Apa yang ada dibenak kamu kalau kamu mendengar kata investasi? Pasti umumya akan terbayang saham, untung besar, dan tidak perlu bekerja karena investasi kamu akan menggandakan uang kamu. Sebenarnya hal tersebut tidak lah sepenuhnya salah, hanya saja pada kenyataanya tidak semudah dan seindah itu.
Jika kamu berinvestasi, bukan berarti kamu dapat langsung berhenti berkerja, dan langsung menghabiskan waktu kamu dengan bersenang-senang di pantai, ditemani suguhan kelapa muda, melihat birunya langi dari atas hammock .
Oops! We could not locate your form.
Tahu kah kamu kalau dalam paham ekonomi ada yang disebut Return on Investment (ROI)? Apa itu Return on Investment (ROI) akan dijelas secara mendetail diartikel ini. Penting nih cara kamu menghitung margin dari investasi yang kamu buat. Jadi dibaca terus yah untuk tahu apa itu Return on Investment.
Apa itu Return on Investment?
Return on Investment (ROI) adalah ukuran kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi atau membandingkan efisiensi dengan jumlah investasi yang berbeda. Metode ini mencoba untuk secara langsung mengukur jumlah pengembalian investasi tertentu, terhadap biaya investasi yang telah kamu keluarkan.
Jadi, penting sekali kan menghitung keuangan bisnis kamu dengan menggunakan ROI ini?
Cara menhitungnya pun tidak rumit kamu hanya memerlukan dua buah data penting. Pertama, nilai investasi kamu saat ini dan yang kedua, adalah biaya investasi yang kamu keluarkan
Return on Investment (ROI)
( Nilai aset saat ini – Biaya investasi ) / Biaya Investasi
Karena metode ini diukur sebagai hasil persentase, hal ini juga dapat memudahkan kita mengetahui perbandingan pengembalian dari jenis investasi lainnya. Dengan metode ini kamu dapat dengan mudah menganalisa beragam jenis investasi satu dengan investasi lainnya.
Bagaimana Menghitung Return On Investment
Rumus laba atas investasi adalah sebagai berikut:
ROI=Biaya InvestasiNilai Investasi Saat Ini-Biaya Investasi
“Nilai Investasi Saat Ini” mengacu pada hasil yang diperoleh dari penjualan investasi yang diminati. Karena ROI diukur sebagai persentase, ROI dapat dengan mudah dibandingkan dengan pengembalian dari investasi lain, memungkinkan seseorang untuk mengukur berbagai jenis investasi terhadap satu sama lain.
Memahami Laba atas Investasi (Return On Investment)
ROI adalah metrik yang populer karena keserbagunaan dan kesederhanaannya. Pada dasarnya, ROI dapat digunakan sebagai pengukur dasar profitabilitas investasi. Ini bisa berupa ROI pada investasi saham, ROI yang diharapkan perusahaan untuk memperluas pabrik, atau ROI yang dihasilkan dalam transaksi real estat. Perhitungannya sendiri tidak terlalu rumit, dan relatif mudah untuk ditafsirkan untuk berbagai aplikasinya. Jika ROI investasi bersih positif, itu mungkin bermanfaat. Tetapi jika peluang lain dengan ROI yang lebih tinggi tersedia, sinyal ini dapat membantu investor menghilangkan atau memilih opsi terbaik. Demikian pula, investor harus menghindari ROI negatif , yang menyiratkan kerugian bersih.
Misalnya, Joe menginvestasikan Rp 1.000 di Slice Pizza Corp. pada 2017 dan menjual sahamnya dengan total Rp 1.200 satu tahun kemudian. Untuk menghitung laba atas investasinya, dia akan membagi keuntungannya (Rp 1.200 – Rp 1.000 = Rp 200) dengan biaya investasi (Rp 1.000), untuk ROI Rp 200 / Rp 1.000, atau 20 persen.
Dengan informasi ini, dia dapat membandingkan investasinya di Slice Pizza dengan proyeknya yang lain. Misalkan Joe juga menginvestasikan Rp 2.000 di Big-Sale Stores Inc. pada tahun 2014 dan menjual sahamnya dengan total Rp 2.800 pada tahun 2017. ROI pada kepemilikan Joe di Big-Sale akan menjadi Rp 800 / Rp 2.000, atau 40 persen. (Lihat Batasan ROI di bawah untuk potensi masalah yang timbul dari kerangka waktu yang kontras.)
