Pentingnya Mengenal Produk Domestik Regional Bruto

Sebuah negara ataupun daerah pasti memiliki pendapatannya sendiri, biasanya berasal dari proses transaksi yang mereka lakukan di dalamnya. Hal tersebut bisa juga disebut indikator perekonomian. Indikator ekonomi ini bisa digunakan untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi yang memiliki tingkatan dari nasional hingga daerah.

Pada tingkat nasional indikator ini disebut Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara, untuk tingkat daerah seperti provinsi, kabupaten/kota bahkan kecamatan, hal itu dikenal dengan sebutan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Oleh karena perannya sebagai salah satu indikator utama dalam perekonomian, hal tersebut membuat PDRB ini secara otomatis memegang peranan penting. Maka dari itu, kita harus memahaminya dengan baik, agar kita memantau perkembangan ekonomi yang terjadi di daerah, bahkan di negara.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Untuk itulah, pada artikel ini akan kita bahas tentang Produk Domestik Regional Bruto secara menyeluruh. Dimulai dari pengertian yang dimiliki, hingga data PDRB terbaru dari masing-masing provinsi di Indonesia.

Langsung saja, yuk, kita mulai dari pengertian yang dimiliki oleh Produk Domestik Regional Bruto! Scroll terus artikel ini untuk informasi lebih lanjutnya ya!

Apa itu Produk Domestik Regional Bruto?

Sebelum membahas pengertian yang dimiliki, terlebih dahulu kita harus memahami pembagian wilayah domestiik dengan nasional. Menurut konsep dasar dari Badan Pusat Statistik atau BPS, pengertian domestik/regional di sini merupakan Propinsi atau Daerah Kabupaten/Kota.

Transaksi ekonomi yang akan dihitung merupakan transaksi yang terjadi di wilayah domestik suatu daerah, tanpa memerhatikan apakah dilakukan oleh masyarakat (residen) dari daerah tersebut atau masyarakat lain (non-residen).

Dari penjelasan itu, bisa terlihat bahwa salah satu sumber utama dari PDRB adalah hasil transaksi yang dilakukan oleh masyarakat di dalam suatu daerah. Lantas, sebenarnya PDRB itu apa sih?

Menurut BPS, Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu. PDRB bisa juga didefinisikan sebagai jumlah nilai barang dan jasa akhir (netto) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Berdasarkan penjelasan tersebut, bisa dikatakan bahwa PDRB adalah jumlah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari semua kegiatan perekonomian di seluruh wilayah dalam periode tahun tertentu, yang pada umumnya dalam waktu satu tahun.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Komponen Penggunaan Produk Domestik Regional Bruto

Konsumsi Rumah Tangga Tak Sampai 5 Persen, Daya Beli Masyarakat Turun? -  Ekonomi Bisnis.com

Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga terdiri dari semua pengeluaran atau pembelian barang baru baik tahan lama, kecuali pembelian rumah, maupun tidak tahan lama dan jasa-jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga penduduk suatu daerah, dikurangi dengan hasil penjualan neto (penjualan dikurangi dengan pembelian) barang-barang bekas.

Dalam pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga termasuk juga konsumsi/pembelian langsung oleh rumah tangga yang dilakukan di luar daerah/luar negeri. Oleh karena itu pembelian (konsumsi) langsung penduduk suatu daerah di luar daerahnya diperlakukan sebagai impor, sebaliknya pembelian (konsumsi) langsung yang dilakukan oleh bukan penduduk di daerah tersebut diperlakukan sebagai ekspor. Pengeluaran rumah tangga yang sedang mengadakan perjalanan dinas yang pengeluarannya dibiayai oleh perusahaan atau kantor tidak termasuk dalam pengeluaran konsumsi rumah tangga karena merupakan biaya antara dari perusahaan atau kantor yang bersangkutan.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga dicatat pada waktu terjadinya persetujuan transaksi jual beli terhadaop suatu barang dan jasa, tanpa melihat penundaan waktu penyerahan barang dan jasa tersebut. Dalam hal pembelian secara sewa beli, pembelian dianggap sah semenjak kontrak jual beli barang atau jasadi setujui/ ditandatangani oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada perjanjian tertulis, maka pencatatan dapat dilakukan pada waktu barang tersebut diserahkan. Penilaian terhadap barang dan jasa yang digunakan sebagai konsumsi rumah tangga adalah atas dasar harga pembeli, termasuk segala macam biaya yang dikeluarkan sampai barang-barang tersebut siap untuk dipakai atau dikonsumsi.

