Skala Prioritas: Pengertian, Faktor yang Memengaruhi, dan Cara Menyusunnya

catatan laporan keuangan

Apakah kamu masih sering merasa bingung mengenai apa yang harus kamu lakukan atau butuhkan untuk menjalani kehidupan? Atau bahkan masih sering bingung harus melakukan kegiatan yang mana dulu, dari sekian banyak aktivitasmu? Untuk itu, diperlukan skala prioritas, untuk memudahkanmu dalam bertindak, agar sesuai dengan kebutuhan. Namun, masih banyak yang belum paham tentang skala prioritas ini, terutama bagaimana cara penyusunannya agar tepat sasaran. Mengenai hal tersebut, maka kamu datang ke artikel yang tepat! Karena, pembahasan artikel kali ini adalah seputar skala prioritas. Dimulai dari pengertian, hingga contoh penyusunannya. Untuk itu, langsung saja kita mulai membahas bersama dari pengertiannya, yuk!

Apa itu Skala Prioritas?

Hasil gambar untuk unsplash scale

Waluyo, dkk pada tahun 2008 mengemukakan pendapatnya terkait skala prioritas. Mereka berpendapat bahwa skala prioritas ini berisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yang sesuai dengan tingkatan level atau pemenuhannya. Dengan adanya penghitungan skala ini, diharapkan manusia lebih mengerti, mana kebutuhan yang harus didahulukan dan dapat ditunda pelaksanaannya. Hasil yang akan didapat adalah untuk menghindari pemenuhan kebutuhan yang kurang tepat. Sehingga, sifat konsumtif yang melekat pada diri kita bisa dihindari.

Oleh karena itu, skala prioritas ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Namun, karena masih banyak yang bingung mengenai bagaimana cara menyusunnya agar tepat sasaran, sering kali skala ini kurang bisa diterapkan. Untuk itulah, sekarang akan kita bahas tentang faktor yang mempengaruhi skala prioritas, untuk memudahkan dalam penyusunannya kelak.

Mengapa membuat skala prioritas itu penting?

berpikir out of the box

Beberapa di antara kamu pasti bertanya-tanya, sebenarnya kenapa sih skala prioritas itu penting untuk dilakukan? Nah, berikut ini ada beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut.

Skala prioritas merupakan dasar dari segala tindakan

Saat menjalankan berbagai rutinitas, kamu pasti membedakan apa yang harus terlebih dulu dilakukan dan mana yang bisa dinomor duakan. Melalui skala prioritas, maka kamu bisa tahu apa saja yang perlu dilakukan dengan urutan beserta tujuan yang jelas.

Kamu bisa lebih paham dengan apa yang harus dilakukan

Tahukah kamu, sering bingung dengan apa yang harus dilakukan ternyata memiliki banyak dampak buruk untuk diri sendiri. Bukan hanya menjadikan kamu lelah secara mental dan pikiran, kebingungan semacam ini juga akan membuang waktu yang dimiliki. Dengan prioritas yang jelas, maka kamu tidak perlu lagi bingung dalam mengerjakan tanggung jawab dan kegiatan di hari itu.

Membantu tetap fokus

Saking banyaknya kegiatan yang dilakukan dalam sehari, terkadang bisa membuat fokus kamu terpecah sehingga kamu pun dilanda kebingungan dan kehabisan waktu. Namun hal ini tidak akan terjadi, ketika kamu memiliki prioritas. Dengan skala prioritas, kamu bakal tetap fokus untuk mengerjakan tugas yang penting dan mengesampingkan atau bahkan menunda tugas yang tidak penting.

Prioritas menjadi tolak ukur pencapaian pribadi

Kamu sangat disarankan untuk membuat daftar prioritas yang wajib dilakukan untuk meraih kesuksesan dalam mengejar mimpi-mimpi yang tertunda. Daftar penyelesaian prioritas tersebut bisa kamu jadikan tolak ukur pencapaian menuju mimpi terbesar dalam hidup.

Skala prioritas menjadikan kamu lebih bersemangat

Percayalah, skala prioritas mampu menjadikan kamu lebih bersemangat dalam menjalankan segala rutinitas. Pasalnya, kamu jadi bisa mengukur pencapaian melalui daftar prioritas yang harus dilakukan. Kamu juga akan lebih bersemangat karena tahu, bahwa kamu telah selangkah lebih dekat dengan mimpi-mimpi kamu selama ini.

