Aturan Shift Kerja Terkait Jam Kerja yang Perlu Kamu Ketahui

shift kerja

Saat ini, kamu mungkin sering menemui tempat pencucian mobil yang buka selama 24 jam. Mungkin juga menjumpai restoran cepat saji yang terus buka siang dan malam. Lalu pernah terpikir kah bagaimana mereka membagi waktu kerjanya yang sangat padat pelanggan? Mereka akan membaginya dengan sistem aturan shift kerja.

Dalam Bahasa Indonesia, dikenal dengan sif, yang diartikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai masuk atau bekerja secara bergiliran dalam pabrik dan sebagainya. Baik masuk di pagi hari, siang, atau malam hari. Serta mendapat giliran minggu ini atau minggu berikutnya.

Pengertian aturan shift kerja

500+ People Working Pictures | Download Free Images on Unsplash

Shift kerja karyawan adalah perubahan atau penetapan jam kerja yang biasanya terjadi setiap 24 jam sekali. Sejak hari itu, perubahan terjadi pada waktu-waktu tertentu, misalnya shift malam, shift pagi atau shift. Banyak industri sangat bergantung pada kerja shift untuk mengoptimalkan produksi. Penerapan waktu shift tergantung kebutuhan dan jenis usaha.

Meski begitu, perusahaan tetap harus memperhatikan keselamatan, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan saat melakukan kerja shift. Jenis kerja shift di Indonesia biasanya adalah pekerjaan service atau service, misalnya polisi, tenaga medis, pemadam kebakaran, pelayan restoran atau toko, dan transportasi.

Pemberlakuan jam kerja atau waktu kerja dengan sistem shift sebetulnya sah-sah saja. Terlebih bagi perusahaan atau lembaga yang membutuhkan kerja 24 jam untuk memaksimalkan sumber daya. Bisa juga 24 jam untuk pelayanan masyarakat, seperti rumah sakit.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Namun, ada beberapa aturan dan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah terkait waktu kerja. Hal itu dapat dijadikan acuan oleh perusahaan untuk membuat aturan jam kerja. Artikel ini akan membahas seputar aturan shift kerja dan ketentuan waktu kerja. Jadi, baca artikel ini sampai selesai ya!

Aturan Pemerintah terkait Waktu dan Shift Kerja

500+ Working Pictures | Download Free Images & Stock Photos on Unsplash

Pada umumnya, sebuah perusahaan yang beroperasi selama 24 jam, akan membagi jam kerja karyawannya ke dalam tiga shift, pagi, siang atau sore, dan malam. Selain itu, bagi perusahaan yang beroperasi selama tujuh hari dalam seminggu, biasanya juga akan memberlakukan shift dan pembagian waktu libur bagi pekerjanya. Semua itu, tergantung dengan ketentuan dan aturan yang diberlakukan perusahaan.

Mengenai jam kerja, sebetulnya pemerintah tidak memiliki aturan khusus terkait pembagioian shift kerja. Hanya saja, pemerintah menentukan lama waktu kerja bagi pekerja dalam satu hari dan satu minggu. Hal tersebut dapat dijadikan acuan dalam pembagian shift kerja.

Aturan shift kerja menurut uu

Dalam Pasal 77 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dijelaskan perihal waktu kerja. Bagi perusahaan yang mempekerjakan karyawannya enam hari dalam seminggu, maka waktu kerjanya adalah tujuh jam perhari. Sedangkan perusahaan yang mempekerjakan karyawannya lima hari dalam seminggu, maka waktu kerjanya adalah delapan jam perhari.

Jika dikalkulasikan, pemerintah mengatur jam kerja maksimal adalah 40 jam perminggu. Di luar daripada itu, maka masuk dalam kategori lembur. Lembur dapat dilakukan dengan ketentuan adanya kesepakatan antara perusahaan dan karyawan. Selain itu, karyawan juga wajib menerima upah tambahan ketika dirinya lembur.

Menurut Kepmenakertrans No. 233 tentang jenis dan sifat pekerjaan, dilakukan secara terus menerus tanpa mengikuti jam kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Pasal 2 dan Pasal 3 (1) mengatur:

Bekerja di bidang pelayanan kesehatan, jasa transportasi, pariwisata, jasa pos dan telekomunikasi, penyediaan tenaga listrik, jaringan pelayanan air bersih dan pemasok bahan bakar dan gas bumi, swalayan, media massa, keselamatan, pekerjaan proteksi dan pemadaman dapat mengganggu produksi. proses, dan dapat digunakan pada hari libur resmi sesuai dengan kesepakatan antara pekerja dan majikan.

Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan tanggal 13 13 2003, jika jam kerja perusahaan adalah 3 shift, maka setiap shift paling banyak 8 jam per hari, maka kumulatif jam kerja setiap shift tidak boleh melebihi 40 jam per minggu. Jika jam kerja karyawan melebihi waktu yang ditentukan, maka akan dihitung sebagai lembur.

Perusahaan juga berhak mengelola shift dalam perjanjian kerja (PK), peraturan perusahaan (PP) atau peraturan kerja bersama (PKB). Perpindahan tersebut juga harus memasukkan waktu istirahat yang disebutkan dalam Pasal 79 ayat 2 (b), yaitu setelah bekerja terus menerus paling sedikit empat jam, Anda harus bekerja terus menerus selama empat (empat) jam. Waktu istirahat tidak termasuk waktu kerja .

Aturan lembur

Terkait waktu lembur, pemerintah menetapkan waktu maksimal selama tiga jam perhari, atau 14 jam dalam seminggu. Itu tertulis dalam Pasal 78 Ayat 1 UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

Selain terkait waktu kerja dan waktu lembur, pemerintah juga menetapkan aturan terkait waktu libur, yang juga menentukan shift kerja. Dalam satu minggu, setiap pekerja berhak mendapat waktu libur satu hari. Berlaku untuk mereka yang bekerja selama enam hari dalam seminggu. Serta dua hari libur untuk mereka yang bekerja lima hari dalam seminggu.

Peraturan tentang jam kerja shift perempuan

Selain mengacu pada Pasal 76 UU Nomor 13 Tahun 2003, pekerja perempuan yang berusia di bawah 18 tahun dan sedang hamil dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 hingga 07.00.

Dalam Pasal 76 Undang-Undang Nomor 70, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 juga mengatur bahwa perusahaan wajib memberikan gizi, menjaga etika dan keamanan selama bekerja. Perusahaan juga harus menyediakan transportasi shuttle bus untuk pekerja / perempuan perempuan yang pulang-pergi antara pukul 23.00 hingga 05.00

Shift Kerja pada Pekerjaan yang Bersifat Terus Menerus

Digital Marketing | 84 best free marketing, digital, work and website  photos on Unsplash

Lalu, bagaimana dengan sektor kerja yang bersifat terus menerus? Pemerintah melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Nomor 233 Tahun 2003 telah menuliskan aturannya.

Pekerjaan yang bersifat terus menerus dalam Pasal 1 Keputusan Menteri ini menyebutkan, bahwa sektor pekerjaan yang bersifat terus menerus adalah pekerjaan, yang menurut jenis dan sifatnya harus dijalankan terus menerus. Atau dalam keadaan lain berdasarkan kesepakatan antara pekerja atau buruh dengan pengusaha.

Pekerjaan-pekerjaan yang bersifat seperti ini, boleh mempekerjakan karyawannya terus menerus, sesuai dengan aturan yang berlaku. Termasuk ketika hari libur nasional. Perihal pembagian shift kerjanya, tetap harus mengikuti ketentuan UU Ketenagakerjaan.

Sektor-sektor pekerjaan yang bersifat terus menerus dan memberlakukan sistem shift kerja, bukal full time (08.00-17.00) adalah pekerjaan-pekerjaan pada bidang:

  • Pelayanan jasa kesehatan
  • Pelayanan jasa transportasi
  • Jasa perbaikan alat transportasi
  • Bidang usaha pariwisata
  • Jasa pos dan telekomunikasi
  • Bidang penyedia tenaga listrik, penyedia air bersih, serta penyedia minyak dan gas bumi
  • Pengusaha swalayan, pusat perbelanjaan dan sejenisnya
  • Media massa
  • Pengamanan
  • Konservasi
  • Yang apabila dihentikan akan mengganggu proses produksi, merusak bahan, dan termasuk pemeliharaan alat produksi
  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Ketentuan Shift Kerja bagi Pekerja Perempuan

100+ Work Images [HD] | Download Free Images on Unsplash

Bagi pekerja perempuan, yang mendapat jam kerja shift malam, ada beberapa aturan khusus. Aturan-aturan ini juga dibuat oleh pemerintah dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Semuanya tertulis dalam Pasal 76 Tentang Perempuan.

