Omzet : Memahami Pengertian Omzet dan Cara Menghitungnya

melacak omzet

Apa hal yang menjadi pertimbanganmu memilih satu bidang usaha? Besaran modal, kompetitor, atau peluang omzet atau yang lebih sering diucapkan dengan omset yang akan didapat? Memang banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan dipelajari.

Tujuan seseorang dalam berbisnis tidak lebih dari keuntungan, yaitu keuntungan. Untuk menghasilkan uang, sejumlah uang dibuat dengan menjual barang atau komoditas dalam jangka waktu tertentu. Omset adalah jumlah total penjualan barang-barang ini.

Pada saat yang sama, keuntungan diperoleh dengan mengurangkan modal yang digunakan untuk memproduksi komoditas ini dari perputarannya. Sejauh ini, kami telah melihat perbedaan antara omset dan profit. Beberapa pelaku usaha belum memahami penggunaan istilah ini, sehingga terjadi kesalahpahaman yang dapat menimbulkan perbedaan pendapat. Agar bisa membedakan keduanya, mari kita simak uraian omset dan profit.

Salah satu yang perlu kita pelajari saat akan memulai atau telah memiliki usaha adalah terkait omzet. Kita bisa mulai membahasnya dari pengertian, hingga cara perhitungannya.

Kalau kamu merasa butuh untuk mengetahui hal ini, berarti kamu harus baca artikel ini sampai selesai. Di artikel ini, kita akan bahas satu persatu. Pun dengan beberapa istilah yang punya kaitan erat dengan omzet. Berikut ulasannya!

Mengenal Omzet

omzet

Mungkin terdengar agak aneh atau ganjal dengan kata omzet, karena kamu biasa melafalkannya dengan huruf s. Tidak masalah, keduanya memiliki arti yang sama. Berikut akan kita bahas mulai dari pengertiannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata omset merupakan bentuk tidak baku dari omzet. Kata tersebut memiliki arti jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan) tertentu selama satu masa jual.

Ada pengertian lain terkait kata omzet. Dalam makalah yang ditulis oleh Amelia dan Daniel B De Poere yang berjudul Analisis Omset PPh Badan dan Peredaran PPN terhadap Ekualisasi Omset dituliskan pengertian terkait kata tersebut.

Dikatakan, bahwa artinya adalah semua penghasilan bruto yang diterima atau didapatkan dari kegiatan usaha. Penghasilan tersebut belum dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan.

Dengan kata lain, omzet adalah pendapatan, yang kamu dapat dari hasil penjualan, baik jasa ataupun barang. Namun pendapatan tersebut belum dikurangi harga pokok penjualan(HPP) dan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan.

Perbedaan Omzet dan Profit

Bicara pendapatan, mungkin kamu akan bertanya-tanya, bagaimana dengan profit? Apakah keduanya sama? Omzet dan profit memiliki perbedaan, berikut akan kita bahas perbedaannya, agar kamu tidak tertukar saat mengartikan keduanya.

Jika omzet dikatakan sebagai pendapatan yang didapat dari hasil dagang. Baik perdagangan jasa atau barang dalam satu periode tertentu. Hanya saja, pendapatan tersebut belum dikurangi HPP dan biaya yang ditanggung perusahaan.

Profit

Sedangkan profit, merupakan pendapatan yang kamu dapat dari hasil penjualan. Produk yang kamu jual bisa barang ataupun jasa, serupa dengan omzet. Hanya saja, profit sudah dikurangi dengan HPP dan biaya yang harus ditanggung perusahaan.

Pada saat yang sama, laba mengacu pada nilai penjualan produk setelah dikurangi biaya modal. Jika nilai adalah nilai bersih atau nilai yang dikurangkan dari berbagai biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi atau menjual produk, maka disebut laba. Beberapa komponen biaya tersebut antara lain biaya produksi, gaji karyawan, biaya transportasi, dan biaya pemasaran.

Laba merupakan nilai sebenarnya dari laba yang diperoleh perusahaan, sehingga disebut juga laba bersih. Profit mungkin dapat diartikan dengan istilah lain yang cukup familiar. Istilah tersebut adalah penghasilan. Karena, penghasilan juga merupakan pendapatan yang telah dikurangi HPP. Bagaimana, sudah bisa membedakannya kan?

