Cara Efektif Lakukan Recruitment Marketing

Marketing menjadi tombak dari setiap perusahaan baik yang memiliki produk barang ataupun jasa. Namun, untuk melakukan recruitment marketing bukanlah hal yang mudah karena bersifat global dan kompleks untuk para pemilik bisnis.

recruitment marketing

Walaupun diiming-imingi gaji yang besar, besar target dan waktu yang terbatas, menjadi pertimbangan tersendiri mengapa banyak orang enggan untuk mendaftar atau melamar di bagian marketing.

Hal yang sering terjadi ketika menyangkut mengenai marketing adalah:

  • Susah sekali untuk mencari orang marketing yang cocok dan juga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan.
  • Orang sales yang ternyata ‘diambil’ dari perusahaan pesaing ternyata tidak bisa menunjukkan hasil seperti yang diperkirakan. Dengan kata lain, marketer tersebut lebih bagus ketika di perusahaan pesaing dibandingkan di tempat Anda.
  • Di bagian awal terlihat menggebu dan mengejar target namun, di pertengahan mulai melemah dan kemudian mengajukan resign.

Kesalahan Recruitment Marketing

Ketika Anda hendak melakukan recruitment marketing, Anda pasti menginginkan agar orang yang direkrut tidak hanya bekerja sebulan atau dua bulan namun dalam waktu yang cukup lama. Namun, ada kalanya, karena persiapan yang kurang matang, akibatnya, orang yang direkrutt tersebut juga bukan termasuk orang yang tepat.

recruitment marketing

Untuk menghindari merekrut orang yang kurang tepat, ada beberapa kesalahan yang harus diperhatikan karena kerap dilakukan. Kesalahan tersebut yaitu sebagai berikut.

1.     Kerap melakukan wawancara untuk sales atau marketer yang kualitasnya rendah

Kecuali jika Anda ingin membina dari bawah sales tersebut, hal ini tidak masalah. Namun, jika Anda menginginkan penjualan cepat naik  namun, HRD ataupun manager marketing yang melakukan wawancara tidak jeli merekrut, hasilnya orang yang direkrut tidak terlalu pas.

2.     Memberikan pertanyaan yang tidak efisien, misalnya pertanyaan secara umum

Memang pertanyaan seperti riwayat kerja itu perlu namun perlu ada pertanyaan khusus mengenai pekerjaan yang dilamar. Misalnya strategi yang mungkin akan dilakukan ataupun sudah pernah dilakukan.

3.     Pewawancara yang subjektif

Seharusnya dalam memiliki orang yang hendak bekerja, terutama di bidang marketing, penilaian yang diberikan haruslah objektif, dan bukan sebaliknya. Jika karena menyukai orang yang diwawancarai kemudian diterima, hasil pekerjaan kemungkinan tidak akan sesuai dengan ekspektasi.

4.     Hanya mengandalkan insting

Bukan hal yang baru jika dalam memilih atau menentukan orang yang hendak bekerja sama membutuhkan suatu insting. Namun, penggunaan insting bukanlah sesuatu yang mutlak yang harus dilakukan.

recruitment marketing

Tentunya, pengukuran yang jelas dan terstruktur sangat penting ketika melakukan perekrutan. Sehingga Anda tidak hanya menggunakan perasaan namun juga harus berpikir secara logika apakah orang tersebut tepat atau tidak.

5.     Tidak memeriksa referensi

Seharusnya sebelum melakukan recruitment marketing lanjutan seperti wawancara, perusahaan harus memeriksa referensi apakah orang tersebut memiliki referensi yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan atau tidak.

6.     Tidak mempertimbangkan kebutuhan

Ada kebutuhan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Sehingga jika tidak mempertimbangkan kebutuhan, kandidat yang sudah direkrut tersebut tidak bisa bekerja maksimal. Misalnya untuk penjualan di tempat yang sasaran pasarnya minim pengetahuan produk, maka seharusnya dibutuhkan tenaga yang lebih ulet dan pekerja keras.