Barang yang dihasilkan dan dikonsumsi sendiri oleh rumah tangga produsen dinilai atas dasar harga produsen. Apabila tidak terdapat harga produsen, maka dinilai atas dasar harga pokok barang tersebut. Penilaian barang-barang yang dikonsumsi sendiri harus sama dengan harga yang dipakai dalam penilaian output secara keseluruhan.

BUMS : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ciri, Jenis dan Contoh BUMS (Badan Usaha  Milik Swasta) – Sekolahan.Co.Id

Pengeluaran Konsumsi Akhir Lembaga Swasta yang tidak Mencari Untung

Pengeluaran konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari untung sama dengan nilai outputnya yang meliputi pembelian (termasuk penerimaan transfer dalam bentuk natura) dari barang dan jasa, pembayaran upah dan gaji, penyusutan dan pajak tak langsung neto yang dibayar lembaga ini, dikurangi penjualan barang dan jasa yang dihasilkan.

Lembaga swasta yang tidak mencari untung adalah lembaga/badan swasta yang memberikan pelayanan atau jasa kepada masyarakat atas dasar tidak mencari untung, seperti organisasi perburuhan, persatuan profesi, organisasi politik, lembaga keagamaan, lembaga penelitian, pendidikan, kesehatan,  dan organisasi-organisasi kesejahteraan masyarakat yang tidak mementingkan keuntungan. Lembaga swasta ini ada yang mempunyai status badan hukum, yayasan dan lainnya.

Kena Dampak Corona, Industri Properti Minta Stimulus ke OJK dan Pemprov DKI  | Rumah123.com

Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah

Pengeluaran konsumsi akhir pemerintah sama dengan besarnya nilai jasa yang dihasilkan yang dikonsumsi sendiri. Nilai dari jasa ini adalah sebesar nilai produksi bruto yang terdiri dari pembelian barang dan jasa pembayaran belanja pegawai dan biaya penyusutan barang modal pemerintah, dikurangi dengan nilai penjualan barang dan jasa yang dihasilkan yang tak dapat dipisahkan dari kekgiatan pemerintah. Kegiatan pemerintah yang tercakup di sini adalah yang merupakan kegiatan administrasi umum dan pertahanan saja.

Pengeluaran konsumsi pemerintah Kabupaten/Kota terdiri dari pengeluaran konsumsi untuk daerah tingkat II dan desa ditambah dengan bagian dari konsumsi daerah tingkat I dan pemerintah pusat yang dialokasikan ke daerah tingkat II.

Ini Pentingnya Modal Tetap Bruto atau Investasi Dalam Produk Domestik Bruto

Pembentukan Modal Tetap Bruto

Yang dimaksud dengan pembentukan modal tetap bruto dalam suatu daerah adalah semua barang modal baru yang digunakan/dipakai sebagai alat untuk berproduksi di daerah tersebut. Barang-barang modal tersebut dapat diperoleh dengan cara membeli dari luar daerah ataupun dari pengadaan di daerah itu sendiri. Dalam barang modal baru termasuk pembelian barang modal bekas dari luar daerah. Pembentukan modal tetap mencakup:

  1. Barang modal dalam bentuk konstruksi, mesin-mesin, alat angkutan dan perlengkapan yang mempunyai umur pemakaian satu tahun atau lebih.
  2. Biaya untuk perubahan dan perbaikan berat barang-barang modal yang akan meningkatkan produktivitas atau memperpanjang umur pemakaian.
  3. Pengeluaran untuk pengembangan dan pembukaan tanah, perluasan areal hutan, penananman kembali hutan (reboisasi) perluasan daerah pertambangan serta penanaman dan peremajaan tanaman keras.
  4. Pembelian ternak produktif untuk keperluan pembiakan, pemerahan susu, pengangkutan dan sebagainya, tetapi tidak termasuk ternak potong.
  5. Margin perdagangan, dan ongkos-ongkos lain yang berkenan dengan transaksi jual beli tanah, sumber mineral, hak penguasaan hutan, hak paten, hak cipta dan barang-barang modal bekas.

