Kenali Faktor yang Dapat Mempengaruhi Motivasi Kerja

employee

Salah satu tuntutan dalam bekerja adalah kamu harus meneyelesaikan tanggung jawab dan kewajiban tepat pada waktunya. Namun, tidak dapat dipungkiri, kalau akan ada waktu dimana kamu tidak semangat untuk bekerja. Dalam kondisi seperti itu, kamu butuh motivasi kerja.

Kata motivasi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan motivasi kerja adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan dalam pekerjaannya.

Di artikel ini kita akan membahas secara lebih mendalam tentang motivasi kerja. Jadi bagi kamu yang memiliki masalah motivasi untuk bekerja, coba baca artikel ini sampai selesai!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Maslow’s Heirarchy of Needs

Abraham Maslow adalah seorang psikolog dari Amerika. Ia menciptakan teori kesehatan psikologis yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan natural manusia sejak lahir berdasarkan prioritasnya. Maslow’s Heirarchy of Need s sering digunakan dalam dunia bisnis dalam menjelaskan hal-hal yang dapat memotivasi para karyawan.

Motivasi kerja adalah salah satu faktor penting dalam eksistensi sebuah perusahaan. Ada lima kategori kebutuhan manusia menurut Maslow yang penting untuk diperhatikan. Apa saja lima kategori tersebut akan dibahas sebagai berikut.

Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Physiological needs atau kebutuhan fisiologis seseorang merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi agar dapat memberi motivasi seseorang dalam bekerja. Kebutuhan fisiologis penting untuk keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Contoh kebutuhan fisiologis adalah makan, minum, tempat bernaung, tidur, dan hubungan seksual.

Kebutuhan Rasa Aman (Security Needs)

Kebutuhan kedua yang perlu dipenuhi untuk dapat menciptakan motivasi kerja adalah kebutuhan rasa aman. Keamanan yang dimaksud disini bisa berupa keamanan secara fisik ataupun keamanan secara psikologis. Contohnya adalah keamanan dari elemen alam seperti hujan dan angin, kepastian hukum, tata tertib, serta kepastian keberlanjutan dalam bekerja.

Rasa Memiliki dan Cinta (Belonging and Love)

Tingkatan kebutuhan selanjutnya setelah pemenuhan rasa aman adalah kebutuhan untuk mencintai dan rasa memiliki. Hal ini dirasa penting bagi Maslow dalam analisa apa yang memotivasi manusia berdasarkan tingkatan kebutuhannya. Contohnya adalah pertemanan, persaudaraan, hubungan suami istri, dan lain sebagainya.

Harga Diri (Esteem Needs)

Level kebutuhan selanjutnya yang dapat memunculkan motivasi kerja adalah hal-hal yang beruhubungan terhadap harga diri dan ego seseorang. Contohnya adalah status sosial, jabatan, pengakuan, kebebasan, dsb.

Aktualiasi diri (Self-Actualization Needs )

Terakhir adalah aktualisi diri, yang dimaksud disini adalah keinginan seseorang untuk mencoba dan mendapatkan pengalamn baru, bisa juga keinginan untuk mengembangkan diri,

A desire “to become everything one is capable of becoming” (Maslow).

Setelah mengetahui lima kategori kebutuhan manusia apa yang dapat kamu simpulkan dari penjelasan diatas? Apakah jika semua kebutuhan tersebut terpenuhi seseorang akan semakin termotivasi dalam berkerja?

Jawabannya adalah tidak, kebutuhan seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki, dan harga diri dapat memunculkan motivasi untuk bekerja, jika kebutuhan tersebut belum terpenuhi. Maksudnya, ketika kamu merasa kebutuhanmu belum terpenuhi, maka motivasi dalam dirimu akan muncul, karena kamu akan mencapai kebutuhan tersebut.

Semakin terpenuhinya kebutuhan yang dijelaskan disetiap levelnya maka akan semakin menurun motivasi seseorang untuk bekerja. Hanya pemenuhan kebutuhan di level tertinggi yaitu aktualisasi diri yang dapat terus menerus meningkatkan motivasi kerja seseorang.

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Seseorang dalam Bekerja

Pada bagian ini kita akan bersama-sama membahas tentang faktor apa saja sih yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja. Berikut kita bahas faktor-faktornya.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Gaji

Faktor pertama yang paling mempengaruhi motivasi kerja adalah besar kecilnya gaji yang ditawarkan oleh perusahaan. Saat kamu mendapatkan tawaran pekerjaan kemungkinan besar yang kamu perhitungkan pertama kali adalah besaran gaji yang ditawarkan bukan? Hal ini merupakan hal yang normal dalam dunia kerja.

