Memahami Seluk Beluk Bisnis Ritel di Indonesia

Ritel menjadi istilah yang seringkali kita dengar. Namun sayangnya, tak banyak orang mengerti apa arti sebenarnya dari bisnis satu ini.

Apakah kamu sering berbelanja di supermarket atau minimarket dekat rumah setiap hari, seperti Alfamart, Indomaret, Lawson, dan tempat belanja lainnya?

Pastinya kamu sudah tahu kan, kalau berbagai minimarket tersebut menjual kembali barang-barang dari produsennya? Nah, hal ini disebut dengan usaha ritel.

Tapi, kamu juga bisa lho, membuka usaha ritel yang menjual produk-produk dari berbagai produsen ini. Nah, sebelum kamu melakukan usaha ritel, yuk cari tahu dulu pengertian, fungsi, dan jenis-jenis dari bisnis ini supaya lebih lancar dan sukses dibawah ini!

Oops! We could not locate your form.

Pengertian Bisnis Ritel

ritel

Kamu sudah pernah mendengar istilah ini belum? Ritel yaitu kegiatan bisnis perdagangan (penjualan barang atau jasa) yang langsung disalurkan kepada konsumen akhir untuk digunakan sebagai kebutuhan pribadi.

Jadi, pada dasarnya, ritel adalah sebuah bisnis penjualan barang atau jasa secara eceran atau satuan, yang produknya langsung ditujukan kepada konsumen, untuk memenuhi kebutuhan pribadinya bukan sebagai produk yang akan dijual kembali atau diproses sebagai bahan membuat produk lain.

Penjualan ritel ini juga merupakan tingkat terakhir dari proses distribusi, yang di dalamnya terdapat aktivitas bisnis dalam penjualan barang atau jasa kepada konsumen.

Tujuan dari Usaha Eceran atau Ritel

ritel

Bisnis ritel atau eceran ini biasanya melakukan aktivitas pengemasan menjadi bagian yang lebih kecil, menyimpan persediaan, menyediakan jasa agar pelanggan dapat memperoleh barang dengan mudah.

Karena itu, ada beberapa tujuan dari usaha retail atau penjualan kembali ini menurut dua pemuka ekonomi, yaitu :

Menurut Weits, dkk (2007:4)

Ada beberapa tujuan dari bisnis ritel menurut Weits, dkk (2007:4) yaitu:

Memberikan Pilihan-pilihan Produk ke Konsumen

Menciptakan tersedianya pilihan-pilihan atau kombinasi produk sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.

Unit Lebih Kecil atau Sederhana

Memberikan penawaran produk dan jasa pelayanan dalam unit yang cukup kecil sehingga memungkinkan para konsumen memenuhi kebutuhannya.

Ready Exchange of Value

Menyediakan pertukaran nilai tambah dari produk (ready exchange of value)

Transaksi Jual-beli

Mengadakan transaksi jual-beli dengan para konsumennya untuk memperlancar kegiatan ekonomi.

Menurut Sudjana (2005:117)

Sementara itu, menurut Sudjana (2005:117), ada 4 tujuan perdagangan eceran atau retel, yaitu:

Sebagai Perantara

Perantara antara distributor dengan konsumen akhir.

Perhimpunan Berbagai Jenis Barang

Penghimpunan berbagai kategori jenis barang yang menjadi kebutuhan konsumen.

Tempat Rujukan atau Tujuan Pembelian Barang

Sebagai tempat rujukan atau pembelian untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan konsumen sehari-hari.

Penentu Eksistensi Produk

Penentu eksistensi barang atau produk dari manufaktur atau produsen di pasar konsumen untuk bisa mengembangkan usaha.

Fungsi dari Bisnis Eceran atau Ritel

Nah, ada beberapa fungsi perdagangan eceran atau ritel menurut Utami (2008:8-9) dalam kebutuhan sehari – hari, yaitu:

Menyediakan berbagai jenis produk dan jasa

Konsumen selalu mempunyai pilihan sendiri terhadap berbagai jenis produk dan jasa. Untuk itu, dalam fungsinya sebagai peritel, mereka berusaha menyediakan beraneka ragam produk dan jasa yang dibutuhkan konsumen.

