Multitasking : Tips Menjadi Seorang yang Multitasking!

Bicara era digital, bicara 2019, bicara milenial, bicara revolusi industri, dan bicara hal-hal lain yang erat kaitannya dengan kondisi kita saat ini. Saat ini, generasinya kita kenl dengan nama milenial, yang katanya, salah satu cirinya adalah dapat kerja secara multitasking.

Kata tersebut, merupakan gabungan dari kata multi dan tasking dalam Bahasa Inggris yang diartikan sebagai penugasan. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa multitasking diartikan sebagai kerja dengan banyak tugas, atau jika kita cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka kita akan menemukan kata multitugas.

Sebagian dari kita ada yang merasa bangga saat bisa melakukan banyak tugas sekaligus, atau dalam waktu yang bersamaan. Bahkan banyak yang berusaha untuk dapat melakukannya.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Untuk itu, melalui artikel ini, kita akan bahas bersama soal cara dan kiat menjadi seorang yang dapat multitasking. Lalu, apakah ada dampaknya bagi kesehatan dan hasil pekerjaan? Berikut kita bahas bersama!

Pengertian Multitasking

Multitasking adalah keterampilan melakukan banyak aktivitas atau tugas secara bersamaan. Biasanya multitasking dilakukan untuk menghemat waktu. Namun pada kenyataannya, multitasking seringkali tidak efisien dan bahkan membahayakan kesehatan.

Multitasking secara harfiah berarti tanggung jawab ganda. Istilah ini berlaku tidak hanya untuk orang yang bekerja di kantoran, tetapi juga untuk setiap orang yang melakukan berbagai pekerjaan pada saat bersamaan, termasuk anak dan ibu rumah tangga.

Banyak orang mengira bahwa melakukan banyak aktivitas atau tugas secara bersamaan dapat menghemat waktu dan tenaga. Padahal, yang benar justru sebaliknya. Multitasking biasanya menghabiskan lebih banyak energi dan mengurangi kualitas pekerjaan.

Bicara Soal Multitasking

Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah kemampuan untuk bekerja secara multitasking atau multitugas ini dapat dilakukan oleh semua pihak? Apakah ada cara khusus yang harus dilakukan? Apakah ada pelatihan khusus, dan lainnya?

Menurut seorang peneliti yang menulis buku The Myth of Multitasking: How “Doing it All”, kemampuan untuk bekerja secara multitasking dibentuk oleh budaya. Budaya di mana seseorang hidup dan terbiasa untuk melakukan banyak pekerjaan secara bersamaan.

Namun, sebetulnya, saat kita merasa hidup dan terbentuk dalam lingkunga dan budaya multitasking, sebetulnya tidak begitu dengan kerja otak kita. Sebenarnya otak kita tidak bisa berpikir atau memikirkan banyak hal dalam satu waktu. Melainkan merubah topik pemikirannya secara cepat.

Nantinya, saat kita melakukan pekerjaan secara multitasking otak kita tidak benar-benar dapat memikirkan sesuatu tersebut secara kritis. Kalau sudah begini, dampaknya adalah pekerjaan yang tidak maksimal.

Walaupun begitu, mungkin kamu tidak setuju karena kamu pernah berhasil bekerja secara multitasking.

Itu bisa jadi, karena seorang peneliti dari University of Michigan’s Brain menemukan, bahwa ada 2% orang yang mampu melakukan pekerjaan secara multitasking dengan hasil yang sempurna.

Baca juga artikel Tips Menjaga Stamina saat Long Shift

Contoh Multitasking

Pernahkah Anda menanggapi pesan teks di ponsel Anda atau berjalan-jalan untuk makan sambil membaca? Jika demikian, Anda dapat mengatakan bahwa Anda adalah seorang multitasker. Seperti yang disebutkan sebelumnya, multitasking adalah kemampuan satu orang untuk menyelesaikan banyak tugas sekaligus.

Pekerjaan ini dapat diselesaikan pada waktu yang sama, atau dapat dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Faktanya, istilah yang digunakan untuk pekerjaan seluler disebut pengalihan tugas. Namun, sering kali orang mengira bahwa kedua istilah ini memiliki arti yang sama.

