Menilai Soft Skills dan Instrumennya

Dalam suatu pekerjaan, seseorang tidak hanya di dilihat apakah memiliki hard skill seperti kemampuan menghitung bahan bangunan (jika masuk divisi teknik) namun juga soft skill. Menilai soft skills juga termasuk salah satu tugas dari bagian personalia. Dengan begitu, perusahaan tidak hanya akan mendapatkan orang yang memilikikeunggulan di bidang hard skill namun juga soft skill.

Pengertian Soft Skill

Sebelum Anda menilai soft skills, maka Anda harus tahu terlebih dahulu apa itu soft skill. Soft skill sendiri merupakan seperangkat kemampuan yang berpengaruh ke bagaimana orang tersebut berinteraksi dengan orang lain.

Dengan kata lain, soft skill ini bisa termasuk tata krama ataupun cara dia berbicara, berfikir dan kemampuan yang berkaitan dengan orang lain. Bukan tidak mungkin jika orang yang memiliki hard skill tinggi justru lemah di soft skill.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Sering dianggap sepele, namun, soft skill sendiri memiliki banyak manfaat terutama untuk membangun suatu relasi. Orang yang memiliki soft skill yang baik, cenderung memiliki pengembangan karir yang baik serta mempunyai etika professional yang baik.

menilai soft skill

Sehingga tidak jarang orang dengan kemampuan ini lebih cenderung ditunjuk untuk menjadi seorang pemimpin agar bisa mengayomi dan menyampaikan sesuatu dengan lebih baik.

Selain itu, soft skill juga berkaitan langsung dengan ‘tampilan’ dari suatu organisasi. Misalnya jika pemimpinnya berwatak keras, orang cenderung juga akan melihat jika organisasi tersebut keras. Padahal, tidak semua orang yang ada di organisasi tersebut memiliki watak yang sama dengan pemimpin yang berwatak keras tersebut.

Menilai Soft Skills Berdasarkan 5 Faktor Ini

Dalam menilai soft skills tidak hanya bisa dilakukan dari 1 faktor tertentu. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki plus minusnya sendiri.

menilai soft skill

Apalagi, dalam teori kepribadian, terdapat 5 faktor yang dipergunakan untuk meninjau kesuksesan dalam bekerja. Faktor inilah yang menjadi gambaran karakteristik yang menjadi ciri khas dari suatu individu. 5 faktor tersebut adalah sebagai berikut.

1.     Conscientiousness atau Ketahanan Pribadi

Faktor ini merupakan ketahanan dari suatu individu dalam menghadapi sesuatu. Misanya kegigihan, pantang menyerah, tahan terhadap beban pekerjaan, mempunyai motivasi yang tinggi, sistematis.

2.     Extraversion atau Ekstraversi

Kepribadian ini ditandai dengan adanya keterampilan untuk membina suatu hubungan atau komunikasi yang pandai, efektif, mengutamakan kerjasama, bergaul, aktif dan terbuka. Sehingga orang yang mempunyai soft skill ini, cenderung lebih banyak bekerja di bidang PR atau yang berkaitan dengan orang lain.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

3.     Agreeableness atau Keramahan

Faktor kepribadian ini termasuk sikap rendah hati, mudah simpati, tidak mau menunjukkan kelebihannya, sangat dipercaya dan sopan. Sehingga jika Anda memiliki sifat seperti yang disebutkan di depan, personalia juga akan menilai soft skill Anda cukup tinggi.

4.     Emotion Stability atau EMosi yang Stabil

Orang yang memiliki karakter ini memiliki cenderung mempunyai karakter yang tenang, mudah menerima, percaya diri, tidak mudah marah dan tidak mudah tertekan. Sehingga biasanya orang tipe ini lebih bisa ‘berteman’ dengan stress.

5.     Openness atau Keterbukaan akan Pengalaman

Orang yang memiliki karakteristik ini mempunyai daya pikir yang imajinatif, anti kemapanan, menyukai tantangan, kreatif dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Sehingga orang yang mempunyai sifat ini cenderung ke bagian atau divisi marketing dan kreatif.