Batasan Return On Investment
Contoh seperti Joe (di atas) mengungkapkan beberapa batasan dalam menggunakan ROI, terutama saat membandingkan investasi. Meskipun ROI investasi kedua Joe dua kali lipat dari investasi pertamanya, waktu antara pembelian dan penjualan Joe adalah satu tahun untuk investasi pertamanya dan tiga tahun untuk investasi keduanya.
Joe dapat menyesuaikan ROI dari investasi multi-tahunnya yang sesuai. Karena total ROI-nya adalah 40 persen, untuk mendapatkan ROI tahunan rata-rata, dia dapat membagi 40 persen dengan 3 untuk menghasilkan 13,33 persen. Dengan penyesuaian ini, tampak bahwa meskipun investasi kedua Joe menghasilkan lebih banyak keuntungan, investasi pertamanya sebenarnya adalah pilihan yang lebih efisien.
ROI dapat digunakan bersama dengan Tingkat Pengembalian , yang memperhitungkan kerangka waktu proyek. Seseorang juga dapat menggunakan Net Present Value (NPV), yang menjelaskan perbedaan nilai uang dari waktu ke waktu, karena inflasi. Penerapan NPV saat menghitung tingkat pengembalian sering disebut dengan Tingkat Pengembalian Riil.
Perkembangan Return On Investment
Baru-baru ini, investor dan bisnis tertentu telah tertarik pada pengembangan bentuk baru metrik ROI, yang disebut ” Pengembalian Sosial atas Investasi “, atau SROI. SROI awalnya dikembangkan pada akhir 1990-an dan memperhitungkan dampak proyek yang lebih luas dengan menggunakan nilai keuangan ekstra (yaitu, metrik sosial dan lingkungan yang saat ini tidak tercermin dalam neraca keuangan konvensional). 1 SROI membantu memahami proposisi nilai kriteria LST (Sosial & Tata Kelola Lingkungan) tertentu yang digunakan dalam praktik investasi yang bertanggung jawab secara sosial (SRI). Misalnya, sebuah perusahaan mungkin berupaya mendaur ulang air di pabriknya dan mengganti penerangannya dengan semua lampu LED. Usaha ini memiliki biaya langsung yang dapat berdampak negatif terhadap ROI tradisional — namun, manfaat bersihnya bagi masyarakat dan lingkungan dapat mengarah pada SROI yang positif.
Ada beberapa jenis ROI baru lainnya yang telah dikembangkan untuk tujuan tertentu. ROI statistik media sosial menunjukkan keefektifan kampanye media sosial — misalnya berapa banyak klik atau suka yang dihasilkan untuk satu unit upaya. Demikian pula, statistik pemasaran ROI mencoba mengidentifikasi laba yang disebabkan oleh iklan atau kampanye pemasaran. Yang disebut ROI pembelajaran berkaitan dengan jumlah informasi yang dipelajari dan disimpan sebagai pengembalian pendidikan atau pelatihan keterampilan. Seiring kemajuan dunia dan perubahan ekonomi, beberapa bentuk ROI ceruk lainnya pasti akan dikembangkan di masa depan.
Bagaimana Kamu menghitung laba atas investasi (Return On Investment)?
Pengembalian investasi (ROI) dihitung dengan membagi keuntungan yang diperoleh dari investasi dengan biaya investasi itu. Misalnya, investasi dengan laba Rp 100 dan biaya Rp 100 akan memiliki ROI 1, atau 100% jika dinyatakan sebagai persentase. Meskipun ROI adalah cara cepat dan mudah untuk memperkirakan keberhasilan investasi, ROI memiliki beberapa batasan serius. Misalnya, ROI gagal mencerminkan nilai waktu dari uang, dan mungkin sulit untuk membandingkan ROI secara bermakna karena beberapa investasi membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan keuntungan daripada yang lain. Untuk alasan ini, investor profesional cenderung menggunakan metrik lain, seperti nilai sekarang bersih (NPV) atau tingkat pengembalian internal (IRR) .
Apa Return On Investment yang baik?
Apa yang memenuhi syarat sebagai ROI yang “baik” akan bergantung pada faktor-faktor seperti toleransi risiko investor dan waktu yang dibutuhkan agar investasi tersebut menghasilkan pengembalian. Semua hal lainnya sama, investor yang lebih menghindari risiko kemungkinan akan menerima ROI yang lebih rendah sebagai imbalan untuk mengambil risiko yang lebih sedikit. Demikian pula, investasi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk melunasi umumnya akan membutuhkan ROI yang lebih tinggi agar menarik bagi investor.
Industri apa yang memiliki ROI tertinggi?