Alasan paling umum orang melakukan tindakan pada satu waktu adalah untuk menghemat waktu. Pasti akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan satu pekerjaan pada satu waktu, seperti berhenti berjalan dan menarik mobil untuk membalas pesan teks.

Oleh karena itu, banyak orang yang bekerja pada saat bersamaan karena dianggap lebih cepat. Beberapa contoh multitasking dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  • Belajar atau bekerja sambil makan.
  • Memasak sambil menonton TV.
  • Panggil sambil memainkan perangkat.
  • Balas pesan teks atau jawab panggilan saat mengemudi.

Cara Bekerja secara Multitasking

Kita akan masuk ke penjelasan berikutnya, yaitu cara untuk dapat bekerja secara multitasking. Atau dengan kata lain, bagian ini dapat juga disebut sebagai hal-hal yang perlu kamu perhatikan jika kamu ingin bekerja multitugas.

Mendata Pekerjaan yang Masih Berhubungan

Pertama, kalau kamu ingin melakukan kerja multitugas, kamu harus mendata pekerjaan terlebih dahulu. Maksudnya adalah, satukan dan data pekerjaan-pekerjaan yang mungkin masih berhubngan satu sama lain.

Hal ini berguna untuk memudahkan pekerjaanmu. Hindari pekerjaan yang tidak ada hubungannya. Ingat, karena sebetulnya, otakmu akan bekerja sangat cepat untuk mengganti fokus pikirannya saat melakukan berbagai kerjaan.

Sehingga, jika kamu melakukan pekerjaan yang tidak saling berhubungan satu sama lain, kamu akan bekerja lebih keras, dan hasilnya mungkin tidak akan maksimal.

Contoh pekerjaan yang saling berhubungan, kamu mandapat tugas untuk menulis berita, sekaligus membuat video dari suatu acara.

Untuk memudahkannya, kamu bisa mengambil berbagai footage video dan foto dalam waktu yang berdekatan, selagi kamu memegang kamera, kamu bisa mengambil bahan-bahan tugasmu secara bersamaan. Untuk itu, kamu perlu mendatanya, agar tidak lupa saat tengah memegang kamera.

Menentukan Skala Prioritas

Selanjutnya, kamu bisa menentukan skala prioritas untuk setiap pekerjaanmu. Supaya pekerjaanmu lebih maksimal, kamu bisa membuatnya berdasarkan tingakat kesukaran. Sebab, semakin lama bekerja, maka otak akan semakin lelah, sehingga jika pekerjaan sulit diakhirkan, akan sulit juga untuk diselesaikan.

Bisa juga kamu buat dengan alasan lain. Maksudnya, bukan karena tingkat kesulitan. Misalnya saja tenggat waktu, atau dampak yang mungkin kamu rasakan setelah melakukan pekerjaan tersebut.

Tetapkan Tenggat Waktu

Untuk bekerja secara multitasking, yang harus kamu lakukan adalah tetapkan tenggat waktu atau deadlne. Deadline akan memudahkanmu dalam bekerja, juga akan membuat pekerjaanmu lebih teratur.

Selain itu, jika kamu merasa kamu adalah orang yang memiliki banyak tugas dan harus bekerja secara multitasking, bisa juga dikatakan bahwa kamu adalah orang yang tidak punya banyak waktu.

Dengan membuat atau menetapkan deadline, kamu akan bekerja lebih efisien. Waktumu pun tidak akan terbuang sia-sia.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Buat To do List

Saat kamu sudah membuat skala prioritas dan menetapkan tenggat waktu terhadap pekerjaanmu, selanjutnya adalah to do list. Sebetulnya ini bisa saja kamu lakukan pasca mendata pekerjaan yang mungkin dikerjakan bersama.

Tujuannya adalah sebagai pengingat dan membantu menertibkan dirimu, agar semua yang ada dalam list tersebut dapat dikerjakan dan selesai dengan baik.

