Perbedaan Gaji dan Upah Secara Umum

Pasti banyak dari kalian yang masih menaggap gaji dan upah itu sama, tapi nyatanya tidak. Pengertiannya pun berbeda, lalu dimana kah perbedaannya? Saat kapan kah kita memberi gaji? Serta, saat kapan kah kita memberi upah? Daripada terus bertanya-tanya, mending kita langsung saja yuk bahas perbedaan dari gaji dan upah!

Gaji

Dimulai dari gaji, dalam definisinya adalah bentuk pembayaran periodik dari seorang majikan atau atasan. Hal ini sangat penting bagi setiap pekerja yang bekerja di sebuat perusahaan.

Karena dengan begitu, seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Gaji juga dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan.

Nominal yang diberikan dalam bentuk gaji juga bermacam-macam. Tergantung dari nilai karyawan tersebut, kinerjanya, dan juga peran pentingnya dalam memajukan perusahaan.

Oops! We could not locate your form.

Jika karyawan tersebut tidak memiliki peranan penting dalam karyawan maka gajinya akan biasa saja, sedangkan bagi karyawan yang mempunyai peranan penting bagi perusahaan akan memiliki gaji yang tinggi.

Baca juga artikel terkait : Contoh Slip Gaji Karyawan

Fungsi Gaji

Gaji juga memiliki fungsinya sendiri. Dalam fungsinya ini, atasan atau bos tidak bisa mengatur nominalnya suka-suka. Tapi harus dengan value setiap karyawan yang bekerja di perusahaannya. Berikut fungsinya:

  • Fungsi gaji untuk menarik seorang pekerja yang mempunyai skil keahlian tertentu ke dalam suatu organisasi.
  • Selain itu, gaji juga berfungsi untuk mendorong karyawan supaya semakin giat dan semakin menunjukan prestasi yang tinggi.
  • Fungsi gaji untuk membangun prestasi pekerja selama mesa priode yang panjang.

Pada dasarnya gaji ini untuk memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu yang ia kerjakan dalam bentuk nominal yang sudah ditentukan sesuai dengan apa yang dikerjakan.

Peranan Gaji

Selain memiliki fungsi yang penting bagi perusahaan, gaji juga memiliki peranan yang tidak kalah penting. Jadi, peranan gaji itu dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu:

Aspek Pemberi Kerja

Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan.

Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi, akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.

Aspek penerima kerja

Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu – satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi.

Sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan.

Bentuk-bentuk Gaji

Nah, sekarang kita beralih ke bentuk-bentuknya. Jadi gaji itu mempunyai bentuk-bentuknya sesuai dengan kriterianya, berikut ini adalah bentuk-bentuk gaji:

Pokok

Besarnya gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan jabatan  dan jasa yang diberikan pada perusahaan. Serta telah ditetapkan gaji pokok minimum pada waktu karyawan  tersebut pertama kali bekerja.

Insentif

Bentuk penggajian ini memiliki dua jenis, yaitu uang makan dan transport, dan satu lagi ada uang lembur, berikut penjelasannya:

Uang Makan dan Transport

Merupakan tambahan yang akan diterima karyawan selain dari gaji pokoknya dan dihitung berdasarkan dari tingkat dan jabatannya sesuai dengan keahliannya. Dengan cara perhitungan perhari namun diberikan pada setiap menerima gaji.

Uang Lembur

Nominal dalam uang lembur akan berbeda-beda setiap perusahaan. Karena perusahaan mempunyai nominalnya sendiri setiap jamnya. Tetapi dalam penentuan lembur juga sudah diatur dalam undang-undang.

Tunjangan

Tunjangan diberikan kepada setiap karyawan berdasarkan kebutuhannya dan biasanya diberikan sebesar satu bulan gaji karyawan.

Bonus Tahunan

Merupakan bonus yang diberikan kepada karyawan dalam setahun jika perusahaan dalam posisi laba atau untung, yaitu setiap bulan desember, dan besarnya bonus yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja setiap karyawan.

Tujuan Penggajian

Setelah itu, gaji juga memiliki tujuan. Berikut adalah tujuan dari penggajian:

Ikatan kerja sama

Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas – tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

Kepuasan kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

Pengadaan efektif

Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.

Stabilitas karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.

Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan – peraturan yang berlaku.

