Perbedaan Tunjangan Tetap dan Tunjangan Tidak Tetap

Sebagai seorang pekerja, kamu akan mendapatkan gaji yang dibayarkan perusahaan setiap bulannya. Gaji tersebut biasanya terdiri dari beberapa komponen yaitu upah pokok dan tunjangan, baik tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.

Besarannya beragam, tergantung dari kesepakatan, atau jabatan kerjamu. Bentuknya pun beragam. Bisa berupa tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan lainnya.

 

Dalam hal ini, pemerintah pun telah menetapkan peraturan terkait tunjangan, yang dapat dijadikan acuan bagi para pengusaha. Di artikel kali ini, kita akan coba bahas soal tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pembahasannya mulai dari pengertian, besaran, perbedaan dan aturan terkaitnya. Untuk itu, baca artikel ini sampai selesai ya!

Memahami Tunjangan

Dalam Peraturan yang dibuat oleh pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Upah, dituliskan bahwa gaji seorang karyawan terdiri dari upah pokok dan tunjangan. Tapi, khusus disini, kita akan bahas soal tunjangan.

Jika melihat ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata tunjangan diartikan sebagai pendapatan diluar gaji. Arti lain menyebutkan uang atau barang yang digunakan untuk menunjang.

Di dalam peraturan, dituliskan bahwa ada dua jenis tunjangan, yaitu tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap. Penerimaan karyawan atas keduanya bergantung dari kebijakan perusahaan.

Misalkan tunjangan transportasi, yang bisa dijadikan bersifat tetap ataupun tidak tetap. Ada saja perusahaan yang tidak memberikannya saat karyawan tidak hadir ke kantor, karena dianggap tidak mengeluarkan biaya untuk transportasi, dan berbagai contoh lainnya.

Pada praktiknya, perusahaan akan menghitung dan mengakumulasikan tunjangan langsung dengan upah. Sehingga akan diberikan bersamaan dengan gaji karyawan setiap masa penggajiannya, misalkan satu bulan sekali.

Besaran Tunjangan Tetap dan Tunjangan Tidak Tetap

Kamu bertanya-tanya tidak, berapa besaran dari tunjangan-tunjangan tersebut dari upah yang harusnya diterima karyawan. Untuk tahu itu, sebetulnya pemerintah telah menetapkannnya dalam peraturan terkait upah.

Dalam Pasal 5 dituliskan, besaran upah pokok adalah 75% dari total keseluruhan gaji, dan sisanya merupakan tunjangan. Atau dengan kata lain, 25% dari gaji seseorang dapat dikatakan sebagai tambahan atau pendapatan di luar gaji pokoknya.

Tunjangan Tetap

Kita mulai pembahasan terkait jenis tunjangan ini dari yang tetap dulu ya. Sebagaimana namanya, tunjangan ini bersifat tetap. Artinya, karyawan akan mendapatkan tunjangan ini secara tetap dan terus tanpa adanya faktor yang mempengaruhi.

Maksud dari faktor yang mempengaruhi misalnya kehadiran atau absensi, dan berbagai faktor lain sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Contoh dari kebijakan ini adalah kebijakan istri atau anak, kebijakan jabatan dan lainnya. Sehingga, ketika seorang sudah memiliki istri, maka tunjangan itu akan terus didapatkan tanpa adanya alasan. Kemudian masuk ke dalam perhitungan penggajian karyawan tersebut.

Tunjangan Tidak Tetap

Berikutnya kita akan masuk ke pembahasan tunjangan tidak tetap. Kurang lebih itu kebalikan dari yang sebelumnya, yaitu sifatnya tidak tetap. Perhitungannya bisa berdasarkan waktu atau ketentuan yang berbeda-beda di masing-masing karyawan.

Jenis ini akan mudah berubah karena biasanya terbatas akan waktu. Misalnya tunjangan terkait perjalanan dinas, atau yang dihitung berdasarkan masuk tidaknya karyawan ke tempat kerja.

Perbedaan antara Tunjangan Tetap dan Tunjangan Tidak Tetap

Meskipun saat kita membaca penjelasan sebelumnya sudah terlihat perbedaan antar dua penghasilan di luar upah ini. Namun, ada beberapa perbedaan yang bisa kita pelajari lagi antar kedua jenis ini. Berikut adalah beberapa perbedaannya:

Keterikatan Waktu

Pertama perbedaan antar keduanya adalah terkait keterikatan waktu. Maksudnya, untuk yang bersifat tetap, ia tidak akan terpengaruh waktu tertentu. Misalkan waktu kehadiran, atau waktu dinas.

Sedangkan untuk yang sifatnya tidak tetap, ia akan sangat terpengaruh oleh ini. Jika tidak hadir, maka tidak ada tunjangan. Jika tidak dinas, maka tunjangannya tidak bisa diterima. Begitulah kurang lebihnya.

