Laba Kotor; Pengertian, Manfaat, dan Faktor yang Mempengaruhi

Dalam sebuah bisnis, terdapat beberapa komponen yang perlu kita perhatikan. Salah satunya adalah laba, yang terbagi ke dalam laba bersih dan laba kotor. Mungkin bagi kalian yang pernah terjun ke dunia bisnis, nama ini sudah tidak asing lagi, karena seorang pebisnis wajib memperhitungkan segala jenis laba, baik yang bersih maupun yang kotor.

Tapi bagi kaum awam, bahkan bagi orang yang tidak mempelajari bidang perkonomian, mungkin tidak tahu mengenai topik yang akan kita bahas ini. Jadi, mari kita bahas lebih lanjut apa itu laba kotor!

Apa itu Laba Kotor?

Hasil gambar untuk unsplash business

Laba kotor itu memiliki definisi sebagai laba yang didapatkan perusahaan setelah dikurangi dari biaya pembuatan dan penjualan, tanpa memperhitungkan biaya lainnya di dalam produksi suatu barang, apalagi bila memerlukan biaya tambahan yang besarannya bisa berubah-ubah.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Yang dimaksud biaya lainnya adalah biaya internet, listrik, air, transportasi dan bahkan sampai pulsa seluler yang kita gunakan untuk menunjang aktivitas kita. Ini biaya yang tidak ikut dihitung, karena ini bukan biaya pembuatan atau penjualan produk. Tapi, biaya ini lebih mengarah ke biaya operasional kantor.

Apa yang bisa diketahui dari penghitungan laba kotor?

Jika diartikan, laba kotoratau gross profit merupakan ukuran seberapa efisien suatu perusahaan menggunakan tenaga kerja dan pasokan untuk memproduksi barang ataupun menawarkan jasa kepada kliennya. Hal ini merupakan angka penting ketika memeriksa profitabilitas dan kinerja keuangan suatu bisnis.

Bisa dikatakan, gross profit bakal membantu kamu memahami biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah pendapatan. Saat nilai harga pokok penjualan meningkat, maka nilai laba kotor otomatis menurun sehingga kamu memiliki lebih sedikit uang untuk menangani segala pengeluaran operasional.

Namun, saat nilai harga pokok penjualan menurun, maka akan ada peningkatan laba. Artinya, kamu bakal memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan guna keperluan operasional bisnis tersebut.

Perbedaan Laba Kotor dengan Laba Bersih

Hasil gambar untuk unsplash business

Kedua jenis laba ini memiliki perbedaan, dimana, dalam laba bersih, semua biaya pengeluaran, seperti biaya produksi, penjualan dan operasional juga ikut dalam hitungan. Biaya ini biasa disebut sebagai biaya variabel.

Besaran biaya ini juga dapat berubah-ubah setiap bulannya, karena tergantung dari seringnya penggunaaan listrik, air, internet dan semacamnya.

Alasan penting mengetahui perbedaan laba kotor dan laba bersih

Saat kamu memiliki sebuah bisnis kecil, maka kamu wajib tahu laba kotor dan laba bersih dari bisnis tersebut. ketahuilah, para investor dan pemberi pinjaman selalu ingin tahu tentang kesehatan keuangan bisnis yang kamu lakoni tersebut.

Kamu juga harus tahu seberapa besar laba bersih perusahaan ketika mencari pemberi pinjaman luar. Dengan demikian, investor dan pemberi pinjaman bisa menentukan berapa banyak uang yang kamu miliki setelah membayar semua pengeluaran atas bisnis tersebut.

Untuk membuat suatu laporan laba rugi, kamu perlu menghitung laba kotor dan laba bersih terlebih dulu. Apabila kamu tidak mengetahui perbedaan akan kedua hal tersebut, maka kamu hanya akan menyebabkan dokumen berantakan dan jauh dari kata akurat.

Kamu juga wajib mengetahui antara laba kotor dan laba bersih demi membuat keputusan bisnis yang bijaksana. Mengetahui kedua hal tersebut bisa membantu kamu menemukan cara untuk mengurangi harga pokok penjualan atau sekadar meningkatkan harga produk. Namun jika laba bersih yang kamu miliki jauh lebih rendah daripada laba kotornya, maka kamu bisa menentukan berapa besarnya pemotongan biaya.

Perbedaan Laba Kotor dengan Laba Operasi

Kedua hal ini juga tidak bisa disamakan. Laba operasi adalah laba yang belum dihitung dengan pajak dan bunga perusahaan. Laba dihitung dengan cara mengurangi laba kotor dengan biaya operasional. Seorang pengusaha harus bisa membedakan biaya-biaya ini untuk mencegah kesalahan dalam penghitungan.