Element dan Pengukuran untuk Menilai Soft Skills

Untuk menilai soft skills tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda terhadap 1 orang. Jadi, bisa saja orang yang kurang suka terhadap orang tertentu memberikan penilaian buruk dan yang suka memberikan penilaian tinggi.

menilai soft skillDalam penilaian suatu soft skill terutama untuk pegawai, setidaknya harus mempertimbangkan elemen seperti berikut ini:

1.     Kecerdasan emosi

Keterampilan ini meliputi empati, memahami perasaan orang lain serta memiliki pengaturan emosi yang baik. Elemen ini pernah diteliti oleh penelitian Goleman di tahun 1998. Kala itu Goleman mengemukakan jika kesuksesan seseorang tidak hanya didukung dari pintar tidaknya orang dalam menerapkan suatu ilmu pengetahuan namun juga seberapa baik ia berinteraksi dengan orang lain.

2.     Gaya Hidup Sehat

Berdasarkan pada penelitian Marchand dkk (2005) mengemukakan jika jutaan dolar bisa terbuang secara percuma oleh perusahaan dan masyarakat karena minimnya suatu produktivitas, kecelakaan kerja, pelayanan kesehatan dan juga absennya karyawan. Sehingga gaya hidup sehat berpengaruh pada tingginya suatu ketahanan, konsep diri sehat dan fleksibilitas.

3.     Komunikasi Efektif

Salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya seseorang adalah komunikasi. Komunikasi memiliki peranan langsung dan tidak langsung sehingga untuk menilai soft skill juga harus mempertimbangkan atau memperhatikan mengenai komunikasi yang dilakukan.

Bagaimana untuk mengukur atau menilai soft skill? Karena soft skill berkaitan dengan kesan yang diperoleh oleh orang lain terhadap suatu individu, maka untuk mengukur atau untuk menilai kemampuan soft skill seseorang, bisa melakukan 3 hal ini:

4.     Self Report

Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan sample atau contoh respons terhadap suatu individu. Bedanya, pihak yang memberikan laporan adalah dirinya sendiri. Dengan kata lain, self report seperti curahan pribadi dari seseorang. Akan tetapi, hasil yang dituliskan tersebut tidak bisa dikatakan 100% benar.

Ini disebabkan bisa saja orang yang menulis laporan tersebut berbohong. Tujuannya agar nilainya tinggi atau agar diterima ataupun kontraknya dilanjutkan. Sehingga jika Anda menggunakan pengukuran cara ini, sebaiknya diimbangi dengan pengukuran yang lainnya.

5.     Checklist

Cara untuk menilai soft skill ini memuat sejumlah indikator yang tidak hanya terikat untuk mengukur sifat namun juga perilaku seseorang. Cara ini digunakan untuk mengukur suatu aspek psikologis yang Nampak atau overt.

Pengukuran dengan cara ini dimulai dengan operasionalisasi yang sifatnya konseptual. Anda bisa meminta orang yang bersangkutan untuk menilai dirinya sendiri ataupun orang lain seperti atasan yang menilai bagaimana orang tersebut.

6.     Pengukuran Performansi

Pengukuran atau cara menilai kemampuan soft skill ini berkaitan dengan hasil kinerja dari suatu individu atas tugas yang diberikan. Namun, sebelum diberikan ke yang bersangkutan, misalnya atasan dari orang tersebut, maka perlu adanya evaluasi kualitas. Dengan begitu, hasil yang diberikan juga akan lebih relevan.

Dari pengujian ketika Anda menilai soft skills dari karyawan di perusahaan Anda, maka Anda bisa menyimpan catatan tersendiri terkait dengan karyawan tersebut. Misalnya karena dia tepat waktu sehingga gaji yang diterima juga lebih banyak dibandingkan yang sering telat.

Menilai soft skills tentu menjadi suatu bagian penting dalam sebuah perusahaan. Soft skill sendiri pada dasarnya merupakan seperangkat kemampuan yang turut mempengaruhi sikap seseorang dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Jadi bisa dibilang bahwa soft skills melingkupi tata krama dan cara seseorang dalam berbicara serta berpikir terutama pada saat berinteraksi dengan orang lain.

