Surat Perjanjian Utang Piutang: Pengertian, Tips,dan Contoh

Pernahkah kamu berurusan dengan permasalahan utang piutang? Jika iya, tentu kamu sudah tidak asing dengan surat perjanjian yang mengatur tentang hal tersebut. Namun, kalau tidak pernah terlibat, mungkin kamu baru mengetahui bahwa proses pinjam meminjam uang harus ada perjanjian hitam di atas putih. Hal tersebut karena ketika kita melakukan kegiatan utang piutang, pasti akan membutuhkan sebuah surat perjanjian untuk menghindari hal-hal yang bisa merugikan antara kedua belah pihak.

Surat ini tetap diperlukan, meskipun kita sudah mengenal baik pihak yang bersangkutan. Karena, kemungkinan melakukan kecurangan itu pasti bisa terjadi, misalnya dengan tidak adanya keinginan untuk membayar utang. Dengan adanya surat perjanjian utang piutang yang disertai jaminan, maka diharapkan kedua belah pihak terhindar dari kejadian yang kurang mengenakkan.

Saat membuat surat perjanjian ini, pastikan kamu tahu akan berurusan dengan siapa. Pastikan orang tersebut punya Kartu Identitas yang valid (KTP dan/atau SIM), dan juga harus ada terdapat beberapa saksi. Meskipun kamu sudah mengenal dengan baik, namun identitas pihak terkait tetap diperlukan yang berfungsi sebagai pelengkap berkas surat perjanjian.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Oleh karena itu, di dalam artikel ini akan dibahas secara tuntas mengenai surat perjanjian utang piutang, dimulai dari tujuan pembuatan, komponen penyusun, hingga contohnya yang bisa kamu download langsung. Dengan begitu, kalau kamu ingin melakukan kegiatan pinjam meminjam uang, tidak perlu bingung mengenai cara pembuatan surat ini, karena, seluruhnya sudah tersedia di sini. Kamu hanya perlu membaca artikel ini hingga tuntas, dan klik dokumen yang telah kami sediakan untuk memperoleh contoh format surat perjanjian utang piutang. Langsung saja kita bahas, kita akan mulai dari tujuan pembuatannya pada poin di bawah ini, yuk!

Apa itu surat perjanjian utang piutang?

Hasil gambar untuk unsplash letter

Tak bisa dipungkiri, kegiatan utang piutang sangat rentan dijadikan sebagai sarana melakukan tindak kejahatan kriminal. Baik itu dari pihak pemberi ataupun penerima pinjaman. Keduanya sama-sama memiliki kesempatan untuk melakukan penipuan terhadap pihak lain demi mendapatkan keuntungan pribadi yang tidak semestinya. Inilah yang kemudian memicu kehadiran surat perjanjian utang piutang.

Sebelum beranjak membahas apa sebenarnya surat perjanjian satu ini, sebaiknya jika kamu memahami terlebih dulu apa itu kegiatan utang piutang. Berdasarkan definisinya, utang piutang merupakan segala hal yang jadi hak milik si pemberi pinjaman. Hak tersebut kemudian diberikan kepada pihak penerima pinjaman dalam jangka waktu tertentu yang telah disetujui oleh keduanya.

Kegiatan utang piutang ini kerap dilakukan untuk menutupi kekurangan dana yang dialami oleh pihak peminjam.

Setelah kamu tahu tentang apa itu kegiatan utang piutang, maka kita bergeser ke penjelasan tentang surat perjanjian utang itu sendiri. Singkatnya, surat perjanjian utang piutang merupakan dokumen atau berkas resmi yang berperan sebagai acuan dari kegiatan peminjaman uang. Tentu saja, kegiatan ini dilakukan oleh pemlik uang dan juga penerimanya.

Di dalam surat perjanjian tersebut ada kesepakatan dan segala macam informasi yang menyatakan tata aturan dari kegiatan atas peminjaman uang tersebut. Tujuan dibuatnya surat ini untuk mencegah munculnya perkara yang bisa merugikan salah satu atau bahkan kedua pihak bersangkutan.

Jadi, sebelum melakukan segala kegiatan utang piutang, sangat disarankan bagi pihak terutang atau pemberi pinjaman dana untuk membuat surat perjanjian. Tak ketinggalan pula untuk dan memahami betul setiap poinnya.

Kepentingan atas surat perjanjian utang piutang ini juga terbilang cukup tinggi. Terutama saat uang yang dipinjamkan memiliki jumlah cukup besar atau berisiko memicu perselisihan. Bukan hanya untuk orang yang belum dikenal saja. Potensi terjadinya perselisihan karena utang juga mungkin terjadi pada keluarga atau relasi terdekat.