Secara historis, ROI rata-rata untuk S&P 500 adalah sekitar 10% per tahun. Namun, di dalamnya terdapat variasi yang cukup besar tergantung pada industrinya. Misalnya, selama tahun 2020, perusahaan teknologi seperti Apple Inc. ( AAPL ), Microsoft Corp. ( MSFT ), dan Amzon.com Inc. (AMZN) menghasilkan pengembalian tahunan jauh di atas ambang batas 10% ini. Sementara itu, perusahaan di industri lain, seperti perusahaan energi dan utilitas, menghasilkan ROI yang jauh lebih rendah dan dalam beberapa kasus menghadapi kerugian dari tahun ke tahun. Seiring waktu, adalah normal untuk ROI rata-rata suatu industri bergeser karena faktor-faktor seperti meningkatnya persaingan, perubahan teknologi, dan pergeseran preferensi konsumen.
Fungsi Analisa Return on Investment
ROI adalah sangat populer karena fleksibilitas dan kesederhanaan metodenya. Pada dasarnya, metode ini dapat digunakan sebagai pengukur dasar dari profitabilitas sebuah investasi.
Metode is bisa digunakan dalam investasi saham atau perusahaan saat expansi, contoh penambahan aset dengan cara membangun pabrik tambahan, atau ROI yang dihasilkan dalam transaksi real estate. Perhitungannya sendiri tidak terlalu rumit, dan relatif sangat mudah untuk ditafsirkan.
Jika ROI itu positif, maka berharga untuk terus dipertahankan. Tapi jika ada jenis investasi lain yang lebih menguntungkan baik dari resiko, ataupun margin keuntungan yang lebih besar, maka hal tersebut bisa menjadi sinyal bagi para investor untuk melepas jenis investasi lamanya dengan memilih investasi baru dengan margin keuntungan yang lebih besar.
Berlaku juga sebaliknya jika ROI menunjukan nilai negatif, yang berarti kerugian. Investor tidak akan memiliki ketertarikan untuk berinvestasi, jika jenis investasi tersebut terus menerus mengalami kerugian.
Contoh kasus Return on Investment
Kamu mau tahu cara menghitung metode ini (calculate return on investment)? Misalnya, Firdaus menginvestasikan 10.000.000 di XYZ Group.Tbk di tahun 2017 dan menjual seluruh saham yang dia miliki di tahun berikutnya, dengan total 10.200.000 satu tahun kemudian.
Kalau dari nominal yang didapat kamu pasti sudah tahu kalau firdaus itu mendapatkan keuntungan 200.000 pada investasi yang dia tanamkan di XYZ Group.Tbk.
Tapi berapa margin yang firdaus dapatkan kamu bisa menghitungnya dengan metode ROI.
pada investasinya, firdaus akan melakukan perhitungan (ROI calculation) sebagai berikut:
ROI = (10.200.000 – 10.000.000) : 10.000.000
= 200.000 : 10.000.000
= 2 %
Artinya, adalah dengan nilai investasi yang ditanamkan pada XYZ Group.Tbk Firdaus akan mendapatkan margin keuntungan dari investasi yang dibuat sebesar 2%. setiap tahunnya (annual ROI).
II. Firdaus tidak hanya menanamkan investasinya pada XYZ Group.Tbk, Firdaus juga memiliki investasi lain di perusahaan PT. MajuMundur.Tbk sebesar 20.000.000 di tahun 2017 dan menjual seluruhnya di tahun yang sama dia menjual saham XYZ Group. Nilai jual sahamnya adalah 25.000.000, Maka ROI firdaus pada PT. MajuMundur.Tbk adalah sebagai berikut.
ROI = (25.000.000 – 20.000.000) : 20.000.000
= 5.000.0000 : 20.000.000
= 25%
Di PT. ManjuMundur firdaus akan mendapatkan keuntungan investasi (laba bersih) sebesar 25% setiap tahunnya.
Membedah Return on Investment
Pada contoh di atas kamu bisa melihat perbandingan keuntungan yang diperoleh oleh firdaus dengan menanamkan invenstasinya pada kedua perusahaan berikut.
Meski keduanya dalam hal ini sama sama menghasilkan keuntungan, tapi mergin atau besaran perolehan keuntungannya berbeda antara perusahaan XYZ Group.Tbk dan PT. MajuMundur. Tbk.
Kamu bisa lihat perbandingan keuntungan yang diperoleh oleh firdaus di PT. MajuMundur. TBK jauh melampaui keuntungan yang di hasilkan dari penanaman modal di XYZ Group. Tbk.
Dengan menggunakan metode ini firdaus dapat menentukan investasi mana yang paling menguntungkan bagi dirinya apakah investasi pada XYZ Group atau PT. MajuMundur.