Sebenarnya kemampuan seseorang dalam bekerja tidak hanya dinilai dari hard skill atau kepandaian dan keahliannya saja. Misalnya keahlian dalam hal menghitung dan lain sejenisnya. Tetapi kemampuan seseorang juga diukur dari soft skill yang ada pada dirinya. Oft skills ini biasa disebut pula dengan istilah kecerdasan sosial yang sangat berpengaruh pada kinerja seseorang dan komunikasinya dengan orang atau pihak lain. Oleh karena itu soft skill ini sudah tentu perlu untuk turut dinilai oleh HRD.

Manfaat Menilai Soft Skills

Mengetahui soft skills karyawan

Soft skills karyawan perlu untuk diketahui secara lebih lanjut oleh pihak perusahaan. Maka dari itu jajaran atasan dan HRD perlu melakukan penilaian terhadap hal ini. Sebab nantinya kecerdasan sosial ini akan berpengaruh pada produktivitas dan kinerja karyawan. Dalam hal ini penilaian terhadap soft skills karyawan yang dilakukan akan memberikan hasil yang tentunya beragam antara karyawan yang satu dengan yang lain.

Dari hasil inilah nantinya pihak jajaran atau pihak atasan di sebuha perusahaan bisa mengetahui dengan benar mengenai kecerdasan sosial yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Setidaknya dengan mengetahui soft skills ini maka perusahaan bisa memercayakan beberapa tugas dan tanggung jawab pada karyawan dengan tenang. Terlebih lagi untuk urusan pekerjaan yang sekiranya berhubungan dengan proses marketing dan sejenisnya.

Menjadi bahan pertimbangan untuk jenjang karier

Penilaian terhadap soft skills juga bisa membantu perusahaan dalam melakukan pertimbangan mengenai jenjang karier. Yang dimaksud dengan jenjang karier dalam hal ini adalah jenjang karier untuk para karyawan yang dinilai atau dievaluasi. Seseorang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi maka akan lebih dipercaya baik oleh perusahaan maupun oleh banyak orang di sekitarnya termasuk oleh para klien dan bahkan pelanggan.

Maka soft skills yang dimilikinya tersebut dapat membuat seorang karyawan untuk sellau diharapkan dalam berbagai macam situasi kerja. Jika memang karyawan tersbeut bisa berprestasi maka bukan tidak mungkin ia akan dipromosikan hingga jabatannya bisa meningkat. Kariernya juga bisa saja naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Menjadi bahan pertimbangan untuk kenaikan gaji

Rupanya hasil penilaian dari soft skill bukan hanya bertujuan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dari jenjang karier atau dari promosi jabatan. Namun ternyata hasil penilaian kecerdasan sosial yang dilakukan oleh HRD serta jajaran atasan perusahaan juga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan gaji karyawan. Memang biasanya gaji karyawna bisa naik terutama untuk karuyawan tetap.

Namun seringkali peningkatan gaji ini juga dilakukan dengan tujuan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan gaji. Kalaupun misalnya gaji antara karyawan yang satu dengan yang ini berbeda maka tentunya seorang karyawan dengan doft skill yang tinggi bisa mendapatkan bunus atau upah tambahan dan tunjangan.

Menjaga nama baik perusahaan

Karyawan dengan tingkat soft skill yang baik sudah pasti bisa membawa diri terutama dalam hal berkomunikasi. Biasanya orang yang seperti ini mampu memahami situasi dan kondisi dengan baik. Selain itu orang yang memiliki tingkat kecerdasan sosial tinggi biasanya juga dapat dengan mudah memahami apa yang emnjadi keinginan dan kemauan orang lain. Maka jika karyawan dengan tingkat kecerdasan sosial yang tinggi ini turut mengelola perusahaan sudah tentu nantinya kepercayaan klien dan nasabah serta pelanggan kepada perusahaan bisa menjadi baik pula.

Untuk itu dengan melakukan penilaian terhadap soft skill karyawan maka perusahaan bisa tetap berupaya agar nama baiknya bisa terus bertahan sehingga perusahaan akan tetap dapat eksis serta melangsungkan aktivitas ekonominya. Kepercayaan dari pihak lain pada perusahaan juga akan tetap terjaga dan loyalitas tidak akan hilang karena adanya karyawan yang bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan sangat baik.