Dalam Ayat 1 dituliskan, bahwa perusahaan tidak diperkenankan mempekerjakan karyawan perempuan di bawah usia 18 tahun, pada jam kerja shift malam, yaitu pukul 23.00-07.00.

Selain itu, perusahaan juga dilarang mempekerjakan karyawan perempuan hamil di jam kerja shift malam. Namun HAL ini berlaku ketika terdapat keterangan dokter kandungan yang melarangnya. Jam kerja shift malam yang dimaksud adalah 23.00-07.00.

Apabila suatu perusahaan memberlakukan shift kerja malam bagi karyawan perempuan, maka perusahaan harus memberikan fasilitas tambahan. Fasilitas tersebut adalah memberikan makan dan minum bergizi. Serta menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja. Semuanya tertulis dalam Pasal 76 Ayat 3.

Satu lagi, karyawan perempuan yang bekerja pada shift kerja malam atau 23.00-05.00, harus mendapat fasilitas antar jemput dari perusahaan. Perusahaan harus menjamin transportasi berangkat dan pulang para karyawan perempuannya.

Rekrut karyawan untuk kerja shift

Merekrut karyawan untuk shift tidak mudah, dan sebagian besar calon karyawan ingin bekerja dengan normal. Namun sebenarnya perekrutan karyawan untuk pergantian shift di perusahaan harus membujuk calon karyawan, dan juga bersiap menerima shift karyawan.

Perusahaan harus dapat memodifikasi rotasi roster untuk memudahkan pengelolaannya. Salah satunya adalah teknologi aplikasi, setidaknya berupa perangkat lunak atau aplikasi untuk mengolah daftar nama karyawan shift.

Perusahaan juga perlu meyakinkan calon karyawan bahwa pengaturan shift mereka juga harus sesuai dengan undang-undang, yaitu tidak lebih dari 40 jam kerja per minggu. Perusahaan juga harus bekerja lembur.

Seperti disebutkan sebelumnya, perusahaan juga harus menghindari mempekerjakan karyawan wanita di bawah usia 18 tahun. Hal ini untuk menghindari jam malam yang diatur dalam Pasal 76 UU No.7. Pada tanggal 13, 13, 2003.

Tips Membagi Waktu Kerja Shift kepada Karyawan

100+ Work Images [HD] | Download Free Images on Unsplash

Jika kamu adalah bagian dari human resource perusahaanmu, kamu mungkin menjadi pihak yang akan memberitahukan perihal waktu kerja. Kamu juga yang membuat jadwal dan memastikan kerja karyawan berjalan baik. Agar pembagian shift kerja atau jam kerja dengan shift berjalan dengan baik, mungkin kamu perlu tahu beberapa hal ini.

Buat Jadwal dengan Jelas

Ketika kamu menginginkan jam operasional perusahaan yang terus menerus bagi perusahaanmu, maka kamu harus memberlakukan jam kerja shift. Karena seorang karyawan tidak boleh bekerja melebihi jam kerja dalam UU Ketenagakerjaan. Untuk itu, perlu dibuat jadwal.

Jadwal tersebut dapat dibuat menggunakan berbagai aplikasi atau platform. Hal yang terpenting adalah, jadwal tersebut harus dibuat dengan baik. Harus dibuat secara sederhana atau mudah dimengerti oleh semua pihak dalam perusahaan.

Bagi Jumlah Karyawan dengan Seimbang

Untuk membuat jadwal yang baik, salah satunya adalah dengan pembagian jumlah karyawan yang merata di setiap shift. Jangan sampai ada kelebihan atau kekurangan jumlah yang dibutuhkan dalam satu shift kerja. Karena hal itu akan membuat kerja tidak optimal.

Lakukan Rotasi

Ketika kamu membuat jadwal untuk shift, jangan lupa untuk melakukan rotasi. Hal ini agar karyawan mendapatkan kesempatan dan tuntutan yang sama. Kerja malam juga akan berpengaruh pada kesehatan karyawan. Untuk itu, harus ada rotasi dalam pembagian shift kerja.