Fokus

Kalau sudah, selanjutnya adalah fokus. Sebetulnya, apa pun pekerjaanmu, baik itu tunggal ataupun multi, kamu tetap harus fokus dalam mengerjakannya.

Apalagi kalau banyak yang harus diselesaikan, untuk menghemat waktu, kamu perlu fokus terhadap pekerjan yang ada di hadapan. Sehingga semuanya dapat selesai sesuai keinginan dan target yang ditetapkan.

Disiplin

To do List ataupun skala prioritasmu akan menjadi sekadar catatan saat kamu tidak disiplin dan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Segera kerjakan apa yang bisa kamu kerjakan, dan singkirkan hal-hal yang mungkin mengganggumu.

Jangan Lupa Istirahat

Terakhir, saat kamu akan melakukan kerja multitasking, kamu tidak boleh mengabaikan waktu istirahatmu. Mungkin kamu merasa semakin sedikit waktu tidur, maka akan semakin produktif dirimu.

Sebetulnya tidak juga, kamu tetap perlu istirahat untuk membuat kondisi tubuhmu lebih baik. Sehingga kerjamu akan lebih berkualitas dan hasilnya lebih maksimal.

Tidak perlu terlalu lama, cukup luangkan waktu sejenak dengan melakukan berbagai kegiatan yang kamu suka. Bia dengan tidur, mendengarkan musik atau yang lainnya.

Selain daripada itu, kamu perlu mengetahui tips-tips berikut, agar saat kamu melakukan kerja multitasking, kamu bisa mengerjakannya lebih maksimal, yaitu:

  • Buat perencanan atau target yang akan dicapai. Alasannya sederhana supaya apa yang kamu kerjakan jelas alasan dan tujuannya. Sehingga kamu tidak membuang waktu dan tenagamu.
  • Siapkan alat-alat yang mendukung. Alat-alat tersebut bisa aja perangkat komputer, perlengkapan kerja yang kamu butuhkan, sampai internet. Jangan sampai saat semangatmu sudah kumpul dan idemu sudah banyak, kamu tersendat oleh masalah-masalah teknis seperti ini.

Dampak Negatif Multitasking

Segala sesuatu pasti ada dampaknya, termasuk multitasking. Maka, sebelum kamu meyakinkan diri untuk melakukan banyak pekerjaan bersama, kamu perlu perhatikan dampak yang mungkin terjadi. Supaya bisa kamu jadikan bahan pertimbangan.

Produktivitas Menurun

Dampak pertama yang mungkin atau akan terjadi adalah penurunan produktivitas. Ketika kamu melakukan banyak hal yang akan menyita banyak perhatianmu, maka kinerja otakmu akan menurun. Itu dapat berdampak pada penurunan produktivitasmu.

Memperlambat Kinerja

Ketika produktivitas, konsentrasi dan kemampuanmu dalam mengerjakan suatu pekerjaan menurun. Maka itu akan memperlambat kinerjamu. Alih-alih ingin cepat, kamu kerjamu justru akan semakin lama.

Meningkatkan Kemungkinan Stress

Pekerjaan dan tuntutan yang banyak, membuatmu harus memilah dan berpikir keras untuk menyelesaikannya. Akan tetapi kinerjamu menurun, sehingga kamu tidak bisa segera menuntaskannya. Dengan begitu, maka akan lebih mudah membuatmu stress terhadap apa yang ada.

Multitasking akan mengurangi efisiensi kerja

Saat multitasking, otak akan lebih berkonsentrasi dan lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas atau aktivitas dengan benar. Faktanya, otak biasanya hanya dapat fokus pada satu hal dalam satu waktu. Saat otak mulai lelah bekerja, maka kemampuan berkonsentrasi dan fokus pada berbagai tugas atau aktivitas akan terganggu.

Ini akan menurunkan kualitas pekerjaan Anda. Selain itu, Anda mungkin perlu mengulangi pekerjaan tersebut, karena banyak kesalahan yang dibuat dalam multitasking. Hal ini membuat multitasking tidak dapat meningkatkan efisiensi.