Meski tampak sepele, tapi percayalah bahwa, dampak dari membuat skala prioritas ini sangat besar dalam kehidupan. Jadi, tak ada salahnya untuk menerapkan manajemen prioritas mulai dari sekarang supaya hari-hari kamu bisa semakin produktif dan bisa dijalankan secara maksimal.

Faktor yang Mempengaruhi Skala Prioritas

Bagian selanjutnya yang perlu kamu pahami sebelum menyusun skala prioritas adalah faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat tiga faktor utama pada proses pembentukannya. Adapun, ketiga faktor yang mempengaruhi skala ini bisa kamu lihat pada poin di bawah ini!

Tingkat Pendapatan

cara mendapatkan uang

Faktor pertama yang mempengaruhi skala prioritas seseorang adalah tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan ini akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk melakukan transaksi (khususnya konsumsi) demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka ia akan memiliki alternatif pilihan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini akan berlaku sebaliknya, yang berarti alternatif pilihan akan lebih sedikit, ketika seseorang memiliki tingkat pendapatan yang rendah. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan yang akan dimiliki seorang individu akan berbeda sesuai dengan tingkat pendapatannya.

Status Sosial (Kedudukan dalam Masyarakat)

Tahukah kamu, ternyata status sosial juga menjadi faktor penting dalam skala prioritas? Status sosial sendiri, merupakan sebuah kedudukan sosial seseorang di masyarakat yang dapat diperoleh dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha atau pun karena pemberian. Misalnya, kepala desa yang dipilih langsung oleh masyarakatnya, dan seseorang yang menjadi guru melalui sebuah uji kompetensi.

Status sosial inilah yang akan mempengaruhi prioritas seorang individu dalam memenuhi kebutuhannya. Kita ambil contoh dari seorang kepala desa dan guru. Seorang kepala desa, dalam memenuhi kebutuhan, harus mementingkan apa yang diperlukan oleh masyarakat desanya. Begitupun dengan seorang guru, yang akan memprioritaskan untuk membeli peralatan mengajar, dibanding membeli baju baru anaknya.

Dari contoh tersebut terlihat bahwa status sosial yang dimiliki oleh seorang individu akan mempengaruhi skala prioritasnya.

Lingkungan Sosial

Terakhir adalah faktor lingkungan sosial yang ternyata juga mempengaruhi prioritas kebutuhan seorang individu. Kita ambil contoh, jika kamu tinggal di kawasan elit, maka bisa jadi kebutuhan yang menjadi prioritas adalah seputar rumah, pakaian, hingga kendaraan mewah, agar bisa bersaing dengan masyarakat sekitar. Berbeda jika kamu tinggal di lingkungan yang biasa saja. Mungkin, prioritas kebutuhanmu hanya berkisar ingin berbelanja makanan atau pakaian baru saja.

Pada prinsipnya, untuk memenuhi kebutuhan, seorang individu akan mendahulukan kebutuhan yang dianggap lebih penting, pokok, dan juga mendesak. Namun tetap harus disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi. Nah, untuk itu, setelah kebutuhan penting tersebut terpenuhi, seorang individu biasanya akan memenuhi kebutuhan pada prioritas berikutnya, agar tercapai kepuasan maksimal.

Bagaimana Cara Menyusun Skala Prioritas Agar Tepat Sasaran?

Setelah kamu paham tentang faktor apa saja yang mempengaruhi skala prioritas, sekarang kamu sudah bisa memulai menyusunnya. Terdapat empat tahap penting yang harus diperhatikan dalam menyusun skala prioritas ini. Kira-kira apa saja, sih? Langsung saja kita bahas satu persatu melalui poin di bawah ini:

Tingkat Urgensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), urgensi adalah sebuah keharusan yang mendesak. Melihat arti itu, dapat dikatakan bahwa urgensi ini adalah keadaan di mana kita harus mementingkan suatu hal dan harus segera ditindaklanjuti.