Upaya Meningkatkan Omzet

Kalau sudah begini, kamu sudah paham kan maksud dari kata kunci yang kita bahas saat ini? Omzet memang sangat erat kaitannya dengan pemasukan yang diterima oleh sebuah perusahaan. Untuk itu, biasanya perusahaan akan terus berusaha untuk meningkatkan jumlahnya.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh kamu sebagai pemilik usaha untuk meningkatkan pendapatan ini. Semuanya bisa disesuaikan dengan kemampuan dan tentunya kebutuhanmu. Berikut kita bahas menegnai cara meningkatkan omzet:

Lakukan Promosi

Upaya pertama yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan pendapatan adalah promosi. Promosi beserta branding yang kuat terhadap produk sangat penting untuk kamu lakukan. Upaya ini akan berdampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap produkmu.

Promosi dapat dilakukan dengan banyak cara dan jalan. Kamu tidak harus menggunakan papan reklame besar atau membayar space di koran. Semuanya bisa kamu lakukan sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan sasaran pasarmu.

Tingkatkan Kualitas Produk

Selanjutnya, hal yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan omzet adalah peningkatan terhadap kalitas produk. Kualitas produk setidaknya dapat berpengaruh pada dua hal, integritas bisnis dan peningkatan angka penjualan.

Ingat, kamu tidak sendiri menjadi pemain di pasar. Dengan model pasar persaingan sempurna, sudah pasti kamu punya banyak kompetitor dan pesaing. Untuk itu, kualitas produkmu harus baik, agar dapat unggul dari produk lainnya.

Berikan Layanan Terbaik

Satu lagi upaya yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan omzet perusahaanmu. Upaya tersebut adalah dengan memberikan layanan terbaik. Bentuk layanan terbaik itu beragam, bisa sesuai dengan produk yang kamu jual dan layanan yang kamu berikan.

Setidaknya, untuk menjadi pedagang dengan pelayanan yang baik, kamu harus bersikap ramah, sopan dan tanggap terhadap pembeli. Jangan lupa untuk jujur dalam praktik jual beli, karena itu akan meningkatkan kepercayaan pembeli kepadamu.

Melihat omzet dan keuntungan dari perspektif bisnis

Nah, sekarang Anda sudah paham omzet dan untung. Dari perspektif bisnis, baik omset maupun profit perlu direalisasikan semaksimal mungkin. Namun, Anda juga dapat menyesuaikan omzet atau keuntungan berdasarkan jenis bisnis yang Anda jalankan. Ini penjelasan singkatnya.

Bagaimana mencapai omzet besar

Ketika Anda menjalankan perusahaan yang menjual produk dengan perputaran persediaan yang cepat, Anda bisa mendapatkan tingkat perputaran yang tinggi. Produk tersebut biasanya memiliki umur simpan yang pendek, seperti kue, roti atau produk memasak lainnya. Anda harus cepat menjual, karena jika produk tidak laku, Anda akan rugi, bukan omzet.

Selain itu, Anda harus bisa mengukur arus kas dan keuntungan dengan cermat agar bisnis Anda tidak langsung mengalami kerugian akibat angka penjualan yang lambat. Misalnya saat pertama kali memulai bisnis memasak, Anda bisa membuka reservasi untuk menjaga kualitas makanan yang Anda jual. Makanya bisa langsung pesan, agar tidak ada makanan yang terbuang percuma karena makanannya kurang laris.

Bagaimana mendapatkan keuntungan besar (profit)

Jika ingin meraup untung besar, Anda bisa menelusuri bisnis produk pasar retail. Pilih produk yang tidak memiliki waktu kadaluwarsa agar Anda bisa stok barang dalam jangka waktu tertentu. Akibatnya, pengusaha dengan orientasi keuntungan tinggi akan bersaing ketat. Anda harus melipatgandakan upaya pemasaran Anda agar produk Anda dapat bersaing dengan produk serupa di pasar.

Namun jika penjualan bisnis terus meningkat dan perusahaan memiliki arus kas yang baik, maka perputaran dan keuntungan dapat diperoleh. Namun, hal ini membutuhkan pengelolaan keuangan perusahaan yang cermat dan akurat. Yuk, terus pelajari cara mengelola bisnismu agar bisnismu bisa berkembang!

