Manfaat Revaluasi Aset Perusahaan yang Wajib Kamu Ketahui

Sebelumnya sudah dijelaskan kan mengenai HRIS yang berfungsi membantu kerjanya HRD. Bagi kamu-kamu yang punya perusahaan atau menjabat sebagai CEO wajib loh merevaluasi aset perusahaan. Hal ini dikarenakan revaluasi aset perusahaan memiliki banyak keuntungannya. Apa saja sih keuntungan revaluasi aset? Baca yuk artikel di bawah ini!

Oops! We could not locate your form.

Pengertian Dasar Revaluasi Aset

Revaluasi aset adalah penilaian kembali atas aset tetap perusahaan sebagai akibat kenaikan nilai aset dipasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalam laporan keuangan akibat dievaluasi.

Kenaikan atau penurunan nilai aset yang terjadi ini menyebabkan nilai aset tetap pada laporan keuangan menjadi tidak wajar. Sehingga tujuan revaluasi aset yaitu agar perusahaan dapat melakukan perhitungan penghasilan dan biaya secara lebih wajar.

Peraturan Tentang Revaluasi Aset

Revaluasi aset merupakan hal yang sangat penting. Karenanya, pemerintah juga mengatur tentang revaluasi aset melalui peraturan. Adapun dasar hukum revaluasi aset yaitu pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.

Peraturan tersebut mengatakan bahwa Menteri Keuangan berwenang menetapkan peraturan tentang penilaian kembali aset dan faktor penyesuaian apabila terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan karena perkembangan harga.

Aset Apa Saja Yang Bisa Direvaluasi?

Tidak semua aset perusahaan dapat direvaluasi. Aset yang dapat direvaluasi yakni aset tetap berwujud yang letaknya berada di Indonesia, serta dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.

Contoh aset yang dapat direvaluasi seperti bangunan properti. Bangunan merupakan aset tetap berwujud dan kedudukan tentu saja jelas dia didirikan di wilayah mana. Jika akan direvaluasi maka dilakukan berdasarkan nilai wajar atau nilai pasar dari bangunan properti tersebut.

Manfaat Revaluasi Aset

Revaluasi aset memiliki manfaat yang banyak bagi perusahaan, diantaranya seperti:

Menunjukan Posisi Kekayaan yang Wajar

Seperti yang telah disebutkan, tujuan revaluasi aset adalah memberikan nilai riil pada aset perusahaan. Dengan demikian, nilai aset tetap yang terdapat di dalam laporan keuangan mencerminkan nilai yang wajar.

Revaluasi aset juga akan sangat berguna untuk perusahaan yang go public karena dapat digunakan untuk menyusun nilai aset ke harga yang relatif lebih realistis.

Mengontrol Modal

Manfaat selanjutnya adalah revaluasi aset dapat mengontrol modal, salah satunya dengan menurunkan debt to equity ratio perusahaan. Sehingga jika perusahaanmu akan mengajukan hutang dari bank, pihak mereka dapat dapat memberikannya dengan mudah.

Hal tersebut disebabkan apabila jumlah modal meningkat, secara otomatis akan menambah nilai capital adequacy ratio perusahaan. Dengan begitu, bank dapat memberikan pinjaman ke perusahaan dan nasabah lain.

Dalam hal ini, artinya bank juga mendapatkan manfaat dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu revaluasi aset dikatakan dapat mengontrol permodalan.

Menarik Minat Investor

Manfaat lain adalah meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dengan begitu, ini dapat digunakan untuk menarik investor. Kamu dapat memulainya dengan melakukan penerbitan obligasi atau penawaran saham perusahaan.

Melalui perhitungan debt to assets ratio dan debt to equity ratio perusahaan, kreditur dapat memberikan kepercayaannya untuk menanamkan modal di perusahaan Anda.

Mengurangi Kewajiban Perpajakan

Seiring berjalannya waktu, nilai aset perusahaan yang tadinya rendah tentu saja akan meningkat. Pada saat nilai aset bertambah, maka akan berpengaruh juga terhadap biaya penyusutan.

Apabila terjadi perubahan biaya penyusutan, misalnya terjadi peningkatan, ini akan berdampak  terhadap laporan keuangan perusahaan. Akibatnya, laba yang dihasilkan akan menurun sehingga kewajiban pajak pada tahun tersebut juga menjadi berkurang.

Keuntungan untuk Perusahaan yang Ingin atau Akan Merger

Revaluasi aset dapat membantu perusahaan yang ingin atau akan melakukan merger. Alasannya, perusahaan yang akan atau ingin melakukannya, harus melakukan penilaian kembali pada masing-masing aset tetapnya.

Sehingga nilai aset yang sesungguhnya (nilai wajar) perusahaan baru hasil merger akan diketahui untuk dijadikan dasar keuangan perusahaannya.

Kerugian Revaluasi Aset Tetap bagi Perusahaan

Tahukah kamu? Dalam hal revaluasi aset tetap, sebenarnya perusahaan tidak mendapatkan aliran kas masuk, karena perusahaan hanya melakukan window dressing untuk pelaporan keuangannya.

Sedangkan bila terdapat selisih lebih atas revaluasi, perusahaan akan dikenai PPh final sebesar 10% dan harus dibayar pada tahun tersebut (tidak boleh dicicil) dan tidak menghasilkan hutang pajak tangguhan yang bisa dibalik di tahun berikutnya bila nilai aset turun.

Bayangkan apabila perusahaan memutuskan memakai model revaluasi dan setiap tahun harga asetnya meningkat, maka setiap tahun perusahaan harus membayar pajak final.