Pengaruh

Perbedaan berikutnya datang dari pengaruh tambahan gaji tersebut. Pengaruh itu bisa menjadi latar belakang atau tujuan dari pemberian tunjangan tersebut. Jika pengaruhnya mudah berubah, maka tunjangan tersebut akan menjadi tidak tetap. Lalu sebaliknya, jika tidak berubah, maka akan menjadi tetap.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Contoh Perhitungan Tunjangan

Berikutnya, kita akan coba lihat contoh perhitungan tunjangan, sebagaimana yang dicontohkan oleh dasar aturannya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015. Kita akan coba bahas satu persatu.

Perhitungan Tunjangan Tetap

Misalkan, seorang pekerja menerima upah dari hasil kerjanya selama satu bulan, sebut saja namanya Budi. Budi setiap bulannya memperoleh gaji sebesar Rp. 3.000.000. Uang sejumlah tiga juta rupiah tersebut terdiri dari komponen upah dan tunjangan.

Jika dirincikan berdasarkan jenisnya, upah pokok yang ia terima adalah sebesar Rp. 2.250.000. Dengan begitu, maka tunjangan yang diterimanya adalah Rp. 750.000. Berikut perhitungannya:

Gaji Budi dalam sebulan                   : Rp. 3.000.000

Upah pokok (sebesar 75%)             : Rp. 2.250.000

Tunjangan tetap (sebesar 25%       : Rp. 3.000.000 – Rp. 2.250.000 = Rp. 750.000

Perhitungan Tunjangan Tidak Tetap

Kita buat contoh berikutnya, misalkan kita ambil contoh dari gaji Andi. Andi adalah seorang karyawan yang menerima gaji sebesar Rp. 3.500.000 dalam sebulan. Itu berupa upah pokok, tunjangan yang bersifat tetap dan tidak tetap.

Saat dipisahkan secara rinci, upah pokoknya adalah Rp. 2.250.000, atau setara dengan 75% dari gaji diluar tunjangan tidak tetapnya. Kemudian, 25%-nya merupakan tambahan gaji yang bersifat tetap, atau sekitar Rp. 750.000.

Karena di bulan ini ia berangkat untuk pelatihan, maka ia mendapat tambahan upah dari biaya transportasi untuk menuju tempat pelatihan. Berikut kita hitung pembagiannya:

Gaji Andi                                     : Rp. 3.500.000

Upah pokok (sebesar 75%)           : Rp. 2.250.000

Tunjangan tetap (sebesar 25%)     : Rp. 750.000

Tunjangan tidak tetap                      : Rp. 3.500.000 – Rp. 2.250.000 – Rp. 750.000

= Rp. 500.000

Manfaat Tunjangan

Baik tunjangan tetap ataupun tidak tetap, keduanya memberikan keuntungan bagi para karyawan. Karena dengan begitu, akan ada tambahan penghasilan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan karyawan. Berikut ini adalah ulasan terkait manfaat tunjangan yang bisa kita rasakan:

  • Meningkatkan produktivitas karyawan. Misalkan tunjangan kesehatan, dengan adanya jaminan pengobatan dan kesehatan. Hal ini akan meminimalisir angka karyawan yang sakit, dan hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kinerja perusahaan.
  • Memberikan kenyamanan dan keselamatan kerja.
  • Mensejahterakan kehidupan karyawan. Sebut saja tunjangan istri dan anak, yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti sekolah. Sehingga kesejahteraan karyawan akan lebih terjamin.
  • Mengurangi tuntutan karyawan akan upah kerja. Maksudnya, saat adanya tunjangan, maka karyawan akan merasa kebutuhannya dapat terpenuhi. Sehingga, mereka tidak lagi banyak menuntut hak mereka atas upah kerja.

Itulah kurang lebihnya pembahasan terkait tunjangan. Kamu bisa pahami perbedaan keduanya dan manfaat dari adanya.

Jika kamu adalah pemilik perusahaan, hal yang paling penting bukan saja menjanjikan adanya tunjangan, tapi memastikan bahwa karyawan-karyawanmu benar-benar mendapatkan penghasilan sesuai dengan haknya.

Memang sulit sih menghitung dan mengakumulasikan, untuk selanjutnya memberikan sesuai dengan haknya. Untuk itu, ada aplikasi yang bisa membantumu dan memudahkan pekerjaanmu.

Aplikasi tersebut adalah JojoPayroll dari Jojonomic. Sebuah aplikasi yang dapat menghitung gaji dan tunjangan karyawan secara otomatis dan digital. Sehingga kamu bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja.

Kamu juga akan lebih mudah, karena tidak perlu menghitungnya satu persatu. Ada data dan fitur yang akan membantumu untuk pengganjian. Tertarik dengan aplikasi ini, selamat mencoba!