Cara Mencapai Target Omzet

Ketika kamu memiliki usaha, sebaiknya, kamu juga punya target tehadap omzet yang ingin kamu dapat. Target tersebut dapat membuatmu semangat dalam bekerja dan jelas dalam melakukan upaya perdagangan produkmu.

Berikut ini, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencapai target omzet yang akan atau telah kamu lakukan:

Tentukan Target

Poin pertama yang harus dilakukan untuk mencapai target, pastinya adalah kamu harus punya target terlebih dahulu. Untuk itu, hal yang pertama yang bisa kamu lakukan adalah menentukan target penjualan dan omzetmu, setidaknya untuk satu periode penjualan. Lebih baik lagi jika target dibuat per produk yang kamu jual.

Lakukan Evaluasi Target Bulan Lalu

Jika kamu sudah punya target, kamu bisa mulai dengan melakukan evaluasi. Evaluasi ini bisa dilakukan ketika kamu sudah mulai menjalankan bisnismu. Evaluasi ini bisa untuk melihat pencapaian, dan membantumu membuat target-target berikutnya.

Pelajari dan Cari Solusi Pemasaran

Setelah membuat target, lau melakukan evaluasi, maka kamu butuh merumuskan strategi baru. Untuk itu, kamu harus bisa mencari solusi pemasaran yang bisa mengatasi masalah sebelumnya.

Maksudnya, saat kamu memiliki beberapa evaluasi terhadap kinerjamu sebelumnya, itu berarti ada yang harus diperbaiki. Untuk itu kamu harus mencari solusi, agar evaluasi tersebut tidak terulang di periode berikutnya.

Mencari Mentor

Ada satu hal yang bisa kamu lakukan untuk mencapai target pendapatan. Ini tidak menjadi keharusan sih, tapi sangat mungkin kamu lakukan. Kamu bisa mencari mentor atau ahli di bidangnya, untuk membantumu menentukan target dan mencapai target tersebut.

Mencari Kompetitor

Kamu bisa mencari kompetitor, agar jiwa kompetisimu terbangun. Kamu akan termotivasi untuk terus menerus mencapai target dan melampaui kompetitormu.

Siapkan Reward dan Punishment

Ketika target sudah ada, strategi pencapaian sudah ada, kompetitor juga sudah ada. Ada lagi yang bisa kamu siapkan untuk membuatmu lebih terpacu mencapai target omzet. Yaitu dengan menyiapkan penghargaan atau reward bagi dirimu dan timmu saat target itu tercapai.

Namun jangan lupa untuk menyiapkan hukuman atau punishment juga. Ini akan memacumu untuk lebih semangat mencapai target, agar tidak terkena hukuman.

Konsisten

Terakhir adalah kunci untuk semua pekerjaan. Konsisten. Kamu harus konsisten terhadap target, upaya dan strategi yang telah kamu buat. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mendapatkan omzet sesuai dengan yang kamu targetkan.

Cara Menghitung Omzet

Terakhir, kita akan bahas cara menghitung omzet. Supaya lebih mudah memahaminya, maka kita akan gunakan satu contoh kasus. Berikut ulasannya!

Sebuah perusahaan sarung memproduksi 1000 lembar sarung bulan ini. 1000 sarung tersebut apat terjual dalam waktu tiga minggu di lebih dari lima kota. Pendapatan yang masuk ke keuangan perusahaan adalah Rp. 45.000.000.

Maka jika ditanya omzetnya, maka jumlah pendapatannya adalah Rp. 45.000.000. Namun, jika ditanya perihal profit, maka kamu bisa menguranginya dengan poin-poin berikut, seperti harga pokok penjualan, biaya sewa gedung produksi, biaya pemasaran, hingga biaya promosi.

Bagaimana, sudah paham kan dengan apa itu omzet? Sudah bisa juga kan menghitungnya? Kalau sudah begitu, kamu bisa mencoba menghitung omzetmu dan membuat target untuk perusahaanmu.

Ingat, catat semuanya dengan baik dan rapi ya, supaya jika kamu membutuhkan data dan informasi terkait hal-hal tersebut dapat dengan mudah kamu dapatkan. Salah satu caranya adalah dengan aplikasi akuntansi yang dapat membantumu.

JojoExpense, aplikasi dari Jojonomic ini akan membantumu mencatat arus keuanganmu secara digital. Kamu bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja. Sehingga akan lebih mudah dan dapat meningkatkan efisiensi kerjamu. Selamat mencoba!