Memecah (breaking bulk)

Memecah (breaking bulk) di sini berarti memecah beberapa ukuran produk menjadi lebih kecil, yang akhirnya menguntungkan produsen dan konsumen.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Penyimpan persediaan (stock)

ritel

Fungsi utama ritel adalah mempertahankan persediaan atau stock yang sudah ada, sehingga produk akan selalu tersedia saat konsumen menginginkannya.

Penyedia jasa

Dengan adanya ritel, maka konsumen bisa mendapat kemudahan dalam mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan produsen.

Meningkatkan nilai produk dan jasa

Dengan adanya beberapa jenis barang atau jasa, maka untuk suatu aktivitas pelanggan dapat ditingkatkan manfaat yang diperoleh oleh pelanggan dari nilai yang diperoleh dari produk/jasa tersebut.

Bentuk hukum bisnis ritel

Dalam menjalankan suatu bisnis ritel, ada beberapa bentuk hukum yang dijadikan dasar atas bisnis tersebut. Di antaranya sebagai berikut:

Sole proprietorship

Bisnis ritel yang kepemilikannya berbentuk sole proprietorship bisa diartikan bersifat perseorangan atau tunggal. Umumnya, pemilik tidak membutuhkan bantuan dari pihak lain untuk menjalankan seluruh kegiatan usaha ritel tersebut.

Partnership

Dalam bentuk hukum partnership atau kemitraan, suatu bisnis ritel dikatakan memiliki kepemilikan dari dua orang atau lebih. Setiap orang tersebut dinyatakan terlibat untuk menjalankan seluruh kegiatan bisnis di dalamnya.

Joint venture

Bentuk hukum dari bisnis ritel satu ini dijalankan melalui kolaborasi dari dua atau lebih pihak melalui persetujuan tertentu. Joint venture atau usaha bersama mengatur mengenai cara pembagian modal dan seluruh keuntungannya berdasarkan aturan serta ketentuan yang dibuat oleh pihak-pihak terkait.

Izin hukum khusus

Bisnis ritel juga memiliki izin hukum khusus untuk pengoperasian bisnisnya. Izin semacam ini wajib dimiliki oleh ritel-ritel kekinian, seperti misalnya supermarket atau pasar swalayan. Adapun beberapa jenis izin khusus dari pemerintah yang wajib dimiliki oleh pebisnis seperti ini adalah mendirikan badan hukum, mengurus izin usaha toko modern sesuai UU yang berlaku, Tanda Daftar Perusahaan, IMB atas toko modern, surat keterangan domisili perusahaan, izin gangguan, dan surat tanda pendaftaran franchise.

Berbagai karakteristik bisnis ritel

Ketahuilah, pemahaman yang baik soal bisnis ritel beserta seluruh aspek yang terkait tidak bisa membuat seseorang mampu menjalankan bisnis satu ini dengan baik. Apabila kamu memang bersungguh-sungguh ingin terjun dalam dunia ritel, maka kamu juga wajib memahami seperti apa karakteristiknya secara utuh. Dengan begitu, kamu bisa memikirkan strategi yang tepat dan terbaik untuk memulainya.

Nah, berikut ini ada beberapa karakteristik penting dari bisnis ritel yang wajib kamu ketahui supaya nantinya kamu bisa melakukan perubahan sekaligus penyesuaian untuk memastikan keberlangsungan bisnis itu sendiri.

Ritel sama artinya dengan menjual dalam bentuk satuan

Tak banyak orang yang paham, bahwa bisnis ritel menjual barang dalam bentuk satuan. Oleh sebab itu, kamu harus memperhatikan bagaimana cara mempromosikan barang supaya mampu menarik minat konsumen.

Ketika mempromosikan suatu produk pun kamu diharuskan mampu menjelaskan berbagai fitur dan keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut secara padat, singkat, tapi tetap jelas dan dimengerti. Mengingat barang yang dijual dalam bentuk satuan, maka bisnis satu ini memaksa kamu untuk menyediakan stok barang.

Bisnis yang berhadapan langsung dengan konsumen

Bisa dikatakan, bisnis ritel ini berhadapan dan berhubungan langsung dengan konsumen karena merupakan akhir dari rantai persediaan barang. Oleh sebab itu, bisnis ini harus memiliki sistem sekaligus proses pembayaran yang cepat, mudah, dan jauh dari kesan rumit.

