Pajak Langsung dan Tidak Langsung, Apa Saja Bedanya?

Pada hakikatnya, pajak yang dibayarkan oleh masyarakat ada yang langsung maupun tidak langsung, dan pajak tersebut digunakan oleh negara untuk pembangunan dan pengembangan infrastuktur. Namun sebagian besar masyarakat masih belum paham mengenai perbedaan  pajak langsung dan tidak langsung tersebut.

Untuk itu, dalam artikel iniakan dibahas mengenai pajak langsung dan tidak langsung serta pengertian dan manfaatnya. Nah, agar Anda tidak sampai gagal paham mengenai pajak langsung dan tidak langsung serta contoh-contohnya, langsung saja kita bahas dalam artikel dibawah ini.

Apa itu Pajak Langsung dan Tidak Langsung

Untuk melihat perbedaan pajak langsung dan tidak langsung, pertama-tama kita harus menelisik dari definisi yang dimilikinya terlebih dahulu. Seperti yang sudah disebutkan pada bagian awal, bahwa pajak langsung dan tidak langsung ini dibedakan berdasarkan golongan atau cara pemungutannya. Dari pernyataan tersebut, dapatkah kamu ambil kesimpulan untuk melihat definisi dari masing-masing pajak ini?

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pajak Langsung

Jika dilihat dari golongan atau cara pemungutannya, pajak langsung ini dapat dikatan sebagai pajak yang dibayarkan sendiri oleh wajib pajak dan tidak bisa dibebankan kepada pihak lainnya. Dengan kata lain, pajak ini harus dibayarkan sendiri, oleh wajib pajak yang bersangkutan.

Sebagai tambahan informasimu saja nih. Jika dilihat dari proses pembayarannya, jenis pajak ini memiliki sifat pungutan yang teratur. Jadi, tiap tahunnya pemberlakuan pajak, dapat dilakukan secara berkala. Hal tersebut dapat dilakukan, selama wajib pajak mampu memenuhi unsur-unsur sesuai dengan peraturan perundangan tentang pajak yang berlaku.

Pajak Tidak Langsung

Sedangkan, definisi dari pajak tidak langsung ini memiliki arti yang berkebalikan dengan pajak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak yang proses pembayarannya bisa dibebankan kepada pihak lainnya. Dengan kata lain, kamu sebagai wajib pajak, bisa menyerahkan wewenang pembayaran pajakmu kepada pihak lainnya.

Satu hal yang perlu diingat, kamu baru bisa membebankan pajak, hanya ketika terjadi suatu peristiwa, lho! Peristiwa yang terjadi ini, harus menyebabkan pergeseran berlakunya kewajiban kepada individu atau badan (sebagai pihak lainnya) untuk membayar sejumlah pajak dengan nilai tertentu. Jadi, Anda tidak semata-mata bisa meninggalkan title wajib pajak yang melekat pada diri tiap individu.

Contoh Pajak Langsung VS Tidak Langsung

Setelah mengetahui apa definisi yang dimiliki, tentu akan timbul pertanyaan tentang apa saja contoh-contohnya. Untuk itu, pada bagian ini akan dibahas tentang contoh dari masing-masing jenis pajak yang harus kamu pahami. Berikut ini akan disajikan contoh-contohnya, dimulai dari contoh pajak langsung:

pajak langsungContoh Pajak Langsung

Berikut ini adalah beberapa contoh dari pajak langsung yang harus Anda ketahui:

1. Pajak Penghasilan (PPh)

Contoh pertama dari pajak langsung adalah pajak penghasilan atau yang kita kenal dengan PPh. PPh merupakan pajak yang dibebankan kepada individu atau badan tertentu yang berkaitan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh masing-masing subjek pajak.  Kewajiban pajak dalam pajak penghasilan melekat pada wajib pajak atau subjek pajak bersangkutan sehingga tidak dapat diwakilkan.

Pada PPh, subjek pajak yang dimaksud adalah individu yang memiliki penghasilan kena pajak serta badan atau perusahaan seperti BUMN, BUMD, PT, CV, dan koperasi. Biasanya, gaji yang telah diterima oleh karyawan, telah dipotong untuk pembayaran PPh ini, supaya individu wajib pajak bisa langsung melunasinya.

