Stakeholders Dengan Berbagai Jenis Dan Peranannya

gaya kepemimpinan

Ini adalah artikel tentang pengertian stakeholders dan memberikan contoh umum istilah “stakeholder” yang saat ini dikenal banyak orang. Istilah stakeholder sering digunakan oleh banyak pihak karena menyangkut berbagai macam ilmu, seperti ilmu bisnis, informasi dan komunikasi, pengelolaan sumber daya, dll.

Banyak badan publik menggunakan istilah ini dalam proses pengambilan keputusan dan implementasinya. Istilah pemangku kepentingan biasanya diungkapkan sebagai peserta atau partisipan yang terkait dengan suatu rencana atau masalah. Untuk memahami sepenuhnya apa itu pemangku kepentingan, mari kita baca artikel berikut bersama-sama.

Pengertian Stakeholders

Stakeholders merupakan bagian penting dari suatu organisasi. Yang mana dalam hal ini memiliki peran baik aktif maupun pasif untuk mengembangkan tujuannya. Anda bisa menjumpai peranan tersebut dimana saja termasuk dalam hal bisnis atau di suatu perusahaan.

Stakeholders diperlukan dalam suatu perusahaan agar dapat membantu mengembangkan kegiatan bisnis yang dijalankan di suatu perusahaan. Yang termasuk pemegang peranan tersebut di dalam suatu perusahaan antara lain para pemegang saham atau para pemberi modal untuk membantu kegiatan perusahaan supaya berjalan lancar.

Lazimnya stakeholders bisa diartikan sebagai sekelompok individu pada suatu organisasi yang saling berpengaruh dalam mencapai tujuan tertentu. Sekelompok individu ini bisa saja kepentingan atau perhatian pada suatu permasalahan termasuk dalam hal bisnis.

Definisi Umum Stakeholders

Stakeholder adalah komunitas, kelompok, komunitas, atau individu yang memiliki hubungan dan kepentingan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Apabila komunitas, kelompok, komunitas atau individu memiliki karakteristik yang memiliki kekuatan dan kepentingan pada organisasi atau perusahaan, mereka dapat dikatakan sebagai stakeholders.

Atau pengertian stakeholder, yaitu orang yang berminat atau berkepentingan dengan perusahaan. Ini mungkin melibatkan kepentingan finansial atau lainnya. Jika orang tersebut dipengaruhi oleh apa yang terjadi di perusahaan, maka pengaruh negatif atau positif orang tersebut dapat dikatakan sebagai pemangku kepentingan.

Bisa saja terdapat sekumpulan individu yang saling menaruh perhatian pada bisnis Anda sehingga sekumpulan individu tersebut pada akhirnya menjadi bagian dari stakeholders. Perhatian dan pengaruh yang diberikan oleh mereka bisa saja dilakukan secara langsung dengan menjadi bagian dari perusahaan. Namun bisa juga perhatian atau pengaruh diberikan secara tidak langsung.

Contoh pemangku kepentingan (stakeholders)

Beberapa contoh pemangku kepentingan termasuk karyawan atau karyawan, pelanggan, karyawan, dan pemasok. Misalnya, organisasi yang hanya memiliki pemangku kepentingan dan tidak ada pemegang saham (yang memiliki saham) seperti universitas. Perguruan tinggi biasanya tidak memiliki saham, tetapi hanya memiliki banyak pemangku kepentingan, seperti mahasiswa, dosen, tenaga keamanan, staf, akademisi, dll.

Tidak hanya itu saja, secara umum stakeholders ini adalah kumpulan para pemegang saham yang memegang kunci peranan cukup penting dalam modal dan pelaksanaan arah perusahaan. Sehingga sering kali peranan ini mendapatkan posisi penting sekaligus penggerak inti arah perusahaan akan bergerak. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian golongan serta jenisnya, simak informasi menarik berikut ini.

Golongan dan Tingkatan

Secara umum stakeholders bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan.

