Tips dan Trik Memilih Aplikasi Pinjaman Online Terbaik

Di era sekarang ini begitu menjamur perusahaan-perusahaan di bidang pinjaman online. Bagi orang yang kesulitan melakukan pinjaman melalui KTA bank karena harus memiliki kartu kredit, ternyata sekarang bisa dipermudah melalui pinjaman online. Tapi ingat, kalian harus hati-hati dalam melakukan pinjaman online. Banyak kasus data pribadinya di sebar ke dunia maya karena terlambat membayar tunggakan pinjaman online. Oleh, karena itu kami akan memberikan tips dan trik melakukan pinjaman online pribadi. Yuk langsung aja disimak artikel ini!

Trik Aplikasi Pinjaman Online Pribadi Terbaik

Berdasarkan pengamatan di lapangan,kami mengumpulkan 10 trik pinjaman online pribadi. Trik yang bisa digunakan untuk mencari pemberi pinjaman uang pribadi terbaik dan pemberi pinjaman uang pribadi.

Perlu dicatat bahwa trik ini terkait pinjaman pribadi perorangan. Bukan untuk pinjaman ke perusahaan. Ini adalah pemberi pinjaman uang pribadi.

Wajib Unduh Aplikasi Pinjam Uang Online

Dalam pengajuan pinjaman agar cepat cair, calon peminjam harus mengajukan via aplikasi pinjaman online. Aplikasi tersebut diunduh di Playstore untuk android dan Apple store untuk IOS.

Hampir semua fintech mewajibkan pengajuan via aplikasi sehingga kamu tidak bisa mengajukan lewat situs fintech. Tujuan penggunaan aplikasi adalah kemudahan di sisi nasabah dan penarikan data ponsel untuk analisa kredit di sisi perusahaan fintech.

Karena itu, bagi yang tertarik kredit online, smartphone menjadi prasyarat untuk bisa mengunduh aplikasi pinjam uang dan mengajukan kredit.

Perhitungan Bunga Pinjaman Online Pribadi

Salah satu perbedaan dengan kredit bank, pinjaman online menawarkan tenor harian. Nasabah tidak perlu mengajukan selama 30 hari, tetapi bisa harian, misalnya 10 hari pinjaman.

Dengan masa pinjaman harian, peminjam perlu memperhatikan cara perhitungan bunga. Terdapat dua cara perhitungan, yaitu:

  • Bunga flat dengan kewajiban dihitung berdasarkan pokok pinjaman. Misalnya pinjaman 1 juta selama 30 hari dengan bunga per hari 0.5% maka bunga adalah (0.5% x 30 = 15%) x 1 juta menjadi 150 ribu.
  • Bunga Berbunga (compounding) dengan kewajiban dihitung berdasarkan pokok pinjaman dan bunga pinjaman. Misalnya pinjaman 1 juta selama 30 hari dengan bunga per hari 0.5% maka kewajiban bunga compounding (0.5%2 x 30 x 1 juta) menjadi 161 ribu.

Saat mengajukan pinjaman online tanpa jaminan, kamu melihat bagaimana cara perhitungan bunga yang diterapkan oleh fintech tersebut.

Paham Data Ponsel Kamu Diambil

Karena menawarkan kecepatan langsung cair dalam hitungan menit, tanpa jaminan dan tanpa kartu kredit, fintech membutuhkan data yang cukup untuk melakukan evaluasi pengajuan kredit.

Metode evaluasi yang digunakan fintech berbeda dengan bank pada umumnya. Fintech memanfaatkan data dari ponsel nasabah untuk menghitung credit scoring yang menentukan layak tidaknya seseorang mendapatkan kredit.

Adanya credit scoring dengan algoritma canggih ini yang diyakini membuat perusahaan fintech bisa memberikan kredit cepat, tanpa jaminan dan langsung cair dalam 5 menit. Tentu saja, consent atau pemberian izin atas penarikan dana tersebut wajib dimintakan terlebih dahulu ke calon nasabah.

Penting: nasabah memahami mengenai penarikan data ponsel ini saat proses pengajuan kredit online.

Karena di media, muncul banyak komplain oleh peminjam saat penagihan dilakukan fintech ke keluarga, saudara atau teman dekat nasabah (yang terdapat di phonebook ponsel nasabah), sementara sebenarnya saat pengajuan, peminjam sudah memberikan persetujuan soal akses data ponsel dan kemungkinan penagihan ke keluarga yang tercantum di ponsel.