Dengan demikian, surat perjanjian utang piutang bisa dijadikan penengah dan acuan. Terutama ketika kegiatan tersebut mulai terlihat keruh di antara kedua pihak.

Berbagai faktor yang membuat pengajuan utang mendapat persetujuan

Sebagai pihak yang melakukan utang atau peminjam, tentu saja kamu harus tahu apa saja faktor yang menyebabkan pengajuan utang tersebut disetujui. Sudah bukan rahasia umum lagi, jika fintech ataupun jasa keuangan lainnya memiliki syarat dan ketentuan yang wajib dipenuhi oleh para calon peminjam supaya bisa melakukan utang. Ringkasnya, ada tiga jenis dokumen yang jadi syarat seseorang bisa mengajukan utang di suatu lembaga keuangan.

Dokumen pertama adalah fotokopi identitas diri, seperti misalnya KTP, SIM, paspor, dan lain sebagainya. Jika kamu telah bekerja atau memiliki wajib pajak, biasanya kamu juga diminta untuk melampirkan fotokopi NPWP.

Apabila utang tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membuka suatu usaha atau bisnis, maka kamu sebagai pihak peminjam juga harus mencantumkan fotokopi akta pendirian, rencana bisnis, surat izin usaha, dan laporan keuangan usaha.

Selain berkas resmi yang dimaksud tersebut, ada juga faktor lain yang lebih mengarah ke kemampuan keuangan sekaligus rekam jejak perbankan yang kamu miliki sebagai calon peminjam. Misalnya adalah ketepatan waktu peminjam ketika hendak melunasi tagihan utang yang dimiliki sebelumnya.

Bukan hanya itu saja, kondisi keuangan dari pekerjaan atau bisnis yang dilakoni juga ternyata berpengaruh cukup besar agar pengajuan tersebut disetujui atau tidak. Tak ketinggalan, besaran aset yang kamu miliki juga jadi acuan pihak pemberi pinjaman untuk menerima permintaan utang tersebut. Bahkan, laporan yang positif milik calon peminjam juga bisa membuat potensi pengajuan utang lebih tinggi untuk diloloskan.

Terakhir, kamu sebagai pihak peminjam harus memiliki aset yang bisa dijadikan jaminan kepada pihak pemberi pinjaman. Jaminan tersebut akan ditahan saat kamu gagal melunasi tagihan pinjaman yang dilakukan.

Tips membuat surat perjanjian utang

Hasil gambar untuk unsplash letter

Mengingat dokumen satu ini sangat krusial dalam setiap kegiatan utang piutang, kamu dan seluruh pihak terkait harus benar-benar paham isi setiap poin yang dijabarkan. Sebab, apabila kamu tidak mencermatinya secara seksama, bukan tidak mungkin berkas yang sebenarnya jadi acuan kegiatan utang yang sehat justru merugikan salah satu pihak bersangkutan.

Nah, supaya hal tersebut tidak terjadi, ada beberapa tips yang perlu kamu ketahui ketika hendak membuat surat perjanjian satu ini.

Tips yang pertama adalah surat perjanjian kegiatan utang piutang harus berisi seluruh komponen ataupun informasi penting seputar kegiatan utang piutang di dalamnya. Tak hanya itu saja, penjelasan dari setiap komponen juga harus jelas dan detail serta tidak merugikan pihak-pihak terkait di dalamnya.

Sementara tips yang kedua adalah memastikan untuk mengajukan pinjaman uang sesuai kebutuhan saja. Tak perlu pedulikan nilai aset yang dijadikan pinjaman, mengajukan utang dengan nominal yang tepat sangat penting dilakukan supaya jumlah tagihan nantinya tidak terlalu berat. Oleh sebab itu, agar kegiatan utang piutang ini berjalan lancar, kamu harus mengusahakan kedua tips di atas terlaksana dengan baik.

Informasi penting yang wajib ada dalam surat perjanjian utang

Ketahuilah, surat perjanjian semacam ini dikategorikan sebagai surat formal yang harus memuat informasi mengenai jenis surat, tanggal, nomor, hingga lampiran. Sementara pada bagian isi surat memuat tentang pihak yang membuat pernyataan beserta seluruh perjanjian yang disepakati.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini komponen yang wajib tercantum dalam surat perjanjian utang:

  • Data diri kedua pihak terkait

Data diri pihak pertama dan kedua sebagai pemberi dan penerima pinjaman yang meliputi informasi, nama, tempat tanggal lahir, pekerjaan, beserta alamat masing-masing.