5 Point Penting dalam Recruitment Marketing

Agar dalam recruitment marketing mendapatkan kandidat yang terbaik, setidaknya ada 5 point penting seperti berikut ini yang bisa Anda coba:

1.     Mengidentifikasi Kandidat

Bukan hal yang mudah ketika menyeleksi seseorang untuk bekerja di bidang marketing. Ada orang yang dari luar terlihat biasa, namun dia ulet ketika di lapangan. Namun, ada pula yang terlihat menggebu-gebu di awal ternyata tidak bisa mempertahankan semangatnya ketika di tengah jalan.

recruitment marketing

Anda tidak hanya harus menilai mengenai karakter dan sifat dari kandidat tersebut namun juga apakah orang tersebut sesuai dengan kultur perusahaan atau tidak. jika tidak, walaupun orang tersebut memiliki karakter dan sifat yang dicari, akan sama saja karena tidak bisa bertahan lama. Salah satunya adalah karena tidak bisa menyesuaikan dengan kultur atau budaya perusahaan.

2.     Mencari Langsung di Lapangan

Ketika melakukan recruitment marketing, Anda tidak hanya perlu orang yang mengatur strategi misalnya untuk pemasaran secara online namun juga harus harus mencari orang yang bekerja di lapangan sebagai eksekutor. Untuk mendapatkan eksekutor yang terbaik, maka mau tidak mau Anda  harus mencari orang dari lapangan secara langsung.

Dengan begitu, Anda tidak terjebak dalam teori yang mengatakan jika orang tersebut bagus kerjanya namun terpampang atau melihat bukti nyata dari kinerja orang yang hendak direkrut. Untuk mencarinya, tentu saja Anda harus datang ke tempat yang cukup ramai seperti di pameran ataupun di supermarket.

3.     Menelepon Langsung

Cara ini bisa Anda lakukan ketika Anda memiliki kenalan atau tahu secara pribadi atau direkomendasikan oleh orang lain. Jika Anda merupakan pihak yang menawarkan pekerjaan, maka Anda bisa memberikan penawaran tertentu, misalnya bonus ataupun fasilitas yang bisa dipergunakan. Anda juga bisa memancing untuk membicarakan masalah strategi ataupun kelemahan kelebihan dari orang tersebut.

4.     Tools Harus Dinamis

Ketika berbicara masalah marketing, maka tidak bisa disamakan dengan divisi atau bagian lainnya yang cenderung lebih constant. Perubahan dalam dunia marketing sangat cepat sehingga jika Anda menggunakan tool yang menjadi salah satu media untuk recruitment marketing maka Anda harus mempersiapkan tool yang mengikuti perubahan tersebut.

5.     Interview yang Matang

Ketika Anda sudah mencapai tahap untuk melakukan interview, maka Anda harus melakukan dengan persiapan yang matang. Pelajari terlebih dahulu cv dari kandidat tersebut dan jika perlu ketahui latar belakangnya. Jangan lupa untuk menyiapkan pertanyaan yang tidak hanya seputar hal umum mengenai marketing namun juga yang khusus.

Maksimalkan Evaluasi setelah Diterima dengan JojoTimes

Proses recruitment marketing tidak bisa berhenti di situ karena nanti marketer yang direkrut tersebut harus menjalani masa training selama 3 bulan. Umumnya adalah 3 bulan namun di beberapa tempat ada yang menggunakan masa training hingga 6-12 bulan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk tahu apakah orang tersebut benar-benar tepat atau kurang tepat.

Jikapun setelah dilakukan evaluasi ternyata kurang tepat, anda bisa mencari orang lain yang memiliki klasifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Namun, jika tepat atau sudah memenuhi kriteria, maka buat senyaman mungkin karyawan tersebut. Tujuannya adalah agar karyawan tersebut betah dan bisa mengeluarkan kemampuannya secara maksimal.

Baik karyawan yang masih dalam masa percobaan ataupun sudah lolos yang merupakan hasil dari recruitment marketing, HRD wajib untuk memasukkan datanya ke database. Tujuannya, ketika butuh informasi dan juga untuk kontrak, tidak perlu ribet mencari datanya di tumpukan kertas atau file. Anda hanya butuh JojoTimes dan pekerjaan Anda akan semakin ringan.

JojoTimes dilengkapi dengan mobile check in dan check out untuk mempermudah absen, akurate GPS dan face id detection untuk mengurangi manipulasi saat absensi dilakukan. Dengan begitu, HRD bisa mengolah datanya dan menyamakan performa dengan gaji yang sebanding yang harus diterima.

Untuk mencobanya langsung, bisa kunjungi https://jojonomic.com/produk/jojo-times-absensi-online/ dan buktikan kemudahan serta kenyamanan pengolahan data untuk personalia hanya dengan JojoTimes!