2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 yang kemudian diamandemen menjadi Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994, pajak bumi dan bangunan atau PBB adalah ajak yang dikenakan terhadap bumi atau bangunan yang memang secara nyata memiliki dan memanfaatkan bangunan. PBB ini merupakan pajak yang bersifat kebendaan. Besar kecilnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan atau kondisi objek yaitu bumi atau tanah dan/atau bangunan.

Pihak yang akan dikenakan PBB ini, idealnya akan diberikan surat pemberitahuan (SPTT) berisikan informasi jumlah pajak yang harus dibayarkan, metode pembayaran, serta jangka waktu pembayaran. Pada PBB ini, jumlahnya harus disesuaikan dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

3. Pajak Kendaraan Bermotor

Contoh terakhir untuk pajak langsung yang harus kamu pahami adalah pajak kendaraan bermotor. Pajak ini akan dikenakan atas kepemilikan kendaraan bermotor baik roda dua atau lebih. Wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor.

Dasaran jumlah yang digunakan adalah nilai jual kendaraan tersebut, serta bobot yang mencerminkan keterkaitannya dengan kadar kerusakan jalan. Selain itu, harus bisa disesuaikan dengan tingkat pencemaran terhadap lingkungan yang diakibatkan dari penggunaan kendaraan bermotor tersebut.

4. Pajak transfer

Bentuk paling umum dari pajak transfer adalah pajak kekayaan. Pajak semacam itu dibebankan pada bagian kena pajak dari properti orang yang meninggal. Termasuk perwalian dan rekening keuangan. Adanya pajak hadiah juga merupakan bentuk lain. Dimana sejumlah tertentu dikumpulkan dari orang-orang yang mentransfer properti ke orang lain.

5. Pajak hak

Jenis pajak langsung ini adalah alasan mengapa orang menikmati program sosial seperti Medicare, Medicaid, dan Jaminan Sosial . Adanya pajak hak dikumpulkan melalui pemotongan gaji. Dan secara kolektif dikelompokkan sebagai Undang-Undang Kontribusi Asuransi Federal.

6. Pajak properti

Pajak properti dibebankan pada properti seperti tanah dan bangunan. Digunakan untuk memelihara layanan publik seperti polisi dan pemadam kebakaran, sekolah dan perpustakaan, serta jalan.

7. Pajak keuntungan modal

Pajak ini dibebankan ketika seseorang menjual aset. Seperti saham, real estat, atau bisnis. Pajak tersebut dihitung dengan menentukan selisih. Hal ini antara nilai perolehan dan nilai penjualan.

pajak langsung dan tidak langsung

Keuntungan Pajak Langsung

Meskipun diterapkan secara ketat pada setiap individu yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pengecualian. Sebenarnya ada banyak keuntungan dari membayar pajak secara langsung, diantaranya adalah :

1. Mempromosikan kesetaraan

Karena pajak langsung didasarkan pada kemampuan seseorang untuk membayar, pajak ini mendorong kesetaraan di antara pembayar dan warga negara. Setiap orang dikenakan biaya yang berbeda-beda, tergantung pada seberapa banyak mereka menghasilka

2. Meningkatkan kepastian

Hal yang baik tentang pajak langsung adalah bahwa pajak ditentukan dan dibuat final bahkan sebelum dibayar. Dalam kasus pajak penghasilan, pajak tahunan sama setiap tahun selama gajinya tidak berubah.

3. Meningkatkan elastisitas

Pajak adalah pendapatan pemerintah, dan ketika berfluktuasi, pendapatan juga berubah. Mereka bisa lebih tinggi atau lebih rendah.

4. Menghemat waktu dan uang

Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemungutan pajak karena sudah diambil langsung dari sumber pendapatan. Beberapa perusahaan menggunakan sistem pemotongan gaji otomatis , yang membantu menghemat waktu dan uang.

Contoh Pajak Tidak Langsung

Sekarang, akan kita bahas bersama contoh dari pajak tidak langsung. Apa saja contoh pajak yang termasuk ke dalamnya? Simak penjelasannya pada poin-poin di bawah ini ya!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Contoh pertama, dan paling sering dikenal oleh masyarakat luas terkait pajak tidak langsung adalah Pajak Pertambahan Nilai atau biasa disebut dengan PPN. Mungkin, kamu sudah sering mendengar istilah PPN ini, bukan? PPN ini merupakan salah satu contoh pajak tidak langsung untuk disetor oleh pihak lain yang bukan merupakan penanggung pajak. Dapat juga dijelaskan sebagai pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau badan dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Jika kamu ingin lebih paham terkait PPN, kamu bisa membaca artikel Kupas Tuntas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ini ya!