  • Jumlah dan tujuan pinjaman

Pernyataan mengenai tujuan dan jumlah pinjaman beserta waktu penerimaan atas pinjaman oleh pihak yang melakukan utang.

  • Mekanisme dan jangka waktu pengembalian

Segala informasi terkait mekanisme pengembalian utang dan jangka waktu pengembalian sesuai kesepakatan pihak-pihak terkait. Jangan lupa juga untuk mencantumkan waktu tenggang apabila diperlukan.

  • Jaminan pinjaman

Informasi penyertaan jaminan berupa aset yang dimiliki oleh peminjam, seperti mobil, rumah, dan lainnya harus diserahkan jika peminjam gagal atau tidak bisa membayar pinjaman tersebut.

  • Kompensasi pinjaman

Besarnya kompensasi yang diterima pemberi pinjaman disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah pihak terkait.

  • Penyelesaian perselisihan

Seluruh mekanisme penyelesaian masalah bila terjadi perselisihan atau perbedaan penafsiran antara kedua belah pihak terkait.

Apabila peminjam tidak menyertakan jaminan dan pemberian kompensasi, maka bisa dikatakan informasi mengenai keduanya, seperti yang tercantum di atas bisa diabaikan.

Arti pentingnya fungsi surat perjanjian utang supaya tidak menyesal di kemudian hari

Tahukah Anda, banyak kasus terjadi karena disebabkan oleh utang yang memiliki perjanjian tidak jelas. Bahkan, tak jarang muncul suatu tindak kejahatan kriminal yang disebabkan karena kesepakatan tentang kegiatan utang piutang tersebut masih abu-abu dan memiliki banyak celah untuk disalahgunakan.

Oleh sebab itu, supaya kegiatan utang bisa berjalan sebagaimana mestinya, kamu membutuhkan surat perjanjian utang piutang yang dibuat sekaligus disetujui oleh kedua belah pihak tersebut.

Jangan lupa, ada beberapa hal penting yang patut tercantum dalam surat perjanjian ini selain judul, identitas para pihak, dan jumlah uang yang dipinjamkan, yaitu rentang waktu pembayaran, jaminan, dan lain sebagainya. Tak ketinggalan pula, pastikan penandatanganan surat tersebut dilakukan di atas meterai 3.000 atau 6.000 sesuai nominal masing-masing.

Tujuan Pembuatan Surat Perjanjian Utang Piutang

Sebelum kita masuk ke tujuan, kita mulai dari maksud utang piutang yang akan kita bahas dulu. Utang piutang yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang menjadi hak milik pemberi pinjaman dan penerima pinjaman berkewajiban untuk mengembalikannya.

Utang diperlukan suatu perusahaan atau individu untuk menutupi kekurangan dana sehingga diperlukan surat perjanjian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Nah, untuk itulah kamu harus tahu sebetulnya apa saja yang menjadi tujuan pembuatan surat perjanjian ini, agar proses pinjam meminjam bisa berjalan dengan lancar dan tidak merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu, berikut ini akan kami sajikan faktor penting dan tujuan dibuatnya surat perjanjian utang piutang:

Sebagai Konfirmasi Pihak-Pihak yang Terlibat

Tujuan pertama dari pembuatan surat ini adalah untuk mengkonfirmasi identitas pihak yang terlibat. Karena di dalam sebuah surat perjanjian utang piutang berisi data dari pihak-pihak yang terkait, yakni pemberi dan penerima utang. Data diri sangat penting dalam suatu surat perjanjian ini karena untuk menghindari kesalahan identitas di kemudian hari, sehingga siapa saja yang membacanya dapat saling mengenal dan tidak menimbulkan saling tuduh selama utang berjalan.

Sebagai Konfirmasi Besarnya Utang dan Kapan Transaksi Dilakukan

Selain bertujuan sebagai alat verifikasi identitas, surat ini juga berguna untuk mengkonfirmasi besarnya uang yang akan dipinjam dan kapan batas waktunya. Surat perjanjian utang memuat segala hal yang terjadi dari kedua belah pihak yang terlibat dalam utang piutang, mencakup besarnya utang yang diberikan, kapan utang diterima dan kapan utang harus dikembalikan. Hal ini penting di cantumkan pada selembar kertas yang berkekuatan hukum dengan diberi materai.

Tujuannya adalah agar kedua belah pihak tidak saling mencurangi atau mengganti nominal dan tanggal yang sudah tertera dalam surat perjanjian. Ini penting jika kamu membutuhkan dana untuk mengembangkan bisnis. Karena, jika tidak ada surat perjanjian ini, bisa jadi aset perusahaanmu menjadi sasarannya.