Komunikasikan Jadwal dengan Baik

Jika kamu sudah membuat jadwal dengan baik, langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan jadwal tersebut dengan baik. Hal ini agar jadwal dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

Selain perihal jadwal dan jam kerja, kamu sebagai bagian dari human resource pasti juga turut mengatur perihal kehadiran karyawan. Atau dengan kata lain absensi atau presensi karyawan.

Jam kerja: shift, shift panjang dan jam kerja fleksibel

Artinya shift merupakan bagian dari waktu kerja dalam sehari dan harus memenuhi waktu kerja maksimal. Bagian waktu ini membagi shift kerja beberapa karyawan.

Shift pagi dan sore

Pergeseran pagi atau sore mungkin merupakan shift yang paling normal. Perusahaan biasanya juga menerapkan berbagai jam kerja shift berdasarkan kebutuhan bisnis. Beberapa orang tidak memiliki hari libur sepanjang minggu, tetapi jam kerjanya pendek, dan beberapa menggunakan aturan shift reguler.

Pergeseran panjang

Berbeda dengan shift ganda atau lembur yang tidak disengaja, shift panjang merupakan jam kerja rutin, termasuk 10 jam kerja dan 1 jam istirahat. Untuk memenuhi tujuan produksi jangka panjang, sering kali diperlukan peningkatan jam kerja shift. Pada saat yang sama, untuk memenuhi tujuan jangka pendek atau membuat dua shift dan sesekali lembur pada waktu tertentu.

Perhitungan gaji shift panjang

Shift panjang diberlakukan dalam sistem 5 hari kerja per minggu, jadi ada lebih dari 2 jam kerja per hari atau 10 jam kerja per minggu. Perhitungan jam kerja melebihi dua jam per hari didasarkan pada perhitungan upah lembur:

  • Jam pertama: (1,5 x 1/173) x gaji bulanan.
  • 1 jam dan detik: (2 x 1/173) x gaji bulanan.
  • Oleh karena itu, dapat dinyatakan sebagai berikut: Gaji multi shift harian adalah: (3,5 x 1/173) x gaji bulanan.

shift malam

Jam kerja shift malam dapat memenuhi kebutuhan operasional 24 jam. Modus shift malam biasanya berlaku pada pukul 20.00-03.00 atau 23.00-07.00 di pagi hari. Pekerja shift malam biasanya dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan atau agen layanan 24 jam (seperti rumah sakit, polisi, pemadam kebakaran, transportasi, atau call center).

Selain itu, pekerja yang bekerja shift malam di perusahaan besar dan perusahaan padat produksi seringkali bekerja secara shift. Artinya pekerja tidak selalu pada shift malam. Anda bisa melakukan shift pagi, siang atau malam. Pekerja memiliki dua hari libur sebelum dan sesudah shift malam. Namun, setelah hari pertama libur, pekerja harus memasuki malam hari libur kedua.

Keuntungan dan masalah:

Misalnya, shift malam justru menguntungkan bagi orang yang beraktivitas di pagi hari. Pergilah ke perguruan tinggi, sekolah atau berjualan. Selain memberikan keuntungan, shift malam kerap membawa sejumlah masalah. Menurut laporan Sleep Foundation, 25-30% pekerja shift malam mengalami gangguan tidur serta masalah kesehatan fisik dan mental. Karena mereka lebih aktif di malam hari, siklus tidur terganggu dan memengaruhi kinerja organ.

shift kerja

Mengapa Manajemen Pemberlakuan Shift Kerja Sangat Penting Untuk Pertumbuhan Suatu Perusahaan?

Ketersediaan barang serta proses distribusi merupakan salah satu faktor penting yang patut dipertimbangkan. Kostumer akan memilih untuk mencari produk yang telah tersedia dan memiliki jangkauan yang mudah daripada harus menunggu produk lain yang jauh lebih lama ketersediaannya.

Terkadang, kostumer bahkan tidak peduli dengan merk produk asalkan mampu memenuhi kebutuhan mereka dengan tepat dan cepat.

Tidak semua sasaran kostumer aktif di jam operasional yang sama. Terkadang, banyak di antara kostumer yang membutuhkan produk tersebut pada jam 2 pagi atau bahkan tengah malam. Mungkin di waktu inilah mereka mampu memilih barang yang mereka inginkan dan memesannya.