Pengaruh serikat buruh

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pengaruh pemerintah

Jika program gaji sesuai dengan undang – undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

Upah

Sekarang kita bahas yuk, apa itu upah supaya kita dapat membedakan upah dengan gaji. Upah merupakan hak pekerjaan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang imbalan. Pembayaran upah akan ada dalam perjanjian awal dalam penentuan nominal.

Hal ini sudah diatur dalam undang-undang 13/2003 Pasal 1 angka (30) yang isinya Pengertian upah adalah hak pekerja buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi pekerjaan mengacu pada perjanjian pekerjaan, kontrak kerja, kesepakatan, atau peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri guna memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap provinsi berbeda-beda, maka disebut Upah Minimum Provinsi.

Pasal 89 Undang-Undang Nomor 13 menyatakan bahwa penentuan upah minimum diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan kehidupan yang layak.

Upah minimum ditentukan oleh Gubernur setelah mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi yang terdiri dari pihak pengusaha, pemerintah dan serikat buruh/serikat pekerja ditambah perguruan tinggi dan pakar.

Pembayaran upah harus dilakukan dengan alat pembayaran yang sah. Apabila pembayaran upah tidak ditentukan dalam perjanjian atau peraturan perusahaan, maka pembayaran upah dilakukan di tempat kerja atau kantor perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah

Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi tingkat upah.

  • Tingkat Persaingan.
  • Biaya Keperluan Hidup.
  • Peraturan UU tentang UMR.
  • Perbedaan jenis pekerjaan.
  • Produktifitas marginal.

Syarat Pemberian Upah

Syarat dalam pemberian upah adalah mampu memberikan kepuasaan kepada pekerja artinya mampu memberikan upah yang sebanding dengan perusahaan yang sama, adil, dan menyadari fakta bahwa setiap orang memiliki perbedaan akan kebutuhan.

Tujuan Pemberian Upah

Tujuan pemberian upah adalah untuk memacu ketertarikan para tenaga kerja yang berbakat untuk masuk keperusahaan. Meningkatkan loyalitas dan mempertahankan karyawan yang berbakat serta memberikan motivasi kepada karyawan.

Sistem Upah di Indonesia

Dikelompokan menjadi berikut.

Sistem Upah Menurut Waktu

Metode ini didasarkan waktu kerja pekerja misalnya ditentukan perjam, perhari, perminggu atau perbulan.

Sistem Upah Borongan

Metode ini berdasarkan balas jasa atas suatu pekerjaan yang dipaketkan/ diborongkan. Keuntungan dari sistem ini adalah pekerja mengetahui dengan pasti jumlah upah yang diterima, majikan tidak perlu berhubungan lansung dengan pekerja.

Sistem Co-Partnership

Sistem jenis ini memberikan upah kepada pekerjanya berupa saham atau obligasi perusahaan. Dengan saham atau obligasi tersebut, para pekerja merasa memiliki sendiri perusahaan tersebut

Sistem Bagi Hasil

Misalnya seorang supir angkot rela ugal-ugalan demi mengejar setoran. Setoran tersebut nantinya akan di setorkan kepada pemilik angkot. Semakin banyak setoran, semakin banyak pula upah yang diberikan. Metode ini tergantung pada kerja keras pekerja.

Sistem Upah Premi

Ini berdasarakan prestasi ditambah premi.

Sistem Upah Berkala

Upah ini ditentukan berdasarkan tingkat kemajuan atau kemunduran hasil penjualan. Jika penjualan meningkat maka upah juga meningkat dan begitu sebaliknya

Sistem Bonus

Selain upah tetap , pekerja mendapatkan ubah tambahan sebagai partisipasi dalam memajukan perusahaan. Biasanya upah tambahan ini dilakukan akhir tahun setelah tutup buku.

5 Perbedaan mendasar gaji dan upah yang wajib diketahui

Berdasarkan definisi yang telah dibahas sebelumnya, gaji dan upah merupakan dua hal yang berbeda. Tak bisa dipungkiri kalau selama ini memang banyak yang salah kaprah. Bahkan, sebagian besar orang menganggap gaji dan upah sebagai sinonim.

Pada dasarnya, gaji dan upah memang sama-sama merupakan bentuk imbalan yang diberikan oleh pihak pemberi kerja kepada pekerja. Namun, keduanya memiliki prinsip yang berbeda meski tak terlalu kentara.

Sebagai seorang pekerja ataupun pencari kerja, kamu wajib tahu apa saja sih beda gaji dan upah. Dengan begitu, kamu pun bisa memahami hak dan kewajiban kamu kepada para pemberi kerja sehingga kamu bisa mengelola imbalan yang diterima dengan bijak.

