Apa yang Dimaksud dengan Savings Bond Ritel?

Karena masa depan tidak ada yang tahu akan seperti apa, maka perlu persiapan seperti investasi. Ada banyak jenis aset untuk berinvestasi baik yang untuk jangka pendek hingga panjang. Salah satu yang dapat Anda pilih adalah SBR saving bond ritel.

Pengertian Saving Bond Ritel

Saving Bond Ritel atau yang dikenal juga dengan SBR merupakan salah satu instrumen investasi yang berupa pembiayaan Negara yang ditawarkan ke individu yang berkewarganegaraan Indonesia. Instrumen investasi ini diterbitkan langsung oleh pemerintah. SBR ini adalah salah satu dari jenis surat utang Negara atau surat berharga Negara. Karena ditawarkan ke individu, sehingga disebut dengan ritel.

Saat ini seri SBR yang ditawarkan ke masyarakat yang ada di Indonesia adalah SBR008. Sebelum ada SBR008, sebelumnya sudah ada SBR005 yang diterbitkan januari 2019.  Instrumen investasi ini dapat dikatakan cukup sukses dilaksanakan.

saving bond ritel

Jika dilihat, SBR sistemnya seperti deposito bank. Ini disebabkan karena instrumen ini tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Hal ini berarti SBR hanya bisa dibeli ketika masa penawaran berlangsung dan hanya dapat disimpan hingga waktu yang sudah ditentukan. Namun, ada pengecualiannya yaitu investor bisa memilih untuk pencairan awal (early redemption) dan biasanya dapat diambil 1 tahun setelah berinvestasi.

Istilah dalam Saving Bond Ritel

Sebelum mengenal lebih jauh, ada beberapa istilah dalam saving bond ritel yang harus Anda ketahui, agar lebih lebih mengerti. Istilah tersebut diantaranya adalah:

1.     Kupon

Mungkin Anda mengenal kupon sebagai bentuk hadiah misalnya potongan harga atau promo. Namun, dalam SBR, kupon ini berarti sebagai bunga yang artinya adalah imbal hasil yang dibayar ke pemilik SBR. Besaran kupon ini dihitung dalam prosentase atas jumlah pokok utang dan waktu 1 tahun. Sedangkan pembayaannya dapat dilakukan 1 bulan sekali.

Ada 2 jenis kupon yaitu fixed atau tetap dan floating atau mengambang. Jika besaran bunga tetap memiliki besaran yang sama setiap bulannya hingga jatuh tempo. Maka, besaran bunga mengambang memiliki besaran bunga yang berbeda dan besarnya tergantung dari acuan.

2.     Floating with Floor

Arti istilah ini bukan mengambang dengan lantai, namun artinya kupon yang mengambang dengan kupon minimal. Besaran kupon mengambang ini disesuaikan dengan perubahan tingkat pada suku bunga Indonesia untuk acuannya.

Sedangkan untuk kupon minimal tersebut, artinya adalah tingkat kupon pertama yang ditetapkan untuk menjadi kupon minimal. Hal tersebut akan berlaku hingga jatuh tempo tiba. Sehingga, jika acuannya naik maka kupon dapat disesuaikan dengan kenaikan tersebut. Namun, jika nilai acuan turun, kupon tidak akan turun melebihi batas minimal.

3.     Tenor dan Jatuh Tempo

saving bond ritel

Seperti kredit, SBR juga memiliki waktu jatuh tempo dan tenor. Tenor sendiri merupakan angka waktu investasi atau lama berlaku SBR. Jika masa atau tenor tersebut habis maka berarti SBR akan jatuh tempo sehingga uang pemodal akan dikembalikan keseluruhan ke pemerintah. Lama tenor ini umumnya adalah 2 tahun. Sehingga jika SBR terbit tahun 2019 maka jatuh temponya adalah 2021.

4.     Masa Penawaran dan Tanggal Penetapan

Masa penawaran yang dimaksud adalah jangka waktu yang sudah ditetapkan sehingga Anda bisa memesan saving bond ritel. Ini karena SBR hanya bisa dibeli di waktu yang ditentukan oleh pemerintah. Sedangkan tanggal penetapan yang dimaksud adalah total jumlah pesanan SBR yang sudah masuk.

saving bond ritel

Lalu, bagaimanakah cara untuk mengetahui berapa total jumlah pesanan SBR yang masuk? Maka, Anda dapat mengaksesnya pada media yang tersedia. Jika Anda kesulitan, maka Anda perlu mempelajarinya lebih lanjut melalui seminar, perkuliahan online atau webinar.