  • Golongan yang pertama dalam hal ini adalah stakeholder utama atau primer. Stakeholder ini berhubungan secara langsung dengan pembuatan suatu kebijakan atau pembuatan suatu program dan proyek tertentu. Bahkan stakeholder utama bisa saja merupakan penentu utama dalam kegiatan pengambilan kebijakan dan keputusan di suatu perusahaan. Salah satu contoh dari stakeholder utama adalah direktur. Tentu saja seorang direktur memiliki peran dalam membuat keputusan pada suatu perusahaan sehingga manajer menjadi stakeholder utama pada suatu perusahaan.
  • Selain itu ada pula stakeholder sekunder yang merupakan pihak yang tidak berhubungan secara langsung pada kebijakan dan program serta proyek dari suatu perusahaan. Namun stakeholder sekunder tetap saja memiliki kepedulian terhadap suatu perusahaan sehingga sikap stakeholder ini bisa saja turut berpengaruh pada kebijakan perusahaan. Salah satu contoh dari stakeholder sekunder bisa jadi lembaga pemerintah yang tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan namun tetap berpengaruh pada kelangsungan suatu perusahaan.
  • Setelah itu terakhir ada pula stakeholder kunci yang memiliki wewenang secara legal dalam proses pengambilan keputusan di suatu perusahaan. Misalnya saja seperti pemilik langsung perusahaan atau tim pemodal yang menduduki jajaran direksi utama. Disini positi tersebut cukup penting dalam memberikan pandangan dan masukannya akan perspektif bisnis dan perusahaan yang dimodalinya.

Internal Dan Eksternal Stakeholders

Di dalam dunia bisnis juga dikenal dua macam stakeholder yaitu internal stakeholder dan external stakeholder. Yang termasuk internal stakeholder di dalam suatu perusahaan adalah tim manajemen dan top executive yang berpengaruh langsung terhadap suatu kebijakan dari perusahaan terkait. Mereka yang memiliki saham dan bagian dari perusahaan serta bekerja sehari-harinya untuk kemajuan perusahaan ini termasuk di jajaran internal stakeholder.

Sedangkan yang termasuk external stakeholder antara lain pemodal yang hanya menyuntikkan dana untuk keberlangsungan suatu bisnis atau perusahaan. Namun dalam hal ini hanya memperoleh pembagian keuntungan tetapi tanpa memiliki wewenang melakukan kebijakan apapun. Kebijakan yang diambil oleh suatu perusahaan juga sebaiknya turut memperhitungkan external stakeholders.

Peran Stakeholders

Masing-masing stakeholder dalam suatu perusahaan tentu memiliki peran masing-masing. Setiap peran sudah tentu memiliki fungsi yang berbeda sehingga keberadaan para stakeholders ini sebenarnya saling melengkapi. Namun sebenarnya tetap saja para stakeholders ini memiliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan kegiatan bisnis di dalam suatu perusahaan.

Internal stakeholders dalam suatu perusahaan contohnya, memiliki peranan yang saling berbeda. Seorang pemegang saham atau pemilik perusahaan memiliki peran sebagai investor yang menyediakan modal bagi suatu perusahaan. Pemegang saham juga bisa saja berperan sebagai pengawas yang mengamati kinerja dari para pegawai serta mengawasi kondisi finansial dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu umumnya peranan para pemegang saham ini diberikan dalam bentuk jabatan manajemen, atau eksekutif perusahaan, atau jajaran direksi perusahaan.

Peranan lainnya diemban pula oleh stakeholders eksternal, dalam hal ini yaitu para penyumbang modal dalam bentuk apapun. Dimana meskipun tidak memiliki wewenang pengambilan keputusan, tetapi harus tetap mengawasi jalannya perusahaan dari luar dan memberikan input atau masukan yang membangun. Karena sebagai pemodal tentu ada investasi yang diberikan serta harapan adanya keuntungan yang diterima secara berkala. Sehingga secara tidak langsung peran stakeholders eksternal ini juga memiliki posisi yang menentukan untuk memberikan ide akan dikemanakan sebuah bisnis melangkah mencapai visi dan misinya.

Yang terakhir yaitu peranan pemerintah atau lembaga yang tidak secara langsung menjalankan peranannya dalam perusahaan. Beberapa perusahaan milik negara berarti dikuasai dan dimiliki oleh negara. Sehingga tentu perlu untuk selalu diarahkan dan diatur oleh beberapa ketetapan yang berlaku. Disini pemerintah sebagai pemilik perusahaan yang memiliki wewenang dalam hal pemodaln dan pengawasan memang secara langsung tidak memiliki hal untuk mengatur langsung jalannya operasional sehari-hari. Tetapi umumnya melakukan pengawasan dan memberikan peneguran manakala ada yang berjalan tidak sesuai kebutuhan dan ekspetasi yang diharapkan.