Pembelian barang-barang modal pada prinsipnya harus dicatat sebagai pembentukan modal tetap pada waktu perpindahan pemilikan barang tersebut. Dalam hal pembelian barang-barang modal yang harus dilengkapi dengan surat-surat khusus maka biasanya pemindahan hak tersebut sah apabila kontrak jual beli sudah ditandatangani.

Trader Harian - Apa Arti dari Reverse Stock Split? Bagaimana Mekanismenya?

Perubahan Stok

Yang dimaksud dengan stok adalah persediaan barang-barang baik berasal dari pembelian yang akan dipakai sebagai input pada suatu kegiatan ekonomi atau untuk dijual lagi, maupun barang yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang belum dijual, baik dalam bentuk barang jadi maupun barang setengah jadi. Para pemegang stok tersebut adalah produsen, pedagang dan pemerintah. Yang termasuk stok pada pemerintah adalah barang-barang yang dibeli untuk keperluan strategi seperti bahan pangan dan bahan bakar yang disediakan guna keperluan pada waktu kritis.

Penilaian terhadap penambahan stok adalah berdasarkan harga pembelian apabila barang tersebut dibeli dari unit ekonomi lainnya dan berdasarkan harga produsen apabila barang tersebut merupakan hasil produksi dari si pemegang stok. Penilaian harus berdasarkan harga yang berlaku pada waktu penambahan stok tersebut dilakukan.

Dampak Positif Negatif Ekspor Impor | Jasa Impor Barang

Ekspor dan Impor

Ekspor dan impor meliputi transaksi barang dan jasa antara penduduk suatu daerah dengan penduduk daerah lain (termasuk dengan negara lain). Transaksi tersebut meliputi ekspor dan impor barang, pengangkutan, komunikasi, jasa-jasa, asuransi dan berbagai jasa lainnya seperti jasa perdagangan yang diterima oleh pedagang daerah tersebut yang kegiatannya mengadakan transaksi barang di luar daerah tersebut. Juga termasuk di sini transaksi dari beberapa barang tertentu seperti barang dan jasa

yang langsung dibeli di pasar domestik oleh bukan penduduk daerah tersebut, dan juga pembelian langsung di luar daerah oleh penduduk daerah tersebut.

Barang-barang keperluan pelayaran atau penerbangan yang dibeli pada waktu merapat atau mendarat di pelabuhan luar negeri atau luar daerah dan ikan yang langsung dijual oleh kapal-kapal penangkap ikan milik penduduk suatu daerah kepada penduduk daerah lain merupakan transaksi barang dan jasa yang harus dimasukkan dalam ekspor dan impor.

Jenis Penyajian Data

Biasanya, pemerintah, yang dalam hal ini diwakili oleh BPS sebagai institusi resminya, mempublikasikan angka PDRB ini kepada masyarakat. Selain untuk transparansi, data ini juga kerap kali digunakan untuk kepentingan research ataupun menganalisis pertumbuhan ekonomi daerah.

Namun, tahukah kamu? Di dalam penyajiannya data yang dipublikasikan ini berdasarkan beberapa jenis berbeda. Berdasarkan apa saja jenis-jenis ini dibedakan? Berikut ini ulasannya:

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Jenis pertama yang biasanya digunakan untuk penyajian data adalah PDRB atas dasar harga berlaku. PDRB dengan jenis ini isinya menggambarkan nilai tambah barang dan jasa, dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.

Dengan menggunakan harga berlaku, kita bisa melihat pergeseran-pergeseran yang terjadi dalam sektor ekonomi. Selain itu, bisa juga untuk melihat struktur ekonomi yang dimiliki oleh sebuah daerah.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan

Selanjutnya, ada PDRB atas dasar harga konstan. PDRB dengan jenis ini, isinya menggambarkan nilai tambah barang dan jasa, dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.