Cara Menilai Soft Skills

Tes untuk menilai soft skills

Pada dasarnya ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan oleh suatu perusahaan untuk dapat mengetahui dan mengukur serta menilai soft skills karyawannya. Salah satu cara yang tepat dan bisa diterapkan di perusahaan adalah dengan melakukan tes. Berbagai macam tes mungkin bsia diterapkan mulai dari tes bakat ataupun tes EQ atau mungkin tes lainnya yang sekiranya bisa membantu perusahaan untuk bisa melakukan pengukuran atau penilaian kecerdasan sosial karyawan. Dengan adanya tes ini maka nantinya akan diberikan hasil yang setidaknya lebih akurat. Maka penilaian perusahaan atau HRD kepada karyawan bisa berlangsung dengan baik. Untuk itu persiapkan peralatan dan perlengkapan tes atau gunakan jasa layanan tes.

Wawancara

Selain tes rupanya hal lain juga bisa dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan penilaian terhadap soft skills karyawannya. Salah satunya adalah dengan melakukan wawancara kepada karyawan yang akan diukur soft skill atau kecerdasan sosialnya. Dalam hal ini HRD bisa memanggil karyawan untuk melakukan wawancara secara langsung.

Tentunya HRD bisa melakukan penilaian dari hasil wawancara yang telah diambil. Penilaian ini biasanya tidak hanya meliputi hasil wawancara saja. Tetapi penilaian juga bisa diambil dengan didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh pihak HRD kepada karyawan yang diwawancara selama proses wawancara berlangsung. Ada banyak gerakan tubuh yang bisa dinilai dan menunjukkan soft skill dari seseorang.

Sistem jurnal

Sistem jurnal juga menjadi suatu cara efektif yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap soft skill karyawan. Pada jurnal biasanya terdapat informasi mengenai hasil kerja karyawan yang telah dilakuakn selama periode tertentu. Sebab pada dasarnya jurnal merupakan sebuah catatan yang berisi aktivitas para karyawan. Apakah karyawan datang terlambat dan apakah karyawan pulang tepat waktu bisa dilihat pada jurnal catatan karyawan. Selain itu pada jurnal juga biasanya terdapat berbagai catatan lainnya misalnya tentang kinerja atau hasil kerja serta prestasi karyawan. Maka melalui system jurnal atau pencatatn inilah nantinya perusahaan bisa menilai soft skill karyawan.

Perlunya Menilai Soft Skills oleh Perusahaan

Menilai soft skill sudah seharusnya dilakukan oleh perusahaan yang ingin tetap melangsungkan aktivitas ekonominya. Melalui hasil penilaian ini maka nantinya perusahaan bisa melakukan tindak lanjut. Jika memang soft skills dari seorang karyawan sudah dinilai baik atau tinggi maka bisa saja orang tersebut naik jabatan sehingga pengelolaan perusahaan bisa dilangsungkan dengan lebih baik. Namun bila ternyata soft skill karyawan masih terbilang buruk atau rendah maka perlu dilakukan pengembangan. Adanya pengembangan bisa membuat karyawan memiliki kecerdasan sosial yang lebih baik lagi.

Jojotimes Siap Memaksimalkan Proses Menilai Soft Skill

Dengan menggunakan Jojotimes, Anda akan lebih mudah mengatur apakah karyawan A benar-benar tepat waktu atau tidak sehingga gaji juga sesuai.

 

Ini di sebabkan karena Jojotimes dilengkapi dengan mobile check in & check out, fake id detection, accurate gps location yang akan memudahkan Anda untuk mengawasi karyawan. Sehingga, jika bolos, akan berpengaruh pada sistem kehadiran yang terintegrasi dengan sistem penggajian.

Untuk tahu lebih lanjut apa itu Jojotimes, kunjungi saja https://jojonomic.com/produk/jojo-times-absensi-online/ dan coba langsung. Free! Khusus untuk Anda!