Lantas, apa kaitannya dengan skala prioritas? Berdasarkan penjelasan di atas, urgensi merupakan sebuah tingkat kepentingan pada suatu kebutuhan yang harus dipilih dan harus didahulukan. Sehingga dalam menentukan sebuah pilihan, kita harus mampu memilah mana kebutuhan yang sangat urgent dan harus didahulukan pemenuhannya.

Contoh penting penerapan skala prioritas dilihat dari urgensinya, bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang siswa ingin berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor. Namun, ketika ia hendak menyalakannya, ternyata motornya kehabisan bahan bakar. Siswa itu dihadapkan pada situasi yang apabila membeli bahan bakar terlebih dahulu, ia akan terlambat sampai ke sekolah, sedangkan mata pelajaran pertamanya adalah ulangan harian. Lantas, bagaimana cara penyelesaian jika dilihat dari segi urgensi? Tentu saja ia akan memilih mengikuti ulangan harian, dan pergi ke sekolah menggunakan moda transportasi lainnya, seperti ojek atau angkutan umum. Hal ini harus dilakukan, agar ia bisa sampai ke sekolah tepat waktu.

Kesempatan yang Dimiliki

Sejalan dengan pepatah “kesempatan hanya datang satu kali dalam hidup” yang membuat kamu harus melihat kembali skala prioritasmu. Maksudnya seperti apa sih? Kesempatan yang dimaksud dalam skala prioritas ini, kamu harus mampu melihat peluang dari pemenuhan kebutuhan tersebut.

Jika dirasa memang kesempatan itu jarang terjadi, maka akan timbul kemungkinan untuk mendahulukan kebutuhan tersebut. Hal sebaliknya, jika dirasa kesempatan untuk memenuhi suatu kebutuhan sering terjadi, kamu bisa melihat kembali skala prioritas yang kamu susun. Pilihlah kebutuhan yang paling sedikit mendapatkan kesempatan untuk dipenuhi.

Kamu juga sering menemukan contoh dari penerapan kesempatan ini di dalam kehidupan sehari-hari, lho! Misalnya ada seorang mahasiswa yang mengikuti sebuah perlombaan tingkat nasional yang hanya diadakan setahun sekali. Ternyata, dibalik itu, pada waktu yang sama, ia merelakan perlombaan tingkat nasional yang diadakan empat bulan sekali. Hal tersebut cukup menggambar seseorang yang mengubah prioritasnya mengikuti perlombaan dengan jangka waktu setahun sekali, dibanding yang empat bulan sekali.

Pertimbangan Masa Depan

Jika daritadi kita lebih membahas kepada prioritas jangka pendek, sekarang kita akan masuk untuk jangka panjangnya. Kita harus mempertimbangkan masa depan dalam menyusun skala prioritas. Masa depan itu sendiri merupakan sebuah waktu di mana kita akan hidup, namun perlu dipersiapkan dari sekarang, agar tidak keteteran.

Kita seringkali dihadapkan pada pilihan yang sulit dimana kita dituntut untuk mengurangi rasa menyesal di masa yang akan datang atas pilihan yang kita dahulukan. Oleh karena itu, ketika menentukan skala prioritas, maka pertimbangan masa depan akan menjadi hal yang sangat penting dan perlu untuk dipikirkan.

Contohnya bisa kamu lihat ketika akan memilih sekolah atau universitas ketika kita sudah berada di jenjang akhir sebuah tingkat pendidikan. Kita harus mempelajari dahulu jurusan atau bidang yang diinginkan agar bisa tahu prospek kerja ke depan seperti apa. Jika memang memiliki prospek yang bagus dan sesuai dengan kebutuhanmu, maka kamu bisa memasukkannya ke dalam list. Akan tetapi, jika prospeknya kurang sesuai, maka kamu harus membuangnya, agar tidak menjadi beban dikemudian hari.

Kemampuan Diri

Cara terakhir yang harus kamu pahami dalam menyusun skala prioritas adalah kamu harus paham dengan kemampuan dirimu sendiri. Karena, kemampuan ini merupakan hal paling penting dalam penyusunan skala prioritas.