Ketika kamu memutuskan untuk terjun di dunia ritel, maka kamu pun wajib memahami segala persaingan yang ada. Salah satunya adalah harga pasar supaya mampu memberikan harga terbaik baik konsumen, tapi tetap mendapat profit yang maksimal. Saat ini, ada banyak bisnis ritel yang memberikan layanan lebih untuk mendapatkan konsumen potensial. Misalnya menyediakan toko online dan offline, konsultasi belanja, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Usaha Eceran atau Ritel

100+ Grocery Pictures [HD] | Download Free Images on Unsplash

Dalam bisnis ritel, pedangan eceran yang memiliki toko atau pengecer toko (Store Retailers), dibagi menjadi beberapa jenis, menurut Kotler dan Armstrong (2003:216) yang akan kita bahas dibawah ini:

Toko Barang Khusus (Specialty Store)

Pada toko ini, terdapat produk yang sempit dengan berbagai keragaman produk. Toko pakaian adalah toko lini tunggal; toko pakaian pria adalah toko lini terbatas; dan toko kemeja pesanan pria adalah toko yang sangat khusus.

Toko Serba Ada (Department Store)

Sesuai dengan namanya, salah satu jenis bisnis ritel yang juga dikenal sebagai grocery store ini menyediakan banyak kategori produk yang secara umum ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Adapun produk yang tersedia seperti misalnya, makanan segar, makanan ringan, kosmetik, kebutuhan dapur, dan lain sebagainya. Contoh fisik dari toko serba ada di sekitar kita, yaitu department store.

Beberapa jenis produk, biasanya pakaian, perlengkapan rumah dan barang kebutuhan keluarga, yang ditempatkan sebagai bagian tersendiri (section) yang dikelola pembeli khusus atau pedagang khusus.

Pasar Swalayan (Supermarket)

Berupa usaha yang relatif besar, berbiaya rendah, bermarjin rendah, dan bervolume tinggi. Swalayan ini dirancang untuk melayani semua kebutuhan untuk makanan, sarana mencuci, dan produk-produk keluarga.

Toko Kenyamanan (Convenience Store)

Kios yang relatif kecil dan terletak dekat daerah pemukiman, menjual lini terbatas sebuah produk dengan tingkat perputaran yang tinggi dan harga yang sedikit lebih tinggi.

Toko Diskon (Discount Store)

Barang dagangan standar yang dijual dengan harga yang lebih murah, dengan margin yang lebih rendah dan volume yang lebih tinggi.

Pengecer Potongan Harga (Off-Price Retailer)

Barang dagangan yang dibeli di bawah harga pedagang besar biasa dan dijual di bawah harga eceran.

Gerai Pabrik (Factory Outlet)

Dimiliki dan dijalankan produsen dan biasanya menjual barang-barang yang berlebihan, tidak diproduksi lagi, atau tidak biasa.

Pengecer potongan harga independen (Independent off-price retailer)

Dimiliki dan dijalankan pengusaha atau divisi perusahaan eceran yang lebih besar.

Klub gudang atau klub pedagang besar (warehouse clubs atau wholesale clubs)

Menjual pilihan terbatas jenis produk kebutuhan pokok, perlengkapan rumah tangga, pakaian bermerek dan berbagai jenis barang lain dengan diskon yang sangat besar bagi anggota-anggota yang membayar iuran keanggotaan tahunan.

Toko Besar (Superstore)

Ruang penjualan sekitar 35.000 kaki persegi yang ditujukan untuk memenuhi seluruh kebutuhan konsumen untuk jenis produk makanan dan non-makanan yang dibeli rutin.

Toko Kombinasi (Combination stores)

Toko gabungan makanan dan obat yang memiliki ruang penjualan rata-rata 55.000 kaki persegi.

Hiperpasar (Hypermarkets)

Jenis ritel ini berkisar antara 80.000 hingga 220.000 kaki persegi dan menggabungkan pasar swalayan, toko diskon, dan eceran gudang.

Ruang Pameran Katalog (Catalog Exhibition)

Dalam toko ini berisi pilihan yang sangat banyak barang-barang berharga tinggi, mengalami perputaran cepat, dan bermerek dengan harga diskon.

Toko khusus yang menjual satu jenis produk

Bukan hanya toko serba ada, ada juga toko khas yang hanya menjual satu jenis produk saja. Meski demikian, jenis toko seperti ini terkadang tak terbatas pada satu merek produk saja. Biasanya, ada rentang kategori yang tidak terlalu luas, tapi fokus. Beberapa contoh yang ada di sekitar kita adalah apotek, toko perhiasan, bengkel, hingga showroom mobil.

