Tips Mencegah Karyawan Mangkir dalam Perusahaan

Karyawan mangkir merupakan sesuatu yang paling tidak diinginkan oleh perusahaan. Keberadaan mereka hanya akan mengurangi produktivitas perusahaan. Perusahaan terpaksa dirugikan karena membayar untuk suatu kinerja yang tak dapat diandalkan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola hal tersebut dengan baik.

Kebanyakan perusahaan akan menerapkan sistem punishment bagi karyawan mangkir tersebut. Namun, punishment hanyala sebuah bentuk treatment sebagai akibat. Hal ini cenderung tidak menyentuh kepada penyebab utama. Oleh karena itu, artikel  ini akan membahas dampak dan cara mencegah agar karyawan tidak mangkir.

Mengenal Mangkir

Istilah mangkir mengacu kepada orang yang meninggalkan tugasnya sebelum selesai. Karyawan mangkir berarti karyawan yang meninggalkan tugas sebelum tugas tersebut selesai dilakukan. Mangkirnya karyawan tersebut bisa saja dilakukan secara halus maupun frontal.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Mangkir halus contohnya seperti meminta tolong orang lain untuk mengerjakan hal yang menjadi tugasnya. Biasanya yang kena adalah karyawan baru atau yang masih magang. Sebenarnya tidak apa-apa jika karyawan baru tersebut memang merupakan bawahannya secara struktural. Yang tidak etis adalah jika bukan bawahannya, apalagi beda divisi.

Mangkir frontal contohnya dengan sengaja meninggalkan sama sekali tugasnya tanpa mengalihkan terlebih dahulu tanggung jawab tesebut. Ini menyebabkan atasan atau rekan kerjanya kelimpungan karena harus menangani tugas tersebut. Apalagi jika deadline tugas tersebut sudah sangat dekat.

karyawan mangkirDampak Karyawan Mangkir

Yang manapun kejadiannya, karyawan mangkir akan sangat merugikan dan merepotkan. Dampak karyawan mangkir diantaranya sebagai berikut.

1.      Merugikan Perusahaan

Sesungguhnya, perusahaan telah membayar karyawan agar karyawan tersebut dapat menyelesaikan tugasnya. Oleh karena itu, secara etis dan legal, karyawan memiliki kewajiban menyelesaikan semua tanggun jawabnya sesuai kontrak kerja. Jika karena suatu sebab, karyawan tersebut lalu mangkir, tentunya akan merugikan perusahaan secara finansial atau non-finansial.

Kerugian finansial berupa nominal uang yang sudah digunakan untuk membayar gaji/upah, tapi tidak efektif menghasilkan. Kerugian non-finansial terutama jika pekerjaan tersebut berkaitan dengan pihak eksternal. Perusahaan akan kehilangan nama baik jika hal tersebut terjadi. Padahal, nama baik dan kepercayaan dalam bisnis bahkan jauh lebih mahal daripada uang.

2.      Menambah Beban Rekan Kerja

Karyawan yang tidak mengerjakan tugas dan tanggungjawabnya, secara otomatis membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan tugas tersebut. Karena, bagaimanapun caranya, perusahaan menghendaki bahwa tugas tersebut harus terselesaikan. Jika ada karyawan mangkir, tugas tersebut terpaksa dialihkan ke karyawan lain.

Yang menjadi masalah, adalah ketika karyawan lain tersebut juga memiliki beban kerja yang cukup besar. Ini akan menambah beban rekan kerja lainnya itu. Ini menyebabkan pekerjaan rekan kerja tersebut juga rawan terbengkalai. Kalaupun pada akhirnya dikerjakan,  hasilnya kemungkinan besar mengecewakan karena terburu-buru dan kurang teliti.

karyawan mangkir

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

3.      Suasana Kerja Tidak Kondusif

Kejadian mangkirnya karyawan dapat menyebabkan lingkungan kerja tidak kondusif. Ini karena, bagaimanapun, karyawan mangkir pasti akan “dimusuhi” oleh karyawan lain. Ia akan dianggap sebagai “beban”, karena memang hanya menambah beban kerja tanpa kontribusi yang cukup. Apalagi jika dilakukan dengan frekuensi yang cukup  tinggi.

Suasana kerja yang tidak kondusif ini tentu tidak baik bagi  perkembangan perusahaan. Karena ketidaknyamanan ini, bagaimanapun, pasti akan terbawa ke dalam pekerjaan. Meskipun, setiap orang bertekad untuk bekerja secara profesional, sebagai makhluk dengan emosi, pasti ada saja celahnya.