Sebaik dan setepat apapun kita menentukan sebuah pilihan, jika tidak dibarengi dengan kemampuan yang memadai, akan terasa sia-sia. Dalam hal penentuan prioritas, kemampuan diri merupakan sebuah tolak ukur seberapa besar kemampuan kita untuk mendapatakan pilihan yang telah ditentukan, baik dari segi keahlian, ekonomi, maupun usaha yang akan dilakukan.

Kamu bisa mendapatkan contohnya dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, seseorang dihadapkan pada suatu kebutuhan kendaraan untuk bekerja. Dia berniat untuk membeli sebuah sepeda motor yang sudah berteknologi Fuel Incjection, tapi keadaan ekonominya tidak memungkinkan membeli itu karena sedikit lebih mahal dari motor yang teknologi biasa.

Jika dihadapkan pada keadaan ini maka sebaiknya membeli sepeda motor yang biasa saja karena pada dasarnya fungsinya sama dan kebutuhannya juga hanya untuk transportasi kerja saja. Ia bisa membeli kendaraan yang diinginkan jika sudah memiliki kemampuan yang memadai.

Setelah mengetahui cara menyusun skala prioritas yang tepat, apakah kamu sudah mulai mendapatkan gambarannya? Jika belum, kami memiliki satu subpoin lagi yang akan memperlihatkan tabel skala prioritas dan bagaimana cara penyusunannya.

Tabel Skala Prioritas

Steven R. Covey membuat sebuah tabel yang bertujuan untuk memudahkan kita untuk menentukan prioritas dalam pemenuhan kebutuhannya. Supaya lebih jelas, kamu bisa melihat gambar di bawah ini, untuk melihat tabel yang dimaksud:

Adapun penjelasan yang bisa kami berikan mengenai tabel di atas yang telah terbagi menjadi empat kuadran adalah

Kuadran I: kebutuhan yang penting dan mendesak untuk segera dipenuhi.

Kebutuhan yang penting tetapi kurang mendesak untuk dipenuhi (Kuadran II)

Kuadran III: kebutuhan yang kurang penting namun mendesak untuk dipenuhi.

Kebutuhan yang kurang penting dan kurang mendesak untuk dipenuhi (Kuadran IV)

Langkah Menyusun Skala Prioritas

Berdasarkan tabel yang telah tersedia, kamu bisa mulai untuk menyusun skala prioritas yang akan memudahkanmu dalam memenuhi kebutuhan. Adapun langkah-langkah yang bisa kamu jalani adalah:

  • Tulislah semua kebutuhan yang ada, hilangkan yang benar-benar tidak begitu penting.
  • Susunlah urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
  • Buatlah catatan kebutuhan pendanaan yang ada.
  • Dari catatan yang ada, pilihlah kebutuhan yang paling memberikan manfaat secara optimal.
  • Penuhi semua kebutuhan sesuai dengan daftar yang telah ditentukan.

Contoh Penyusunan Skala Prioritas

Menyusun Skala Prioritas Usaha – Halosis Blog

Setelah kamu mengetahui pengertian, faktor yang mempengaruhi, cara penyusunan, tabel skala prioritas, hingga langkah menyusun, sekarang kami akan memberikan contoh penyusunannya. Skala prioritas ini bersifat fiktif, dengan maksud memberikan pengertian untuk kamu sebagai pembaca. Langsung saja kita bahas contoh penyusunan skala prioritas berikut ini:

Ada seorang mahasiswa bernama Abi yang mendapatkan uang saku dari orangtuanya sebesar 2 juta rupiah perbulan. Uang ini, harus dimanfaatkan dengan baik oleh Abi, agar ia bisa memenuhi segala kebutuhannya tanpa kekurangan selama satu bulan itu. Maka, Abi memutuskan untuk menyusun skala prioritasnya sebagai berikut:

Langkah pertama, Abi harus menuliskan semua kebutuhannya selama satu bulan berdasarkan kepentingannya:

KebutuhanNominal
Transportasi (Bensin)Rp50.000
Alat TulisRp50.000
Fotokopi dan Print TugasRp400.000
Buku KuliahRp1.000.000
Uang JajanRp300.000
Nonton BioskopRp100.000
Nongkrong di KafeRp100.000