Budaya Perusahaan

Kedua adalah budaya perusahaan, faktor satu ini sekarang sangat penting apalagi untuk generasi milenial. Budaya kerja perusahaan yang lama akan dirasa jenuh bagi generasi muda sekarang ini. Apa lagi perusahaan yang hanya mementingkan volume produksi dan keuntungan semata tanpa memikirkan kesejahteraan dan potensi karyawannya.

Jika kamu seseorang yang memiliki banyak ide dan memiliki keinginan untuk mengembangkan diri yang tinggi. Bisa jadi budaya perusahaan adalah pertimbangan utama kamu dalam memilih pekerjaan, bukan uang.

Tujuan Personal (Personal Goals)

Faktor lainnya yang paling sangat mempengaruhi motivasi kerjamu pastinya adalah tujuan personal atau tujuan pribadi. Hal ini datang dari pribadi masing-masing, apakah motivasi kamu bekerja hanya untuk mendapatkan uang atau motivasi bekerjamu adalah untuk mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya yang dapat kamu gunakan pada saat kamu membuka usaha atau hal lainnya.

Tips Ampuh Untuk Menjaga Motivasi Kerjamu

Motivasi kerja adalah salah satu hal penting untuk kita jaga, agar performa kerja dan skill-set kita semakin meningkat. Pada bagian ini kita akan sama-sama melihat tips ampuh apa saja yang dapat menjaga motivasi kita dalam bekerja. Apa saja tips-tipsnya akan kita bahas sebagai berikut.

Tentukan Goal Harian

Hal pertama yang dapat memotivasi kamu dalam bekerja adalah jika kamu memiliki goal harian. Pekerjaan apa yang harus kamu selesaikan hari ini, target progres proyekmu, dan lain sebagainya. Goal harian, akan menumbuhkan urgensi dari dalam diri pribadi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Istirahat yang Cukup

Hal yang sering terjadi umumnya adalah kamu tidak memiliki istirahat yang cukup. Tidur yang dikategorikan cukup menurut para ahli berkisar antar 7-8 Jam. Dengan jam tidur yang cukup seseorang akan lebih fokus dan lebih termotivasi dalam melakukan pekerjaannya.

Jadi bagi kamu yang masih suka tidur larut malam, mulai biasakan untuk tidur lebih awal agar kamu lebih fokus dalam bekerja, sehingga kamu dapat mengerjakan pekerjaan kamu secara lebih efisien.

Hindari Smartphone Saat Kamu Bangun Tidur

Tips selanjutnya yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan motivasi kerja adalah hindari smartphone, terutama sosial media saat kamu baru bangun tidur. Pada saat bangun tidur otak kamu belum siap memperoses informasi secara cepat dengan volume yang tinggi.

Pernahkah kamu merasakan seperti badan kamu sudah beraktivitas tetapi pikiran kamu merasa masih di tempat tidur. Mengakses sosial media setelah kamu baru bangun tidur sama halnya dengan kamu memperbolehkan banyak orang  hadir secara fisik mencurahkan keluh kesahnya pada saat kamu baru bangun tidur.

Merayakan Kemenangan Kecil

Hal selanjutnya yang dapat meningkatkan motivasi kerjamu adalah merayakan kemenangan kecil. Maksud dari kemenangan kecil disini misalnya, kamu berhasil memenuhi target kerja harian, kamu melakukan satu kebaikan pada hari ini, kamu berhasil tidur lebih awal, dan lain sebagainya.

Memberikan Hadiah pada Diri Sendiri

Berilah reward atau hadiah pada dirimu sendiri. Kamu bisa membeli barang yang kamu inginkan, liburan yang menjadi wacana dua tahun lalu, melakukan aktivitas volunteer sebagai salah satu pengalaman yang ingin kamu alami dan masih banyak lagi.

Rasa Bersyukur (Gratitude)

Terakhir adalah rasa bersyukur (gratitude). Studi menunjukan seseorang yang dalam keadaan bersyukur tidak bisa dipengaruhi oleh perasaan negatif. Artinya adalah seseorang yang sedang dalam keadaan bersyukur tidak akan merasakan rasa sedih, rasa marah, rasa benci, iri hati dan lainnya.