5.     Setelmen (Tanggal Penyelesaian)

Istilah ini mengacu pada tanggal ketika perhitungan kupon SBR sudah dimulai dan orang tersebut resmi menjadi investor. Misalnya jenis SBR005 diberlakukan 20 januari 2019 dan ditetapkan hasil penjualan 28 januari 2019 maka tanggal setelemen adalah tanggal 30 januari 2019. Tanggal ini ditetapkan ketika kepengurusan investasi SBR selesai sehingga tanggal berakhirnya masa penawaran tidak sama dengan tanggal penyelesaian.

6.     Kuota

Kuota dalam hal ini bisa berarti sebagai jumlah dari SBR yang ditawarkan ke masyarakat. Ada kuota individu untuk kepemilikan per individu dan kuota nasional adalah kuota yang dipersiapkan pemerintah. Misalnya pemerintah menyediakan kuota SBR005 sebesar Rp 2 triliun, berubah menjadi Rp 5 triliun karena minat masyarakat yang besar pada SBR005.

7.     Early Redemption

Pencairan di awal untuk investor yang memiliki produk SBR. Dengan pencairan ini, investor bisa mencairkan hingga 50% dari dana yang ada di SBR. Misalnya kepemilikan awal 2 juta rupiah, dan  investor hanya bisa mencairkan separuhnya atau Rp 1 juta saja.

8.     Mitra Distribusi

Mitra yang dimaksud adalah perusahaan yang ditunjuk langsung oleh kementrian keuangan sebagai agen penjual SBR. Sehingga, tidak semua tempat bisa menjual instrumen investasi ini.

Karakteristik Saving Bond Ritel

Sama halnya seperti tidak semua pihak bisa menjual SBR, instrumen investasi ini juga tidak bisa sembarangan dibeli. Hanya WNI saja yang bisa membelinya. Jadi, jika ada WNA baik individu ataupun suatu badan hukum yang ingin membeli, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena ketentuan ini.

saving bond ritel

Tujuannya hanya WNI saja yang bisa membeli saving bond ritel yaitu:

  • Memperluas basis investor yang ada di dalam negeri.
  • Kemandirian pembiayaan pembangunan.
  • Mendukung stabilitas pasar uang domestic.
  • Mendorong terwujudnya masyarakat dengan orientasi investasi untuk jangka menengah-panjang.

Selain hanya bisa dibeli oleh WNI, ada karakteristik tersendiri dari saving bond ritel, yaitu:

  • Memiliki nilai investasi terjangkau dengan besar minimal Rp 1 juta dan maksimal adalah Rp 3 milyar.
  • Memiliki waktu jatuh tempo 2 tahun.
  • Kupon atau tingkat bunga yang sifatnya mengambang dengan kupon minimal.
  • Adanya fasilitas early redemption.

Dengan adanya saving bond ritel, masing-masing orang bisa memaksimalkan persiapan investasi untuk masa depan. Tidak hanya Anda secara individu yang harus mempersiapkan masa depan, namun juga perusahaan terutama jika Anda memiliki perusahaan yang sedang berkembang. Salah satu caranya adalah dengan mengatur keuangan perusahaan.

Keuangan perusahaan harus tetap diawasi, baik untuk masuk ataupun keluar agar kondisi kesehatan perusahaan tetap terjaga dengan baik. Jika hanya mengandalkan pengawasan perorangan dari karyawan, kemungkinan uang disalahgunakan akan lebih besar. Sehingga perlu pengawasan tambahan dan salah satunya dengan JojoExpense.

JojoExpense untuk Efisiensi Saving Bond Ritel

Aplikasi ini memungkinkan Anda tidak hanya bisa melakukan pengontrolan budget dengan adanya control budgeting, namun juga kemudahan reimburse lewat aplikasi dan website. Apalagi, JojoExpense juga dilengkapi dengan pencatatan keuangan. Dengan begitu kondisi perusahaan akan lebih stabil dan persiapan di masa depan juga akan lebih baik, seperti investasi saving bond ritel.

 

Gunakan JojoExpense versi gratisnya di sini https://jojonomic.com/produk/jojoexpense-reimburse-online/ untuk mencoba seberapa efisien aplikasi ini. Jangan kaget ketika setelah Anda menggunakan JojoExpense, Anda merasakan manfaat yang banyak dan management perusahaan membaik hingga 76%. Jadi, untuk membuktikannya segera, kunjungi JojoExpense dan coba sekarang juga lalu bandingkan manfaatnya untuk perusahaan Anda.