Sedangkan konsumen di belahan bumi lain memiliki perbedaan waktu yang signifikan dan memerlukan barang di waktu yang tak terduga. Hal inilah yang membuat suatu perusahaan menambah jam kerja hingga 8 jam atau bahkan hingga 9 jam.

Tujuan awal perusahaan dengan menyediakan barang hasil produksi selalu tersedia ketika kostumer membutuhkan namun terhambat karna jam kerja yang terbatas. Inilah yang membuat perusahaan mulai menerapkan sistem kerja secara shift.

Suatu perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar apabila terjadi kemacetan.

Banyak mesin atau komponen operasi produksi memang didesain untuk bekerja 24 jam setiap hari demi menghasilkan profit bagi perusahaan serta menghindari kerugian. Bahkan, ketika proses peroduksi tersendat atau mesin berhenti bekerja untuk sejam saja, perusahaan telah mengalami kerugian yang sangat disayangkan.

Untuk menjaga agar kerugian tersebut tidak terjadi maka dibuatlah sistem kerja shift. Dimana beberapa pegawai akan mengoperasikan mesin pada siang hari dan sebagian yang lain akan mengoperasikan mesin pada malam hari.

Tingkat efektifitas penggunaan sistem kerja shift dapat dilihat dari ulasan berikut, yang sepenuhnya membahas lebih mendalam alasan mengapa shift kerja sangatlah penting bagi perkembangan suatu perusahaan, dan bagaimana mengimplementasikan manajemen sistem kerja shift untuk para pekerja dengan benar.

shift kerja

Shift Kerja Untuk Perkembangan Perusahaan

Banyak pekerja yang memilih melakukan shift dikarenakan oleh tuntutan pekerjaan. Dimana sisi baiknya adalah, pekerja mampu menentukan sendiri bagaimana mereka mau menjalani – menyeimbangkan kehidupan kantor dan sosialnya. Ketika bekerja di pagi hingga sore hari tidak sesuai dengan ‘kegiatan’ yang mereka lakukan, bekerja shift menjadi pilihan yang sangat menggiurkan.

Akan tetapi, terkadang keinginan pekerja tidaklah selalu selaras dengan tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan. Disinilah tugas HRD sangat diperlukan guna menyelaraskan kedua komponen perusahaan agar mampu berjalan dengan baik.

Dengan membuat kerja shift, anda akan bisa mengakomodasi keinginan pekerja sekaligus menyelaraskannya dengan tujuan perusahaan. Anda bisa memberikan opsi jam kerja yang disukai oleh pekerja dan membuat menghasilkan proses produksi dengan lebih produktif.

Pekerja akan mendapat kontrol sepenuhnya untuk memilih waktu bekerjanya sendiri, menyeimbangkan work – life dan bebas memilih jadwalnya masing – masing. Hal ini tentu membuat pekerja jauh lebih Bahagia serta produktif di tempat kerja.

Cara Menerapkan Manajemen Kerja Shift yang Benar

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pekerja terhadap sistem kerja shift yang telah dirancang, antara lain adalah :

Rencanakan Kerja Shift Dengan Melihat Hari Libur Karyawan

Sebuah perusahaan harus dapat memprediksi kapan waktu – waktu seorang pekerja akan mengambil cuti atau meminta libur paling banyak. Dimana hal ini tentau akan membantu penyesuaian jadwal kerja shift sebagai pengganti hari libur tersebut.

Pastikan bahwa pekerja telah merencanakan cutinya jauh – jauh hari, baik itu untuk untuk keluarga, keagamaan atau sekedar liburan. Planning perusahaan dalam menetapkan shift kerja akan bisa menyesuaikan keinginan karyawan dalam Batasan – Batasan tertentu.

Mintalah Pekerja Untuk Selalu Mengisi Waktu Masuk dan Keluar

Selain membantu perusahaan untuk melihat berapa jam operai yang dilakukan oleh seorang pekerja, lebih lanjut lagi form pengisian jam masuk dan keluar bisa digunakan sebagai sarana tracker atau pantauan tentang bagaimana kinerja pekerja tersebut.

