Ada beberapa hal yang disediakan oleh perusahaan sebagai fasilitas tambahan yaitu pinjaman karyawan dengan berbagai jenis tertentu. Pinjaman ini memungkinkan karyawan untuk bisa meminjam dana.
Adapun jumlah dan besarnya sesuai dengan yang ditentukan oleh perusahaan. Dengan adanya pinjaman karyawan tersebut memungkinkan karyawan lebih loyal kepada perusahaan sehingga performa yang ditunjukkan untuk perusahaan juga meningkat.
Jenis-jenis Pinjaman Karyawan
Pada dasarnya, pinjaman karyawan dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut.
Oops! We could not locate your form.
· Kasbon
Jenis pinjaman ini merupakan pinjaman yang memiliki perhitungan yang sederhana dan paling banyak dipergunakan. Karyawan bisa mengajukan kasbon sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan oleh Perusahaan. Umumnya, besarnya tidak boleh lebih dari 1/3-1/2 dari besar gaji pegawai tersebut.
Jika pegawai mengajukan kasbon, maka ia wajib mengembalikan sebesar yang ia pinjam. Caranya adalah dengan menggunakan sistem potong gaji. Semakin besar pinjaman, semakin besar pula potongan gaji yang dilakukan. Sehingga Anda tidak perlu khawatir kenapa gaji Anda sedikit selama Anda mengajukan kasbon tersebut.
· Kredit Lunak
Pinjaman ini merupakan pinjaman yang berjangka tanpa adanya bunga, misalnya ada pun, bunga yang diberlakukan sangat kecil. Umumnya, kredit yang diberikan hanya diperuntukkan bagi karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaan itu.
Untuk pembayaran atas kredit yang diterima, sama seperti kasbon. Yaitu dengan menggunakan sistem potong gaji per bulannya. Sehingga semakin besar potongan jika pinjaman yang diajukan juga semakin tinggi.
Tujuan Diadakan Pinjaman Karyawan
Ada beberapa tujuan yang menyebabkan perusahaan akhirnya membuka atau mempersilahkan karyawannya untuk melakukan pinjaman, diantaranya adalah:
1. Menunjang Kesejahteraan Karyawan
Ada beberapa jenis pinjaman yang diberlakukan oleh perusahaan untuk karyawannya dengan besar yang berbeda per perusahaan. Dengan pinjaman tersebut, karyawan bisa mendapatkan uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan penting lain seperti untuk biaya pendidikan anak.
2. Penunjang Aktivitas Karyawan
Kredit yang diberikan oleh perusahaan ini memungkinkan karyawan untuk bisa lebih bersemangat dan merasa aman karena kebutuhannya tercukupi. Misalnya pinjaman yang bisa diajukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
3. Sebagai strategi Retensi Karyawan
Ketika loyalitas karyawan tinggi, membuat retensi karyawan akan semakin mudah untuk diusahakan. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua perusahaan menyediakan fasilitas ini sehingga karyawan tersebut akan berfikir 2 kali sebelum memutuskan keluar. Misalnya, apakah mereka akan mendapatkan fasilitas yang sama jika bekerja di tempat yang lainnya.
4. Mengurangi Biaya Pengelolaan Karyawan
Pengelolaan ini bisa membantu untuk menurunkan turnover karyawan sehingga akan mengurangi biaya tim HR untuk perekrutan karyawan. Sehingga selain menghemat biaya, tim HR juga akan lebih menghemat waktu untuk mencari pegawai yang sesuai dengan ketentuan perusahaan. Sehingga dengan pinjaman karyawan tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengadakan pengelolaan karyawan yang professional.
5. Peningkatan Kesehatan Keuangan Perusahaan
Jika dipikirkan, untuk mengadakan pinjaman karyawan ini butuh dana yang tidak sedikit sehingga perusahaan memangkas kas untuk keperluan ini. Padahal jika dihitung, kas perusahaan yang mengalami surplus yang terlalu tinggi sehingga bisa membuat perusahaan tidak sehat.
Ini disebabkan karena perusahaan tidak mampu memutar keuntungan menjadi keuntungan yang lebih besar. Sehingga salah satu cara agar perputaran keuangan tetap terjadi dan kondisi keuangan stabil, maka dilakukan pinjaman karyawan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Adakah Resiko Pinjaman Karyawan?
Berdasarkan ada UU No. 13 th 2003 mengemukakan jika kewajiban perusahaan adalah menyediakan gaji, upah lembur, cuti, pesangon dan jaminan sosial. Sehingga, pinjaman karyawan ini merupakan fasilitas yang tidak wajib yang disediakan oleh perusahaan, bisa ada ataupun tidak.