4.      Karyawan Mangkir Dapat Menular

Perbuatan baik mudah ditiru, apalagi perbuatan buruk. Semua perbuatan pada dasarnya menular. Dan, perbuatan buruk memiliki kemungkinan menular dua kali lipat lebih besar. Termasuk dalam hal menginggalkan tugas seperti ini.

Menularnya hal ini terutama jika perusahaan tidak memberikan sanksi secara tegas. Sehingga, karyawan lain berpandangan seolah-olah mangkir pun tetap dapat aman. Daripada mereka yang terus-terusan menjadi korban, lebih baik mereka juga bermain sebagai pelaku. Dari sini, dampak buruk terhadap perusahaan dapat menyebar lebih cepat dan berefek lebih kuat.

Mencegah Karyawan Mangkir

Karyawan yang mangkir ibarat sel kanker dalam perusahaan, harus segera dibasmi agar tidak membahayakan dari dalam. Meskipun begitu, perusahaan sebaiknya tidak begitu saja langsung main pecat atau PHK. Ada beberapa cara untuk mencegah karyawan mangkir. Diantaranya sebagai berikut.

karyawan mangkir1.      Kontrak Kerja yang Jelas

Kontrak kerja atau perjanjian kerja merupakan hal yang mendasari seperti apa hubungan antara karyawan denan perusahaan. Isi dokumen ini sangat penting untuk dipahami baik oleh karyawan maupun perusahaan. Dan, pemahaman dari kedua belah pihak hendaknya sama, tidak ambigu.

Oleh karena itu, ketika awal masuk kerja, karyawan harus dipastikan sudah memahami hal ini. Hal-hal terkait kerja seperti job description, tupoksi, hingga hak, kewajiban, dan wewenang harus sudah terang benderang. Ini akan membantu karyawan ataupun perusahaan untuk menghindari  konflik yang mungkin muncul kemudian.

2.      Kode Etik dan Tata Tertib

Sebelum mulai  bekerja, karyawan harus memasuki masa magang. Di masa tersebut, ia tidak hanya harus memahami teknis pekerjaannya, namun juga tata tertib dan kode etik perusahaan. Budaya kerja perusahaan pun harus diperkenalkan dengan utuh. Sehingga, sejak awal ini akan menjadi semacam filter bagi karyawan tersebut.

Karyawan yang sejak awal menunjukkan gejala mangkir, harus segera diperingatkan. Kalau perlu langsung ditolak dari menjadi karyawan perusahaan. Kekurangan teknis mungkin dapat dipelajari, tapi karakter butuh waktu untuk dapat dirubah. Dan bukan tanggung jawab perusahaan untuk mengubah karakter calon karyawannya.

reward and recognition program mencegah karyawan mangkir3.      Reward and Recognition Program

Ini semacam program penghargaan bagi karyawan teladan dan berprestasi. Perusahaan perlu mengadakan program ini agar karyawan tetap termotivasi untuk mengerjakan tugasnya secara optimal. Tidak hanya dapat mencegah karyawan mangkir saja, program ini sangat efektif untuk menningkatkan kinerja karyawan secara keseluruhan.

Untuk itu, reward and recognition program ini selayaknya diselenggarakan secara rutin. Meskipun, tidak menutup kemungkinan diadakan secara insidental sesuai kebutuhan.

4.      Pelatihan dan Hari Keakraban

Orang yang mendapatkan sesuatu dari orang lain, sering merasa harus memberi imbal balik kepada orang lain tersebut. Ini disebut balas budi, dan dalam dunia kerja, balas budi pun nyata adanya.

Pelatihan yang perusahaan berikan, tidak hanya meningkatkan wawasan dan keterampilan, tapi juga loyalitas karyawan. Karyawan yang merasa diberi jasa oleh perusahaan akan berusaha membalas kebaikan perusahaan. Oleh karena itu, pelatihan merupakan salah satu cara terbaik mencegah karyawan mangkir.

Pelatihan tersebut dapat diberikan dalam bentuk hari keakraban. Ini akan bermanfaat ganda untuk meningkatkan kerjasama dan kekompakan karyawan. Dengan demikian, konflik antarkaryawan juga dapat dikelola dengan baik.

JojoTimes untuk mengelola karyawanPengelolaan SDM yang Baik

Kejadian karyawan mangkir merupakan kesalahan dalam pengelolaan SDM. Salah satu cara terbaik mengelola SDM adalah digitalisasi. Tidak sulit, bahkan cenderung mudah dengan JojoTimes. Aplikasi ini menyediakan fitur terbaik dan canggih dalam pengelolaan SDM. Laporan kinerja karyawan pun dapat dipantau dengan mudah dan cepat.

Coba demonya secara gratis di sini. Dan, pastikan tidak ada lagi karyawan mangkir di perusahaan Anda.