Selanjutnya, Abi harus mengelompokkan kebutuhannya tersebut sesuai dengan kebutuhan yang membeli manfaat secara optimal. Abi bisa menyusunnya dengan menggunakan tabel skala prioritas yang telah dibahas sebelumnya. Di bawah ini akan diperlihatkan contoh tabel skala prioritas yang bisa dibuat oleh Abi:

PentingMendesakKurang Mendesak
Buku kuliah, fotokopi dan print tugas, transportasi (bensin)Alat tulis
Kurang PentingUang jajanNonton bioskop, nongkrong di kafe

Skala Prioritas Abi

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan skala prioritas yang dibutuhkan oleh Abi adalah:

  • Membeli buku kuliah, dan fotokopi serta print tugas, lalu menyisihkan uangnya agar bisa membeli bensin untuk transportasinya ke kampus
  • Memperbarui alat tulisnya yang telah tidak bisa digunakan
  • Menyisihkan uang untuk keperluan jajan, agar semangat dalam menjalani masa perkuliahan
  • Namun, Abi harus mengurangi hobinya untuk nonton bioskop dan nongkrong di kafe untuk mengerjakan tugas agar uangnya cukup. Abi akan tetap bisa menjalankan hobinya, jika ia mampu menyisihkan uang bulanannya tersebut.

Trik menentukan skala prioritas pekerjaan dengan mudah

Fokus Bekerja saat puasa

Bukan hanya saat mengelola keuangan, skala prioritas juga diperlukan pada saat bekerja, terutama saat beban pekerjaan kamu sedang menumpuk. Sebab, individu yang mampu menentukan prioritas bakal mampu mengetahui apa saja yang patut didahulukan dalam pekerjaan sehingga lebih menghemat waktu.

Pun sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki skala prioritas yang baik, maka segala aktivitas dalam pekerjaannya akan terganggu. Pada akhirnya, ada pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Mudah bagi siapapun untuk merasa panik karena pekerjaan yang sifatnya darurat. Apalagi saat daftar pekerjaan semakin panjang dengan waktu yang super singkat bisa membuat kamu stres sekaligus bingung untuk mengatur pekerjaan.

Ketika panik, biasanya kamu akan menjadi kurang mampu untuk berpikir jernih. Bahkan, kamu akan menjadi tidak produktif. Nah, kunci memecahkan masalah tersebut ternyata cukup sederhana lho, yaitu dengan skala prioritas.

Oleh sebab itu, mengatur skala prioritas dalam bekerja bisa jadi sangat penting supaya pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Menganalisa pekerjaan dengan baik

Hal pertama yang patut kamu lakukan adalah menganalisis pekerjaan supaya kamu bisa lebih paham dengan tugas-tugas yang ada di depan mata. Selain itu, trik satu ini bisa membantu kamu menemukan bagian yang mudah dan sulit untuk dipisahkan. Kemudian, kamu bisa memisahkan pekerjaan dan memberi tahapan ataupun urutan untuk setiap tugas yang perlu diselesaikan lebih dulu.

Menentukan tujuan utama

Dalam menentukan prioritas pekerjaan, kamu sangat membutuhkan intuisi saat pengambilan keputusan. Jadi sebaiknya, kamu sudah memiliki tujuan pekerjaan yang hendak kamu lakukan selama satu minggu. Dengan begitu, kamu bisa bekerja sesuai tujuan utama, baru setelah itu melakukan pekerjaan berikutnya.

Melakukan evaluasi

Membuat penilaian atau evaluasi terkait dengan tingkat kepentingan dari pekerjaan yang telah dilakukan ataupun sebelumnya. Oleh sebab itu, kamu harus mempertimbangkan berbagai aspek pekerjaan yang harus dilakukan. Seperti misalnya, pengaruh dari pekerjaan tersebut terhadap diri sendiri maupun orang lain ketika bekerja dalam tim. Jadi, dengan adanya evaluasi semacam ini bisa membantu pekerjaan yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dulu.

Memperhatikan nilai dari setiap pekerjaan yang ada

Trik berikutnya adalah memperhatikan nilai dari setiap pekerjaan yang ada. Dengan kata lain, kamu harus mampu memilah setiap jenis pekerjaan yang tersaji berdasarkan dampak atau efeknya. Umumnya, semakin banyak orang yang terlibat dengan pekerjaan tersebut, maka akan lebih banyak risiko yang harus dihadapi.