Temukan Apa yang Membuat Kamu Bahagia

Terdengar sepele, namun upaya satu ini bisa membuat kamu berhasil meningkatkan semangat kerja di kantor. Tidak peduli dimanapun kamu berada, kamu pasti akan bahagia ketika mengingat apa yang kamu bahagia. Salah satunya bisa dilakukan dengan cara sederhana yaitu bersyukur. Setidaknya, ada satu hal kecil yang bisa kamu syukuri setiap hari. Entah karena lokasi kerja kamu strategis dengan pusat jajanan favorit, atau bisa juga dengan menikmati secangkir kopi hangat menyambut pagi hari. Bisa juga dengan membayangkan kasur dan bantal hangat sembari menanti jam pulang kerja nanti.

Kreasikan Meja Kerja Kamu Senyaman Mungkin

Bisa dibilang, meja kerja adalah habitat dimana kamu akan berada seharian di kantor. Apabila meja kerja kamu berantakan, maka akan berpengaruh terhadap pola pikiran dan berantakan. Coba bayangkan lagi, saat kamu harus mencari selembar kertas di tumpukan meja yang tidak rapi. Sudah pasti akan memerlukan lebih banyak waktu bukan? Bukannya selesai, malah tenagamu akan terkuras habis hanya untuk mencari selembar kertas.

Sisihkan waktumu paling tidak sebelum jam kerja dimulai untuk bersih-bersih meja. Bisa juga dengan menghiasi meja kamu dengan ciri khas kamu. Misalnya, dengan membawa boneka favorit sebagai pajangan, tas make up cangan, bahkan bingkai foto keluarga sebagai penyemangat kerja. Apabila ruang kerja nyaman, maka kamu akan merasa lebih santai dan fokus untuk bekerja.

Istirahat dikala Jenuh

Pada hari kerja normal, maka setiap pegawai memiliki 8 jam kerja. Biasakan untuk sarapan terlebih dulu sebelum bekerja. Bisa juga dengan menyeruput kopi. Setelah itu, sila bekerja seperti biasa. Saat hari mulai menuju sore hari, tak jarang banyak karyawan yang merasa jenuh dan lelah. Daripada kepergok tidur siang saat bekerja, lebih baik luangkan waktu untuk sekedar ngulet atau jalan-jalan mengelilingi kantor. Bisa juga disiasati dengan minum air putih ke pantry, cuci muka di toilet, atau mencari camilan sore di luar gedung.

Meski hanya aktivitas kecil, setidaknya selingan singkat tersebut bisa meningkatkan produktivitas kamu jadi lebih baik. Aliran darah akan kembali lancar dan konsentrasi kamu menjadi terkumpul kembali.

Kurangi Multitasking

Saat bekerja, karyawan memang dituntut banyak untuk menyelesaikan beberapa job desk. Jika tidak, imbasnya akan terkena marah atasan. Disitulah, timbul beberapa target yang harus dicapai. Meskipun bekerja erat dengan kegiatan multitasking, justru hal tersebut bisa membuang waktu berharga daripada bermanfaat.

Berdasarkan penelitian, orang-orang yang mencoba melakukan pekerjaan secara multitasking (lebih dari satu job desk) pikirannya akan mudah teralihkan. Selain itu, kualitas kerjanya juga buruk. Kuncinya, biar tetap optimal dalam bekerja, sebaiknya selesaikan satu tugas terlebih dulu, lalu beralih ke proyek selanjutnya.

Hindari Makan Siang Terlalu Banyak

Menjelang siang hari, tentu jadwalnya bagi karyawan untuk istirahat dan makan. Saat kelaparan, tak jarang karyawan hendak menghabiskan sepiring nasi dengan lauk dalam jumlah banyak, ditambah segelas es teh bahkan semangkuk es campur. Sebelum memesan, sebaiknya kamu pikirkan bahwa konsumsi makan siang dalam jumlah banyak tidak baik bagi tubuh, seperti menaik-turunkan gula darah. Tidak mau bukan hal tersebut terjadi padamu? Akibatnya, justru menimbulkan tubuh loyo dan mengantuk di sore harinya.

Sebagai gantinya, cobalah untuk membagi porsi makan kamu menjadi 4-5 sesi dengan komposisi protein, serat, dan antioksidan yang seimbang. Menu tersebut akan membantu kamu kenyang lebih lama dan fokus. Contohnya, secangkir greek yoghurt dan granola bar saat menjelang makan siang, dilanjut semangkuk oatmeat dengan berbagai topping seperti granola, buah-buahan, dan madu saat sore hari.