Pajak Bea Masuk

Selanjutnya ada pajak bea masuk yang merupakan contoh kedua dari pajak tidak langsung. Pajak bea masuk sendiri merupakan pajak yang dikenakan terhadap barang yang masuk daerah pabean. Mengenai arti kepabean, menurut UU No. 42 Tahun 2009 adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang yang mengatur mengenai kepabeanan. Atau yang biasa dikenal dengan daerah perdagangan.

pajak langsung dan tidak langsung

Pajak Ekspor

Contoh terakhir dari pajak tidak langsung adalah pajak ekspor. Pajak ekspor merupakan pungutan resmi yang dikenakan terhadap barang ekspor tertentu. Dapat dikatakan bahwa pajak ini harus dibayarkan oleh pihak yang hendak mengekspor barangnya ke luar negeri.

Pajak penjualan

Setiap kali orang pergi ke mal atau department store untuk berbelanja, mereka sudah akan membayar pajak tidak langsung. Barang-barang seperti barang rumah tangga, sandang, dan kebutuhan pokok lainnya dikenakan jenis pajak tersebut. Setelah pembayaran di konter, harga jual akhir ditambah dengan pajak penjualan yang dikumpulkan dan dibayarkan oleh toko kepada pemerintah.

Pajak Cukai

Pajak cukai juga sangat umum. Ketika produsen membeli bahan mentah untuk produk perusahaan, misalnya tembakau untuk perusahaan rokok, mereka sudah perlu membayar pajak tidak langsung atas barang tersebut. Melalui bagian dari kegiatan usaha normal, produsen dapat memberikan beban kepada konsumen dengan menjual rokok dengan harga yang lebih tinggi.

Keuntungan Pajak Tidak Langsung

Pajak mungkin terdengar seperti beban tambahan bagi konsumen, tetapi pajak tidak langsung tidak selalu berarti negatif. Berikut beberapa keunggulannya:

Orang miskin dapat melakukan bagiannya

Tidak seperti pajak langsung yang biasanya membebaskan orang miskin, pajak tidak langsung memungkinkan mereka untuk benar-benar berkontribusi dalam mengumpulkan dana untuk suatu negara atau negara bagian.

Mereka tidak terlalu jelas

Pajak tidak langsung, karena digabungkan dalam harga jual suatu barang, tidak terlalu jelas. Orang tidak merasa dikenai pajak hanya karena pajak itu nilainya kecil. Plus, tambahkan fakta bahwa mereka tidak disebutkan di label harga, tetapi hanya dapat dilihat di tanda terima pembelian . Selain itu, mereka dapat dihindari dengan tidak membeli barang.

Pengumpulan Mudah

Tidak seperti pajak langsung di mana dokumen harus diselesaikan dan pengarsipan diperlukan, pajak tidak langsung dibayarkan saat konsumen membeli suatu produk. Pajak dipungut oleh pemasok dan dibayarkan kepada pemerintah.

Mencegah konsumsi produk berbahaya

Alkohol dan rokok dikenakan pajak berat. Dengan mengenakan pajak atas produk-produk tersebut, orang-orang berkecil hati dengan harganya, sehingga menyelamatkan mereka dari mengonsumsi barang-barang berbahaya.

pajak tidak langsungPerbedaan Pajak Langsung dan Tidak Langsung

Nah, sekarang kita akan memasuki inti dari artikel ini, yakni apa saja perbedaan yang dimiliki oleh pajak langsung dan tidak langsung. Terdapat beberapa hal yang mendasarinya, dan berikut ini akan kami coba jelaskan satu persatu. Adapun, perbedaan pajak langsung dan tidak langsung, bisa kamu lihat pada poin-poin penjelasan di bawah ini :

1. Pihak yang Dikenakan Wajib Pajak

Merujuk pada penjelasan sebelumnya, pembayaran pajak langsung dibebankan kepada individu yang bersangkutan. Artinya, penanggung jawab pajak juga merupakan pemikul pajak. Sedangkan, pajak tidak langsung bisa dibayarkan oleh pihak lainnya. Hal ini dapat diartikan ada pihak ketiga yang dapat menyetorkan pajak, namun bukan atas nama individu sebagai wajib pajak, tetapi sebagai pribadi lain atau sebuah badan usaha.