Menghindari Perselisihan

Surat perjanjian memuat detail penting dari perjanjian yang sudah disepakati kedua belah pihak yang juga disertai saksi sebagai pihak ketiga. Misalnya, jika kamu menjaminkan rumah untuk meminjam modal dari perusahaan lain, maka dalam surat perjanjian sudah tercantum kapan jatuh temponya, termasuk persetujuan yang disaksikan oleh pihak ketiga. Oleh karena itu, surat ini dibuat untuk menghindari adanya perselisihan yang timbul diantara pihak terkait.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Selain itu, jika suatu saat peminjam tidak dapat melunasi utang maka pemberi pinjaman memiliki hak atas aset yang dijaminkan atau disesuaikan dengan hukum perdata. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya konflik di kemudian hari, karena masing-masing pihak membawa detil suratnya.

Menghindari Kemungkinan Risiko yang Bisa Terjadi

Surat perjanjian utang piutang yang sudah dilengkapi dengan materai dan tanda tangan maka berarti surat tersebut sudah berkekuatan hukum. Sehingga melalui surat tersebut dapat menjadi alat untuk menghindari segala risiko yang bisa terjadi. Itulah yang menjadi tujuan terakhir dari pembuatan surat perjanjian ini, agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang terkait.

Misalnya saja, jika dikemudian hari peminjam meninggal dunia sedangkan utang belum dilunasi seluruhnya maka sesuai dengan pasal yang tercantum dalam surat perjanjian, pemberi pinjaman berhak menagih utang kepada ahli waris utang yang tercantum dalam surat. Sehingga meskipun peminjam utang meninggal dunia maka pihak penjamin wajib melunasi utang tersebut.

Ini juga berlaku ketika peminjam utang melarikan diri dan tidak melunasi utang. Adanya surat perjanjian maka segala bentuk perselisihan dapat diselesaikan di pengadilan.

Komponen dalam Surat Perjanjian Utang Piutang

Selanjutnya, jika kamu sudah berkeinginan dan berkewajiban membuat surat perjanjian ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kamu harus melihat komponen-komponen penyusunnya, agar surat perjanjian bisa disahkan. Lantas, apa saja sih yang harus ada di dalam surat perjanjian ini? Yuk, langsung saja kita bahas bersama!

Pasal 1

Perjanjian kerjasama untuk tujuan pembiayaan modal kerja sesuai dengan nominal yang dipinjam dan pada tanggal/bulan/tahun berapa pinjaman diberikan.

Pasal 2

Pada pasal ini berisi jangka waktu pengembalian yang disepakati kedua belah pihak beserta waktu tenggangnya jika diperlukan

Pasal 3

Selanjutnya, pasal 3, berisikan jaminan dan kompensasi, mencakup apa yang peminjam bisa jaminkan (bisa seperti aset rumah, mobil, atau aset perusahaan) dan berapa besaran kompensasi yang diterima pemberi pinjaman ( xx% setiap bulan).

Pasal 4

Pada pasal selanjutnya berisi jangka waktu perjanjian kapan surat tersebut akan berakhir atau sudah tidak berlaku lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Pasal 5

Terakhir adalah pasal 5 yang isinya merupakan penyelesaian perselisihan dengan bagaimana dan cara seperti apa

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang

Bagaimana? Apakah kamu sudah paham tentang surat perjanjian utang piutang ini? Nah, sekarang adalah hal yang paling ditunggu-tunggu nih! Kami akan melampirkan contoh format dari surat perjanjian utang piutang resmi yang bisa kamu gunakan untuk proses pinjam meminjam uang. Langsung saja klik link di bawah ini, untuk mendapatkan file-nya ya!

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang.doc

Jojonomic

Dengan contoh yang sudah kami berikan, apakah kamu sudah yakin untuk mulai membuat surat perjanjian utang piutang? Surat perjanjian ini, memang ditujukan untuk kamu yang ingin meminjam atau memberi pinjaman kepada orang lain, Oleh karena itu, kamu bisa gunakan JojoPayroll untuk membantumu dalam mengelola gajimu. Dengan gaji yang terkelola, kamu jadi tidak perlu meminjam uang dan membuat surat perjanjian ini. Atau, kamu malah bisa menjadi pihak yang memberikan pinjaman, karena kamu mampu mengelola gaji dengan baik, dengan bantuan aplikasi ini. Jadi, mana yang kamu pilih?