Bertentangan dengan apa yang kebanyakan orang pikirkan, multitasking sama sekali tidak berguna dalam hal menghemat waktu. Melakukan dua tugas secara bersamaan akan membutuhkan lebih banyak waktu daripada melakukannya berulang-ulang.

Selain itu, bekerja secara multitasking juga dapat menimbulkan bahaya, misalnya saat Anda mengemudi sambil berbicara di ponsel. Ini akan mengurangi perhatian Anda saat mengemudi dan membuat Anda mudah mengalami kecelakaan.

Pada akhirnya, multitasking bisa menjadi tidak baik untuk Anda

Pekerjaan yang belum selesai tidak hanya membuat Anda kewalahan, tetapi juga efek kesehatan lain dari multitasking:

  1. Memicu tekanan
    Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan multitasking dapat mengganggu kesehatan mental pekerja kantoran dan pelajar. Orang dengan banyak tugas cenderung merasa lebih stres dan cemas. Hal ini karena multitasking dapat mengakibatkan hasil yang buruk untuk pekerjaan kantor atau tugas sekolah, atau mungkin tidak akan pernah selesai, karena membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan semua tugas sekaligus.
  2. Meningkatkan tekanan darah
    Penelitian telah menunjukkan bahwa multitasking dapat memengaruhi kinerja jantung dan tekanan darah. Saat multitasking, tubuh akan bekerja ekstra dan melepaskan lebih banyak hormon stres. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung lebih cepat, dan kecemasan.
  3. Gangguan dengan memori
    Melakukan dua operasi pada saat yang sama mungkin tidak hanya kehilangan detail penting dalam tugas, tetapi juga mengganggu memori jangka pendek Anda. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa multitasking dapat menyebabkan masalah memori, termasuk memori terkait pekerjaan jangka pendek (memori kerja) atau kemampuan untuk menyimpan dan mengingat informasi untuk waktu yang lama.
  4. Kurangi kreativitas
    Melakukan pekerjaan melalui multitasking membuat otak bekerja lebih keras. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa keadaan ini akan menurunkan kemampuan otak untuk berpikir kreatif, karena otak sangat bertenaga. Bagi seorang pekerja yang membutuhkan kreativitas dan imajinasi, hal ini tentunya akan berdampak negatif pada kemampuan kerja terbaiknya.
  5. Meningkatkan risiko kecelakaan
    Multitasking juga bisa berbahaya, misalnya saat Anda sedang mengemudi atau berjalan saat melakukan aktivitas lain (seperti berbicara di telepon atau mengetik pesan teks). Ini menyelamatkan Anda dari keharusan berkonsentrasi pada lingkungan Anda, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Daripada memaksakan diri menyelesaikan semua pekerjaan sekaligus melalui banyak tugas, ada baiknya memprioritaskan pekerjaan untuk mengelola pekerjaan dengan lebih baik dan menghilangkan tekanan. Ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dan menjaga kualitas pekerjaan tetap teratur.

Kesimpulan Multitasking

Bagaimana, itulah kurang lebihnya penjelasan terkait multitasking. Bagi kamu yang merasa butuh dan dapat melakukannya, itu bukan masalah. Tapi satu hal yang perlu diingat, jangan memaksakan dirimu ya.

Jika kamu adalah seorang human resource atau seorang yang bertanggung jawab terhadap kinerja pekerja, maka kamu harus memperhatikan hal ini. Jangan sampai pekerjaan di kantor tidak maksimal karena pekerjanya mendapat banyak tugas dan dikerjakan secara bersamaan.

Untuk itu, kamu harus memperhatikan kinerja pekerjamu. Mungkin itu akan menambah pekerjaan, tapi saat semua target tercapai dan pekerjamu bisa maksimal, itu kan akan lebih membahagiakan.

multitasking

Oh ya, kalau kamu merasa itu menambah pekerjaanmu, ada nih satu aplikasi yang akan meringankan pekerjaanmu, khususnya dalam hal penggajian. Kamu bisa menggunakan JojoPayroll dari Jojonomic untuk melakukan penggajian lebih mudah, hanya melalui gadget saja. Selamat mencoba!