1. Sistem pembayaran yang berbeda

Mengacu pada artian dalam KBBI, gaji merupakan upah kerja yang dibayar dalam waktu tetap. Sementara upah adalah hak pekerja yang diterima oleh pekerja. Biasanya, upah dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja dan dibayar berdasarkan suatu perjanjian kerja yang telah disepakati. Termasuk juga di dalamnya tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan yang telah atau hendak dilakukan. Hal ini tertuang dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.

Jadi pada intinya, gaji diberikan secara teratur dalam waktu tetap, sedangkan upah diberikan secara tidak tetap disesuaikan dengan target kerja yang telah disepakati di awal antara pemberi kerja dan pekerja.

2. Komponen penyusun

Ada lima komponen penyusun besaran gaji, di antaranya adalah gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, uang lembur, dan potongan seperti potongan pajak atau cicilan utang. Kelima komponen tersebut akan tetap tertulis pada slip gaji hingga karyawan bersangkutan mengundurkan diri dari perusahaan. Walaupun mungkin besar angkanya berbeda, tapi biasanya tidak terlalu banyak. Sebab, ada nominal untuk tunjangan tidak tetap.

Adapun contoh tunjangan tidak tetap ini seperti, tunjangan transportasi yang diberikan hanya jika pekerja datang ke kantor. Jadi, saat pekerja libur atau cuti, tidak ada tunjangan transportasi yang diberikan.

Sama halnya dengan uang lembur yang akan menambah besaran gaji yang diterima oleh pekerja. Sementara potongan, biasanya juga bersifat tetap atau paling tidak sementara waktu dan bakal menjadi faktor pengurang.

Secara umum, upah bersifat lebih tidak tetap karena biasanya diberikan berdasarkan jam kerja, tingkat kehadiran ataupun target kerja harian yang berhasil dicapai oleh pekerja itu sendiri. Meski lagi-lagi perhitungan upah ini berdasarkan pada kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja, akan tetapi besaran upah bisa berubah seiring berjalannya waktu. Bahkan, besaran upah bisa saja tak sama antara pekerja satu dan lainnya.

Biasanya, upah termasuk tunjangan makan ataupun uang lembur yang diberikan atas dasar kehadiran ataupun jam kerja si pekerja. Jadi, selain upah pokok, ada juga tambahan lainnya sesuai kebijakan perusahaan masing-masing.

Upah juga bisa diberikan kepada para pekerja lepas. Umumnya, pekerja seperti ini bekerja atas dasar ikatan kerja informal. Biasanya, upah yang diterima pekerja seperti ini hanya berdasarkan dari hasil pekerjaan yang diserahkan kepada sang pemberi kerja. Dalam hal upah para pekerja lepas, tak ada komponen tunjangan seperti halnya gaji.

3. Status karyawan

Perbedaan gaji dan upah berikutnya terkait dengan status sang pekerja itu sendiri. Setidaknya, kamu mengenal dua strata karyawan dalam struktur organisasi perusahaan. Pertama adalah jajaran staf manajerial dan yang kedua adalah staf pelaksana yang juga dikenal sebagai buruh.

Dari strata tersebut sudah terlihat, staf manajerial biasanya dibayar dengan sistem gaji. Sementara buruh dibayar dengan sistem upah. Secara garis besar, gaji akan semakin besar seiring lamanya karyawan tersebut bekerja di suatu perusahaan. Di samping itu, gaji pun turut membesar jika jabatan dan tanggung jawab yang diemban semakin tinggi. Berbeda dengan upah yang tidak dipengaruhi oleh jenjang karir pekerja.

4. Waktu pembayaran

Seperti yang telah disebutkan pada poin pertama, gaji diterima dalam jangka waktu yang teratur. Contohnya, gaji diterima oleh pekerja sebulan sekali pada awal bulan, akhir bulan, atau tanggal-tanggal tertentu sesuai perjanjian kerja yang disepakati.

Buruh menerima upah secara tidak menentu. Bisa saja mereka menerima upah secara harian, mingguan, ataupun bulanan tergantung kesepakatan yang dibuat dengan pemberi kerja. Nah, hal ini berbeda lagi dengan pekerja lepas atau freelancer.

Umumnya, upah para pekerja lepas dibayarkan setelah pekerjaan selesai dengan mengirimkan tagihan kepada pemberi kerja. Namun, ada juga yang menerapkan sistem down payment per project. Jadi memang semuanya tergantung pada kebijakan masing-masing secara profesional dan sesuai kebutuhan.

Dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan, bahwa perbedaan antara gaji dan upah secara sederhana. Gaji adalah bagian dari upah, akan tetapi upah belum tentu berupa gaji.

Perbedaan UMR dan gaji pokok

Jika kita menyinggung soal gaji, pastinya kamu pun bertanya-tanya apa perbedaan antara istilah UMR dan gaji pokok yang sudah tidak asing lagi di telinga. Seperti yang kamu ketahui, memberikan gaji adalah tanggung jawab perusahaan atas selesainya suatu pekerjaan dalam waktu tertentu. Nah, nominal gaji yang diterima oleh pekerja terdiri dari beberapa komponen. Salah satunya yang kita kenal sebagai gaji pokok.

Perlu diketahui, perhitungan gaji pekerja memiliki regulasi cukup ketat dan memiliki dasar nilai upah minimum. Beberapa orang menganggap, gaji pokok cenderung sama dengan UMR. Padahal, kedua hal tersebut benar-benar berbeda.

UMR adalah standar hidup layak di suatu wilayah

Secara garis besar, UMR atau Upah Minimum Regional merupakan nilai yang wajib dipenuhi perusahaan supaya pekerja bisa hidup layak di wilayah tersebut. Per tanggal 1 Januari 2021, upah minimum di wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 4.416.186, Surabaya Rp 4.300.479, Bandung Rp 3.742.276, dan di Semarang Rp 2.810.025.

Berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan, bahwa setiap daerah memiliki nilai yang berbeda karena dipengaruhi oleh standar hidup layak yang berbeda pula.

Bisa dikatakan, UMR merupakan standar minimum yang digunakan oleh para pemberi kerja dalam pengupahan buruh atau pekerja. Tujuan ditetapkannya UMR oleh pemerintah adalah untuk memastikan supaya para pekerja di Indonesia mendapatkan upah yang layak.

Penghitungan standar penghasilan layak ini berdasarkan pada PP Pengupahan No.78 Tahun 2015 Pasal 4. Isi dari regulasi tersebut menyatakan bahwa penghasilan layak adalah jumlah pendapatan pekerja dari hasil pekerjaannya. Dengan demikian, pekerja mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara wajar.

Adapun UMR yang ditetapkan oleh tiap-tiap kepala daerah ini terdiri dari Upah Minimum Provinsi atau UMP dan Upah Minimum Kabupaten/Kota atau UMK. Berdasarkan PP yang sama, UMK harus memiliki nilai yang lebih besar dari UMP. Selain itu, penghitungan upah minimum ini hanya berlaku untuk karyawan dengan masa kerja kurang dari satu tahun.

Gaji pokok adalah imbalan berdasarkan jenis pekerjaan

Berbeda dengan UMR, gaji pokok merupakan imbalan dasar yang diberikan kepada pekerja berdasarkan tingkat ataupun jenis pekerjaan yang dilakukan. Besarnya gaji ini ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja atau peraturan perusahaan. UU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 Pasal 94 menyatakan, besar komponen gaji sedikitnya 75% dari jumlah gaji pokok sekaligus tunjangan tetap.

Jika UMR ditetapkan oleh pemerintah, maka besarnya gaji pokok dan kenaikannya tergantung dari kebijakan perusahaan masing-masing.  

Pada intinya, perusahaan yang menggaji karyawan sesuai UMR harus merevisi upah karyawan setiap tahun menyesuaikan kenaikan UMR yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, dibutuhkan ketelitian ekstra dalam menghitung besarnya gaji yang diterima pekerja. Pasalnya, hal ini menyangkut kelayakan hidup keluarga di Indonesia.

Jadi begitulah pengertian dari gaji dan upah dalam pekerjaan yang sudah diatur oleh UU di Indonesia. Dapat dilihat perbedaannya sebenarnya gaji itu lebih mengarah pada kegiatan yang dilakukan sedangkan upah adalah bentuk dari kegiatan gaji itu. Jadi jangan sampai ketukar ya teman-teman!

Bagi kamu yang ingin mudah memberi gaji dan upah pada karyawanmu, kamu bisa menggunakan aplikasi JojoPayroll dari Jojonomic. Aplikasi ini adalah sistem penggajian online yang memudahkan kamu memberi gaji karyawan dimana saja.

Dengan aplikasi ini juga akan terjadinya transparansi, jadi jangan lupa untuk download ya!