Nilai Residu dan Peran Pentingnya dalam Keuangan Perusahaan

aplikasi pembukuan akuntansi

Dalam dunia akuntansi, beban penyusutan atau biaya depresiasi merupakan salah satu hal yang esensial, terutama dalam pembuatan laporan keuangan. Di dalam biaya depresiasi itu, terdapat pula sebuah variabel yang memegang peranan tak kalah penting, dinamakan nilai residu.

Nilai residu, atau biasa disebut dengan salvage value, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi biaya depresiasi.

Biaya depresiasi yang dimaksudkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 17 adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi ini akan dibebankan ke pendapatan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Jadi, bisa dikatakan bahwa nilai residu ini akan sangat mempengaruhi besarnya biaya depresiasi.  Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana cara mencari angka depresiasi sebuah aktiva, kita juga harus tahu mengenai biaya residunya.

Untuk itulah, dalam artikel ini akan dibahas tentang nilai residu di dalam laporan keuangan. Diharapkan, dengan penjelasan yang akan diberikan, kamu bisa menghitung biaya penyusutan dengan lebih akurat.

Apa itu Nilai Residu?

Seperti yang sudah dibahas di atas, terlihat bahwa nilai residu berkaitan erat dengan biaya penyusutan. Namun, tahukah kamu sebenarnya apa itu nilai residu dalam Ilmu Akuntansi?

Nilai residu dapat dikatakan sebagai jumlah estimasi yang dapat diperoleh entitas saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.

Ada pengertian lain yang menyebutkan salvage value ini sebagai nilai sisa suatu barang yang sudah habis umur ekonomisnya. Dimana, dalam Ilmu Akuntansi, nilai tersebut diperhitungkan sebagai pengurang biaya overhead.

Dari dua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa salvage value adalah nilai jual kembali suatu aset pada akhir masa manfaatnya.

Lalu bagaimana pemanfaatnya dalam proses perhitungan biaya penyusutan? Scroll terus artikel ini untuk informasi selengkapnya ya!

Peran Penting Nilai Residu

Beban penyusutan atau beban penyusutan merupakan salah satu metode penghitungan yang dapat mempengaruhi status perusahaan, terutama bila ditampilkan dalam laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu nilai relatif terhadap nilai sisa sangat mempengaruhi kondisi perusahaan.

Menurut “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” (PSAK) No. 16, beban penyusutan atau penyusutan adalah alokasi sistematis dari jumlah aset yang dapat dikurangkan selama masa manfaatnya.

Namun, depresiasi selama periode akuntansi akan secara langsung atau tidak langsung dimasukkan ke dalam pendapatan. Oleh karena itu, nilai ini sangat penting bagi status keuangan perusahaan yang mempengaruhi beban penyusutan atau beban penyusutan.

Selain itu, hal ini juga akan mempengaruhi penyajian laporan keuangan perusahan. Untuk itu, mereka yang bertanggung jawab dalam hal ini penting untuk menganalisa setiap bukti transaksi yang terjadi selama pembelian aset agar bisa mengetahui kapan pembelian aset tersebut dilakukan dan berapa saja nilai penyusutan ataupun umur ekonomisnya.

Residual Income Adalah

Pelengkap Laporan Keuangan

Namun, membaca laporan keuangan saja tidak cukup untuk memahami perbaikan yang telah dilakukan lebih detail. Kinerja perusahaan diukur berdasarkan berbagai rasio keuangan. Metrik ini kemudian akan melengkapi laporan keuangan dengan menunjukkan nilai sebenarnya dari kinerja perusahaan. Metode penghitungan kinerja keuangan perusahaan didasarkan pada profitabilitas.

Mengenal Konsep Nilai residu

Ada berbagai macam metode analisis kinerja keuangan. Salah satunya adalah nilai sisa atau biasa disebut dengan sisa laba atau sisa laba.