Update 2019:

OJK menyatakan bahwa data ponsel yang boleh ditarik oleh P2P adalah Camera, Location dan Microphone. Di luar ketiga hal tersebut dilarang oleh OJK untuk ditarik dari data ponsel.

Sadar Berapa Biaya Pinjaman

Apa biaya dalam melakukan pinjaman? Hampir semua menjawab bunga yang harus dibayar saat jatuh tempo beserta dengan pokok pinjaman.

Biaya-Biaya Lain-Lain Terkait Peminjaman Online

Namun, faktanya fintech pinjaman online tidak hanya membebankan biaya bunga saja. Ada biaya – biaya lainnya yang harus dibayar peminjam.

Pertama

Biaya saat mengajukan pinjaman, yang mencakup biaya timbul di muka (upfront fee)/biaya admin, bunga, biaya asuransi atau pertanggungan lain, serta provisi. Biaya ini harus dicek saat pengajuan, biasanya dijelaskan dalam FAQ pinjam meminjam.

Kedua

Biaya jika peminjam melakukan pelunasan dipercepat (early repayment). Tidak semua fintech membebankan biaya ini, tetapi ada yang meminta nasabah membayar fee jika melunasi lebih cepat dari jatuh tempo yang seharusnya.

Ketiga

Biaya keterlambatan dan biaya penagihan pihak ketiga. Saat menunggak pembayaran, kamu harus membayar denda keterlambatan yang jenisnya bisa bermacam – macam.

Semua biaya di atas layak dicermati calon nasabah sebelum memutuskan mengajukan pinjaman. Perusahaan fintech yang baik akan mencantumkan semua biaya secara transparan.

Resiko Menunggak Pinjaman Online

Bagaimana jika tidak membayar kewajiban pinjaman online ?

Layaknya semua pinjaman, kamu akan ditagih. Proses penagihan mulai dari cara ‘lunak’ yaitu reminder sms dan email, lalu telpon dan kunjungan, sampai dengan keterlibatan pihak ketiga.

Proses penagihan ini perlu kamu baca baik – baik dalam perjanjian pinjaman dengan fintech. Perhatikan apa caranya dan bagaimana proses penagihan yang dilakukan.

Jika penagihan tidak berhasil dan nasabah tetap menunggak, upaya terakhir perusahaan fintech adalah melaporkan kewajiban dan status kredit yang menunggak ke kredit biro. Kredit biro mencatat semua pinjaman yang dilaporkan anggota mereka, dalam hal ini bank, perusahaan pembiayaan dan pinjaman online fintech.

Artinya jika memiliki catatan buruk (menunggak) di kredit biro, kemungkinan saat kamu mengajukan kredit di lembaga keuangan lain akan sulit disetujui. Karena lembaga keuangan lain tersebut akan melihat catatan buruk penunggakan kredit kamu.

Layanan Konsumen Pinjaman Online

Penting diperhatikan, apakah perusahaan pinjaman online memiliki layanan konsumen yang jelas tercantum dalam situs dan bisa dihubungi oleh pelanggan. Ada no telepon, alamat kantor dan email serta sosial media untuk nasabah menyampaikan pengaduan.

Sebagai pinjaman pribadi perorangan, fintech selayaknya memiliki layanan konsumen yang memadai. Ini penting untuk melayani pinjaman pribadi perorangan.

Masalahnya banyak calon nasabah tidak memperhatikan soal ini. Maklum, tujuannya adalah mendapatkan pinjaman tunai tanpa jaminan proses cepat sehingga fokus agar permohonan dana cepat disetujui.

Apalagi saat tahu bahwa pengajuan kredit disetujui, kemungkinan tidak akan memperhatikan lagi soal ketersediaan kontak layanan pelanggan.

Baru mencari kontak layanan pelanggan saat muncul masalah atau berhadapan dengan penagihan dan mengajukan keringanan pembayaran.

Pengaduan OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat serius menangani soal pinjaman online khususnya terkait pengaduan masyarakat. Tampaknya, OJK ingin perkembangan kredit online tidak hanya tumbuh cepat tetapi juga memberikan perlindungan konsumen yang memadai sejak dari awal.