Tidak ada undang-undang yang mengatur secara resmi mengenai peraturan penyediaan fasilitas perusahaan tersebut. Sehingga jikapun tidak disediakan oleh perusahaan, maka perusahaan juga tidak akan mendapatkan sanksi.
Sehingga, Anda akan menemukan peraturan yang berbeda yang mengatur mengenai kebijakan pinjaman karyawan ini. Bahkan untuk perusahaan tertentu, akan mempertimbangkan alasan karyawan tersebut melakukan kasbon. Apakah benar-benar membutuhkannya atau tidak.
Jikalau perusahaan tersebut menerapkan kebijakan pinjaman karyawan yang tentunya akan bermanfaat bagi karyawan, namun, perusahaan tetap menghadapi resiko. Resiko ini harus ditanggung oleh karyawan dan juga perusahaan.
Misalnya, untuk perusahaan sendiri, pinjaman karyawan dapat mengganggu aliran uang perusahaan. Sedangkan untuk karyawan, kebijakan ini bisa membuat karyawan terlena. Maksudnya, karyawan akan menganggap bisa mengajukan kasbon kapan saja, tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya. Ujung-ujungnya, hal tersebut membuat gaji yang dipotong semakin besar dan karyawan kurang semangat bekerja yang mengakibatkan performa perusahaan menurun.
Karena hal tersebut, perlu adanya pengontrolan dan peraturan tersendiri untuk kasbon. Dengan peraturan tersebut, tidak hanya membantu untuk menjaga keuangan perusahaan tetap stabil namun juga mencegah karyawan tidak terlalu sering meminjam.
Bagaimana Kebijakan dalam Penerapan Pinjaman Karyawan?
Analisa dan perencanaan adalah hal awal yang harus difikirkan jika perusahaan ANda hendak membuka pinjaman untuk karyawan. Analisa dilakukan dengan beragam perhitungan yang berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan dan kondisi secara keseluruhan dari karyawan. Jika perencanaan sudah matang, maka Anda tinggal menyiapkan sistem yang hendak diberlakukan.
Ada yang menggunakan sistem bunga, namun ada pula yang tidak menggunakan sistem tersebut. Jikapun Anda menggunakan sistem bunga, maka harus ada perhitungan secara kompleks untuk peminjaman di waktu tertentu. Sehingga, jangan sampai sistem bunga ini membuat karyawan kesusahan untuk mengajukan pinjaman. Karena hal yang harus diingat adalah, pinjaman karyawan diberlakukan untuk membantu karyawan bukan untuk memperoleh keuntungan.
Pengetatan Pemantauan Keuangan Perusahaan
Pinjaman karyawan yang diberikan oleh perusahaan, jika dilakukan dengan benar, maka akan membuat kondisi perusahaan menjadi membaik. Namun, tetap diperlukan control atas pengeluaran tersebut agar keuangan perusahaan tetap dalam kondisi yang stabil. Untuk itu, diperlukan alat atau aplikasi untuk meningkatkan pengontrolan dan pencegahan penipuan keuangan dengan JojoExpense Reimburse.
Dengan menggunakan JojoExpense ini, Anda akan memperoleh keunggulan seperti berikut:
· Kontrol Anggaran yang Lebih Fleksibel
Jika biasanya, dengan cara manual atau konvensional, untuk mengontrol keuangan seperti anggaran perusahaan, maka Anda harus memantaunya langsung. Misalnya kas tinggal berapa. Namun, dengan adanya JojoExpense ini, Anda bisa mengontrol anggaran dimana saja dan kapan saja.
· Mencegah Penipuan Keuangan
Ada fitur intelligence OCR da real time geotagging yang akan membantu untuk mencegah penipuan terutama untuk reimburse yang diajukan oleh karyawan.
· Waktu yang Lebih Singkat
Untuk mengajukan kebutuhan tertentu, biasanya Anda harus menunggu lama untuk persetujuannya. Namun, dengan JojoExpense Anda akan lebih mudah mengajukan, menerima ataupun menolak anggaran yang diajukan oleh karyawan.
Lewat fitur seperti Reimburse dan mobile Approval, JojoExpense semakin melengkapi dan membantu Anda untuk mengatur keuangan perusahaan. Fitur reimburse memungkinkan anda untuk mengajukan penggantian atas dana pribadi yang dikeluarkan untuk kepentingan perusahaan. Sedangkan mobile approval memungkinkan Anda untuk menyetujui atau menolak pengajuan lebih mudah.
Jadi, tunggu apalagi, segera kunjungi dan download JojoExpense dan rasakan keunggulan yang tidak akan Anda rasakan dengan cara sebelumnya untuk mengatur keuangan perusahaan!