Manfaat Laba Kotor

Seperti yang sudah dibahas di atas, laba kotor tidak masuk dalam biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang harus dibayarkan terlepas dari tingkat output-nya. Biaya tetap itu biasanya digunakan untuk asuransi, iklan, sewa, gaji karyawan, yang tidak terlibat langsung pada produksi, dan perlengkapan kantor.

Laba kotor dapat menilai efisiensi perusahaan dalam penggunaan tenaga kerja dan persediannya. Karena, jika perusahaan mengalami defisit, tenaga kerja tidak melakukan pekerjaannya secara efisien. Dari penghitungan laba ini, seorang pengusaha dapat mengevaluasi tenaga kerjanya untuk meningkatkan atau mengubah gaya bekerjanya.

Selain itu, ada juga beberapa manfaat lain di antaranya:

Mengukur kinerja manajemen suatu perusahaan

Ketahuilah, naik turunnya laba kotor yang dihasilkan oleh perusahaan bisa digunakan untuk mengukur seberapa besar kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan tersebut. Jika dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan penurunan laba kotor, maka hal tersebut bisa saja terjadi karena adanya penurunan kinerja dan juga produktivitas manajemen perusahaan.

Menentukan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang

Tercapai atau tidaknya target dari analisis laba kotor bisa menunjukkan tingkat keberhasilan suatu manajemen dalam mengelola perusahaan. Apabila perusahaan sukses dalam mencapai target yang ditentukan, maka kebijakan yang ada bisa dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi.

Namun jika target laba gagal dicapai, maka kebijakan untuk manajemen bisa saja diganti dan dapat memengaruhi kesejahteraan karyawan.

Hasil pertanggungjawaban dari bagian produksi

Pada dasarnya, bagian produksi memiliki kewajiban untuk menggunakan manfaat biaya produksi sebaik mungkin. Selain itu, mereka juga harus mengurus harga pokok penjualan produk suatu perusahaan. Naik turunnya harga pokok penjualan jelas memengaruhi naik turunnya laba kotor yang dihasilkan perusahaan dan ini jadi tanggung jawab bagian produksi.

Melakukan analisis penyebab naik turunnya harga jual produk

Secara umum, manfaat laba kotor dari besar tidaknya hasil perhitungan bisa digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menentukan besarnya harga jual produk, target harga jual sesuai kondisi pasar, dan target harga jual yang diinginkan.

Hal ini sangat mungkin dilakukan dengan cara membandingkan perubahan harga jual produk dari kompetitor yang bisa memengaruhi pencapaian target jual perusahaan.

Melakukan analisis penyebab naik dan turunnya harga pokok penjualan produk

Seperti yang diketahui bersama, salah satu manfaat akuntansi adalah menghitung perputaran uang, termasuk besar atau tidaknya laba kotor yang didapatkan suatu bisnis. Dari hasil perhitungan laba kotor, bisa diketahui berapa besarnya harga pokok penjualan atas produk tertentu. Naik turunnya harga pokok penjualan ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah harga jual dan jenis biaya lain yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Hasil pertanggungjawaban dari bagian penjualan

Bukan hanya menjadi salah satu bentuk tanggungjawab dari bagian produksi suatu perusahaan, hasil analisis dari laba kotor juga bisa dijadikan bentuk pertanggungjawaban oleh bagian penjualan perusahaan yang sama. Hal ini disebabkan hasil penghitungan laba kotor yang bisa dilihat peningkatan atau penurunannya dari harga jual yang bisa dikatakan jadi urusan bagian penjualan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Laba Kotor

Laba yang diperoleh perusahaan tidaklah selalu sama dari satu periode ke periode lainnya, bisa dibilang dapat berubah-ubah dan tidak konstan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan berubah-ubah tinggi rendahnya besaran laba. Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhinya:

Harga Jual Barang dan Jasa

Yang pertama adalah harga jual. Ini akan memengaruhi berapa besar laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin tinggi harga jual dari suatu produk, maka laba perusahaan akan mengalami peningkatan.

Perbedaan harga jual periode saat ini dan periode sebelumnya dapat memengaruhi pendapatan laba perusahaan. Jika pada periode saat ini harga jualnya tinggi, maka pendapatan akan tinggi, sedangkan jika harga jualnya rendah pendapatan akan rendah. Inilah mengapa laba kotor tidak akan konstan dari periode ke periode.

Jumlah atau Volume Barang dan Jasa yang Dijual

Kemudian, faktor yang kedua ini akan menentukan berapa banyak laba yang dapat diperoleh perusahaan. Perubahan dalam  jumlah barang yang dijual akan mengubah pula laba yang akan diperoleh.

