi Apa Saja Sih yang Harus Dimiliki Seorang Karyawan?

Walaupun bukanlah suatu patokan baku, tetapi pada umumnya perusahaan ingin memiliki karyawan yang punya kecakapan (Spencer & Spencer, 1994), antara lain sebagai berikut :

  • Semangat berprestasi untuk mencapai target kerja (Achievement to work)
  • Teliti dan punya perhatian terhadap tugas kerja (Concern for order)
  • Proaktif (Initiative)
  • Punya keingintahuan tinggi (Information seeking)
  • Berempati terhadap orang lain (Interpersonal understanding)
  • Berorientasi kepada pelanggan (Customer service orientation ) *bila perusahaan bergerak di jasa pelayanan
  • Kemampuan komunikatif yang diplomatis dan persuasif (Communicative – Impact and influence)

Darimana perusahaan tahu kompetensi pekerjanya?

Kita terbiasa untuk melakukan proses seleksi melalui tahapan yang cukup panjang saat melamar di perusahaan tertentu. Dari proses awal sampai tahap interview akhir inilah perusahaan melihat kompetensi apa saja yang dimiliki calon karyawannya, bahkan dari sejak kita mengirimkan curriculum vitae kepada mereka.

Proses psikotes yang ditambah dengan interview mendalam dari perusahaan dapat memperjelas kompetensi yang dimiliki seseorang.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka sebaiknya sebagai seorang pekerja kita mampu menampilkan kompetensi optimal kepada perusahaan. Bukan berarti berusaha menampilkan diri sebaik mungkin, tetapi menjadi pribadi pekerja yang apa adanya.

Hal ini karena sesungguhnya setiap orang punya kompetensi unik yang dapat dikembangkan lebih baik demi mencapai posisi sebagai pekerja yang mampu mengaktualisasikan diri.

Setelah membahas mengenai kompetensi dan seluk-beluknya sekarang kita bahas salah satu software HR terbaik di Indonesia. Yaitu, produk dari Jojonomic. Salah satu produknya adalah JojoPayroll. JojoPayroll sudah terintegrasi dengan PPH21, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan. Dengan JojoPayroll bisa menghitung gaji tanpa manual dengan menggunakan excel. Oiya, bagi kamu yang ingin mencoba demo gratisnya bisa loh dicoba untuk klik link ini JojoPayroll.