Pengecer non-toko

Tak bisa dipungkiri, berbagai kemajuan teknologi, terutama di bidang komunikasi dan internet mampu menghasilkan jenis bisnis ritel baru yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Salah satunya adalah pengecer non-toko yang memanfaatkan website, email, aplikasi mobile hingga smartphone untuk menjual produknya.

Tips memulai bisnis ritel di masa kini

Ternyata, mendirikan bisnis ritel di zaman serba modern seperti saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Sejatinya, ritel mampu memberikan keuntungan yang dibutuhkan oleh semua pihak terkait, baik itu pemilik, masyarakat sekitar, hingga perusahaan produsen. Nah, jika kamu berencana untuk mencoba peruntungan melalui bisnis ritel semacam ini, coba deh simak dulu beberapa tips untuk memulainya berikut ini.

Kode khusus

Siapapun pasti paham, jika mengurus suatu bisnis bukan perkara yang mudah dilakukan seperti halnya membalik telapak tangan. Pasalnya, ada ratusan atau bahkan ribuan barang yang perlu diatur sekaligus ditawarkan kepada konsumen di luar sana.

Nah, supaya kamu tetap mudah dalam melakukan setiap prosesnya, tak ada salahnya jika memberikan kode khusus di setiap barang sehingga lebih gampang diingat dan terkontrol jumlahnya.

Tidak meletakkan semua barang menjadi display

Tips berikutnya adalah tidak meletakkan semua barang pada display. Dengan kata lain, tampilkan barang yang dijual hanya dalam jumlah tertentu. Sementara sisanya simpan di gudang untuk meminimalkan risiko pencurian atau risiko lain yang berpotensi merugikan bisnis kamu tersebut. Jangan lupa juga untuk selalu mencatat setiap transaksi supaya omzet dan profit yang didapatkan atas bisnis tersebut bisa dilacak setiap harinya.

Menerapkan sistem First in First out (FIFO)

Untuk setiap produk yang memiliki masa kedaluwarsa, kamu harus melakukan pengecekan kapan barang tersebut masuk. Terapkan juga sistem first in first out atau yang sering disingkat dengan FIFO supaya tidak ada barang yang terbuang karena masa kedaluwarsanya terlewati.

Jangan lupa pula untuk melakukan pengecekan stok barang minimal setiap satu bulan sekali. Tujuannya agar stok barang bisa tercatat sesuai data yang ada sehingga kamu bisa lebih mudah mengontrol ketersediaan barang.  

Perlu kamu ketahui, salah satu hal paling penting dalam memulai bisnis ritel adalah pemilihan lokasi yang potensial dan ketersediaan barang yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat di lokasi tersebut.

Di samping itu, kamu juga perlu memikirkan soal kompetitor dan kepadatan penduduk sebagai bahan pertimbangan lain dalam memiliki lokasi bisnis ritel yang strategis. Dengan begitu, kelancaran bisnis yang kamu jalankan bisa lebih terjamin hingga masa mendatang. Jadi bisa disimpulkan, perlu adanya perencanaan yang matang sebelum kamu benar-benar memulai bisnis ritel di tengah ketatnya persaingan bisnis seperti saat ini.

Bisnis ritel dalam peningkatan ekonomi negara

Bisnis ritel ini sangat berperan penting dalam meningkatkan ekonomi di suatu wilayah atau negara. Hal ini karena memang usaha atau toko eceran sangat dibutuhkan oleh masyarakat setiap saat, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, pastinya sangat menguntungkan dan menjanjikan, kan bisnis jenis ini?

Nah, kamu tertarik untuk membuka bisnis ritel atau menjadi seorang store retailers? Kamu bisa mencobanya dengan melakukan kerjasama dengan produsen dari produk-produk yang akan dijual terlebih dahulu. Jangan lupa ya, supaya pencatatan laporan keuangan kamu bisa lebih teratur dan akurat, kamu bisa menggunakan aplikasi JojoExpense dari Jojonomic ini!

ritel

Laporan keuangan kamu pasti akan lebih lengkap dan cepat dengan sistem otomatisnya sehingga kamu tidak perlu repot menghitungya! Bisa kamu cek juga lho di gadget kamu kapanpun dan dimanapun. Sangat mudah dan efisien kan? Tertarik untuk mencoba aplikasi keren ini?