Pergantian Karyawan, Apa Saja Penyebab dan Solusinya?

Pergantian karyawan (employee turnover) ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan pastinya mempengaruhi kinerja perusahaan.

Ketika seseorang memutuskan untuk berhenti bekerja dalam suatu perusahaan, pasti ada beberapa faktor atau hal yang menjadi penyebabnya, kan?

Yuk, kita sama-sama cari tahu lebih dalam yang dimaksud dengan pergantian karyawan beserta jenis, faktor penyebab, proses dan cara menghitungnya bagi HR perusaahaan berikut ini!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Apa yang Dimaksud dengan Pergantian Karyawan?

Pengertian pergantian karyawan (employee turnover) menurut Robbins dan Judge (2009:38), yaitu tindakan pengunduran diri secara permanen yang dilakukan oleh karyawan baik secara sukarela atau pun tidak secara sukarela.

Hal ini juga bisa kita artikan sebagai keinginan seorang karyawan untuk berpindah, berhenti atau keluar dari tempat bekerja yang dilakukan secara sukarela atau atas kemauan sendiri maupun keputusan dari organisasi.

Jadi, pada umumnya turnover atau pergantian dilakukan karena karyawan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari yang sekarang atau sebelumnya.

Tidak ada standar ukuran atau jumlah yang ideal untuk nilai pergantian karyawan (employee turnover rate) . Setiap perusahaan perlu menghitung nilai ideal mereka masing-masing.

Tapi, ada baiknya untuk karyawan dengan performa tinggi, nilai turnover sebaiknya mendekati nol, sementara untuk karyawan dengan performa rendah, sebaiknya kurang dari 20%.

Turnover sangat merugikan perusahaan karena banyak biaya yang telah dikeluarkan untuk perekrutan karyawan yang dilakukan.

Masalah lain yang ditimbulkan oleh turnover adalah turunnya produktifitas disebabkan kehilangan karyawan sampai dengan adanya pengganti karyawan yang baru.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Proses Terjadinya Pergantian Karyawan di Perusahaan

Berikut ini merupakan urutan proses terjadinya employee turnover dalam suatu perusahaan sesuai dengan bagan di bawah ini:

  1. Pada tahap pertama dalam proses turnover dimulai ketika karyawan mengevaluasi pekerjaannya yang sekarang, kemudian mereka menyadari bahwa mereka puas atau tidak puas dengan pekerjaannya.
  2. Tahap kedua diawali dari penurunan tingkat kepuasan yang kemudian mempengaruhi penurunan motivasi yang dicirikan antara lain: stres, sakit fisik, malas bekerja, kualitas rendah, komunikasi personal kurang, masa bodoh dengan tugas dan pekerjaannya.
  3. Tahap ketiga karyawan mulai memutuskan untuk berfikir dan berniat keluar untuk mencari pekerjaan baru.
  4. Tahap keempat karyawan membandingkan pekerjaan alternatif dengan pekerjaannya sekarang serta membuat suatu keputusan untuk tinggal atau keluar dan tahap kelima adalah tindakan untuk tinggal atau keluar dari organisasi.

Jenis-jenis Pergantian Karyawan (Employee Turnover)

Nah, menurut Mathis dan Jackson (2000:125), pergantian karyawan ini diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

Berdasarkan kesediaan, pergantian karyawan dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

Employee Turnover Secara Tidak Sukarela

Pemecatan karena kinerja yang buruk dan pelanggaran peraturan kerja. Pergantian secara tidak sukarela dipicu oleh kebijakan organisasional, peraturan kerja dan standar kinerja yang tidak dipenuhi oleh karyawan.

Employee Turnover Secara Sukarela

Karyawan meninggalkan perusahaan karena keinginannya sendiri. Pergantian secara sukarela bisa disebabkan oleh banyak faktor lho, termasuk peluang karier, gaji, pengawasan, geografi dan alasan pribadi/keluarga.

Berdasarkan tingkat fungsionalnya, pergantian karyawan dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

Employee Turnover Fungsional.

Karyawan yang memiliki kinerja lebih rendah, individu yang kurang dapat diandalkan, atau mereka yang mengganggu rekan kerja meninggalkan organisasi.

Employee Turnover Disfungsional.

Karyawan penting dan memiliki kinerja tinggi meninggalkan organisasi pada saat yang genting.

Berdasarkan bentuk pengendalian, pergantian karyawan dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

Employee Turnover yang Tidak Bisa Dikendalikan.