Nah, nilai-nilai semacam ini bisa kamu definisikan dalam tiga hal, yaitu ruang lingkup, waktu, dan biaya. Ruang lingkup dibutuhkan untuk memahami seberapa besar cakupan pekerjaan yang perlu dikerjakan. Bila deadline terlalu cepat, maka sudah pasti risiko yang ditanggung pun jadi lebih besar.

Sementara nilai waktu berkaitan dengan tenggat waktu ataupun deadline. Seperti yang kita ketahui, semua pekerjaan selalu memiliki tenggat waktu masing-masing sesuai kebutuhan. Nilai yang terakhir adalah biaya. Ketahuilah, biaya di sini bukan hanya berarti uang, karena ternyata bisa lebih dari itu. Kamu harus benar-benar tahu, apakah pekerjaan tersebut membutuhkan bantuan orang lain atau tidak yang bisa mempermudah pekerjaan.

Membuat jadwal kerja

Aplikasi To do list Jaman Now | JOGJA ONE SOLUTION

Ketika kamu melakukan penjadwalan kerja yang teratur, percayalah, kamu akan semakin terbantu untuk mengetahui sekaligus mengingat berapa lama pekerjaan itu harus diselesaikan. Bukan itu saja, melalui jadwal kerja yang tepat, kamu juga bisa menggabungkan beberapa pekerjaan jika memang dibutuhkan.

Namun ingat, menggabungkan beberapa pekerjaan memaksa kamu untuk melakukan pekerjaan yang berbeda di waktu yang sama. Jangan sampai, kamu melakukan multitasking yang berlebihan.

Menyaring berbagai kegiatan

Setelah memilah pekerjaan mana yang penting dan tidak, kamu juga harus mampu melakukan screening atau menyaring kegiatan yang harus dilakukan saat ini. Sebab, ketika load pekerjaan kamu terlalu banyak, dikhawatirkan kamu jadi lupa berapa banyak pekerjaan yang perlu dilakukan sehingga mengaburkan tujuan yang telah disusun sebelumnya.

Jangan pernah menunda

Apabila kamu menetapkan prioritas dalam pekerjaan dengan baik, tapi memiliki kebiasaan buruk seperti menunda untuk menyelesaikan pekerjaan, maka sebaiknya usir kebiasaan buruk tersebut. Bukan hanya bisa membuat pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya, tapi kebiasaan semacam ini juga berdampak pada kemajuan karir kamu di masa depan.

Jadi, ketika kamu ingin pekerjaan dilakukan dengan benar dan tepat waktu, sebaiknya hindari kebiasaan menunda pekerjaan dan coba ikuti prioritas yang telah dibuat sebelumnya secara perlahan. Dijamin, kamu bakal cepat menuai kesuksesan.

Ketahuilah, di dalam kehidupan, waktu kerja merupakan hal paling berharga. Kamu harus bijak dalam menggunakan waktu. Percayalah, kemauan untuk maju yang konsisten bisa membuat kamu jadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, kamu juga bisa belajar menggunakan skala prioritas yang tepat demi meneguk kesuksesan di masa depan.

Memang, menetapkan skala prioritas tak semudah yang dibayangkan dan bisa jadi tantangan tersendiri. Namun ingat, menjadi produktif merupakan kunci keberhasilan yang tak perlu diragukan lagi.

Jojonomic

Bagaimana? Apakah dengan artikel ini kamu merasa terbantu dan tergugah untuk menyusun skala prioritasmu sendiri? Karena dengan skala prioritas ini, kehidupanmu akan jauh lebih terjamin dan seluruh kebutuhanmu bisa terpenuhi.

Jika kamu adalah seorang karyawan, mungkin kamu bisa menyarankan kepada pihak perusahaan tempatmu bekerja untuk menggunakan JojoExpense! Karena, aplikasi ini akan membantumu dalam mengelola keuangan perusahaan, dan akan meningkatkan efisiensi manajemen pengeluaran perusahaan hingga 76%. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengatur skala priorotasmu. Sebab, kamu sudah terbantu, khususnya dalam mengelola keuangan di perusahaan.

Yuk pakai aplikasi expense management dari Jojonomic sekarang. Dapatkan gratis demo 14 hari!