Menetapkan Jam Shift Kerja yang Konsisten

Jam kerja shift yang telah ditentukan akan membantu pekerja untuk menjadwalkan kegiatan lain di hari yang sama. Mereka akan mampu membagi waktu kerja dan menyeimbangkan kehidupan serta kehidupan sosialnya.

Disarankan untuk tidak merubah waktu shift kerja secara terus – menerus. Hal ini justru akan menyulitkan para pekerja dalam memprediksi jadwal kegiatan apa saja yang harus mereka lakukan.

shift kerja

Selalu Membuat Rencana Cadangan Untuk Hal yang Tidak Terduga

Contoh hal tidak terduga yang harus diantisipasi perusahaan adalah ketika pekerja mengalami sakit dan harus melakukan cuti secara tiba – tiba. Hal ini bukanlah sesuatu yang dapat diprediksi dan pekerjapun tidak akan mampu membuat rencana jauh – jauh hari.

Selalu sediakan pilihan kedua, atau kegita, atau ke-empat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Anda bisa mencari pengganti sementara atau mengisi kekosongan dengan mengambil pekerja dari sektor lain. Pertimbangkan untuk selalu menyediakan persiapan dalam menerima pekerja yang mampu menambah shift kerjanya dan buatlah form agar mereka dapat dihubungi sewaktu – waktu.

Hal inilah yang nantinya akan sangat membantu ketika terjadi hal – hal yang tidak direncanakan seperti tiba – tiba keluarnya pekerja dari perusahaan atau yang lainnya. Daripada membiarkan posisi tersebut kosong dan mengganggu jalannya produksi, akan lebih baik apabila mempersiapkan pekerja cadangan jauh – jauh hari.

Tetapkan Jam Kerja yang Manusiawi

Sangat penting untuk bagi perusahaan menerapkan jam kerja shift yang manusiawi. Contoh kasus yang bisa dilihat adalah shift kerja malam atau akhir pekan. Akan sangat tidak manusiawi apabila memberikan jam kerja malam dan akhir pekan sama panjangnya dengan shift siang. Hal ini dapat membuat pekerja merasa jenuh dan kelelahan.

Daripada hanya membaginya menjadi dua bagian yaitu shift malam dan siang, anda bisa menambah opsi kegita dengan memperpendek jam kerja dengan menambah satu shift lagi per harinya.

Selalu Lakukan Sidak Malam Setidaknya Seminggu Sekali

Untuk memastikan bahwa pekerja anda bekerja maksimal di malam hari, cobalah untuk melakukan kunjungan atau evaluasi secara mendadak setidaknya seminggu sekali. Hal ini bukan hanya untuk memastikan bahwa pekerja melakukan pekerjaannya dengan baik, namun juga memnuhi kebutuhan dan menghadapi persoalan yang mungkin berbeda dengan yang dihadapi oleh pekerja di shift siang.

shift kerja

Rotasi Jam Kerja Diperlukan

Beberapa pekerja akan merasa jenuh apabila selalu bekerja di malam hari, sedangkan pekerja yang berada di sift siang akan merasa jauh lebih gampang dan segar. Untuk menjaga keseimbangan inilah diperlukannya rotasi jam kerja.

Pindahkan pekerja shift malam untuk bekerja di shift siang selama beberapa waktu begitupun sebaliknya. Hal ini akan jauh lebih menyehatkan serta produktif bagi perusahaan.

Berikan Intensif Pada Pegawai Teladan

Dengan memberikan intensif yang lumayan kepada para pegawai, diharapkan akan mampu meningkatkan persaingan sehat antar para pegawai sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Kesimpulan aturan shift kerja

jojonomic

Untuk memudahkan hal tersebut, kamu bisa mengandalkannya pada Jojonomic. Melalui aplikasi JojoTimes, kamu bisa mengontrol kehadiran karyawan di perusahaanmu secara online. Mereka juga bisa melakukannya dengan mudah menggunakan gadget masing-masing.

Dengan begini, akan banyak waktu yang dihemat untuk sekadar melakukan absensi. Efsiensi pekerjaan semua karyawan juga akan meningkat. Selain absensi, kamu juga bisa menggunakannya untuk layanan pengajuan cuti. Pokoknya, aplikasi ini akan sangat meringankan pekerjaanmu, jadi selamat mencoba!

Jika ingin menggunakan tools HRIS / Expense management di jojonomic saja