2. Unsur-unsur Penyusunnya

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa terdapat tiga unsur utama yang menyusun pajak, yakni:

  • Penanggung jawab pajak
  • Pemikul beban pajak
  • Penanggung pajak

Lantas, apa hubungannya dengan pajak langsung dan tidak langsung ini? Pada pajak langsung, ketiga unsur tersebut dapat ditemukan dalam satu orang. Individu atau instansi yang terdaftar sebagai penanggung jawab pajak juga wajib menjadi penanggung dan pemikul beban pajak secara langsung. Berbeda dengan pajak tidak langsung, penanggung jawab pajak bukanlah pemikul beban pajak dan penanggung pajaknya. Terdapat dua pihak atau lebih yang biasanya terlibat dalam proses pembayaran pajak tidak langsung ini.

3. Berdasarkan Surat Ketetapannya

Perbedaan selanjutnya datang dari surat ketetapan pajaknya. Untuk pajak langsung, terdapat surat ketetapan pajak yang mengatur tentang pemotongan dan penyetoran pajak. Kemudian, pajak langsung ini baru akan muncul nominalnya, ketika surat pemberitahuan (SPT) diterbitkan.

Hal ini berbeda dengan pajak tidak langsung, yang tidak memiliki surat ketetapan pajak yang mengatur pemotongan dan penyetoran pajak. Hal ini dikarenakan, pajak tidak langsung nominal dan prosedur pembayarannya telah diatur dalam undang-undang, seperti PPN yang nominalnya sudah kita ketahui bersama, yakni 10%.

4. Dilihat dari Perspektif Pemerintah

Ternyata, perbedaan pajak langsung dan tidak langsung ini juga bisa dilihat dari perspektif pemerintah, lho! Pajak langsung ini termasuk ke dalam pajak progresif yang bisa berpengaruh secara langsung terhadap perekonomian negara, terutama tingkat inflasi. Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan pemerintah mengumpulkan pajak ini secara langsung dengan waktu yang bersamaan.

Sedangkan untuk pajak tidak langsung, memungkinkan pemerintah untuk mengharapkan adanya pemasukan dari semua kalangan dengan harapan adanya feedback yang stabil. Maksudnya adalah pajak yang masuk, tetap akan digunakan untuk pembangunan perekonomian ke depannya.

5. Dilihat dari Efeknya Terhadap Perekonomian Negara

Jika dilihat dari efeknya terhadap perekonomian negara, ternyata alokasi untuk pajak langsung lebih baik ketimbang yang tidak langsung, lho! Karena, pajak langsung akan memberi beban lebih kecil untuk pengumpulannya.

Penghitungan pajak dan cara pembayarannya tentu saja wajib diketahui oleh setiap warga negara Indonesia, agar paham dan tahu untuk apa saja pajak dibayarkan dan bagaimana cara penghitungannya.

jojo-expense

Selain itu agar Anda bisa mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan perusahaan serta gaji karyawan serta cara menghitung pajak penghasilannya. Sudah saatnya Anda membutuhkan software berkualitas yang bisa membantu laporan keuangan Anda, yaitu dengan salah satu aplikasi dari platform Jojonomic.

Aplikasi JojoExpense Solusi Manajemen Keuangan

Solusi Manajemen Pengeluaran Perusahaan yang Fleksibel, JojoExpense memudahkan staf keuangan untuk memantau disbursement perusahaan secara real-time dan akurat. Hemat waktu hingga 77% dengan proses pelaporan pengeluaran otomatis!

JojoExpense Memiliki Fitur Populer

  1. Monitor disbursement uang panjar kerja di manapun kapan pun
  2. Proses pelaporan dan pengarsipan reimbursement otomatis dan dapat disesuaikan
  3. Peraturan budget yang disesuaikan untuk reimbursement dan Cash Advance

Dengan menggunakan aplikasi berbasis cloud ini, Anda bisa merencanakan dan mengelola keuangan dengan lebih baik. Oleh karena itu, serahkan saja manajemen pengeluaran perusahaan Anda kepada JojoExpense! Arus kas lebih terkontrol, efisiensi waktu Anda meningkat dan semua data terkumpul dengan aman terjamin. Silahkan klik Coba Gratis Sekarang