Mengenal Manajemen Konflik agar Terhindar Dari Risiko Bisnis

Dalam perusahaan, manajemen konflik atau risiko (risk management) merupakan suatu proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan, dan pengontrolan aktivitas sebuah bisnis, yang digunakan untuk meminimalisir resiko pendapatan perusahaan tersebut.

Karena itu, kalau kamu dan perusahaan kamu sudah memiliki dan mahir dalam hal manajemen konflik ini, kamu bisa terhindar dari berbagai masalah dan kendala saat melakukan kegiatan bisnis.

Nah, mau tahu kan, seputar manajemen konflik atau risiko ini mulai dari pengertian, sampai tujuan, jenis, dan komponennya? Yuk, simak terus artikel berikut ini ya!

Oops! We could not locate your form.

Pengertian Manajemen Konflik atau Risiko dalam Usaha

Menurut Djohanputro, manajemen risiko yaitu proses identifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, memonitor dan pengendalian penanganan risiko, yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Jadi, manajemen risiko ini adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghapus risiko yang tidak dapat diterima.

Dalam hal ini, konflik berhubungan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam bisnis. Ketidakpastian ini bisa berupa ancaman, pengembangan strategi, dan mitigasi risiko, dan semua hal yang merugikan dan membahayakan perusahaan.

Nah, biasanya proses ini dilakukan oleh dewan direksi, manajemen dan personil lainnya, untuk diterapkan dalam penetapan strategi dan di seluruh perusahaan bahkan sejak awal perusahaan dibentuk.

Mengapa? Karena untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang bisa mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko, untuk memberikan keyakinan memadai, tentang pencapaian tujuan entitas tersebut.

Tujuan Menggunakan Manajemen Konflik

Risk management atau manajemen konflik dalam bisnis memiliki beberapa tujuan dalam mencapai goal perusahaan, yaitu :

Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

Manajemen ini bisa membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja yang konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.

Melindungi Perusahaan dari Kegagalan

Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko atau kegagalan signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan dan terhidar dari kerugian.

Sebagai Peringatan untuk Berhati-hati

Sebagai peringatan dan arahan, supaya semua individu dalam perusahaan bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan. Demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Mendorong Manajemen Lebih Proaktif

Mendorong manajemen supaya bertindak lebih proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan menjadikan manajemen konflik sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.

Sosialisasi Manajemen Risiko

Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman tentang konflik dan pentingnya risk management ini.

Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan bisa segera meningkat dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko (risk map).

Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara berkesinambungan untuk jangka waktu lama.

Jenis-jenis Manajemen Konflik dalam Perusahaan

Sesuai perkembangan dalam berbisnis, manajemen konflik memiliki 4 jenis untuk kesuksesan perusahaan, yaitu :

Manajemen Hazard

Manajemen hazard ini berhubungan dengan kondisi potensial yang mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan dalam usaha. Ketika kita membahas hazard, tentu kita juga membahas perilaku.

Resiko perilaku ini merupakan peristiwa yang bisa menimbulkan kerugian bisnis. Dalam hal ini ada tiga macam hazard yang harus diketahui, antara lain legal hazard, physical hazard dan moral hazard untuk kelancaran usaha.

Manajemen Risiko Operasional

Manajemen ini merupakan resiko yang timbul akibat gagal fungsi proses internal dan sangat krusial. Misalnya, karena human error, kegagagalan sistem, faktor luar seperti bencana, dan faktor kegagalan lainnya.

Sehingga, bisa disebabkan karena manusia, proses, sistem dan kejadian yang tidak sengaja dalam aktivitas bisnis.

Dengan memahami manajemen risiko ini, perusahaan bisa mengambil langkah preventif atau pencegahan dengan sanksi supaya kapasitas produksi dan layanan terjaga kalau ada hal yang tidak diinginkan terjadi, sehingga semuanya lebih tertib dan teratur.

Manajemen Resiko Strategis

Biasanya, manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan saat terjadi konflik. Nah, konflik atau risiko yang umumnya muncul yaitu kondisi tidak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan strategi yang direncanakan.

Dalam hal ini, ada beberapa faktor seperti resiko operasi, resiko asset impairment, risiko kompetitif atau bahkan resiko franchise (kalau ada).