Menurut Siegel dan Salim yang diterjemahkan oleh Trisnawati (2009), nilai residu merupakan pendapatan operasional yang dapat diperoleh pusat investasi di atas pengembalian (return) minimum dari asetnya. Jika nilai nilai residu yang dihasilkan positif, maka ada selisih antara dana yang dibutuhkan oleh kreditur dan pemilik modal.

Dalam penjelasan lain nilai sisa dapat dinyatakan sebagai ukuran untuk melihat seberapa besar laba bersih melebihi laba perusahaan sasaran. Jika sisa laba yang diperoleh lebih besar dari nol maka laba yang diperoleh akan melebihi laba yang ditargetkan. Jika sisa laba yang dihasilkan kurang dari nol, maka laba yang diperoleh masih kurang dari laba yang ditargetkan. Bahkan jika sisa laba yang dihasilkan sama dengan nol, namun laba yang diperoleh sama dengan laba yang ditargetkan.

Cara Menghitung Nilai residu

Formula nilai residu dapat dinyatakan sebagai berikut.

RI = laba operasi bersih – (tingkat pengembalian minimal x aktiva operasi)

RI = laba operasi bersih – (biaya modal rata-rata tertimbang x aktiva operasi)

Contoh 

CV Sinar mempunyai aset operasional sebesar $100.000,00 dengan laba bersih senilai $18.000.000 dan minimum return on asset adalah 20%.

Maka:

RI = $18.000.000 – (20% x $100.000.000)

  = $18.000.000 – $20.000.000

= -$2.000.000

Dengan demikian, besarnya pendapatan bersih PT Trijaya masih belum mencapai pendapatan yang ditargetkan.

Nilai Residu Adalah : Pengertian, Peran, dan Berbagai Metodenya

Jenis Nilai Residu

Penilaian ekuitas

Dalam penilaian ekuitas, pendapatan residual adalah aliran pendapatan ekonomi dan metode penilaian untuk memperkirakan nilai intrinsik saham biasa perusahaan. Model evaluasi pendapatan sisa mengestimasi perusahaan sebagai penjumlahan dari nilai buku dan nilai sekarang dari pendapatan sisa masa depan yang diharapkan. Pendapatan sisa mencoba mengukur keuntungan ekonomi, yang mengacu pada keuntungan yang tersisa setelah dikurangi biaya peluang dari semua sumber modal.

Pendapatan sisa dihitung sebagai pendapatan bersih dikurangi biaya modal. Biaya ini disebut biaya ekuitas dan dihitung sebagai nilai modal ekuitas dikalikan dengan biaya ekuitas atau tingkat pengembalian ekuitas yang diperlukan. Mengingat biaya peluang ekuitas, laba bersih perusahaan bisa positif, sedangkan sisa pendapatan bisa negatif.

Keuangan perusahaan

Akuntansi manajemen mendefinisikan pendapatan sisa dalam lingkungan perusahaan sebagai jumlah laba operasi yang tersisa setelah membayar semua biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Ini juga dianggap sebagai pendapatan atau laba operasi bersih perusahaan yang melebihi tingkat pengembalian yang disyaratkan. Pendapatan sisa biasanya digunakan untuk mengevaluasi kinerja investasi modal, tim, departemen atau unit bisnis.

Perhitungan pendapatan sisa adalah sebagai berikut: pendapatan residual = pendapatan operasional- (pendapatan minimum yang dibutuhkan x aset operasi).

Keuangan pribadi

Dalam keuangan pribadi, pendapatan sisa disebut pendapatan yang dapat dibuang. Sisa pendapatan dihitung setelah semua hutang bulanan dibayar setiap bulan. Akibatnya, sisa pendapatan biasanya menjadi bagian penting dalam memperoleh pinjaman.