OJK Melakukan Hal Berikut:

Pertama

Menetapkan sejumlah ketentuan (POJK 77 2016) yang mengatur pinjaman online. Aspek perlindungan konsumen sangat diperhatikan dalam ketentuan ini.

Kedua

Membuka layanan aduan konsumen fintech dan pinjaman online secara terbuka. Aduan diterima dan diproses dan disampaikan langsung ke perusahaan fintech jika diperlukan.

Ketiga

Menutup fintech ilegal secara rutin dan mengkampanyekan kepada masyarakat untuk menghindari mengajukan di fintech tidak resmi yang tidak memiliki izin OJK.

Waspada Fintech Illegal

Kemudahan menawarkan produk pinjaman secara online dan tingginya permintaan, menimbulkan ekses negatif, yaitu menjamurnya fintech ilegal yang tidak memiliki izin pendaftaran dari OJK.

Resiko Pinjaman Online Ilegal Bagi Nasabah

Tanpa izin OJK, perusahaan pinjaman online illegal ini menimbulkan resiko buat nasabah, yaitu:

Pertama

Tidak menjalankan praktek pinjam meminjam sesuai ketentuan dan perundangan-undangan yang berlaku hingga merugikan nasabah.

Kedua

Kontak perusahaan ilegal sengaja disamarkan identitas diri dan alamat sehingga nasabah sulit menghubungi mereka.

Ketiga

Fintech ilegal membebankan bunga hitungan per hari dan diakumulasi tanpa batas. Sementara, fintech yang berizin menetapkan batas maksimum beban kewajiban ke nasabah.

Keempat

Fintech ilegal mengakses semua data kontak dan info pribadi di di ponsel nasabah, yang mana saat gagal bayar, itu info tersebut digunakan untuk meneror nasabah.

Pastikan Lagi, Mampu Bayar Bunga Pinjaman

Kemudahan pinjaman online yang mempromosikan tanpa jaminan proses 1 hari, tanpa kartu kredit, tanpa slip gaji dan hanya perlu KTP, boleh dibilang sangat menarik, terutama bagi mereka yang sedang putus asa butuh dana cepat untuk kebutuhan darurat.

Tapi, sekali lagi, kecepatan dan kemudahan tersebut, ada ‘harganya’. Karena itu, salah satu hal yang wajib dan selalu harus diperhatikan ketika kamu memutuskan mengajukan pinjaman online adalah jumlah bunga yang harus dibayar.

Apakah bisa membayar bunga tepat waktu dan apakah keuangan kamu memadai untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan fintech seandainya mendapatkan pinjaman online.

Kamu jangan mudah tergiur dengan iming-iming proses cepat cair dalam 5 menit, pinjam uang bisa 5 atau 10 juta langsung cair tanpa syarat dan jaminan. Perhatikan dulu status legalitas perusahaan yang menawarkan produk pinjaman tersebut, terdaftar di OJK atau tidak.

Jika perusahaan pinjaman online tidak terdaftar di OJK, sebaiknya saran kami hindari dan cari yang legal. Jauh lebih baik berhubungan dengan fintech legal.

Jenis Pinjaman Online Pribadi

Selain proses yang langsung cair dan cukup dengan syarat ktp saja, pinjaman online menawarkan banyak jenis produk kredit yang lebih bervariasi dibandingkan umumnya produk KTA perbankan.

Jenis produk pinjaman online pribadi non bank meliputi antara lain:

Pinjaman Dengan Tenor Harian

Yaitu mulai dari 10 hari sampai dengan 30 hari. Pada saat jatuh tempo, nasabah harus membayar pokok dan pinjaman sekaligus.

Pinjaman Dengan Cicilan

Dengan berbeda dengan bank, cicilan ditawarkan fintech jangka pendek, dibawah 1 tahun. Yang menarik, cicilan bisa dilakukan mingguan, misalnya, pembayaran setiap dua minggu.

Pinjaman Kepada Toko atau Merchant Online yang Berjualan Di Platform E-commerce.

Ini menarik karena perbankan tidak memberikan pinjaman ke usaha yang tidak memiliki wujud fisik, sementara fintech melakukan terobosan dengan berani kredit ke toko online.