Biasanya, tahun yang dijadikan harga dasar ini diubah setiap sepuluh tahun sekali, dengan tujuan untuk pembaruan. Selain itu juga bisa untuk melihat pertumbuhan ekonomi yang terjadi di sebuah daerah dari tahun ke tahun.

Produk Domestik Regional Bruto Perkapita

Terakhir, biasanya data PDRB disajikan dalam bentuk perkapita, seperti halnya pendapatan. PDRB perkapita merupakan gambaran dan rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah/daerah.

PDRB perkapita ini bisa diperoleh dari hasil bagi antara PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan. Data yang tersaji dalam bentuk ini merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu wilayah/daerah.

Hal lainnya yang harus kamu ketahui juga adalah data PDRB perkapita ini biasanya juga disajikan berdasarkan harga berlaku maupun konstan.

Metode apa Saja yang Digunakan untuk Menghitungnya?

Setelah kamu mengetahui jenis yang digunakan untuk menyajikan data PDRB, sekarang kamu perlu memahami bagaimana cara menghitungnya. Pada dasarnya, terdapat tiga macam pendekatan yang bisa kita gunakan untuk menghitung angka PDRB. Untuk lebih jelasnya, bisa kamu lihat pada poin-poin di bawah ini:

Pendekatan Produksi

Metode pertama yang bisa digunakan untuk menghitung Produk Domestik Regional Bruto adalah dengan pendekatan produksi. Metode ini juga biasa dikatakan sebagai pendekatan nilai tambah.

Hal ini dikarenakan PDRB berperan sebagai nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Adapun unit produksi yang dimaksud, menurut konsep dasar BPS bisa dibagi menjadi 9 (Sembilan) lapangan usaha (sektor), yaitu:

    • Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
    • Pertambangan dan Penggalian
    • Industri Pengolahan
    • Listrik, Gas dan Air Bersih
    • Konstruksi
    • Perdagangan, Hotel dan Restoran
    • Pengangkutan dan Komunikasi
    • Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
    • Jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah. Setiap sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub sektor.

Pendekatan Pendapatan

Selanjutnya, metode yang bisa digunakan untuk menghitung angka PDRB adalah dengan pendekatan pendapatan. Menurut metode ini, PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi disuatu wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi).

Pendekatan Pengeluaran

Terakhir, kamu bisa menggunakan metode pendekatan pengeluaran. Dalam metode ini, PDRB digambarkan sebagai komponen permintaan akhir yang terdiri dari:

    • pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba
    • pengeluaran konsumsi pemerintah
    • pembentukan modal tetap domestik bruto
    • perubahan inventori, dan
    • ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor).

Itulah ketiga metode yang bisa digunakan untuk menghitung angka PDRB. Kamu bisa mencari data yang kamu butuhkan dari ketersediaannya. Namun, mengapa data PDRB ini harus dikelompokkan dan memiliki banyak metode untuk menghitungnya? Untuk mendapat jawabannya, kamu harus baca terus artikel ini hingga selesai ya!

Kegunaan Data Produk Domestik Regional Bruto

Nah, setelah kamu mengetahui jenis penyajian dan metode untuk menghitung PDRB, sekarang akan kami informasikan kegunaannya. Untuk lebih jelasnya, bisa kamu lihat dari poin-poin di bawah ini.

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (Nominal)

Untuk jenis PDRB ini, berguna untuk menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh sebuah daerah. Jika suatu daerah memiliki angka PDRB besar, berarti sumber daya ekonominya juga banyak (melimpah).

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (Riil)

Selanjutnya jika berdasarkan harga berlaku, PDRB ini bisa digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara kesuluruhan. Atau bisa juga melihat perkembangan laju tiap lapangan usaha dari tahun ke tahun.

Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnuya bahwa PDRB perkapita juga bisa dibedakan atas dasar harga berlaku. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita jenis ini akan menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.

Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Atas Dasar Harga Konstan

Terakhir untuk PDRB perkapita jenis ini akan memberikan kita informasi terkait pertumbuhan nyata ekonomi per kapita (per penduduk) suatu daerah.