Muncul karena alasan di luar pengaruh pemberi kerja. Banyak alasan karyawan yang berhenti tidak dapat dikendalikan oleh organisasi.

Contohnya, dalam perusahaan yaitu adanya perpindahan karyawan dari daerah geografis, karyawan memutuskan untuk tinggal di daerah karena alasan keluarga, suami atau istri yang dipisahkan dan karyawan adalah mahasiswa yang baru lulus dari perguruan tinggi.

Employee Turnover yang Bisa Dikendalikan.

Muncul karena faktor yang dapat dipengaruhi oleh pemberi kerja. Dalam hal ini, organisasi lebih mampu memelihara karyawan apabila mereka menangani persoalan karyawan yang bisa  menimbulkan pergantian.

Faktor Penyebab Terjadinya Pergantian Karyawan

Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya pergantian karyawan dalam suatu perusahaan? Yuk, kita cari tahu bersama di bawah ini:

Usia

Karyawan yang lebih muda lebih tinggi kemungkinannya untuk keluar. Tingkat turnover yang cenderung tinggi pada karyawan berusia muda disebabkan karena mereka masih memiliki keinginan untuk mencoba pekerjaan lainnya.

Beban kerja

Akibat beban kerja yang terlalu berat bisa mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja dan memutuskan untuk berhenti.

Lama kerja

Turnover lebih banyak terjadi pada karyawan dengan masa kerja lebih singkat. Interaksi dengan usia dan kurangnya sosialisasi awal merupakan keadaan yang memungkinkan untuk terjadinya pergantian ini.

Faktor Lingkungan

Lokasi yang menyenangkan akan menarik bagi karyawan, demikian juga dengan lingkungan fisik yang dapat berpengaruh pada turnover karyawan.

Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pergantisn dipengaruhi oleh kepuasan kerja seseorang.

Kepuasan Gaji

Kepuasan gaji atau pembayaran karyawan dianggap sebagai penyebab employee turnover ini, tapi persepsi karyawan terhadap perlakuan tidak adil dalam hal kompensasi menjadi penyebab lebih kuat.

Organisasi

Pada dasarnya, ketika pendatang baru memiliki profil nilai mendekati profil nilai organisasi, maka kemungkinan untuk tetap bertahan di tempat kerja lebih besar.

Rumus dan Cara Menghitung Pergantian Karyawan

Pergantian karyawan dalam suatu perusahaan bisa kamu ukur berdasarkan indeks laju turnover secara kuantitatif dan dinyatakan dalam persentase berdasarkan jangka waktu tertentu (biasanya dalam 1 tahun).

Menurut (Hasibuan, 2012:64) persentase employee turnover bisa dihitung menggunakan rumus (formula) sebagai berikut ini:

Keterangan:

TO = Persentase Employee Turnover.

Jumlah yang diterima = jumlah karyawan yang diterima dalam suatu perusahaan.

Jumlah yang keluar = jumlah karyawan yang keluar dalam suatu perusahaan.

Jumlah karyawan awal = jumlah karyawan yang diterima pada awal sebelum adanya perekrutan dan keluarnya karyawan.

Jumlah karyawan akhir = jumlah karyawan yang keluar pada akhir setelah adanya karyawan yang keluar.

Sekarang kamu sudah mengerti kan, seputar pergantian karyawan atau employee turnover ini? Bagi perusahaan, usahakan untuk membuat karyawan selalu nyaman dan bahagia dalam bekerja di perusahaan, supaya tidak kehilangan karyawan-karyawan terbaik dan aktivitas perusahaan tetap berjalan dengan lancar.

JojoTImesNah, untuk kamu yang memiliki usaha sendiri atau menjadi HR dalam suatu perusahaan, ada nih aplikasi yang cocok untuk membantu kamu dalam mengelola data dan absensi karyawan yaitu JojoTimes!

Dengan menggunakan JojoTimes ini, kamu bisa dengan mudah memantau kegiatan karyawan dan mengecek data dan absens  karyawan dengan satu sentuhan jari. Karyawan juga akan semakin dipermudah dalam mengajukan cuti yang semuanya bisa dilakukan di dalam satu aplikasi. Praktis dan efisien, kan? Kamu bisa bisa lebih produktif dan hemat karena semuanya menjadi paperless. Yuk, coba aplikasi JojoTimes ini dari sekarang! Jangan ketinggalan ya!