Temukan Sahabat di Tempat Kerja

Menurut Christine Riordan dari Harvard Business Review, seorang karyawan yang memiliki teman dekat di tempat kerjanya jauh lebih bersemangat daripada tidak memiliki teman dekat sama sekali. Sebab, hal tersebut bisa membuat seseorang jauh lebih nyaman, pekerjaan lebih ringan, menyenangkan, dan bisa dinikmati. Selain itu, kebersamaan bersama teman kerja di sebuah tempat kerja memberikan rasa loyalitas dan kepuasan kerja. Apalagi ketika tim kamu berhasil menyelesaikan sebuah proyek, siapa sih yang tak ingin merayakannya bersama-sama teman kerja?

Lakukan Ritual Sebelum Berangkat Kerja

Tak sedikit dari pegawai atau karyawan selalu merasa lebih tenang ketika dirinya menyeruput secangkir kopi hangat sambil membaca koran terlebih dulu dipagi hari sebelum berangkat kerja. Ada juga yang merasa lebih bersemangat saat ditemani dentuman musik rock dipagi hari untuk mengisi ulang energi. Apapun itu, setiap orang memiliki kebiasaan berbeda-beda untuk menyemangati dirinya sendirinya sebelum bekerja.

Bergaul dengan Rekan Pekerja Keras

Terkadang, perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungannya. Jika kamu terbiasa bergaul dengan orang-orang pemalas, maka akan muncul kebiasaan tersebut dalam diri kamu sendiri. Begitupula sebaliknya, jika kamu terbiasa bergaul dengan orang-orang rajin, maka akan berpengaruh pada kepribadian dan pola pikir kamu sendiri. Orang-orang pekerja kerasa biasanya selalu on fire dimanapun mereka berada, bahkan dalam kondisi yang berat sekalipun. Untuk itu, jika kamu ingin tertular sifatnya, bergaullah lebih sering dengan mereka.

Ingat, Banyak Pengangguran Menginginkan Posisi Kerja Kamu

Mungkin, kamu merasa bekerja sangat meletihkan dan ingin sekali rasanya libur di rumah seharian sambil rebahan. Ingat, dikala kamu merasa lelah dan ingin putus kerja, ada banyak pengangguran di luar sana yang menginginkan posisi kamu. Mereka sangat mendambakan posisi kamu saat ini.

Pada intinya, kembali kepada rasa syukur yang harus kamu ucapkan karena pencapaian yang sudah kamu peroleh saat ini. Jauhi rasa malas karena akan memicu untuk terus mengeluh dan menuntut lebih dari sekarang. Bersyukurlah atas pekerjaan kamu, seburuk apapun itu, pekerjaan yang kamu tekuni telah menghasilkan uang. Sementara, banyak pengangguran di luar sana kesulitan mendapatkan uang karena tidak memiliki penghasilan.

Biasakan Positive Thinking

Semangat kerja harus kamu bangkitkan kembali demi kinerja yang optimal. Untuk mencapainya, kamu harus terbiasa berpikir positif. Misalnya, ketika mengerjakan suatu project yang tidak kunjung selesai, tanamkan pada diri kamu sendiri bahwa kamu bisa menyelesaikannya. Berpikir positif berpengaruh terhadap suasana hati seseorang. Jika kamu merasa penat dan terlintas untuk mengundurkan diri, positive thinking akan membuatmu lebih bersemangat dan berpikir dua kali untuk resign. Kalaupun memang pekerjaan terasa sulit, tidak ada salahnya untuk minta bantuan pada rekan kerja lainnya.

Belajar Mencintai Pekerjaan dan Lingkungannya

Sadarkah kamu, keinginan seseorang untuk resign terkadang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan teman kerja? Jika kamu termasuk salah satunya, sebaiknya pertimbangkan kembali. Janganlah menyerah begitu mudah. Perlahan-lahan, mulailah untuk mencintai pekerjaan dan lingkungan kamu. Cobalah lebih legowo saat menjalani pekerjaan sehari-hari. Apabila ada seseorang yang membully, tinggalkan saja dan bergaullah pada teman-teman yang lebih menyenangkan dan menerima kamu apa adanya. Dengan demikian, pekerjaan akan terasa lebih ringan.

Salah satu faktor yang dapat menjaga motivasi kerja adalah gaji. Maka jangan sampai kamu telat dalam memberikan gaji karyawanmu yah. JojoPayroll memungkinkan kamu mengelola gaji karyawan dari mana saja dan kapan saja. Perhitungan yang dilakukan oleh JojoPayroll juga sudah menyesuaikan dengan aturan gaji pekerja di Indonesia, jadi gak perlu lagi deh kamu menghitung secara manual. Fiturnya juga dilengkapi dengan slip gaji ototmatis dan digital yang dapat meningkatkan efisiensi dalam mengelola pembayaran gaji karyawanmu. Tungu apa lagi, buruan kamu coba!