Padahal kenaikan harga aset tersebut tidak membawa aliran kas masuk ke dalam perusahaan apalagi untuk menilai nilai wajar aset yang tidak memiliki nilai pasar, perusahaan membutuhkan jasa penilai (assessor). Sehingga akan makin menambah biaya yang keluar untuk menilai aset-aset tersebut yang malah menjadi pemborosan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Dampak Positif dan Negatif Revaluasi Aset

Sebenarnya, salah satu tujuan dari penerapan kebijakan revaluasi adalah untuk kepentingan ekonomi negara dalam jangka panjang. Jika nilai rupiah di Indonesia cukup stabil dalam jangka waktu yang lama.

Hal itu menandakan pertumbuhan ekonomi negara semakin membaik. Ditambah lagi pada neraca perdagangan bisa dikatakan surplus atau defisit juga tergantung dari nilai tukar rupiah.

Namun, di sisi lain bisa memberikan dampak negatif, khususnya bagi para pebisnis. Kebijakan ini akan berdampak pada daya saing dan keuntungan para pengusaha di dalam negeri yang melakukan kegiatan ekspor-impor.

Dengan adanya kebijakan ini, maka hal ini akan membuat harga barang-barang lokal menjadi lebih murah di pasar internasional. Akibatnya, para pengusaha lokal akan mendapat tekanan untuk meningkatkan produktivitas, melakukan kegiatan promosi barang lebih besar agar bisa bersaing di pasar internasional, serta menurunkan harga barang.

lupa-efin

Pengaruh Revaluasi Terhadap Bisnis

Mengacu pada pengertian revaluasi, mungkin bagi masyarakat awam perubahan nilai tukar rupiah sebesar Rp 100 tidak berarti apa-apa, dengan kata lain dampaknya tidak terlalu dirasakan.

Namun, perubahan nilai tukar rupiah walaupun hanya dengan kenaikan Rp100 saja dapat mempengaruhi total belanja negara ke luar negeri menjadi lebih hemat sekitar Rp600 milyar. Sehingga kebijakan revaluasi umumnya dirasakan oleh para pebisnis yang bekerja pada bidang ekspor-impor karena melibatkan nilai tukar rupiah. Untuk membuatmu lebih paham terkait revaluasi, berikut ini akan dijelaskan beberapa studi kasus yang berhubungan erat dengan hal tersebut.

Kasus Impor

Jika kamu memiliki perusahaan yang membutuhkan bahan baku produksi dari luar negeri, maka kamu akan diuntungkan dengan adanya kebijakan revaluasi.

Kalau biasanya kamu membeli bahan baku dengan harga $1.000 dengan nilai tukar rupiah saat itu adalah Rp5000, maka uang yang harus kamu keluarkan adalah sejumlah Rp5.000.000

Namun jika terjadi revaluasi dan nilai tukar menguat menjadi Rp 4.000, maka uang yang harus keluarkan untuk melakukan impor akan berkurang. Sekarang kamu hanya perlu membayarnya sebesar Rp4.000.000. Sehingga, pada kasus importir, kebijakan revaluasi bisa dibilang menguntungkan.

Kasus Ekspor

Akan tetapi, kondisi sebaliknya akan terjadi jika kamu adalah seorang eksportir. Pada kasus ekspor justru memberikan dampak negatif.

Ketika kamu menjual produk bisnis ke luar negeri dengan harga produk sebesar Rp5.000.000 dengan nilai tukar awalnya sebesar Rp5000, maka uang yang akan kamu terima dapat mencapai angka $1000, jika nilai tukar rupiah terhadap dollar sebesar Rp5000

Namun, jika terjadi kebijakan revaluasi, uang dollar yang akan kamu terima pada nilai tukar Rp4000 bisa jadi kurang dari $1000. Tentu saja ini akan merugikan perusahaan karena produk yang dijual menjadi turun harga jualnya terhadap mata uang asing.

Kasus Saham

Jika dilihat dari pengertian di atas, pengaruhnya tidak hanya dirasakan pada bisnis ekspor impor saja. Kebijakan ini ternyata juga mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap harga saham perusahaan, lho!

Namun pada kasus harga saham, nilai tukar rupiah tidak memberikan dampak secara langsung.

Revaluasi dapat memberikan pengaruh positif bagi para pemilik saham jika dilihat pada jangka waktu tertentu.

Sehingga jika kamu ingin mengambil keputusan dalam trader, tidak bisa menggunakan informasi nilai tukar rupiah dalam satu hari saja.

Nah, gimana guys? Setelah mengetahui manfaat-manfaat dari revaluasi aset bagi perusahaan, apakah kamu ingin memberlakukan kebijakan revaluasi terhadap perusahaanmu?

Selain penting merevaluasi aset perusahaan, penting juga loh mendigitalisasi manajemen pengeluaran perusahaan temen-temen. Sudah tahu aplikasinya belum? Nih, kami beritahu satu aplikasi keren yang bisa membantu meningkatkan produktivitas perusahaanmu.

Aplikasi dengan nama JojoExpense ini, memiliki beberapa fitur yang bisa membantumu dalam mengelola keuangan perusahaan. Dengan aplikasi ini, kamu bisa menghemat kertas, biaya, tenaga, dan juga waktu loh! Kenapa? Karena semua kegiatan yang bersangkutan dengan manajemen keuangan perusahaan bisa dilakukan kapanpun dan di manapun. Asik banget kan?