Semakin tinggi jumlah barang yang dijual maka, semakin tinggi juga laba yang akan diperoleh perusahaan tersebut.

Harga Pokok Penjualan dan Jasa

Faktor ketiga adalah harga pokok penjualan dan jasa. Hal ini juga sangat berpengaruh dalam penghasilan biaya laba. Jika penjualan biaya pokok berubah, harga jual tidak dapat berubah, melainkan akan memengaruhi hasil laba.

Harga pokok penjualan dipengaruhi oleh bahan baku, upah tenaga kerja dan kenaikan harga secara umum.

Jadi, faktor-faktor yang lainnya tidak berubah. Maka, setiap kenaikan biaya bahan baku atau upah tenaga kerja, akan pendapatan mengalami penurunan  dan sebaliknya. Jika terdapat penurunan biaya bahan baku atau upah tenaga kerja, maka pendapatan akan konstan atau naik.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Rumus Laba Kotor

Dalam penghitungan laba jenis ini, dibutuhkan rumus yang telah ditentukan. Rumus yang dimaksud adalah pendapatan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Pendapatan yang dimaksud adalah hasil dari apa yang kita dapat lewat menjual produk yang kita pasarkan.

Harga pokok penjualan, atau yang biasanya disebut sebagai HPP, adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa. HPP biasanya dihitung untuk menentukan harga dari suatu produk yang kita jual.

Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan.

Cara Menghitung Laba Kotor

Untuk membuat kalian mengerti, kami membuat sebuah simulasi cara menghitung dengan studi kasus seperti ini:

Sebuah pabrik memproduksi 1.000 unit mobil pada periode yang sudah ditentukan dan perusahaan membayar Rp 3 trilyun untuk biaya pembangunan, bahan dan mesin pabrik untuk membuat mobil. Maka, biaya Rp 3 juta akan dikaitkan dalam setiap unit mobil yang diproduksi oleh pabrik dalam lingkup biaya penyerapan.

Melakukan penghitungan ini pun juga dapat menentukan apakah sebuah perusahaan mengalami surplus atau defisit. Caranya adalah sebagai berikut:

Perusahaan mengalami profit

Pendapatan = Rp 1.000.000,00

Harga Pokok Penjualan = Rp 500.000,00

Penghitungan = Rp 1.000.000,00 – Rp 500.000,00 = Rp 500.000,00

Perusahaan mengalami defisit

Pendapatan = Rp 300.000,00

Harga Pokok Penjualan = Rp 500.000,00

Penghitungan= Rp 300.000,00 – Rp 500.000,00 = – Rp 200.000,00

Dari sinilah perusahaan bisa mengevaluasi pekerjanya. Jika perusahaan mengalami profit, kinerja harus dipertahankan dan ditingkatkan lebih optimal. Tetapi, jika perusahaan mengalami defisit, maka perusahaan harus mengubah cara kerja dan penjualan.

laba kotor

Margin Laba Kotor

Ini adalah rasio dari laba kotor terhadap total pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Margin ini merupakan cara yang cepat dan berguna untuk membandingkan satu perusahaan dengan pesaing atau keuntungan rata-rata industri. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki margin laba kotor tinggi atau stabil.

Rasio margin tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk menekan beban pokok penjualan, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba jenis ini yang sesuai target, bahkan melampaui target.

Sedangkan, rasio margin yang rendah atau tidak mencapai target menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu untuk menekan biaya pokok penjualan, sehingga akhirnya laba yang dihasilkan menjadi kecil dan perusahaan dapat mengalami kerugian.

Margin laba kotor mempunyai rumusnya sendiri. Rumusnya terdiri dari pendapatan bersih dikurangi harga pokok penjualan lalu dibagi oleh pendapatan bersih. Biasanya, hasilnya ini berbentuk persentase.

laba kotor

Apa kalian sekarang jadi mengerti mengenai laba kotor? Hal seperti ini sangat penting, lho, untuk manajemen keuangan bisnis kalian dan menghindari kerugian atau kebangkrutan.

Manajemen keuangan harus lebih diperhatikan agar keuntungan yang didapat juga dapat dioptimalkan dengan baik. Dengan begitu, kalian bisa merencanakan dan mengelola keuangan bisnis kalian dengan lebih baik, agar keuntungan yang didapat juga lebih maksimal.

Dalam perusahaan, hal ini bisa sangat menyita waktu dan tenaga. Oleh karena itu, serahkan saja manajemen keuangan perusahaanmu kepada JojoExpense! Keuangan akan lebih terkontrol, efisiensi waktumu meningkat dan semua data terkumpul dengan aman terjamin. Buat apa masih mengandalkan manual, jika kamu bisa terbantu dengan adanya aplikasi ini?