Limitasi Return on Investment (ROI)
Setelah kamu melihat salah satu contoh dalam kasus firdaus, pasti kamu akan mengambil kesimpulan bahwa investasi PT. MajuMundur jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan XYZ Group.
XYZ Group hanya memberikan return sebesar 2%, sedangkan PT Majumundur 25%. Tapi yang menjadi pertanyaan apakah investasi di PT. Maju Mundur adalah pilihan yang tepat?
Karena bisa jadi resiko dengan berinvestasi di PT. Maju Mundur lebih besar dari XYZ Group. Dalam Investasi umumnya semakin tinggi resiko yang ditanggung oleh seorang investor maka reward yang didapat juga akan semakin besar.
Apakah investasi firdaus sudah tepat, sepertinya bukan pertanyaan yang pas dalam hal ini. Lebih kepada jenis dan strategi seperti apa yang firdaus lakukan dalam berinvestasi. Apakah investasi jangka panjang ataukah jangka pendek. Jika investasi yang diinginkan adalah jangka pendek maka high risk-high reward bisa menjadi strategi yang tepat.
Tapi, jika investasi jangka panjang, jenis investasi yang memiliki resiko seminim mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan firdaus dalam berinvestasi.
Net Present Value (NPV)
ROI dapat digunakan dalam hubungannya dengan tingkat pengembalian, yang memperhitungkan kerangka waktu proyek. Dengan membadingkan nilai cash-inflow saat berinvestasi dengan nilai aktual cash-outflow pada periode investasi yang dilakukan.
NPV dapat membantu kamu menentukan nilai ROI milikmu dengan pertimbangan terhadap inflasi keungan yang terjadi selama periode investasimu.
Rate of Return (ROR)
Rate of Return (ROR) memiliki cara perhitungan yang sama dengan ROI. ROR menghitung dan menganalisa keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari invesasi yang telah dibuat.
ROR akan mengalanisa perbandingan jenis investasi yang sama berdasarkan margin keuntungan yang dihasilkan.
Real Rate of Return
Real rate of return menghitung berapa besar keuntungan rill investasi yang kamu dapatkan setelah mempertimbangkan dan memperhitungkan beberapa faktor external yang terjadi seperti, inflasi.
Social Return on Investment (SROI)
Dikembangkan di tahun 2000 yang tidak diukur dari sisi finansial tetapi juga dari sisi sosial, lingkungan dan pemerintah. Sebagai contuh sebuah perusahaan melakukan perbaikan pengolahan libah pabrik mereka, dengan perbaikan ini. lingkungan disekitar pabrik perusahaan menjadi bersih dan menjadi lebih baik.
Tidak hanya itu, masyarakat sekitarpun mengapresiasi apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dengan investasi yang dilakukan terhadap perbaikan pengelolahan limbahnya.
Secara terang memang investasi ini akan menurunkan nilai ROI itu sendiri akibat dari pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk perbaikan pengelolahan limbahnya.
Tetapi hasil positif yang dihasilkan terhadap lingkungan dan masyarakt sekitar dapat menigkatkan SROI secara keselurahan. SROI yang positif akan sangat membantu perusahaan dalam promosi yang mereka lakukan, seperti social media campaign.
Dengan SROI yang positif perusahaan umumnya akan mendapat feedback positif terhadap promosi yang mereka lakukan.Tidak hanya dari masyarakat sekitar, tetapi juga persepsi positif dari konsumen secara keseluruhan.
Dalam sebuah berinvestasi banyak hal yang perlu kamu pertimbangkan secara matang, tidak hanya keuntungan investasi yang kamu dapatkan tetapi juga faktor external dan resiko lainnya.
Faktor eksternal yang sangat umum terjadi adalah inflasi. Dampak inflasi investasi milikmu sangat berpengaruh pada hasil rill keuntungan yang kamu dapakan.
Perlu kamu tahu nih, di era digital dan internet yang sangat cepat kamu tidak perlu mengalami kesulitan dalam mengelola perusahaan keuangan. Untuk mengelola keungan dengan sangat simple dan mudah kamu bisa menggunakan aplikasi keren, JojoExpense.
Dengan aplikasi ini kamu bisa menghemat waktu dalam mengelola pengeluaran perusaahaan kamu, sehingga produktivitas kamu akan meningkat sampai dengan 76%. Selain menghemat waktu dalam mengelola keuangn dengan sistem yang serba otomatis, juga hemat kertas, dan bisa mengontrol keuangan perusahaan dari mana saja. Ayo kamu coba gunakan aplikasi dari jojonomic ini sekarang!