Hubungan korporat dengan pemangku kepentingan (Stakeholders)

Seiring berjalannya waktu, hubungan antara perusahaan dengan pemangku kepentingan akan berubah secara dinamis. Beberapa ahli telah mengamati perubahan bentuk, perubahan ini semula tidak aktif, menjadi aktif, kemudian menjadi aktif, dan akan menjadi interaktif. Berikut ini adalah deskripsi dari mode hubungan:

Tidak valid (hubungan tidak valid)

Dalam hubungan semacam ini, perusahaan sangat yakin bahwa mereka dapat mengambil dan mengambil keputusan secara sepihak tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap pihak lain.

Reactivity (hubungan reaktivitas)

Dalam hubungan ini, perusahaan cenderung mempertahankan diri dan hanya bertindak ketika dipaksa untuk melakukan sesuatu.

Proaktif (hubungan proaktif)

Dalam hubungan seperti ini, perusahaan cenderung mengantisipasi berbagai kepentingan stakeholders. Hal seperti ini biasanya melibatkan suatu departemen dalam perusahaan yang fungsinya mengidentifikasi isu-isu yang menjadi kepentingan tertentu para pemangku kepentingan. Namun, kepedulian mereka dan pemangku kepentingan hanya dilihat sebagai masalah yang harus diselesaikan, bukan sebagai sumber keunggulan kompetitif.

Interaksi (hubungan interaktif)

Dalam hubungan semacam ini, metode yang diterapkan oleh perusahaan adalah perusahaan perlu menjalin hubungan yang berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan, seperti saling menghormati, saling percaya dan saling terbuka. Dengan cara ini, perusahaan akan menganggap bahwa dirinya memiliki hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan dan akan menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Hubungan antara perusahaan dan pemangku kepentingan diharapkan dapat menjadi interaktif. Oleh karena itu, interaksi ini akan dapat membantu perusahaan memahami ekspektasi seluruh masyarakat, mengembangkan solusi dan mendapatkan dukungan dari stakeholders untuk mengimplementasikan solusi yang telah dimiliki perusahaan.

Kesimpulan

Tentunya dari informasi di atas cukup jelas bagaimana tingkatan serta peranan setiap stakeholders dalam jalannya usaha setiap hari. Ada yang berperan penting dan ada yang hanya mengawasi dari kejauhan. Semuanya perlu diatur secara sistematis agar perusahaan berjalan lancar dan memberikan keuntungan yang maksimal.

Demikian pula proses penggajian karyawan yang sebaiknya juga terkontrol dengan baik. Gunakan produk pendukung yang sudah pasti memberikan manfaat maksimal, seperti misalnya memilih JojoPayroll sebagai sarana penggajian perusahaan. Dengan produk tersebut maka nantinya penggajian dan payroll perusahaan akan berjalan optimal dan lancar. Perhitungan gaji jauh lebih akurat, serta informasi pemotongan tunjangan, BPJS dan dana lainnya jauh lebih mudah dan transparan.

stakeholders

Tentunya berbagai manfaat yang menarik tadi tercipta berkat fitur-fitur yang telah dirancang sedemikian rupa di dalam JojoPayroll. Sebagai salah satu produk pendukung sistem penggajian karyawan terbaik, maka produk ini dilengkapi pula oleh aneka fitur seperti Adjustable Payday & Working Period, Adjustable Tax Configuration, Automatic Prorate for New Joiners, Customized Allowance Component, Allowance by Organization Chart, Customized Deduction Component, dan lain sebagainya. Sehingga dengan melihat berbagai macam fitur tersebut, tentu perusahaan tidak perlu merasa ragu lagi saat menjatuhkan pilihan. Segera dapatkan coba gratis JojoPayroll di perusahaan Anda dan buktikan sendiri bagaimana produk ini mendukung sistem penggajian karyawan yang lebih sistematis dan optimal. Jangan sia-siakan banyak waktu terbuang, beralih saja ke JojoPayroll.