Pinjaman Untuk Melanjutkan Pendidikan

Kamu bisa mencicil biaya perkuliahan dan biaya kursus, hingga 100% dari yang dibutuhkan. Tanpa uang muka, dengan bunga mulai dari 1% flat per bulan.

Kamu bisa menentukan jenis produk pinjaman mana yang paling cocok dengan kebutuhan.

Keuntungan Meminjam Dengan Fintech Legal yang Terdaftar di OJK

Ada beberapa keuntungan berhubungan dengan fintech legal yang terdaftar di OJK:

Biaya Bunga Transparan

Dan dibatasi paling tinggi 0.8% per hari. Ini ketentuan terbaru dari OJK

Perusahaan Fintech Mudah Dihubungi

Jika timbul masalah atau ada pengaduan nasabah. OJK melakukan sejumlah screening supaya perusahaan P2P fintech yang terdaftar memiliki sistem pelayanan pelanggan dan pengaduan yang memadai

Menggunakan Cara Penagihan Collection yang Benar

Sesuai ketentuan OJK. Kemungkinan terjadi cara penagihan yang tidak manusiawi kecil karena pengawasan ekstra ketat dari OJK

Akses Data Pribadi Di Ponsel Sudah Diatur

Dan dibatasi secara ketat oleh OJK, sehingga privacy dan keamanan berhubungan pinjaman online terjamin.

Resiko pinjaman online pribadi yang tidak terdaftar di OJK (Fintech ilegal)

Sementara itu, pengajuan pinjaman online pribadi ke pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK memiliki sejumlah resiko buat peminjam, meskipun menawarkan sejumlah fitur yang menarik seperti tanpa jaminan dan bisa angsuran bulanan.

Akses Data Pribadi yang kelewatan

Aplikasi Fintech Lending ilegal dalam menawarkan pinjaman uang pribadi online akan meminta akses kepada seluruh pribadi yang ada di dalam handphone Pengguna yang kemudian disalahgunakan untuk melakukan penagihan saat pinjaman menunggak. Dan sangat sulit cara menghapus data pribadi di pinjaman online yang ilegal ini. Sedangkan Fintech Lending yang terdaftar/berizin OJK hanya diizinkan mengakses camera, microphone, dan location pada handphone pengguna.

Syarat Pinjam Meminjam yang Luar Biasa Merugikan Peminjam

Pinjaman pada Penyelenggara fintech lending ilegal cenderung sangat mudah, tanpa jaminan, langsung cair dalam 24 jam dan tanpa kartu kredit, tanpa menanyakan keperluan pinjaman. Sedangkan Penyelenggara fintech lending yang terdaftar/berizin OJK perlu mengetahui tujuan pinjaman serta membutuhkan dokumen-dokumen untuk melakukan credit scoring.

Namun, Penyelenggara fintech lending ilegal mengenakan biaya dan denda yang sangat besar dan tidak transparan. Sedangkan fintech lending yang terdaftar/berizin OJK diwajibkan memberikan keterbukaan informasi mengenai bunga, dan denda maksimal yang dapat dikenakan kepada pengguna ketika pinjaman pribadi online. AFPI mengatur bunga maksimal 0,8% per hari dan total seluruh biaya termasuk denda adalah 100% dari nilai pokok pinjaman.

Penyelenggara Fintech Lending Ilegal Tentunya Berstatus Ilegal

Dan menjadi target dari Satgas Waspada Investasi (SWI) bersama Kominfo, Google Indonesia, dan Direktorat Cybercrime Polri. Sedangkan Penyelenggara fintech lending yang terdaftar/berizin OJK berstatus legal sesuai dengan POJK 77/POJK.01/2016

Nah, setelah mendapatkan pengetahuan mengenai pinjaman online berikut tips dan triknya. Kita akan membahas hal penting lainnya lagi. Apalagi kalau bukan produk software HR terbaik di Indonesia. Kami menawarkan produk dari Jojonomic. Salah satu produk unggulan Jojonomic adalah JojoPayroll. Dengan JojoPayroll, HRD di perusahaan kamu tidak perlu lagi melakukan penghitungan gaji secara manual. JojoPayroll sudah terintegrasi dengan PPH21, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan loh. Oiya, bagi kamu yang ingin mencoba demo gratisnya, bisa klik link ini ya JojoPayroll.