Angka PDRB Masing-masing Provinsi di Indonesia

Setelah mengetahui serba-serbi terkait PDRB, tentu akan timbul rasa penasaran terkait berapa nominal yang dimiliki oleh masing-masing provinsi di Indonesia. Untuk itulah, kami akan menyajikan angka PDRB untuk masing-masing provinsi di Indonesia pada tahun 2018 melalui gambar di bawah ini.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber: databoks.katadata.co.id

Gambar di atas memperlihatkan PDRB atas dasar harga berlaku. pada tahun 2018. Terlihat bahwa DKI Jakarta sebagai Ibukota Provinsi Indonesia memiliki angka PDRB tertinggi, yakni sebesar 2,6 ribu triliuin rupiah.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Provinsi [Seri 2010] Produk Domestik Regional Bruto (Milyar Rupiah)
Harga Konstan 2010
2015 2016 2017
ACEH 112665,53 116384,39 121263,19
SUMATERA UTARA 440955,85 463775,46 487531,23
SUMATERA BARAT 140719,47 148134,24 155963,99
RIAU 448991,96 458997,36 471419,9
JAMBI 125037,4 130501,13 136556,71
SUMATERA SELATAN 254044,88 266853,74 281544,37
BENGKULU 38066,01 40079,87 42080,01
LAMPUNG 199536,92 209813,98 220657,35
KEP, BANGKA BELITUNG 45962,3 47850,82 50007,75
KEP, RIAU 155131,35 162923,92 166198,42
DKI JAKARTA 1454563,9 1540078,2 1635855,8
JAWA BARAT 1207232,3 1275527,6 1342953,4
JAWA TENGAH 806765,09 849313,2 894050,47
DI YOGYAKARTA 83474,45 87688,2 92300,66
JAWA TIMUR 1331376,1 1405561 1482147,6
BANTEN 368377,2 387824,35 409959,69
BALI 129126,56 137286,33 144964,2
NUSA TENGGARA BARAT 89337,99 94537,75 94644,99
NUSA TENGGARA TIMUR 56770,79 59705,31 62788,08
KALIMANTAN BARAT 112346,76 118193,43 124306,74
KALIMANTAN TENGAH 78890,97 83909,49 89565,1
KALIMANTAN SELATAN 110863,12 115737,53 121863,85
KALIMANTAN TIMUR 440676,36 439087,52 452847,48
KALIMANTAN UTARA 49315,75 51164,74 54534,51
SULAWESI UTARA 70425,33 74771,07 79495,34
SULAWESI TENGAH 82787,2 91053,05 97551,64
SULAWESI SELATAN 250802,99 269423,09 288908,62
SULAWESI TENGGARA 72993,33 77747,55 83038,5
GORONTALO 22068,8 23507,62 25092,73
SULAWESI BARAT 25964,43 27524,77 29361,96
MALUKU 24859,2 26284,07 27811,63
MALUKU UTARA 20380,3 21556,68 23210,86
PAPUA BARAT 52346,49 54711,28 56906,82
PAPUA 130311,6 142221,09 148823,63
INDONESIA 9033168,7 9499729,9 9996207,1

Sumber: Badan Pusat Statistik

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa angka PDRB terus bertambah tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian di Indonesia selalu mengalami pengingkatan. Berarti laju pertumbuhan ekonominya sangat baik.

Bagaimana? Apa dengan artikel ini pemahamanmu terkait Produk Domestik Regional Bruto ini bertambah? Dengan mengetahui PDRB kamu akan mengetahui pertumbuhan ekonomi di daerahmu.

Nah, untuk membantumu dalam penentuan kebijakan kamu bisa menggunakan aplikasi dari JojoExpense! Aplikasi ini akan membantumu untuk mengelola keuangan, lho! Dengan keuangan yang terkelola dengan baik, otomatis kinerja yang didapatkan akan lebih efisien. Maka, kamu akan bisa menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran sesuai kebutuhan. Ayo coba demonya, dan rasakan sendiri manfaatnya!