Lembaga pemberi pinjaman mengevaluasi jumlah sisa pendapatan yang tersisa setelah hutang lainnya dilunasi setiap bulan. Semakin besar jumlah sisa pendapatan, semakin besar kemungkinan pemberi pinjaman akan menyetujui pinjaman tersebut. Tingkat pendapatan sisa yang sesuai menetapkan bahwa peminjam dapat membayar penuh jumlah pinjaman bulanan.

Begini Rumus Menghitung THR Sesuai Aturan Pemerintah. Kalau Belum Setahun  Kerja, Dapat Berapa?

Poin Penting Nilai Residu

  • Pendapatan residual pribadi bukanlah hasil dari pekerjaan atau upah per jam – ini membutuhkan investasi awal berupa uang atau waktu, dan tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pendapatan yang berkelanjutan.
  • Pendapatan residual sering disebut sebagai “pendapatan pasif” untuk individu atau bisnis. Contoh pendapatan sisa termasuk investasi real estat, saham, obligasi, akun investasi, dan royalti.
  • Untuk evaluasi ekuitas, biaya ekuitas dihitung sebagai modal ekuitas dikalikan dengan biaya ekuitas.
  • Sisa pendapatan perusahaan adalah sisa keuntungan setelah membayar semua biaya modal.

Pahami Cara Menghitung Pesangon Karyawan dengan Tepat - Sleekr

Pemanfaatan Nilai Residu dalam Penghitungan Biaya Penyusutan

Karena menjadi salah satu hal esensial di dalam penghitungan biaya penyusutan, kamu perlu tahu beberapa cara menghitung yang mengandung salvage value di dalamnya. Dari 5 cara, 4 diantaranya menggunakan nilai residu sebagai bahan penghitungan.

Untuk itu, kita simak bersama, yuk cara apa saja yang menggunakan salvage value di dalam proses penghitungannya!

Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)

Cara pertama yang menggunakan salvage value di dalam proses penghitungannya adalah penyusutan garis lurus atau straight line method.  Metode ini paling sering digunakan untuk mencari biaya penyusutan, karena dianggap paling sederhana.

Selain itu, metode ini biasanya lebih difokuskan pada penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan penggunaannya. Oleh sebab itu, salvage value diperlukan dalam proses penghitungannya, sesuai dengan rumus metode garis lurus berikut ini:

Dari rumus di atas, terlihat, untuk mencari nilai penyusutan metode ini, bisa dicari dari harga perolehan dikurang nilai residu, kemudian dibagi dengan umur ekonomis suatu aktiva tetap.

Jadi, salvage value benar-benar berkaitan erat dengan biaya penyusutan aktiva tetap.

Contoh Penghitungannya

Setelah mengetahui rumus mencari biaya penyusutan dengan salvage value, sekarang kita akan membahas terkait contoh studi kasunya. di bawah ini:

Pada tanggal 2 Febuari 2019, PT ABC membeli sebuah mesin untuk produksi seharga Rp150.000.000. Mesin tersebut diperkirakan memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai residu Rp30.000.000. Maka berapa penyusutan mesin tersebut per tahun?

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Dari soal di atas, bagaimana cara menyelesaikannya?

Variabel yang diketahui, pertama adalah harga perolehan dari PT ABC sebesar Rp150.000.000 dengan salvage value Rp30.000.000 dan umur ekonomisnya 5 tahun. Maka nilai penyusutannya bisa kita cari sebagai berikut:

Penyusutan       = (Harga perolehan-nilai residu) : umur ekonomis

= (Rp150.000.000 – Rp30.000.000) : 5 tahun

= Rp24.000.000 per tahun

Dari hasil penghitungan di atas maka besarnya penyusutan mesin di PT ABC adalah sebesar Rp24.000.000 per tahunnya. Dari contoh di atas juga terlihat bahwa nilai residu perusahaan biasanya sudah tertera di setiap penghitungan biaya penyusutan.

Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of Years Digit Method)

Cara kedua yang menggunakan nilai residu di dalam proses penghitungannya adalah sum of years digit method. Di dalam metode ini, akan terlihat nilai penyusutan yang jumlahnya akan berkurang tiap tahunnya.

Metode ini juga menggunakan nilai residu di dalam proses penghitungannya. Untuk lebih jelas, kamu bisa lihat dari rumus berikut ini:

Untuk mencari nilai penyusutan metode ini, bisa dicari dari sisa umur penggunaan dibagi jumlah angka tahun. Kemudian, dikali dengan harga perolehan yang terlebih dahulu dikurang dengan nilai residunya.

Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)

Nilai residu juga digunakan dalam metode penyusutan satuan jam kerja. Serupa dengan metode penyusutan jumlah angka tahun, salvage value berkaitan erat dengan harga perolehan. Lantas, di mana letak perbedaannya? Kamu bisa lihat rumusnya di bawah ini dan melihat apa yang membedakan:

Dari rumus di atas, nilai residu memang tidak memiliki hubungan langsung dengan metode penyusutannya. Akan tetapi, salvage value tetap mempengaruhi besarnya nilai penyusutan, karena akan mempengaruhi salah satu variabel di dalam rumusnya.

Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Terakhir, ada productive output method yang di dalamnya menggunakan salvage value. Berdasarkan metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi. Lihat rumus di bawah ini untuk lebih jelasnya:

Berdasarkan rumus di atas, nilai residu tetap berhubungan erat dengan harga perolehan. Terlihat dari cara mencari nilai penyusutannya, yakni dengan mengurangi harga perolehan dengan salvage value, yang kemudian dibagi jumlah total produk yang dihasilkan.

KUIS: Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Dirimu

Kelebihan dan Kekurangan Nilai Residu

Setiap metode pengukuran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga penggunaannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Keuntungan dan kerugian metode nilai sisa adalah sebagai berikut.

Kelebihan

  • Aset dengan risiko berbeda dapat menggunakan rasio beban modal yang berbeda.
  • Izinkan semua pusat laba memiliki tujuan yang sama untuk pusat investasi yang sebanding.
  • Nilai sisa adalah keuntungan ekonomi, yang memperhitungkan pendapatan minimum yang harus direalisasikan aset.

Kekurangan

  • Kinerja yang terbatas dalam suatu periode akuntansi membuat manajer pusat laba lebih condong ke tujuan jangka pendek.
  • Metode penyusutan yang digunakan perusahaan sangat mempengaruhi nilai sisa.
  • Hasil akhirnya berupa bilangan absolut, sehingga semakin sulit untuk membandingkan nilai residual satu pusat laba dengan pusat laba lain dengan nilai investasi berbeda.
  • Cenderung menguntungkan sektor yang lebih besar.

Itulah beberapa penjelasan yang bisa kami berikan terkait nilai residu. Meskipun tidak semua aktiva tetap memiliki salvage value, variabel ini tetap memegang peranan penting dalam Ilmu Akuntansi. Khususnya, dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan. Maka dari itu, kamu pun tetap harus memiliki informasi terkait hal ini.

Bagaimana? Apakah penjelasan terkait nilai residu ini sudah bisa kamu pahami? Dengan mengetahui tentang salvage value, harapannya kamu akan mampu menyusun laporan keuangan dengan tepat dan akurat.

Kamu juga bisa menggunakan JojoExpense untuk membantumu mengelola keuangan perusahaan. Dengan aplikasi ini, kamu bisa mengontrol anggaran perusahaanmu kapan saja, di mana saja! Selain itu, JojoExpense juga akan membantumu dalam mengelola pengeluaran perusahaan dengan lebih efisien dan hemat waktu.

Dampaknya, efisiensi manajemen pengeluaran perusahaan akan meningkat hingga 76%! Sangat mengesankan, bukan? Jadi, tunggu apalagi? Ayo coba demo gratisnya sekarang dan rasakan manfaatnya!