Untuk mengetahui risiko yang kemungkinan besar terjadi dan merugikan perusahaan, kamu bisa melakukan pencegahan dengan menuliskan item penting, seperti daftar berikut ini :

  • Daftar resiko
  • Penilaian resiko tersebut sesuai dengan kecenderungannya dan juga dampaknya
  • Penilaian pada kondisi saat ini yang sedang terjadi
  • Rencana tindakan bila risiko terburuk benar-benar muncul
  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Manajemen Risiko Finansial

Manajemen risiko finansial yaitu upaya pengawasan risiko dan perlindungan hak milik, keuntungan, harta dan aset sebuah badan usaha. Pada prakteknya, proses pengelolaan ini meliputi identifikasi, evaluasi dan melakukan pengendalian bila ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan organisasi.

Menejemen ini juga tidak lepas dari perubahan kurs mata uang yang erat kaitannya dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, suku bunga dsb.

Manajemen ini sangat penting karena ini merupakan salah satu sumber daya perusahaan. Karena itu, seorang akuntan harus benar-benar mempertimbangkan berbagai resiko lainnya yang berhubungan dengan keuangan, seperti:

  • Dalam likuiditas
  • Diskpntinuitas pasar
  • Kemunginan dalam risiko kredit
  • Hal yang mungkin menjadi risiko regulasi
  • Risiko pajak
  • Risiko akuntansi

Komponen Manajemen Risiko

Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) ada beberapa komponen dalam manajemen kemungkinan ini, yaitu :

Lingkungan Internal (Internal Environment)

Komponen ini adalah sikap manajemen di semua level terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Hal ini mencakup: etika, kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi.

Identifikasi Peristiwa (Event Identification)

Manajemen melakukan identifikasi terhadap berbagai kejadian potensial yang berpengaruh pada strategi dan pencapaian tujuan perusahaan. Berbagai kejadian tak pasti tersebut bisa memberikan dampak positif, namun bisa juga memberikan risiko.

Penentuan Sasaran (Objective Setting)

Perusahaan menetapkan tujuan operasional sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan mengelola segala risiko. Sasaran ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu

Strategic objective

Berfokus pada upaya realisasi visi dan misi perusahaan.

Activity objective

Berfokus pada kegiatan operasional, reportasi, dan kompliansi.

Tanggapan Konflik (Risk Response)

Manajemen melakukan penilaian terhadap konflik, lalu menentukan sikap atau respon terhadap risiko tersebut. Respon dari manajemen ini tergantung apa risiko yang dihadapi.

Respon atau tanggapan tersebut bisa dalam bentuk:

  • Menghindari risiko (avoidance)
  • Mengurangi risiko (reduction)
  • Memindahkan risiko (sharing)
  • Menerima risiko (acceptance)

Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Risk assessment memungkinkan sebuah organisasi untuk menilai sebuah kejadian atau keadaan dan kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen perlu melakukan analisis dampak yang mungkin terjadi akibat risiko tersebut dengan dua perspektif, yaitu Likelihood (kecenderungan/ peluang) dan Impact/ consequnce (besaran dari realisasi konflik)

Pemantauan (Monitoring)

Proses monitoring atau pemantauan ini dilakukan secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya.

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring adalah pelaporan yang tidak lengkap atau berlebihan.

Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Aktivitas ini fokus pada identifikasi informasi dan menyampaikannya kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Dengan begitu, setiap orang yang mendapatkan informasi tersebut dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Beberapa faktor penting dalam penyampaian informasi tersebut diantaranya:

  • Kualitas informasi
  • Arah komunikasi
  • Alat komunikasi

Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Proses ini merupakan penyusunan prosedur atau kebijakan yang membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dipilih memadai dan terlaksana dengan baik. Aktivitas ini meliputi:

  • Pembuatan kebijakan dan prosedur
  • Delegasi wewenang
  • Pengamanan kekayaan perusahaan
  • Pemisahan fungsi
  • Supervisi

Dalam berbisnis, kita tidak tahu hal atau kendala apa yang akan kita hadapi di kedepannya. Karena itu, kita wajib mempelajari dan membuat manajemen konflik atau risiko ini, supaya bisa mencegah masalah, atau ketika masalah melanda, semuanya bisa teratasi dengan baik dan cepat.

JojoExpenseSalah satu konflik atau risiko yang sering dihadapi yaitu tentang finansial atau keuangan, dimana banyak kesalahan akuntansi dan lainnya.

Tapi, tidak perlu khawatir sekarang karena dengan aplikasi JojoExpense, semua laporan keuangan perusahaan kamu bisa lebih lengkap, aman, dan akurat.

Kamu juga bisa lebih produktif bekerja karena dengan sistem otomatisnya sehingga bisa kamu cek dan pantau dimanapun dan kapanpun. Yuk, coba aplikasi ini dan rasakan berbagai manfaatnya!